Anda di halaman 1dari 32

BAB III

RASIO HASIL KAJIAN SITUASI

Ruang C4 adalah ruang rawat inap kelas I dan III dengan fokus bidang pelayanan
pasien pria dan wanita kategori dewasa yang mengalami kasus multi non bedah,
dimana telah disediakan ruangan khusus isolasi pasien PDP. Jumlah tenaga perawat
sebanyak 25 orang dengan tingkat Pendidikan DIII Keperawatan dan 4 orang dengan
Pendidikan Ners. Masa kerja perawat yaitu 2 sampai 8 tahun. Pembagian jadwal
dinas terbagi menjadi 3 shif yaitu dinas pagi, sore dan malam. Sistem penjadwalan
yang digunakan yaitu Kepala ruangan memberikan kesempatan menuliskan
permintaan waktu dinas berupa pilihan hari, shift, dan libur. Berdasarkan wawancara,
Perawat junior merasa kepala ruangan tidak adil. Perawat junior lebih banyak
berdinas shift sore dan malam hari dibandingkan perawat senior. Ruang C4 memiliki
58 bed dengan BOR 57%, terdiri dari 6 ruangan (204-209) kelas I, 4 ruangan kelas III
(212-215) dan 2 ruangan isolasi (210-211). Derajat ketergantungan pasien terdiri dari
minimal care 7 orang, partial care 14 dan total care 13 orang. Berdasarkan hasil
telusur ditemukan bahwa terdapat pasien dan keluarga tidak jujur pada perawat terkait
informasi penting saat melakukan skrining Covid-19, sehingga perawat yang
melakukan kontak erat di ruang C4 dengan pasien tersebut menyandang status ODP.
Perawat terlihat stress, tidak memiliki waktu cukup mendengarkan keluhan pasien
dengan baik serta jarang melakukan edukasi pada pasien saat melakukan perawatan di
ruangan.

Pertanyaan penuntun dalam diskusi kelompok :


1. Uraikan perhitungan kebutuhan SDM keperawatan !
2. Uraikan data-data pada kasus diatas ke dalam analisa SWOT dan strategi apa
yang harus dilakukan kepala ruangan berdasarkan hasil diagram kartesius !
3. Uraikan fishbone analysis terkait temuan masalah di ruang rawat inap C4 !

1
4. Uraikan prioritas masalah dan solusi pemecahan masalah (keterampilan
manajemen) terkait kasus tersebut !
5. Susunlah planning of action terkait kasus tersebut !
6. Uraikan masing-masing peran perawat sesuai model asuhan keperawatan
professional yang sesuai dengan kasus tersebut (Sebagai kepala ruangan,
Katim, PJ shif, Perawat primer, perawat pelaksana, case manager, dll) !
7. Uraikan prinsip-prinsip kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan di
ruangan terkait kasus tersebut !
8. Uraikan fungsi-fungsi manajemen dalam pelayanan keperawatan di ruangan
terkait kasus tersebut

JAWABAN

1. Perhitungan kebutuhan SDM


Diketahui :
Jumlah keseluruhan perawat = 29 Perawat
Jumlah tempat tidur = 58 TT
BOR = 57%
Pasien minimal care = 7 pasien
Pasien partial = 14 pasien
Pasien total = 13 pasien

a. Metode Dougles
Minimal Parsial Total Jumlah
Pagi 7x0,17=1,19 14x0,27=3,78 13x0,36=4,68 9,65=
dibulatkan
menjadi 10
Sore 7x0,14=0,98 14x0,15=2,1 13x0,30=3,9 6,98=

2
dibulatkan
menjadi 7
Malam 7x0,10=0,7 14x0,07=0,98 13x0,20=2,6 4,28
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk pasien minimal care, 21,28
partial, dan total care selama satu hari dinas
b. Metode Gillies
A × B × 365
TP(Tenaga Perawat )=
( 365−C ) × jam kerja/hari

Keterangan :
A = jam perawatan/24 jam (waktu yang dibutuhkan pasien)
B = sensus harian (BOR X jumlah tempat tidur)
C = Jumlah hari libur
365 = jumlah hari kerja selama setahun

 Mencari jam perawatan yang dibutuhkan pasien


- Jumlah jam keperawatan langsung
Ketergantungan minimal care 1 jam
Ketergantungan parsial care 3 jam
Ketergantungan total care 6 jam
7 X 1 Jam = 7 Jam
14 X 3 Jam = 51 jam
13 X 6 Jam = 78 Jam
= 136 Jam
- Jumlah keperawatan tidak langsung
34 Pasien X 1 Jam = 34 Jam
- Pendidikan Kesehatan
34 Pasien X 0.25 = 8,75 Jam

3
Sehingga jumlah total jam keperawatan/klien/hari
136 jam+34 jam+8,75 jam 178,75
= =5,2 jam
34 orang 34

5,2 ×33,06 ×365 62.74


Tenaga perawat ( TP ) = =31,05
( 365−76 ) ×7 2,02
(BOR x TT)
(76 dapat dari jumlah hari minggi dalam 1 tahun+cuti+hari besar)

c. Metode Depkes
jumlah jam perawatan ×52 ×7 × jumlah TT × BOR
Tenaga Perawat (TP) +25 %
jumlah minggu efektif 41× 40 jam
5,2×52 ×7 × 58× 57 % 35,757
= =21.80+ 25 %=27,25
41× 40 1,640

4
Analisa SWOT
Strengths Weaknesses Opportunitties Treats (Ancaman)
(Kekuatan/Kelebihan) (Kelemahan/Kekurangan) (Peluang/Kesempatan
M1-Man (Sumber 1. Jumlah tenaga 1. 25 orang perawat dengan 1. Memiliki kesempatan 1. Adanya tuntutan
Daya Manusia) keperawatan berjumlah 29 tingkat pendidikan DIII kepada perawat yang menteri kesehatan RI
orang sedangkan tingkat memiliki pendidikan No. 40 tahun 2017
pendidikan S1 NERS hanya S1 Ners, untuk tentang
4 orang berpeluang pengembangan
menambah pekerjaan jenjang karir
professional Bab II
tentang system jenjang
karir professional
perawat.
2. Adanaya tuntutan dari
Kemenkes RI
340/MENKES/PER/II
I/2 010 Tentang
klasifikasi Rumah
Sakit Bagian Ketiga
Rumah Sakit Kelas C

5
pasal 15 yang
mempunyai tujuan
untuk memenuhi
sumber daya manusia
baik tenaga medis,
perawat maupun
bidang dalam
meningkatkan mutu
pelayanan Rumah
Sakit Tipe
C/kelaAdanya
tuntutan dari pasien
terhadap kualitas
pelayanan perawat
yang kurang ramah
dan kurang peduli agar
dapat ditingkatkan
kualitas pelayanan
yang

6
professional
M2-Material 1. Ruang rawat inap kelas 1. Menurut analisis sesuai 1. Dapat 1. Adayan tuntutan
(Sarana dan I dan III fokus bidang dengan kasus yang ada meningkatkan akreditas rumah
Prasarana) pelayanan pasien pria belum dipaparkan secara sarana dan sakit, sehingga
dan wanita kategori detail tentang sarana prasarana diharuskan
dewasa yang prasarana alat/APD dikarenakan memiliki sarana
mengalami kasus multi ruangan C4 sehingga ruangan C4 dan prasarana
non bedah dan telah didapatkan perawat memiliki ruangan yang memadai
disediakan ruang menyandang status ODP khusus isolasi 2. Kurangnya sarana
khusus isolasi pasien dikarenakan bertugas pasien PDP. dan prasaran
PDP. bertugas/kontak lansung rumah sakit
2. Ruang C4 memiliki 58 dengan ruangan C4. dapat
bed, terdiri dari 6 menurunkan
ruangan (204-209)
daya tarik
kelas I, 4 ruangan kelas
masyarakat
III (212-215) dan 2
ruangan isolasi (210-
211)
M3-Method 1. Sistem penjadwalan
yang digunakan yaitu

7
(Metode) Kepala ruangan
memberikan kesempatan
menuliskan permintaan
waktu dinas berupa
pilihan hari, shift, dan
libur
M4-Machine 1. Masa kerja 1. BOR 57% (60-85%) 1. Adanya komunitas 1. Adanya tuntutan
(Mutu) perawat 2 2. Perawat junior lebih banyak perawat yang akreditasi RS
sampai 8 tahun dinas siang dan malam professional dengan UU
2. Terdapat dibandingkan perawat senior 2. Terciptanya akreditasi rumah
skrinning covid- 3. Perawat terlihat stress, tidak pelayanan yang Sakit No 12
19 lengkap memiliki waktu cukup kondusif terhadap tahun 2012
mendengarkan keluhan pasien bahwa akreditasi
pasien dengan baik serta bertujuan
jarang melakukan edukasi meningkatkan
pada pasien saat melakukan keselamatan
perawatan di ruangan. pasien rumah
sakit dan
menngkatkan
perlindungan bagi

8
pasien,
masyarakat,
sumber daya
manusia, rumah
sakit dan rumah
sakit sebagai
institusi
2. Menurut
sumber yang
saya baca Nilai
parameter BOR
yang ideal
adalah antara
60-85% bila
rata-rata
penggunaan
tempat tidur
dibawah 60%
berarti tempat
tidur yang

9
tersedia di
ruangan c4
belum dapat
dimanfaatkan
sebagaimana
mestinya,
(Depkes RI.
2005,
Kementrian
Kesehatan
2011, dalam
website
Hakayuci.com)

M5-Money
(Pembiayaan)

Matriks IFE dan EFE

10
Setelah dilakukan pengelompokan hasil kajian situasi selama tiga hari maka dilakukan pembobotan (skoring) tehadap
aspek-aspek kajian yaitu aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga didapatkan nilai skor item- item dari
aspek sebagai berikut:

11
No FAKTOR BOBOT RATING BOBOT x RATING
1. M1
MAN (Sumber Daya Manusia) S-W
Strengths: 3,35-2=1,35
1. Jumlah tenaga keperawatan berjumlah 29 orang 0,65 3 1,95

2. Masa kerja perawat 2 sampai 8 tahun 0,35 4 1,4

TOTAL 1 3,35

Weaknesses:
1 2 2
1. 25 orang perawat dengan tingkat pendidikan DIII
sedangkan tingkat pendidikan S1 NERS hanya 4 orang
1 2
TOTAL
Opportunitties: O-T
1 4 4
1. Memiliki kesempatan kepada perawat yang memiliki (4-3,8=0,2)
pendidikan S1 Ners, untuk berpeluang menambah
pekerjaan
1 4
TOTAL
Treats 0,3 3 0,9
1. Adanya tuntutan menteri kesehatan RI No. 40 tahun 2017
tentang pengembangan jenjang karir professional Bab II
tentang system jenjang karir professional perawat. Agar

12
mutu pelayanan keperawatan meningkat 4
2. Adanya tuntutan dari Kemenkes RI 0,5 2
340/MENKES/PER/III/2 010 Tentang klasifikasi Rumah
Sakit Bagian Ketiga Rumah Sakit Kelas C pasal 15 yang
mempunyai tujuan untuk memenuhi sumber daya
3
manusia baik tenaga medis, perawat maupun bidan
0,2 0,9
dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Tipe
C/kelas C
3. Adanya tuntutan dari pasien terhadap kualitas pelayanan
1 3,8
perawat yang kurang ramah dan kurang peduli agar dapat
ditingkatkan kualitas pelayanan yang professional
TOTAL
2. M2 S-W
Material (Sarana dan Prasarana) (5,6-2=3,6)
Strengths:
0,7 4 4,7
1. Ruang rawat inap kelas I dan III fokus bidang pelayanan
pasien pria dan wanita kategori dewasa yang mengalami
kasus multi non bedah dan telah disediakan ruang khusus
isolasi pasien PDP
0,3 3 0,9
2. Ruang C4 memiliki 58 bed, terdiri dari 6 ruangan (204-

13
209) kelas I, 4 ruangan kelas III (212-215) dan 2 ruangan
isolasi (210-211)
TOTAL 1 5,6

Weaknesses:
1 2 2
1. Menurut analisis sesuai dengan kasus yang ada belum
dipaparkan secara detail tentang sarana prasarana
alat/APD ruangan C4 sehingga didapatkan perawat
menyandang status ODP dikarenakan bertugas
bertugas/kontak lansung dengan ruangan C4
1 2
TOTAL
Opportunitties: 4 O-T
1 4
1. Dapat meningkatkan sarana dan prasarana dikarenakan (4-3,8=0,2)
ruangan C4 memiliki ruangan khusus isolasi pasien PDP. 1 4
TOTAL
Treats 0,8 4 3,2
1. Adanya tuntutan akreditas rumah sakit, sehingga
diharuskan memiliki sarana dan prasarana yang memadai 0,2 3 0.6
2. Kurangnya sarana dan prasaran rumah sakit dapat
menurunkan daya tarik masyarakat 1 3,8

14
TOTAL

3. M3
Method
(Metode)
1 3 3
Strengths:
1. Sistem penjadwalan yang digunakan yaitu Kepala
ruangan memberikan kesempatan menuliskan permintaan
1 3
waktu dinas berupa pilihan hari, shift, dan libur
TOTAL
4. M4 S-W
Machine (3,6-
(Mutu) 1,9=1,7)
Strengths: 0,4 3 1,2

1. Masa kerja perawat 2 sampai 8 tahun 0,6 4 2,4

2. Terdapat pengkajian skrinning covid-19 lengkap 1 3,6

0,3 2 0,6
TOTAL
0,3 3 0,9
Weaknesses:

15
1. BOR 57% (60-85%) 0,4 1 0,4
2. Perawat junior lebih banyak dinas siang dan malam
dibandingkan perawat senior
3. Perawat terlihat stress, tidak memiliki waktu cukup
mendengarkan keluhan pasien dengan baik serta jarang 1 6 1,9
O-T
melakukan edukasi pada pasien saat melakukan
0,6 4 2,4 (4-3,6=0,4)
perawatan di ruangan.
0,4 4 1,6
TOTAL
1 4
Opportunitties:
1. Adanya komunitas perawat yang professional
0,6 4 2,4
2. Terciptanya pelayanan yang kondusif terhadap pasien
TOTAL
Treats:
1. Adanya tuntutan akreditasi RS dengan UU akreditasi 3
0,4 1,2
rumah Sakit No 12 tahun 2012 bahwa akreditasi
bertujuan meningkatkan keselamatan pasien rumah 1 3,6
sakit dan menngkatkan perlindungan bagi pasien,
masyarakat, sumber daya manusia, rumah sakit dan
rumah sakit sebagai institusi
2. Menurut sumber yang saya baca Nilai parameter BOR

16
yang ideal adalah antara 60-85% bila rata-rata
penggunaan tempat tidur dibawah 60% berarti tempat tidur
yang tersedia di ruangan c4 belum dapat dimanfaatkan
TOTAL

17
Diagram Cartesius

X
10
8
6
4
2 Y

0
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-2
-4
-6
-8
-10

Berdasarkan hasil diagram cartesius di atas, didapatkan hasil data S dan W merupakan faktor internal sedangkan data O
dan T merupakan faktor eksternal. Dari perhitungan matriks IFE dan EFE didapatkan hasil IFE = 6,63 dan hasil EFE= 0,8.
Berdasarkan analisis matriks SWOT hasil ruangan C4 terletak dikuadran I (Agresive Strategy).

18
Diagram Fishbone

MAN MONEY MATERIAL

Ruang C4 terdiri dari 3


Tidak terkaji Ruangan:
Kurangnya tenaga
keperawatan S1 -Kelas I (6 Kamar)
-Kelas III (3 Kamar)
Ners
-Isolasi (2 Kamar)
58 Bed
Belum
Efektifnya
Peran Kepala
Ruangan di
Perawat Junior lebih
Perawat terlihat stress, Ruang C4
banyak dinas malam
tidak memiliki waktu
dibanding perawat
cukup mendengarkan
Penerapan MAKP senior keluhan pasien dengan
M4-Machine
di Ruang C4 baik serta jarang Ruang C4 fokus bidang
(Mutu)
menggunakan melakukan edukasi pada pelayanan pasien pria dan
Pembagian shift yang tidak
pasien saat melakukan wanita kategori dewasa
penerapan metode adil oleh kepala ruangan
perawatan di ruangan yang mengalami kasus
TIM multi non bedah

MECHINE
METHODE ENVIROMMENT

19
No Kriteria PJ
Masalah Tujuan Strategi Kegiatan Sasaran Metode Media Waktu
keberhasilan
1 Belum 1. Diharapka 1. Sebagai 1. Menetapkan 1. Ners 4 1. Perencanaan Diskusi 29 1. Tujun Klp
efektifnya n Kepala seorang masalah orang, /Plan Juni keperawatan IV
peran ruangan pemimpin dalam 2. D-III 2. Pelaksanaan 2020 yang
kepala dapat kepala kepemimpinan Kepera /Do optimal.
ruangan meningkat ruamgan 2. Menetapkan watan 3. Pemeriksaan Keberhasilan
kan diharapkan penyebab 25 /Check yang optimal
keefektifa mampu masalah orang, 4. Perbaikan/ dapat
n kerjanya menerapkan terkait Action mendukung
sebagai komunikasi kepemimpinan kinerja dan
pemimpin yang efektif 3. Menetapkan kerja
terkait dalam cara perawat.
pelaksanaan penyelesaian 2. Coaching
tugas dan masalah berhasil
tanggung kepemimpinan memaksimal

Melak
jawab nya kan kinerja
sebagai kepala 4. perawat
ruangan, 3. Kriteria sulit
seperti sanak dan

20
an
komunikasi menantang
tentang harus
organisasi, dikolaborasik
kegiatan cara an dengan
organisasi dan tim sejawat
pelaksanaan
perubahan
penye lain maupun
tim medis

lesaia
serta lainnya
pengembanga melalui
n organisasi komunikasi
yang n yang efektif.
melibatkan 4. Perawat
staf di ruang
perawatan.
masal tidak
diperkenanka

ah
2. Dalam n untuk
pengambilan melakukan
keputusan dan tindakan
5. Menumbuhka
perencanaan secara
n&
sebagai kepala persepsi
meningkatkan
ruangan tetapi secara

21
diharapkan komitmen rasional
mampu pimpinan & berdasarkan
berpikir ulang penyelenggar hasil diskusi.
dan menyusun a 5. Tujuan
kembali pelayanannan keperawatan
prioritas dapat diukur,
kesehatan
masalah berisi
6. Membentuk
disuatu ketentuan
tim yang
ruangan dan kuantitatif
bertanggung
cepat tanggap sehingga
jawab
terhadap akan lebih
7. Mengadakan
perubahan mudah
pelatihan
yang tidak membanding
program
diharapkan kan seberapa
pelayanan
seperti dalam besar
8. Menetapkan
melakukan pencapaian
batas,
pembagian keberhasilan
wewenang,
shift tindakan tersebut.
tanggung
keperawatan 6. Tujuan
jawab,
sesuai dengan keperawatan

22
prioritas mekanisme berdasarkan
utama pasien. kerja tim waktu yang
3. Dalam 9. Menetapkan ditentukan,
hubungan//ko jenis & ruang agar
munikasi lingkup pencapaian
diharapkan pelayanan target lebih
seorang yang baik lagi.
pemimpin diprioritaskan 7. Waktu yang
memilliki 10. Mensialisasika optimal
empati bisa n standar & dilaksanakan
mendengar indikator yang dengan target
keluhan dan digunakan dan tidak
tanggap 11. Menilai hasil mengesampi
terhadap yg dicapai ngkan
pernyataan 12. Menyusun kolaborasi
staf, mampu saran tindak dengan
menciptakan lanjut pasien.
situasi yang
kondusif serta
mengembang

23
kan proses
hubungan
yang baik
dalam
organisasi.
4. Dalam proses
pengembanga
n diharapkan
pemimpin
mampu
mengembang
kan tim kerja
yang efektif
5. Dalam proses
pengembanga
n diharapkan
pemimpin
mampu
memberiikan
umpan balik

24
yang positif
seperti
keluhan,
pernyataan,
saran yang
disampaikan
oleh rekan
sejawat.
6. Dalam hubu
ngan
personality
diharapkan
pemimpin
mampu
mengambil
keputusan
yang tepat
dalam setiap
adanya
masalah yang

25
ditemukan di
ruangan.
7. Dalam
hubungan
personality
diharapkan`
pemimpin
mampu
mengelola
stress individu
dan
menggunakan
koping yang
efektif dalam
setiap masalah
8. Dalam
negosiasi
diharapkan
seorang
pemimpin

26
mampu
mengidentifik
asi dan
mengelola
konflik yang
terjadi
9. dalam
negosiasi
diharapkan
seorang
pemimpin
mampu
melakukan
negosiasi
dengan baik
terhadap staf,
kelompok,
dan organisasi
lain.
10. Dalam

27
negosiasi
pemimipin
mampu
mengklarifika
si kejadian
yang
melibatkan
seluruh staff
serta menjadi
mediator bila
terjadi antara
staff dan
kelompok.

28
Proses Membuat Pemecahan Masalah (Metode CARL)
Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 1-
5 kriteria CARL tersebut mempunyai arti :
C= Capability, yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana, dan prasaran).
A= Accesibility, yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
Kemudian dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta
penunjangan seperti peraturan atau juklak.
R= Readines, yaitu kesiapan dari tenaga pelaksaan maupun kesiapan sasaran,
seperti kahlian atau kemampuan dan motivasi.
L= Leverage, yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang
lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.
Nilai total merupakan hasil perkalian : C x A x R x L
Rentang nilai yang digunakan adalah 1-4 :
- Sangat penting :4
- Penting :3
- Cukup penting :2
- Kurang penting :1

Uraikan peran pemimpin dalam pengelolaan model praktik keperawatan professional


Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap kelompok pasien. Perawat ruangan
dibagi menjadi 1-2 tim/group yang terdiri atas tenaga professional, teknikal, dan
pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu. Metode ini bisa
digunakan pada pelayanan keperawatan di unit rawat inap, unit rawat jalan dan unit
gawat dalurat. Konsep metode tim:
a) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan
b) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin;
c) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua;

29
d) Peran kepala ruang penting dalam model tim,model tim akan berhasil bila di
dukung oleh kepala ruang.
Kelebihannya :
a) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh;
b) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan;
c) Memungkinkan komunikasi antar tim , sehinga konflik mudah di atasi dan
memberi kepuasan kepada anggota tim.
Kelemahan:
Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi
tim ,yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit untuk di laksanakan pada
waktu-waktu sibuk.

Tanggung jawab anggota tim:


a) Memberikan asuhan keperawatanpada pasien di bawah tanggung jawabnya;
b) Kerja sama dengan anggota tim dan antartim;
c) Memberikan laporan .
Tanggung jawab ketua tim:
a) Membuat perencanaan ;
b) Membuat penugasan ,supervisi,dan evaluasi;
c) Mengenal / mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien;
d) Mengembangkan kemampuan anggota;
e) Menyelenggarakan konferensi.

Tanggungjawab kepala ruangan :


a. Perencanaan :
1) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing-masing
2) Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien : gawat, transisi, dan
persiapan pulang, bersama ketua tim

30
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas
dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur penugasan atau
penjadwalan
5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan, dan mendiskusikan dengan
dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk kegiatan
membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan, membimbing penerapan
proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan, mengadakan diskusi
untuk pemecahan masalah, serta memebrikan informasi kepada pasien atau
keluarga yang baru masuk.
8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9) Membantu membimbing peserta didik keperawatan
10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
b. Pengorganisasian :
1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan
2) Merumuskan tujuan metode penugasan
3) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
4) Membuat rentan kendali, kepala ruangan yang membawahi 2 ketua tim,
dan ketua tim membawahi 2-3 perawat
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan : membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain
6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik
8) Mendelegasikan tugas, saat kepala ruangan tidak berada di tempat kepada
ketua tim
9) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi
pasien
10) Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya
11) Identifikasi masalah dan cara penangannya
c. Pengarahan :

31
1) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
2) Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik
3) Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
4) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan askep pasien
5) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
6) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya
7) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain
d. Pengawasan :
1) Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien
2) Melalui supervisi :
a) Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi, mengamati
sendiri, atau melalui laporan langsung secara lisan, dan memperbaiki
atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga
b) Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua tim:
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas
c) Evaluasi
d) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
e) Audit keperawatan

32

Anda mungkin juga menyukai