A. Pengertian
Proses asuhan keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktek keperawatan. Hal ini dapat disebut sebagai suatu pendekatan untuk memecahkan
yang bertujuan untuk memenuhi ebutuhan klien, keluarga dan masyarakat . Proses
keperawatan terdiri dari lima tahap yang berurutan dan saling berhubungan, yaitu pengkajian,
keperawatan(Nursalam,2011:1)
B. Pengkajian Keperawatan
Data yang harus dikaji pada pasien yang mengalami aterosklerosis atau
arteriosklerosis sangat tergantung pada lokasi yang terkena. Bila pembuluh darah koroner
yang terkena maka tanda dan gejala klinisnya sesuai dengan tanda dan gejala klinis angina
pectoris atau infark miokard akut. Bila otak yang terkena maka tanda dan gejala klinis yang
dikaji sesuai dengan kasus stroke. Penyakit angina pectoris, infark miokard dan stroke akan
dibahas tersendiri. Pengkajian keperawatan yang akan kami fokuskan disini adalah gangguan
perfusi perifer selain yang mengenai organ tersebut di atas. Data subyektif yang mungkin
didapat : nyeri mendadak atau dirasakan pilu, kram, kelelahan atau kelemahan. Nyeri istirahat
bersifat menetap, ngilu, dan tidak nyaman dan biasanya terjadi di bagian distal ekstremitas.
Perasaan dingin atau baal pada ekstremitas terjadi akibat penurunan aliran arteri. Kaji pula
tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan penyakitnya. Data obyektif yang mungkin
didapat : ekstremitas yang terkena akan tampak pucat saat ditinggikan dan sianosis saat
tergantung. Warna dan suhu ekstremitas dicatat. Perubahan kulit dan kuku, ulkus, gangren
dan atropi otot bisa tampak jelas. Kuku mungkin menebal dan keruh, kulit mengkilap, atropi
dan kering disertai pertumbuhan rambut yang jarang. Denyut nadi perifer dapat melemah atau
hilang sama sekali.Pengkajian pada klien Aterosklerosis dilakukan pada saat klien mulai
C. Diagnosa keperawatan
keperawatan dibuat setelah dilakukan pengkajian. Beberapa diagnosis dapat ditetapkan untuk
klien aterosklerosis, tetapi diagnose tertentu ditetapkan sesuai dengan hasil pengkajian yang
ditemukan. Masalah yang lazim muncul atau diagnose keperawatan yang sering muncul pada
klien aterosklerosis (berdasarkan NANDA Nic Noc ( 2015 ) adalah sebagai berikut :
Perencanaan keperawatan untuk klien hipertensi dan beresiko lainnya bergantung pada diagnosis masalah kesehatan yang
menempatkan klien pada resiko tinggi. Rencana atau intervensi pada klien aterosklerosis berdasarkan NANDA Nic Noc (2015) adalah
sebagai berikut :
Ketidakseimbangan antara suplei Setelah dilakukan tindakan keperawatan Kaji adanya faktor yang menyebabkan
Gaya hidup yang dipertahankan. aktivitas dengan Kriteria Hasil : Monitor nutrisi dan sumber energi yang
Melaporkan secara verbal adanya tanpa disertai peningkatan tekanan Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
5. Ansietas b/d krisis situasional sekunder adanya aterosklerosis yang diderita klien
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kecemasan berhubungan dengan NOC : NIC :
Faktor keturunan, Krisis situasional, - Kontrol kecemasan Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
Stress, perubahan status kesehatan, - Koping keluarga
ancaman kematian, perubahan konsep Setelah dilakukan asuhan selama Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi ……………klien kecemasan teratasi bagaimana hal
DO/DS: dgn kriteria hasil: ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi,
- Insomnia Klien mampu mengidentifikasi dengan
- Kontak mata kurang dan mengungkapkan gejala cara yang tepat.
- Kurang istirahat cemas Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
- Berfokus pada diri sendiri Mengidentifikasi, muncul pada
- Iritabilitas mengungkapkan dan penyakit, dengan cara yang tepat
- Takut menunjukkan tehnik untuk Gambarkan proses penyakit, dengan cara
- Nyeri perut mengontol cemas yang tepat
- Penurunan TD dan denyut nadi Vital sign dalam batas normal Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan
- Diare, mual, kelelahan Postur tubuh, ekspresi wajah, cara yang
- Gangguan tidur bahasa tubuh dan tingkat tepat
- Gemetar aktivitas menunjukkan Sediakan informasi pada pasien tentang
- Anoreksia, mulut kering berkurangnya kecemasan kondisi, dengan
- Peningkatan TD, denyut nadi, RR cara yang tepat
- Kesulitan bernafas Sediakan bagi keluarga informasi tentang
- Bingung kemajuan
- Bloking dalam pembicaraan pasien dengan cara yang tepat
- Sulit berkonsentrasi Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan
cara yang tepat
3.5 Evaluasi
Evaluasi keperawatan ini disusun menurut Patricia A. Potter (2005). Evaluasi merupakan
proses yang dilakuakan untuk menilai pencapaian tujuan atau menilai respon klien terhadap
tindakan leperawatan seberapa jauh tujuan keperawatan telah terpenuhi. Pada umumnya
evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu evaluasi kuantitatif dan evaluasi kualitatif. Dalam
evalusi kuantitatif yang dinilai adalah kuatitas atau jumlah kegiatan keperawatan yang telah
ditentukan sedangkan evaluasi kualitatif difokoskan pada masalah satu dari tiga dimensi
struktur atau sumber, dimensi proses dan dimensi hasil tindakan yang dilakukan. Adapun
langkah-langkah evaluasi keperawatan adalah sebagai berikut :
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aterosklerosis merupakan proses yang berbeda. yang menyerang intima arteri besar dan
medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium. komponen darah,
karbohidrat dan jaringan fibrosa pada lapisan in¬tima arteri. Penimbunan tersebut dikenal
sebagai aleroma atau plak. Karena aterosklerosis merupakan pe¬nyakit arteri umum, maka
bila kita menjumpainya di ekstremitas, maka penyakit tersebut juga terdapat di bagian tubuh
yang lain. (Brunner & Suddarth, 2008)
Faktor risiko tradisional (konvensional) aterosklerosis yang telah dikenal antara lain : tekanan
darah tinggi (hipertensi), diabetes (kencing manis), kadar LDL kolesterol tinggi, kadar HDL
kolesterol rendah, obesitas, kurang berolahraga, merokok, dan riwayat penyakit jantung
dalam keluarga. Namun, akhir-akhir ini berkembang teori aterosklerosis melalui proses
inflamasi kronik dan stress oksidatif. Pada dinding pembuluh darah arteri terdapat sel endotel
yang melepaskan nitric oxide dan bersifat antara lain mengatur kelenturan pembuluh darah,
menjaga komposisi otot tetap seimbang, dan mencegah pembekuan darah sehingga tidak
terjadi inflamasi dan stress oksidatif. Jika sel endotel mengalami kerusakan, maka nitric oxide
berkurang, sistim keseimbangan dinding pembuluh darah akan terganggu dan terjadi
penebalan otot dinding pembuluh darah sehingga makrofag , trombosit , LDL kolesterol yang
teroksidasi akan membentuk suatu kompleks yang disebut fatty streak. Jika proses ini terus
menerus terjadi akan terbentuk plak aterosklerosis.
4.2 Saran
Penulis menyarankan agar pembaca mencegah aterosklerosis dengan menghilangkan faktor-
faktor resikonya. Jadi tergantung kepada faktor resiko yang dimilikinya, seseorang
hendaknya: