Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
WHO menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah suatu bagian menyeluruh
(integral) dari organisasi sosial dan medis, yang mempunyai fungsi
memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna komperhensif kepada
masyarakat baik kuratif maupun prefentif dimana pelayanan keluarnya
menjangkau keluarga dan lingkungan rumahnya, rumah sakit juga merupakan
pusat untuk latihan tenaga kesehatan dan untuk penelitian bio-psiko-sosial
ekonomi-budaya. UU no. 44 tahun 2009 rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang, menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. (Setyawan & Supryanto. 2019)

Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan


melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien. Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama
penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional
dalam pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan
memerlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi
posisi masing-masing melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2004).
Komunikasi adalah suatu bentuk penyampaian pesan antara dua orang atau
lebih yang terproses dari komunikator atau pemberi pesan kepada komunikan
atau penerima pesan dengan tujuan tertentu. Komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang direncanakan secara sadar pelayanan kesehatan. Harapan
pasien ketika bertemu petugas medis ingin mendapatkan informasi, arahan,
dan penjelasan tentang pelayanan medis secara baik dan rinci. Namun
terkadang harapan pasien tidak sesuai dengan kenyataan. (Afnuhazi,
Ridhyalla 2014)

Ruang lingkup dari manajemen keperawatan yaitu merencanakan,


mengaturdan mengerakan karyawan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan
keperawatan agar dapat memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya
pada pasien (Kuntoro, 2010).

Salah satu mutu pelayanan kesehatan yang harus ditingkatkan secara


berkesinambungan adalah mutu pelayanan keparawatan di Rumah sakit
(Depkes,2012). Pelayanan keperawatan profesional dapat tercapai dengan
baik salah satunya dilakukan manajemen keperawatan yang efektif dan
efisien. Pelayanan keperawatan bukan hanya saja secara langsung ke pasien
tetapi dapat juga melalui pelantara yaitu keluarga pasien yang berkunjung atau
menjaga pasien di rumah sakit, salah satunya adalah dengan cara
mengedukasikan keluarga pasien untuk selalu menjaga kebersihan kedua
tangan untuk pencegahan penularan infeksi, dengan cara cuci tangan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Salah satu tugas pembuatan makalah pada mata kuliah Profesi stase
Manajemen Keperawatan.
b. Menganalisa situasi dengan penggunaan strategi SWOT dalam suatu
manajemen, analisa fish bone, prioritas masalah dan Planing Of Action
(POA) di Ruangan dalam pelayanan kesehatan dari berbagai aspek yang
terkait di ruangan pelayanan multi (bedah,internem jantung dan
neurology).
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memahami pengetian Analisis SWOT, skala prioritas Metode
CARL, Analisis Fishbone, dan Planing Of Action (POA).
b. Untuk mengetahui kualitas di Ruang Paviliun Firdaus dari berbagai aspek
meliputi sumber daya, sarana prasarana, dan lain-lain menggunakan kajian
Analisis SWOT. Menganalisis prioritas masalah menggunakan metode
CARL dan Analisis Fishbone serta membuat Planing Of Action (POA)
sehingga permasalahan yang ada dapat teratasi dengan baik.

C. Manfaat Penulisan
1. Direktur rumah sakit
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam kebijakan
rumah sakit terkait hasil analisis tentang situasi RS di ruangan yang masih
kurang optimal dalam kinerja pegawai serta sarana dan prasarana yang belum
memadai. Sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang
lebih baik.
2. Bidang keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi bidang
keperawatan dalam mengembangkan kinerja pegawai di ruangan dalam
upaya meningkatkan manajemen pelayanan keperawatan sehingga asuhan
keperawatan dapat diberikan secara optimal terhadap pasien.
3. Perawat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dasar keterlibatan dan
tolok ukur kepala ruangan serta staf keperawatan lainnya dalam
mengoptimalkan kerja sama dalam kolaborasi dan komunikasi sehingga
meningkatkan hubungan tenaga profesionalisme.
4. Manfaat akademik/teoritis/keilmuan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan penguat
terhadap teori keperawatan tentang manajemen keperawatan terutama
berkaitan dengan penggunaan strategi Analisa SWOT, Prioritas Masalah
Metode CARL, Analisa Fishbone dan Planing Of Action (POA).

D. Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah:
1. Literatur Review
2. Menganalisis
3. Eksplorasi Kajian Bebas pada Artikel
4. Jurnal
5. Text Book
6. E-book

Anda mungkin juga menyukai