Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

 Pengkajian
 Anamnesis riwayat kesehatan sekarang dan penyakit orang tua
 Aktifitas
Gejala : keterbatasan melakukan aktifitas
Tanda : Kelemahan otot
 Integritas ego
Gejala : Perasaan tak ada harapan, tak berdaya
Tanda :  Depresi menarik diri, ansietas
 Nutrisi
Gejata : Anoreksia, penurunan BB
 Nyeri
Gejala : Nyeri tulang, sendi, nyeri tekan sentral, kram otot
Tanda : Perilaku berhati-hati, gelisah, rewel
 Keamanan
Gejala :  Riwayat trauma ringan, perdaran spontan
Tanda  :  Hematoma

 Diagnosa
1. Nyeri akut b.d perdarahan dalam jaringan dan sendi
2. Hambatan mobilitas fisik b.d perdarahan pada sendi dan jaringan lain
3. Resiko syok
4. Resiko kekuranagn volume cairan b.d faktor resiko kehilangan cairan melalui
rute abnormal( perdarahan)
5. Resiko cidera b.d perdarahan dan faktor trauma
6. Ketidakmampuan koping keluarga b.d anak menderita penyakit serius
 Intervensi

N DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI


O KEPERAWATAN HASIL
1 Nyeri akut NOC NIC
Definisi: pengelaman  Pain level PAINT
sensori dan emosional  Pain control MANAGEMENT
yang tidak  Comfort level  Melakukan
menyenangkan yang pengkajian nyeri.
muncul akibat kerusakan Kriteria hasil :  Menggunakan teknik
jaringan, aktual atau komter untuk
potensial digambarkan  Mampu mengontrol mengetahui
dalam hal kerusakan nyeri,mampu pengalaman nyeri
mengenali nyeri pasien.
Batasan Karakteristik:  Melaporkan nyeri  Kaji kultur yang
- Perubahan selera berkurangdengan mempengaruhi respon
makan menggunakan nyeri.
- Perubahan tekanan manajemen nyeri
darah
- Perubahan frekuensi
jantung
- Laporan isyarat
- Prilaku distraksi
2 Hambatan mobilitas NOC NIC
fisik  Join movment : active Execise teraphy
Definisi : keterbatasan  Mobiliti level  monitoring vital sing
fisik tubuh satu atau  Transfer performence  konsultasikan
lebih ekstrimitas secara dengan terapy fisik
mandiri atau terarah. Kriteria Hasil: tentang rancana
Batasan Karakteristik: ambulasi
- penurunan waktu reaksi  Klien meningkat  bantu klien
- kesulitan membolak dalam aktifitas fisik menggunakan
balik posisi  Mengerti tujuan dari tongkat
- melakukan aktifitas peningkatan  ajarkan pasien
lain sebagai pengganti mobilitas teknik ambulasi
pergerakan  Meverbalisasikan  kaji kemampuan
- dispnea setelah perasaan dalam pasien
beraktivitas meningkaatkan
- perubahan secara kekuatan dan
berjalan kemampuan
beribbadah
 bantu untuk
mobilitas
3 Resiko syok NOC NIC
Defenisi : beresiko  syok prevention Syok prevention
terhadap ketidakcukupan  syok management  monitor status
aliran darah kejaringan sirkulasi BP
tubuh, yang dapat Kriteria Hasil:  monitor tanda
mengakibatkan disfungsi inadekuat oksigen
seluler yang mengancam  nadi dalam batas  monitor suhu dan
jiwa yang di harapkan pernafasan
Faktor Resiko  irama jantung dalam  monitor input dan
- hipotensi batas yang di output
- hipovolemi harapkan

- hipoksemia  frekuensi napas

- hipoksia dalam batas yang di

- infeksi harapkan

- sepsis
- sindrom respon
inflamasi sistemik

4 Resiko kekurangan NOC NIC


volume cairan  fluid balance Fluid management
Definisi : beresiko  hydration
menglami  nutritional status :  Mengontrol apakah
dehidrasivaskuler, food and fluid terjadi perubahan
selular, atau intraselular
 intake dalam TTV
Faktor risiko Kriteria hasil :  Pertahankan catatan
- kehilangan volume intake output yang
cairan aktif  mempertahankan akurat
- kurang pengetahuan urine output  Monitor status hidrasi
- penyimpangan yang  tekanan darah nadi,  Memantau nutrisi
mempengaruhi suhu tubuh dalam yang masuk
absorpsi cairan batas normal  Memantau keluar
- penyimpangan yang  tidak ada tanda masuknya Nutrisi
mempengaruhi tanda dehidrasi 
asupan cairan  elastisitas turgor
kulit baik

5 Resiko cidera NOC NOC


Definisi : mengalami  Risk kontrol Enviorment
cidera sebagai kondisi Kriteria Hasil: management
lingkunagn yang  Klien terbebas dari  Sediakan
berintearaksi dengan cidera lingkungan yang
sumber adaptif  Klien mampu aman
Faktor risiko: menjelaskan metode  Identifikasi
- biologis mencegah cidera kebutuhan aman
- zat kimia  Klien mampu pasien
- manusia menjelaskan faktor  Menghindarakn
- nutrisi resiko lingkungan bahaya
 Menggunakan  Memasang side raile
fasilitas yang ada tempat tidur
6 Ketidakmampuan NOC NIC
koping keluarga  Family coping, Coping Enhanchement
Definisi : perilaku Disable  Bantu keluarga dalam
terdekat keluarga atau Kriteria hasil: mengenal masalah
orang pentingyang  Hubungan pemberi misalnya
kemampuan nya secara asuhan pasien: penatalaksanaan
efektif menangani tugas iteraksi dan  Bantu memotivasi
penting mengenal hubungan yangpositif keluarga untuk
adaptasi keduanya antara pemberi dan berubah
terhadap masalah penerima asuhan  Dukungan emosi:
kesehatan  Koping keluarga: memberikan
Batasan Karakteristik: tindakan keluarga penenangan selama
- Pengabaian untuk mengelola periode steres
- Agresi stressor yang
- Agitasi membebani sumber-
- Menjamin rutinitas sumber keluarga
biasa  Normalisasi keluarga
- Peningkatan kapasistas sistrm
ketergantungan keluarga dalam
klien memepertahnkan
rutinitas dan
mengembangkan
strategi untuk
mengoptimalkan
fungsi jika ada
anggota keluarga
yang sakit
 Identifikasi gaya
koping yang
bertentangan

 IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatuskesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan

Beberapa tujuan Implementasi Keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan hasil dari rencana Page 5 keperawatan untuk selanjutnya di


evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang
singkat
2. Mempertahankan daya tahan tubuh

3. Mencegah komplikasi

4. Menemukan perubahan system tubuh

5. Memberikan lingkunagn yang nyaman bagi klien

6. Implementasi pesan dokter

 EVALUASI

Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan


keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Penilaian keberhasilan
adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam


mencapai tujuan. Evaluasi bisa dilakukan dengan mengadakan hubungan dengan klien
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan sehingga perawat dapat
mengambil keputusan : pertama, mengakhiri tindakan keperawatan
BAB IV
PENUTUP
 Kesimpulan
Hemofilia adalah gangguan koagulasi herediter atau didapat yang paling
sering dijumpai, bermanifestasi sebagai epsode perdarahan intermiten. Tingkat
terjadinya hemophilia adalah 1 kasus dari 10.000. bisa dikatakan sangat jarang.
 Saran
Diharapkan materi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, mau itu
mahasiswa atau non mahasiswa agar memberikan pemahaman yang lebih luas
terhadap hemofilia
DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda Nurarif, Hardhi Kusuma, 2015. Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa
medis dan NANDA NIC-NOC edisi revisi jilid 2. Media Action Publishing, Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai