Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA NY.

P
DENGAN DIAGNOSA STROKE HEMORAGIK
DI RUANG CEMPAKA RSUD MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

IKA RIZKY AGUSTIN YODYANTI (1811040073)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
REVIEW KASUS

Ny.P umur 42 tahun, jenis kelamin perempuan, pasien


dengan diagnosa Stroke Hemoragik. Pada saat
pengkajian keluhan utamanya adalah penurunan
kesadaran, TD : 163/96. N : 78 x/menit, RR : 22
x/menit, S : 36,8 C.
Dari riwayat penyakit sekarang didapatkan

Pasien datang pada tanggal 17 desember 2018 dengan keluhan penurunan


kesadaran sejak pagi sepulang dari sawah, nyeri kepala cekot-cekot nyeri
apabila beraktivitas nyeri hilang timbul dengan skala 5, muntah 2x dan
kelemahan anggota gerak sebelah kiri.

Dari riwayat penyakit dahulu didapatkan pasien


memiliki riwayat penyakit hipertensi
Dari pemeriksaan fisik di dapat
1. Kelemahan anggota gerak sebelah kiri
5 1
5 1
2. TTV = TD : 163/96 , N : 78 x/menit, RR : 22
x/menit
S : 36,8 C
3. Tingkat kesadaran apatis
4. GCS = E : 3 M : 5 V : 4
PATHWAY

PATHWAY
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d aliran darah ke


otak terhambat
DS :
- Pasien mengatakan pusing
- Nyeri pada kepala saat beraktivitas/bergerak, nyeri seperti
dirmas-remas, nyeri hilang timbl dengan skala 5.
DO :
- Pasien tampak gelisah
- TTV : TTV : TD : 163/96 , N : 78 x/menit, RR : 22 x/menit
S : 36,8 C
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

2. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot


DS :
- pasien mengatakan tubuh bagian kiri tidak bisa digerakkan
DO :
-5 1
5 1
- Anggota gerak bagian kiri tampak kontraksi atau sedikit ada
gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh
-pasien tampak lemas
-Pasien terlihat berbaring
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

3. Hambatan komunikasi verbal b.d gangguan sistem saraf pusat


DS :
- pasien mengatakan sulit berbicara

DO :
-Pasien berbicara tidak jelas
-Pasien tampak afasia
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

3. Risiko jatuh b.d gelisah

DO :
- tingkat kesadaran apatis
- GCS : E : 3 M : 5 V : 4
- pasien terlihat gelisah
DX. Tujuan dan kriteria hasil Rencana kegiatan rasional
Keperawatan

Risiko Setelah dilakukan tindakan selama NIC : manajemen -Untuk mengetahui


ketidakefektifan 3x24 jam diharapkan perfusi edema serebral status kesehatan
perfusi jaringan jaringan otak dapat tercapai dengan 1. monitor status neurologi
otak b.d aliran optimal neurologis - untuk memantau
darah ke otak 2. Monitor tanda- perkembangan batas
terhambat NOC : perfusi jaringan serebral tanda vital normal tanda-tanda
Kriteria hasil 3. Monitor status vital
pernapasan - untuk memantau
1. Tekanan darah sistolik 2/5 4. Posisikan tinggi status pernapasan
2. Tekanan darah diastolik 3/5 kepala tempat - untuk
3. Nilai rata-rata tekanan darah tidur 30 derajat meningkatkan
2/5 atau lebih kenyamanan
5. Dorong -
Skala pengukuran keluarga/ orang
1 : deviasi berat dari kisaran normal yang penting
2 : deviasi yang cukup besar dari untuk bicara
kisaran normal kepada pasien
3 : deviasi sedang dari kisaran
normal
4 : deviasi ringan dari kisaran
normal
5 : tidak ada deviasi dari kisaran
normal
DX. Tujuan dan kriteria Rencana kegiatan rasional
Keperawatan hasil

Hambatan Setelah dilakukan NIC : Perawatan tirah baring -- untuk


mobilitas fisik tindakan selama 3x24 -Jelaskan alasan diperlukannya menghindari
b.d penurunan jam diharapkan pasien tirah baring komplikasi
kekuatan otot mampu melaksanakan -Posisikan sesuai dengan penyakit/ kondisi
aktivitas fisik bodyaligment tertentu yang lebih
-Tinggikan teralis tempat tidur, buruk
NOC : pergerakan dengan cara yang tepat - untuk
Kriteria hasil -Monitor kondisi kulit mempertahankan
keseimbangan/kesej
1. Gerakan otot 2/5 NIC : terapi latihan: mobilitas ajaran tubuh
2. Gerakan sendi 2/5 sendi - untuk
3. Bergerak dengan -Tentukan batasan pergerakan menggambarkan
mudah 2/5 sendi dan efek terhadap fungsi kondisi kesehatan
sendi - untuk membatasi
Skala pengukuran -Jelaskan kepada pasien atau pergerakan dan efek
1 : sangat terganggu keluarga manfaat dan tujuan yang akan timbul
2 : banyak terganggu melakukan latihan sendi - untuk
3 : cukup terganggu -Lakukan latihan ROM pasif atau mempertahankan
4 : sedikit terganggu ROM dengan bantuan tingkat
5 : tidak terganggu -Instruksikan pasien/keluarga cara kesempurnaan
melakukan latihan ROM pasif, kemampuan
ROM dengan bantuan atau ROM pergerakan sendi
aktif secara normal
DX. Tujuan dan kriteria hasil Rencana kegiatan rasional
Keperawatan

Hambatan Setelah dilakukan tindakan NIC : terapi validasi -Untuk mengetahui


komunikasi selama 3x24 jam diharapkan 1. Tentukan tahap gangguan / penurunan
verbal b.d gangguan kognisi fungsi kognisi yang
gangguan sistem NOC : komunikasi : klien terjadi
saraf pusat mengekspresikan 2. Dengarkan pasien - untuk
Kriteri hasil dengan memenangkan
menunjukan kepercayaan pasien
1. Menggunakan bahasa lisan empati
2/5 3. Ulangi
2. Kejelasan berbicara 3/5 pernyataan, ulang
3. Menggunakan bahasa isyarat setiap kata kunci
3/5 4. Berbicara dengan
bahasa klien
Skala pengukuran dengan
1 : sangat terganggu mendengarkan
2 : banyak terganggu kata kerja yang
3 : cukup terganggu digunakan klien
4 : sedikit terganggi dengan hati-hati
5 : tidak terganggu
Dx. Tujuan dan Kriteria hasil Rencana kegiatan Rasional
Keperawatan

Risiko jatuh b.d Setelelah dilakukan tindakan NIC : pencegahan -mengidentifikasi,


gelisah keperawatan selama 3x24 jam, jatuh mencegah dan
diharapkan tidak terjadi risiko 1. Ientifikasi menangani kejadian
jatuh perilaku dan pasien jatuh secara
faktor yang efektif
NOC : kontrol risiko mempengaruhi - untuk meminimalisir
Kriteria hasil risiko jatuh kejadian pasien jatuh
1. Memonitor faktor risiko 2. Kaji ulang - untuk mempermudah
individu 3/5 riwayat jatuh identifikasi pasien
2. Mengembangkan strategi yang bersama dengan risiko jatuh
efektif dalam mengontrol pasien dan
risiko2/5 keluarga
3. Menjalankan strategi kontrol 3. Berikan penanda
risiko yang sudah ditetapkan untuk
3/5 memberikan
peringatan pada
Skala pengukuran staff bahwa
1 : tidak pernah menunjukan pasien berisiko
2 : jarang menunjukan tinggi jatuh
3 : kadang-kadang menunjukan 4. Sediakan
4 : sering menunjukan pengawasan
5 : secara konsisten menunjukan ketat
komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada Stroke
Hemoragik yaitu
1. Infark serebri
2. Hydrocephalus yang sebagian kecil menjadi
hydrocephalus normotensif.
3. Fistula caroticocavemosum
4. Epistaksis
5. Peningkatan TIK, tonus otot abnormal
6. Gangguan otak berat
7. Kematian bila tidak dapat mengontrol respon
pernapasan atau kardiovaskuler.
prognosis
Prognosis pada pasien Stroke Hemoragik dapat dilihat dari 6 aspek
yaitu : death, disease, disability, discomfort, dissatisfaction, dan
destitution. Keenam aspek prognosis tersebut terjadi pada stroke
fase awal atau pasca stroke. Untuk mencegah agar aspek
tersebut tidak menjadi lebih buruk maka semua penderita stroke
akut harus dimonitor dengan hati-hati terhadap keadaan umum,
fungsi otak, EKG, saturasi oksigen, tekanan darah dan suhu
tubuh secara terus-menerus selama 24 jam setelang serangan
stroke (Asmedi & Lamsudin, 1998)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kondisi


pasien sedikit membaik ditandai dengan gelisah berkurang,
tidak terjadi komplikasi yang lebih berat

Anda mungkin juga menyukai