DENGAN BBLR
K A R T I K APA R A N I TA C A H YA T
I
20170606
R S H E R M I N AP U RW O K E R T O
PENGERTIAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500
gram pada waktu lahir. ( Amru sofian, 2012)
Persalinan prematur adalah lahirnya bayi sebelum lengkap usia gestasi 37 minggu,adapun
persalinan Iugr adalah lahirnya bayi dengan usia kehamilan yang cukup namun memiliki berat badan
lahir rendah (krisnadi, 2009).
ETIOLOGI KLASIFIKASI
b. Masa gestasi < 37 minggu h.Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat
pada transparan, mengkilap dan i. Rambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum terbentuk
d. licin
Lanugo (bulu-bulu halus) terutama pada dengan baik
banyak,
lengan, lemak j. Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan
daerah dahi, pelipis, telinga
subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar lemah
dan
e. Lemak dalam jaringan subcutan sedikit 8 k. Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan
f. Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora sering mengalami apnea, otot masih hipotonik
belum tertutup oleh labia mayora, pada laki-laki testis l. Reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan dan
belum turun. batuk belum sempurna.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.Laboratorium :
• D L : penurunan hemoglobin/hemotrokrit (Hb/Ht) mungkin kurang dari 10.000 /m3
• elektrolit :Na,K,CL
• Golda : potensial inkompatibilitas ABO.
• Trombosit : trombositopenia dapat menyertai sepsis
• AGD : PO2 menurun, PCO2 meningkat, asidosis, sepsis, kesulitan nafas yang lama
• Laju sedimentasi elektrolit : meningkat menunjukan respon inflamasi akut.
• Protein C reaktif (beta globulin) ada dalam serum sesuai dengan proporsi beratnya proses radana
enfeksius.
a.Baby gram : bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau
didapat atau diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas.
• Berikan oksigen sesuai instruksi dokter : . Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR, akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan. Apabila konsentrasi O2 yang tinggi dalam
masa yang panjang akan menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat menimbulkan
kebutaan.
• Pencegahan infeksi dengan minimal handling, pengunaan alat steril : . Perlakukan bayi dengan
minimal handling, dan tindakan aseptik agar tidak memperburuk infeksi pasien .
• Pemberian sonde/early feeding : Permulaan cairan diberikan sekitar 50-60 cc/kg BB/hari dan terus
dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg BB/hari.
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
DATA PASIEN DAN PENANGGUNGJAWAB
KELUHAN UTAMA
sesak nafas, NCH ada, ada retraksi, Rr >60x/menit. 16 b. Riwayat kesehatan sekarang Riwayat dari lahir sampai
perawatan
Riwayat Penyakit : bayi dengan BBLR, reflek hisap dan telan lemah. Bayi lahir
spontan dari ibu G2P0A1 UK 30-31mgg, lahir langsung menangis, AS 7/8/9,
ketuban jernih, presentasi kepala.
Tanda Vital :
S: 36,7°C, Nadi: 156 x/mnt, RR: 48 x/mnt, Sao2 : 96-98% Down Score: 1 (retraksi
ringan)
Antropometri :
Berat badan : 1543gr, TB: 43 cm, LK: -cm, LD: -cm, LP: -cm.
Pengkajian persistem
Pola nafas : Normal:48x/menit Bradipneu: x/mnt
System
Takipneu: x/mnt Down score :1
pernapasan
Jenis pernafasan : Pernafasan Dada Pernafasan Perut
Alat bantu nafas: NCPAP+
Irama Nafas : Teratur Tidak Teratur
Retraksi : Tidak Ada: Ringan Sedang Berat
Air Entri : Udara masuk Penurunan udara masuk
Tidak ada udara masuk
Merintih : Tidak ada Terdengar dengan stetoskop
Terdengar tanpa stetoskop
Suara Nafas : Vesikuler Wheezing Ronchi Stridor
Pemeriksaan
penunjang
Laboratorium tanggal 27/05/2021 jam 22.20
Hematologi
Ht 47 44-72 %
Hematologi
Ht 40 44-72 %
1 Deficit 14/06/2021 Setelah -BB normal - identifikasi reflek hisap dan telan
nutrisi dilakukan - beri intake adekuat
Jam -toleransi
Tindakan
21.00 intake adekuat -timbang BB tiap hari
keperawatan
Sr. K -BB naik -kaji toleransi minum
selama 3x24jam
-libatkan OT memberi intake adekuat
nutrisi membaik
-penkes cara memberi intake
adekuat
-kolaborasi pemberian nutrisi.
14/06/2021 Deficit nutrisi -mengkaji toleransi minum bayi -toleransi minum baik Sr. K
Jam 21.30 -mengecek OGT -OGT masuk lambung
24.00
-memberi intake adekuat -sonde masuk drip
per
02.00
OGT 20x14cc
-ibu mengerti
14/06/2021 Pola napas tidak efektif Sr. K
Jam 21.30 -mengkaji tanda distress napas -retraksi ringan
Rr 46x/mnt
24.00
-memberi posisi kepala semi ekstensi
-pasien nyaman
03.00
-memberi terapi oksigen sesuai advice dokter
-pasien terpasang
06.00 NCPAP+
15/06/2021 Deficit nutrisi -mengkaji toleransi minum bayi -toleransi minum baik Sr. K
Jam 22.00 -memberi intake adekuat -sonde masuk drip per
24.00 O G T 20x14cc
-mencegah aspirasi
Memposisikan pasien miring kanan lambung
06.00
15/06/2021 Pola napas tidak efektif - memberi posisi kepala semi ekstensi - pasien nyaman Sr. K
Jam 21.30
-mengkaji tanda distress napas -retraksi
24.00 ringan Rr 49-
52x/mnt
03.00
-melakukan suction mulut dan hidung -produksi
lendir (-)
06.00
-ibu
-menjelaskan ke OT tanda distress napas bayi
mengerti,
(retraksi) paham
tentang
16/06/2021 Deficit nutrisi -mengkaji toleransi minum bayi -toleransi minum baik, Sr. K
muntah(-), residu (-)
Jam 08.00
-memberi intake adekuat
-sonde masuk drip
09.30
per
O G T 20x14cc
12.00 mengecek O G T
-OGT masuk lambung
16/06/2021 Pola napas tidak efektif -mengkaji tanda distress napas Sr. K
-retraksi
Jam 08.00 ringan Rr 49-
51x/mnt
10.00 - memberi terapi oksigen sesuai advice dokter -pasien
terpasang
NCPAP+
-memberi posisi kepala semi ekstensi
12.00
-wob baik,
tarikan
dinding dada
EVALUASI
Dx Tanggal/jam Evaluasi Ttd
2
0
x
1
4
c
c
- O
b
s
.
M
u
n
Dx 1 15/06/2021 jam S : Sr, K
06.30 O : ku sakit sedang kes, cm, akral hangat, nadi kuat, abd. Supel, toleransi
minum baik, muntah (-), residu (-), BAB/BAK (+), sonde 20x14cc
A : deficit nutrisi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
R/-beri intake adekuat,
- Sonde 20x14cc
- Obs. Muntah, residu
- Beri posisi miring kanan
- Beri posisi kepala lebih tinggi dari perut
Dx 2 15/06/2021 jam S: Sr. K
06.30
O : ku sakit sedang, kesadaran cm, napas on NCPAP+, retraksi ringan, syanosis taa,
kutis
mermorata (-), rr 49-52x/mnt, sao2 98-99%
A : pola napas tidak efektif belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
R/ -kaji tanda distress napas
-beri terapi oksigen
-beri posisi kepala semi ekstensi
-hisap lendir jika produksi (+)
Dx 1 16/06/21 S:
14.00 O : ku sakit sedang kes, cm, akral hangat, nadi kuat, abd. Supel, toleransi minum
baik, muntah (-), residu (-), BAB/BAK (+), sonde 20x14cc
A : deficit nutrisi belum
teratasi P : lanjutkan
intervensi
R/-beri intake adekuat,
- S
o
n
d
e
2
0
x
1
4
c
c
- O
b
s
.
M
PEMBAHASAN
a.Pengkajian
Untuk pengkajian yang dilakukan oleh penulis dan data yang diperoleh sudah cukup sesuai dengan pengkajian berdasarkan teori
c.Perencanaan
Pada tahap ini penulis melakukan perumusan masalah berdasarkan masalah yang muncul
d.Implementasi
Implementasi kedua diagnose dapat dilakukan dengan baik, walaupun dalam penulisannya terdapat beberapa rencana yang tidak
dilakukan oleh penulis namun dilakukan oleh peawat ruangan selama 24jam
e.Evaluasi
meliputi dua komponen yaitu evaluasi formatif yang merupakan hasil atau respon pasien saat setelah tindakan keperawatan dan
evaliasi sumatif yaitu pasien yang diharapkan sesuai tujuan yang meliputi subjektif, objektif, analisa dan perencanaan. Hasil evaluasi
dari ketiga diagnose yang telah penulis angkat, Defisit nutrisi belum teratasi dan pola napas tidak efektif belum teratasi.
TERIMA KASIH