Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI

Tanggal/ Nama &


Diagnosa Tindakan Keperawatan
jam TTD
Hari pertama (1/7/2022)
00.36 Melakukan pengkajian ulang: data terlampir Sr. I

00.40 I Mengkaji ku dan tanda distres nafas: ku berat, kesadaran coma, Sr. I
RR 82 x/mnt, HR 58 x/mnt, HR : 58 x/m, RR : 82 x/m, SpO2 : 26
% tanpa oksigen, Down score 10 : RR 82 x/m (2), retraksi dalam
(2), merintih terdengar tanpa stetoskop (2), sianosis menetap
dengan O2 (2), air entry tidak ada udara masuk (2), CRT > 3 detik,
00.42 Mendampingi dokter melakukan intubasi ETT no 3.5 masuk 10 Sr. I
cm dan menyetting ventilator mode PSIMV, PEEP/PC/PS :
7/18/18, rate : 40, fio2 : 60 %, Ti : 0.50, Ftrig : 0.5
00.50 Mengkaji ulang : sakit berat, kes : letargis, SpO2 : 98-100%
dengan ventilator, RR : 58 x/m, retraksi ringan
00.55 Mengatur posisi semi ekstensi: bayi posisi semi ekstensi Sr. I
Sr. I
01.10 Memberikan penkes ke orangtua tentang tanda distres nafas:
orangtua mengerti tanda distres nafas
01.20 Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan baby Sr. I
gram : hasil pneumonia
00.55 Mencuci tangan : sesuai prosedur Sr. I

01.00 II Memasang infus perifer dengan cairan D10% menggunakan KC = Sr. I


60cc/kgbb/hr
03.00 Melakukan perawatan tali pusat terbuka : tidak ada tanda-tanda Sr. I
infeksi
05.30 Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan Sr. I
laboratorium : CRP = 30.0 mq/dL
05.45 Mengajarkan OT untuk cuci tangan sebelum dan sesudah
Sr. I
mendekati bayi : sesuai prosedur
06.00 Melakukan kolaborasi dengan DPJP untuk terapi : Inj. Ampicillin Sr. I
sulbactam 2 x 210 mg dan inj. Amikacin
00.55 Menghangatkan bayi dalam inkubator dan mengatur suhu ruang: Sr. I
III akral hangat, syanosis tidak ada, suhu tubuh 36.8
Sr. I
01.00 Memberikan penkes ke orangtua tentang pentingnya menjaga
kehangatan bayi: orangtua kooperatif
01.00 IV Memasang infus D10% dengan KC 60 cc/kgbb/hr Sr. I
Sr. I
01.05 Memasang selang OGT no.8 : posisi sesuai, masuk lambung
Sr. I
03.00 Memberikan feeding mulai 8 x 2.5 cc
Sr. I
03.30 Mengkaji toleransi minum : ada blewer Sr. I
06.00 Mendampingi DPJP visit, melaporkan tol.minum kurang baik ada
blewer : Aminosteril 10% (2 gr) , clinoleic 20 % (1 gr)
00.50 Memonitor tanda-tanda vital : SpO2 98-100% dengan ventilator Sr. I
Sr. I
00.51 V Memnitor tingkat kesadaran : bayi letargis kejang tidak ada
Sr. I
00.52 Mengkaji status neurologis (GCS) : E2M4V1 (terintubasi)
Sr. I
01.10 Memberikan penjelasan ke keluarga pasien tentang tanda-tanda
perubahan perfusi serebral : mengerti
06.00 Melakukan kolaborasi dengan DPJP pemeriksaan usg kepala : Sr. I
hasil SDH, ekstra vit.k 1 mg. Loading sibital 20 mg/kgbb = 84 mg
selanjutnya 2 x 12.6 mg

Hari kedua (2/7/2022)


14.30 Mengkaji ku dan tanda distres nafas: ku berat, kesadaran letargis, Sr. I
I RR 48-52 x/mnt, HR 143 x/mnt, SpO2 : 98 % dengan venti, tidak
ada tanda distress nafas, terintubasi ETT no 3.5 masuk 10 cm
terfiksasi. ventilator mode PSIMV, PEEP/PC/PS : 7/18/18, rate :
40, fio2 : 60 %, Ti : 0.50, Ftrig : 0.5, tidak ada tanda distress nafas
14.40 Mengatur posisi semi ekstensi : bayi posisi semi ekstensi Sr. I

17.00 Mendampingi dokter visit : weaning venti, fio2 : 50 %, Sr. I


PEEP/PC/PS :5/17/17
14.30 Mencuci tangan : sesuai prosedur Sr. I
Sr. I
14.35 II Mengobservasi daerah pemasangan infus: tidak ada tanda flebitis
14.40 Melakukan perawatan tali pusat terbuka : tidak ada tanda-tanda
Sr. I
infeksi
18.00 Memberikan terapi : Inj. Ampicillin sulbactam 2 x 210 mg (H2) Sr. I

14.30 Mengkaji ulang : akral hangat, syanosis tidak ada, suhu 37 derajat Sr. I
III C
17.00 Memindahkan bayi ke box
17.05 Menjelaskan suhu stabil dan hipotermi teratasi: orangtua Sr. I
kooperatif
17.55 Mengecek ogt : posisi sesuai Sr. I

18.00 IV Memberikan feeding 8 x 17.5 cc naik bertahap : toleransi baik Sr. I


tidak ada blewer dan residu, jika sudah 50% dari KC Aminosteril
10% (2 gr) dan clinoleic 20 % (1 gr) stop.
14.30 Memonitor tanda-tanda vital : SpO2 98-100% dengan ventilator Sr. I

17.40 V Memnitor tingkat kesadaran : bayi letargis kejang 1x mata dan


Sr. I
mulut berkedut serta tangan dan kaki sebelah kanan selama 5
menit  cek GDS : 48, lapor DPJP  loading sibital 45 mg
selanjutnya dosis rumatan naik 2 x 15 mg
18.00 Mengkaji status neurologis (GCS) : E4M4V1 (terintubasi) Sr. I

18.30 Memberikan penjelasan ke keluarga pasien tentang tanda-tanda


Sr. I
perubahan perfusi serebral : mengerti
Hari ketiga (3/7/2022)
07.30 Mengkaji ku dan tanda distres nafas: ku berat, kesadaran cm, RR Sr. I
I 48-50 x/mnt, HR 138 x/mnt, SpO2 : 98-100 % dengan venti, tidak
ada tanda distress nafas, terintubasi ETT no 3.5 masuk 10 cm
terfiksasi. ventilator mode PS, PEEP/PC : 5/16, fio2 : 40 %, Ftrig :
0.1
07.35 Mengkaji ulang : sakit berat, kes : letargis, SpO2 : 98-100% Sr. I
dengan ventilator, RR 48 x/m, tidak ada distress nafas Sr. I

07.40 Mengatur posisi semi ekstensi : bayi posisi semi ekstensi


07.40 Mencuci tangan : sesuai prosedur Sr. I
Sr. I
09.00 II Mengobservasi daerah pemasangan infus: tidak ada tanda flebitis
Sr. I
12.00 Melakukan perawatan tali pusat terbuka : tidak ada tanda-tanda
infeksi
07.30 Memonitor tanda-tanda vital : SpO2 98-100% dengan ventilator Sr. I
Sr. I
07.35 V Memnitor tingkat kesadaran : bayi letargis kejang tidak ada
Sr. I
Mengkaji status neurologis (GCS) : E4M6V1 (terintubasi)

Anda mungkin juga menyukai