Anda di halaman 1dari 11

JURNAL KEGIATAN (SYAIR PERSALINAN ) PADA NY.

S
DENGAN PERSALINAN NORMAL DI RUANG MELATI
RSUD DR. R. SOETIJONO BLORA

DI SUSUN OLEH:

NAMA : DIYAHAYU PUTRI NOVILIANINGTYAS

NIM : N520184565

PROGRAM PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN 2019
Nama Mahasiswa : Diyahayu Putri Novilianingtyas NIM : N520184565

Tempat Praktek : Ruang Melati Tanggal : 22/04/2019 Jam : 11.00

1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 29 th
Alamat : Karangtalun RT 03 Rw 03
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : swasta
Pendidikan : SMA
Status Obsetri : G: 2 P: 1 A: 0

Penanggung jawab :

Nama : Tn. L
Hubungan dengan klien : Suami
Pekerjaan : swasta
Alamat : Karangtalun RT 03 Rw 03
2. Pengkajian (Data Fokus Lengkap )
a. Data Subyektif : Pasien merasakan perut mulai kenceng – kenceng dan teratur
mulai dirasakan tanggal 20 April 2019 pukul 14.00 WIB, sudah keluar lendir sejak
tanggal 19 April 2019.
b. Data Obyektif :
 Kesadaran Compos mentis, GCS (E4 M6 V5), TD 130/ 70 mmHg, suhu
36°C, HR 88x/m, RR 22x/m, SpO2 99%,
 Kontraksi 3x 10 menit, lamanya 40 detik, adekuat,
 DJJ 140 x/m,
 Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prosesus xifoideus,
 Palpasi
TFU dalam centimeter 28 cm.
Leopold I : Bagian atas teraba bulat lunak (bokong)
Leopold II : Bagian kanan teraba memanjang dan ada tahanan (punggung)
Bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)
Leopold III: Bagian bawah teraba bulat keras (kepala)
Leopold IV: Bagian bawah sudah masuk PAP (divergen)
 Pemeriksaan dalam : VT pertama kali pada 22 April 2019 pukul 10.30
pembukaan 4 cm longgar dengan presentasi kepala dengan kondisi
amnion utuh, bagian bawah kepala turun.
 HPHT : 9 Juni 2018
 HPL : 16 Mei 2019

KALA PERSALINAN

KALA I :
1. Mulai persalinan : 22 April 2019
2. Tanda dan gejala : keluar lendir , mulai mules dan kenceng-kenceng
3. Tanda-tanda vital : TD 130/ 70 mmHg, suhu 36°C, HR 88x/m, RR 22x/m, SpO2 99%,
4. Lama kala I: 10 jam 20 menit
5. Keadaan psikososial: Ny. S tampak cemas serta malu dan merasa kesakitan ketika ada
kontraksi
6. Tindakan :
a) Anjurkan tekhnik relaksasi, napas dalam
b) Berikan posisi yang nyaman
c) Beri dukungan pada klien
d) Anjurkan keluarga untuk memberi dukungan
e) Observasi klien
7. Pengobatan : tidak ada
OBSERVASI KEMAJUAN PERSALINAN

Tanggal/jam Kontraksi uterus DJJ


22/ 4/ 2019 j.16.00 Adekuat 130x/menit
13.00 Adekuat 141x/menit
14.30. Adekuat 139x/menit
16.00 Adekuat 142x/menit
KALA II :
1. Kala II mulai : tanggal 22 April 2019 jam 17.00 WIB
2. Lama kala II : 30 menit
3. Tanda dan gejala
a) Dorongan untuk mengejan
b) Tekanan pada anus
c) Pembukaan lengkap
d) Cairan ketuban pecah
e) Perineum menonjol
f) Vulva membuka
4. Jelaskan upaya mengejan : tarik napas panjang kemudian dihembuskan pelan-pelan,
meneran pandangan mata keperut.
5. Keadaan psikososial : Ny. S cemas, malu, tetapi meneran sesuai anjuran, setelah bayi
lahir Ny. S tampak senang dan lega.
6. Tindakan : tarik napas panjang kemudian hembuskan lalu meneran, melakukan
pertolongan persalinan

CATATAN KELAHIRAN
1. Bayi lahir jam : 17.30WIB, jenis kelamin perempuan.
2. Nilai APGAR :
APGAR SCORE 1 menit 5 menit 10 menit
Jantung 2 2 2
Napas 1 1 2
Tonus Otot 2 2 2
Rangsang 2 2 2
Warna 1 2 2
Total 9 9 10
Keterangan : bayi langsung menangis
3. Perineum : tidak ada robekan perinium
4. Bonding ibu dan bayi : Bayi lahir perempuan, tali pusat normal, jarak bayi 10 cm di
depan vulva , klem dilakukan pada tali pusat sepanjang 5 cm dan klem satu lagi yang
kearah plasenta 2 cm mengoleskan betadin lalu menggunting tali pusat mengikat dan
membungkus dengan has , membersihkan muka bayi dan hisap lendir, bayi diletakkan
di perut ibu dengan memperlihatkan jenis kelamin bayi dan langsung ditetekkan.
5. Bayi langsung diberikan pada Ny. S
6. Tanda-tanda vital : TD :120/85 N: 88x/menit S : 360C P: 22x/menit

MAK (Manajemen Aktif Kala III)


Setelah bayi lahir, ibu diberikan Oksitosin 10 unit IM.

KALA III
1. Tanda dan gejala :
a) TFU teraba setinggi pusat
b) Perut keras
c) Kontraksi uterus baik, plasenta belum lahir
2. Plasenta lahir jam : 17.35 WIB
3. Cara lahir plasenta : Spontan, koteladon lengkap, tidak ada infark, tidak hematome.
4. Karakteristik plasenta : bentuk bulat, ukuran 15cm x 16cm x 2 cm, panjang tali pusat
58cm
5. Perdarahan : kurang lebih 50ml
6. Keadaan psikososial : Ny.S merasa senang bayinya lahir dengan selamat.
7. Kebutuhan khusus klien : tidak ada
8. Tindakan : membersihkan semua area persalinan Ny. S
9. Pengobatan : tidak ada

KALA IV
1. Mulai jam : 17.35
2. Keadaan uterus : baik
3. Perdarahan : normal
4. Bonding ibu dan bayi : bayi sudah dalam dekapan ibu, setelah itu ibu dan bayi di
bawa ke ruangan
5. Tindakan
a) Memeriksa kontraksi uterus
b) Melakukan pengawasan kala IV tiap 15menit
A. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1. Kala I Kontraksi uterus yang Nyeri
DS : Ny. D mengatakan kuat
nyeri
DO:
P : saat terjadi kenceng-
kenceng
Q :dalam, tajam,
tumpul, nyeri terus
R : bagian perut bawah
S :7
T :setiap kenceng-
kenceng, lamanya
kurang lebih 10menit,
dan sering muncul
nyerinya

2. Kala II Penekanan pada kepala, Resiko tinggi pertukaran


DS : Ny. D mengatakan penurunan perfusi gas (pada janin)
kenceng-kenceng plasenta
bertambah sering dan
ingin mengejan
DO :
 Klien tampak
kesakitan dan ingin
mengejan
 Pembukaan 10cm
 Vulva membuka,
terlihat tekanan pada
anus dan perineum
menonjol

3. Kala III Trauma jaringan Resiko infeksi


DS : Ny. D mengatakan perineum
daerah jalan lahir terasa
sakit dan perih
DO :
 Perineum tampak
merah
 prosedur invasif
 vulva kotor karena
darah

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d Kontraksi uterus yang kuat
2. Resiko tinggi pertukaran gas (pada janin) b.d Penekanan pada kepala, penurunan
perfusi plasenta
3. Resiko infeksi b.d Trauma jaringan perineum

C. RENCANA INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi (NIC)


keperawatan ( NOC )
1 Nyeri b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
Kontraksi keperawatan 1x30 menit Kaji tingkat nyeri yang komprehensif :
uterus yang nyeri dapat berkurang lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi,
kuat dengan kriteria hasil : intensitas, factor pencetus, sesuai dengan
 Tidak menunjukkan usia dan tingkat perkembangan.
respon non verbal Monitor skala nyeri dan observasi tanda
adanya nyeri non verbal dari ketidaknyamanan
 Melaporkan nyeri Gunakan tindakan pengendalian nyeri
terkontrol (skala nyeri 3) sebelum menjadi berat
 Melaporkan kenyamanan Kelola nyeri pasca operasi dengan
fisik dan psikologis pemberian analgesik tiap 4 jam, dan
 Ttv dalam batas normal monitor keefektifan tindakan mengontrol
Suhu : 36-37 nyeri
Nadi : 70-85x/menit Kontrol faktor lingkungan yang dapat
RR : 16-20x/menit mempengaruhi respon klien terhadap
ketidaknyamanan : suhu ruangan, cahaya,
kegaduhan.
Ajarkan tehnik non farmakologis kepada
klien dan keluarga : relaksasi, distraksi,
terapi musik, terapi bermain,terapi
aktivitas, akupresur, kompres panas/
dingin, masase. imajinasi terbimbing
(guided imagery),hipnosis ( hipnoterapy )
dan pengaturan posisi.
Informasikan kepada klien tentang
prosedur yang dapat meningkatkan nyeri :
misal klien cemas, kurang tidur, posisi
tidak rileks.
Ajarkan pada klien dan keluarga tentang
penggunaan analgetik dan efek
sampingnya
Kolaborasi medis untuk pemberian
analgetik, fisioterapis/ akupungturis.
2 Resiko tinggiSetelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
pertukaran keperawatan 30 menit, pada Kaji bunyi paru, frekuensi, kedalaman,
gas (pada
klien tidak terjadi kerusakan usaha nafas, dan produksi sputum.
janin) b.d
pertukaran gas pada bayi Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas,
Penekanan dengan kriteria hasil : dan siapkan klien untuk tindakan ventilasi
pada kepala,  Djj normal (120- mekanik sesuai indikasi
penurunan 160x/menit) Monitor vital sign tiap ...jam, adanya
perfusi  Tidak ada dyspnea dan sianosis, dan efektifitas pemberian oksigen
plasenta sianosis, mampu yang dilembabkan.
bernafas dengan mudah Lakukan tindakan untuk mengurangi
 Menunjukkan ventilasi konsumsi oksigen : kendalikan demam,
adekuat, ekspansi dinding nyeri, ansietas, dan tingkatkan periode
dada simetris, suara nafas istirahat yang adekuat
bersih, tidak ada : Kolaborasi dgn Tim medis : pemberian O2,
penggunaan otot-otot obat bronkhodilator, terapi nebulizer /
nafas tambahan, retraksi inhaler, insersi jalan nafas
dinding dada, nafas
cuping hidung, dyspnea,
taktil fremitus
 Menunjukkan orientasi
kognitif baik, dan status
mental adekuat
3 Resiko Setelah dilakukan tindakan Pengetahuan : pengendalian infeksi
infeksi b.d keperawatan 2x24 jam Ajarkan pada klien & keluarga cara
Trauma infeksi tidak terjadi dengan menjaga personal hygiene untuk
jaringan kriteria hasil : melindungi tubuh dari infeksi : cara
perineum  Perineum bersih dan mencuci tangan yang benar.
terawat Anjurkan kepada keluarga/ pengunjung
untuk mencuci tangan sewaktu masuk dan
meninggalkan ruang klien
Jelaskan kepada klien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
Ajarkan metode aman cara penyediaan,
pengelolaan dan
penyimpanan makanan / susu kpd klien &
keluarga.
Kolaborasi dengan ahli gizi : asupan
nutrisi TKTP
Pengendalian resiko infeksi
Pantau tanda dan gejala infeksi :
peningkatan suhu tubuh, nadi, perubahan
kondisi luka, sekresi, penampilan urine,
penurunan BB, keletihan dan malaise.
Pertahankan tehnik aseptik pada klien yang
beresiko
Bersihkan alat / lingkungan dengan benar
setelah dipergunakan klien
Pertahankan tehnik isolasi bila diperlukan
Batasi jumlah pengunjung bila diperlukan,
dan anjurkan penggunaan APD pada klien
dgn autoimun
Anjurkan kepada klien minum obat
antibiotika sesuai
Berikan penkes kepada klien dan keluarga
tentang cara program
Dorong klien untuk mengkonsumsi nutrisi
dan cairan

D. IMPLEMENTASI

No DP Waktu Implementasi Evaluasi Ttd

1 21/10/2013 - Mengkaji nyeri S : klien mengatakan nyeri


15.05 - Memberi penjelasan tentang belum berkurang
nyeri yang dialami adalah O:
fisiologis  Klien menarik napas
- Menganjurkan klien untuk panjang saat nyeri datang
napas dalam apabila ada  Ekspresi wajah meringis
his/nyeri
2 21/10/2013 - Mendengarkan DJJ setiap 15 S :-
15.20 menit O : Djj 122x/menit
- Mengawasi tali pusat
- Melakukan ttv setiap 15
menit

- Mengkaji bunyi paru,


frekuensi, kedalaman, usaha
nafas, dan produksi sputum.

- Kolaborasi dgn Tim medis :


pemberian O2
3 21/10/2013 - Mengkaji tingkat ruptur S :klien mengatakan lebih
15.45 perineum nyaman
- Membersihkan perineum O:
dengan kasa  Tidak terdapat tanda-
- Memasang pembalut dan tanda infeksi
menganjurkan klien untuk  Luka perineum bersih
sering mengganti pembalut
- Mengajarkan klien
perawatan luka perineum
dengan kasa betadine
- Memotivasi klien untuk
melakukan perawatan luka
perineum
- Menganjurkan klien untuk
selalu menjaga kebersihan
daerah genitalia
E. EVALUASI

Waktu No DP Evaluasi TTD


21/10/2013 1 S : klien mengatakan nyeri belum berkurang
O:
 Klien menarik napas panjang saat nyeri datang
 Ekspresi wajah meringis
A : Masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi

2 S:-
O:
 Djj bayi 140x/menit
 Denyut nadi ibu 88x/menit RR :22x/menit
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

3 S: Klien mengatakan lebih nyaman


O:
 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
 Luka perineum bersih
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi dengan motivasi klien untuk
melakukan perawatan perineum dirumah

Anda mungkin juga menyukai