Anda di halaman 1dari 11

Analisis Jurnal

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA


PASIEN ANAK HIPERTERMIA DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA

Disusun oleh
1. Intan Nurcahyaningsih
2. Tuti Novilia
3. Inayatus Solikha
4. Idatul Awaliyah
5. Ade Dwinanjar
BAB I
KAJIAN JURNAL UTAMA

JUDUL JURNAL

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Pasien Anak Hipertermia Di
Ruang Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Surakarta

PENELITI
Sri Purwanti dan Winarsih Nur Ambarwati
TEMPAT PENELITIAN
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
TAHUN PENELITIAN
Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2015.
Latarbelakang
 demam merupakan kondisi dimana otak mematok suhu di atas setting
normal yaitu di atas 38C. Namun demikian, panas yang sesungguhnya
adalah bila suhu>38.5C. Akibat tuntutan peningkatan tersebut tubuh akan
memproduksi panas
 Infeksi adalah masuknya jasad renik (micro organisme atau mahluk hidup
yg sangat kecil yang umumnya tidak dapat dilihat dengan mata) ke tubuh
kita. Masuknya micro-organisme tersebut belum tentu menyebabkan kita
jatuh sakit, tergantung banyak hal antara lain tergantung seberapa kuat
daya tahan tubuh kita.
 TUJUAN UTAMA DARI JURAL UTAMA ADALAH
Untuk mmengetahui pengaruh kompres air hangat terhadap penurunan
suhu tubuh pada anak dengan Hipertermia.
Metode Penelitian

 Metode Penelitian ini yaitu merupakan penelitian dengan


melakukan intervensi atau manipulasi terhadap subjek
penelitian berupa pemberian kompres hangat. Dalam
penelitian ini populasi diambil dengan kreteria inklusi dan
Dalam pengambilan sampel menggunakan purposive sampel.
sampel yang diambil yaitu 30 anak yang mengalami
hipertermia.
 Dalam Pengumpulan data peneliti melakukan observasi
langsung ke pasien Setelah subjek yang dicari telah memenuhi
syarat kriteria inklusi lalu dilakukan kompres hangat, anlisa
data dalam penelitian ini menggunakan pairred sample t test
BAB II
TELAAH JURNAL MENGGUNAKAN MODEL PICO
(POPULATION-INTERVENTION-COMPARASION-OUTCOME )
JURNAL UTAMA
Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Pasien Anak Hipertermia Di Ruang
Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Surakarta

POPULASI PASIEN
Populasi dari penelitian ini adalah 30 anak yang mengalami hipertermia
INTERVENSI
Kompres Hangat
COMPARATION :
(Perbandingan)
OUTCOME :
hasil penelitian dari 30 responden subyek penelitian yang berjenis kelamin laki laki sebanyak 20
orang atau 67 % . Sisanya sebanyak 10 orang atau 33% perempuan. Adapun diagnosa medis yang
muncul ada 6 kategori/jenis yaitu : Febris typoid Obsfebris, GE, DHF, Diare, dan kejeng demam.
Kebanyakan reponden anak yang sakit, yang digunakan dalam penelitian ini adalah berusia 10- 12
tahun. Anak usia 10 -12 tahun yang menjadi subyek penelitian ini sebanyak 67 % dan sisanya anak
yang kurang dari 10 tahun
JURNAL PEMBANDING 1
Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Antara Pemberian Kompres Air Hangat Dengan Tepid
Sponge Bath Pada Anak Demam
POPULASI :
Populasi dari penelitian ini terdiri 116 partisipan.
INTERVENTION:
Kompres Air Hangat dan Tepid Sponge Bath
COMPARATION :
(Perbandingan)
OUTCOME
Responden yang paling banyak mengalami demam adalah responden dengan diagnosa
penyakit obs febris sebesar 36,6% (11 anak) pada pemberian tepid sponge bath.
Sedangkan pada kelompok pemberian kompres air hangat dan kelompok tanpa
perlakuan, yang paling banyak mengalami demam adalah responden dengan diagnosa
thypoid sebesar 26,7% (8 anak). Diketahui nilai sig, (p) pada anova (F) sebesar 0,000
dimana lebih kecil dari taraf nyata (0,05) maka disimpulkan ada perbedaan yang
signifikan, antara penurunan suhu pada kel. Penggunaan kompres air hangat, kel.
Pemakaian tepid sponge bath, dan kontrol. Berdasarkan hasil analisis uji anova tunggal
didapatkan hasil nilai signifikansi (p) sebesar 0,000.
JURNAL PEMBANDING 2
Kompres Air Hangat Pada Daerah Aksila Dan Dahi Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Di PKU
Muhammadiyah Kutoarjo
POPULASI :
Populasi dari penelitian ini terdiri 40 partisipan.
INTERVENTION:
Kompres Air Hangat Aksila dan Dahi
COMPARATION :
(Perbandingan)
OUTCOME :
Berdasarkan dari uji didapatkan hasil yang signifikan. Pada kelompok pasien yang dikompres pada daerah aksila
adalah 39,02oC dengan rerata penurunan suhu 0,247oC menjadi 38,77o C. Pada pasien yang dikompres pada
daerah dahi suhu tubuh sebelum perlakuan adalah 38,68o C mengalami penurunan sebesar 0,111 menjadi
38,57oC sesudah perlakuan. Berdasarkan rerata hasil uji. 0,247oC menunjukkan penurunan suhu yang lebih
besar dibandingkan pengompresan pada daerah dahi dengan rerata penurunan suhu sebesar 0,111oC.Setelah
dilakukan uji perbandingan kedua rerata menggunakan uji t diperoleh t hitung sebesar 5,879 dengan p=0,000.
Karena p<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan secara signifikan pada rerata
penurunan suhu pada pasien yang diberikan kompres air hangat pada daerah aksila dan pasien yang diberikan
kompres air hangat pada daerah dahi
Sub topik Jurnal utama Jurnal pembanding 1 Jurnal pembanding 2
Judul Pengaruh Kompres Hangat Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Kompres Air Hangat Pada
jurnal Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Antara Pemberian Kompres Air Daerah Aksila Dan Dahi
Pada Pasien Anak Hipertermia Di Hangat Dengan Tepid Sponge Bath Terhadap Penurunan Suhu
Ruang Rawat Inap Rsud Dr. Pada Anak Demam Tubuh Pada Pasien Demam
Moewardi Surakarta Di PKU Muhammadiyah
Kutoarjo.
Tujuan Untuk mengetahui Pengaruh untuk menganalisis perbedaan untuk diketahuinya
penelitian Kompres Hangat Terhadap dalam pemberian kompres air perbedaan efektivitas
Perubahan Suhu Tubuh Pada Pasien hangat dan tepid sponge bath pemberian kompres air
hangat di aksila dan dahi
Anak Hipertermia Di Ruang Rawat dalam penurunan suhu tubuh pada
terhadap penurunan suhu
Inap Rsud Dr. Moewardi Surakarta. anak demam tubuh pada pasien demam di
PKU Muhammadiyah Kutoarjo
Metode Penelitian ini merupakan pre Desain penelitian ini adalah quasy Desain penelitian yang digunakan
eksperiment dengan jenis rancangan adalah penelitian true
penelitian eksperiman dengan rancangan eksperimen: two- group pre-post
yang dapat dipakai one group pre pre test dan post test design. Populasi
test design. Penelitian ini
pada penelitian ini adalah anak usia 1-
test and post test. Pengambilan dilakukan di Klinik Rawat Inap
7 tahun yang mengalami demam di Pelayanan Medik Dasar PKU
sampel menggunakan purposive ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya Muhammadiyah Kutoarjo. Populasi
sampel yaitu 30 anak yang pada bulan Januari-Februari 2014 pada penelitian ini adalah semua
mengalami hipertermia. Dalam sebesar 116 anak. Dalam penelitian ini pasien yang dirawat di Ruang
penelitian ini menggunakan peneliti mengambil sampel 90 anak Rawat Inap KRIPMD PKU
yang sesuai dengan kriteria inklusi dan Muhammadiyah Kutoarjo yang
pairred sample t test
Variabel Pasien pada penelitian ini Pasien dari penelitian ini Pasien pada penelitian ini
yang diteliti adalah 30 anak yang terdiri dari 116 partisipan, adalah semua pasien yang
mengalami hipertermia di kemudian peneliti mengambil dirawat di Ruang Rawat Inap
ruang rawat inap, ruang sampel 90 anak yang sesuai KRIPMD PKU Muhammadiyah
Cendana I, II, III RSUD Dr. dengan kriteria inklusi dan Kutoarjo yang mengalami
Moewardi Surakarta eksklusi demam dengan suhu tubuh
aksila >38ºC berjumlah 40
pasien dalam satu bulan.
Intervensi Kompres Hangat Kompres Air Hangat dan Tepid Kompres Air Hangat Aksila dan
Sponge Bath Dahi
Jumlah Penelitian ini mengambil Responden dibedakan menjadi 3 Subjek dibagi dua kelompok
pembanding kelompok. Pengelompokkan yaitu kelompok dengan kompres
sampel minimal yaitu 30 responden berdasarkan kemiripan hangat pada dahi dan kompres
suhu tubuh pada awal pengukuran
anak yang mengalami hangat pada aksila selama 15-30
(pre test). Pre test pada masing-
masing kelompok berupa menit. Pengukuran dilakukan 2-
hipertermia di ruang rawat 3 menit sebelum perlakuan
pengukuran suhu tubuh awal di
inap, ruang Cendana I, II, ketiak dengan menggunakan kompres dengan menggunakan
termometer digital. Kelompok thermometer aksila.
III RSUD Dr. Moewardi pertama yaitu responden yang
Surakarta. mengalami peningkatan suhu tubuh
>38oC diberikan tindakan kompres
air hangat selama ± 10 menit,
begitu juga kelompok kedua yaitu
diberikan tindakan tepid sponge
bath ± 10 menit. Sedangkan pada
Kelebihan jurnal dan kekurangan jurnal
Kelebihan:
Dapat dijadikan evidance based kompres hangat bagi peneliti selanjutnya dan dapat
diterapkan dalam praktek keperawatan tentang penatalaksanaan hipertermi pada anak di
RS
Responden dengan terapi medis yang sama yaitu responden dengan terapi medis antibiotik
Dalam penelitian ini responden tidak menapatkan terapi antipiretik.
Kekurangan:
Sampel yang digunakan tidak ada kelompok kontrol jadi tidak ada kelompok
pembandingnya, hasil bisa dibilang kurang relevan.
Dalam pengambilan sampel peneliti tidak berhadapan secara langsung time 24 jam tetapi
diwakilkan pada pembantu peneliti.
Sampel yang diambil hanya sesuai kreteri inklusi peneliti saja, pada kasus penyakit yang
lain yang berhubungan dengan sistem saraf pusat tidak bisa.
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian jurnal utama data menunjukkan, bahwa pada
anak yang mengalami panas dari 30 anak setelah dirata rata pengukuran suhu tubuh
mereka didapatkan nilai mean 38,9°C dan setelah dilakukan tindakan kompres selama
10 menit penurunan suhunya menjadi rata rata 37,9°C. Hal ini menunjukan bahwa
kompres hangat berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh.
SARAN
Saran untuk kedepannya yaitu supaya tindakan kompres hangat diterapkan dan
dijadikan prosedur tindakan tetap di Rumah Sakit guna untuk upaya untuk menurunkan
suhu tubuh/demam.

Anda mungkin juga menyukai