Tahun 2023
OLEH :
TAHUN 2023
PENGKAJIAN KEGAWAT DARURATAN
I. Identitas pasien
No. Rekam Medis : 010576
Nama : Tn “L”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl : 20 November 1980 / 43 tahun
Alamat : Amban
Rujukan dari :-
Diagnosa : Asma bronchial
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Ny “F”
Transportasi waktu datang : Kendaraan pribadi
Keluhan Utama : Sesak
Riwayat Keluhan Utama : Pasien masuk dengan keluhan sesak napas
yang dialami sejak tadi pagi dan memberat sejak 3 jam sebelum masuk rumah
sakit. Pasien juga mengatakan batuk yang dialami sejak 4 hari yang lalu dan sulit
mengeluarkan lendir. Saat dilakukan pengkjian didapatkan data, pasien nampak
sesak, nampak adanya retraksi dinding dada, TTV: TD: 174/117 mmHg, N: 123
x/menit, P: 28 x/menit, S: 36,8oC, SPO2: 92%.
PENILAIAN NYERI :
Nyeri : Tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
TRAUMA SCORE
A. Frekuensi pernapasan
10 -25 4
25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha napas
Normal 1
Dangkal 0
C. Tekanan darah
> 89mmHg 4
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
E. Glasgow Coma Score (GCS)
14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5- 7 2
3- 4 1
Total trauma score : 14
Interpretasi :
B. Tanda-tanda Vital
TD : 174/117 mmHg
N : 123 x/menit
S : 36,8oC
P : 28 x/menit
SPO2: 92%
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 97 140 mg/dl
E. Pengobatan
1. Ferbivent 2,5 ml/ 8 jam/ Inhalasi
2. Pulmicort 0,5 mg/ 8 jam/ Inhalasi
3. Dexamethazone 0,5 mg/ 8 jam/intravena
4. Mecobalamin 1 amp/ 24 jam/drips
Obat Pulang:
1. Ambroxol 30 mg/8 jam/oral
2. Salbutamol 2 mg/ 8 jam/ oral
3. Cefixime 200 mg/ 12 jam/ oral
ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
1. Data subjektif: Bersihan jalan napas tidak
1) Pasien mengatakan sesak napas efektif
2) Pasien mengatakan batuk
3) Pasien mengatakan sulit mengeluarkan
lendir
Data objektif:
1) Terdengar bunyi napas tambahan
(Wheezing)
2) Pernapasan 28 x/menit
2. Data subjektif: Pola napas tidak efektif
1) Pasien mengatakan sesak napas
Data objektif:
1) Pasien nampak sesak
2) Frekuensi nafas 28x/menit
3) SPO2 92 %
4) Nampak adanya retraksi dinding dada
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
RENCANA, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Diagnosis
No. Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Implementasi Evaluasi
(SDKI)
1. D.0001 Bersihan jalan Manajemen Jalan Nafas Manajemen Jalan Nafas (I. 01011) S:
Bersihan jalan nafas napas (L.01001) (I. 01011) Observasi 1) Pasien mengatakan sesak
tidak efektif Setelah dilakukan Observasi 1) Memonitor bunyi napas tambahan berkurang
berhubungan dengan tindakan 1) Monitor bunyi napas (mis. Gurgling, mengi, weezing, 2) Pasien mengatakan masih batuk
spasme jalan napas, keperawatan tambahan (mis. ronkhi kering) O:
ditandai dengan: selama 6 jam Gurgling, mengi, Hasil: Terdengar bunyi napas 1) Tidak terdengar bunyi napas
Data subjektif: diharapkan weezing, ronkhi tambahan Wheezing tambahan Wheezing
1) Pasien mengatakan bersihan jalan kering) Edukasi 2) Pernapasan 22 x/menit
sesak napas napas meningkat Edukasi 2) Menganjurkan minum hangat A : Bersihan jalan napas teratasi
2) Pasien mengatakan dengan kriteria 2) Anjurkan minum Hasil: Pasien telah diberikan P : Pertahankan intervensi
batuk hasil : hangat edukasi untuk minum air hangat
3) Pasien 1) Wheezing 3) Ajarkan teknik batuk dan mau mengikuti apa yang di
mengatakan sulit menurun efektif sampaikan
mengeluarkan 2) Pola napas Edukasi 3) Mengajarkan teknik batuk efektif
lendir membaik 4) Ajarkan terknik batuk Hasil: Pasien telah diajarkan
3) Dispnea teknik batuk efektif dan pasien
Data objektif: menurun efektif melakukan batuk efektif
1) Terdengar bunyi 4) Batuk efektif Kolaborasi Kolaborasi
napas tambahan meningkat 5) Kolaborasi pemberian 4) Penatalaksanaan pemberian
(Wheezing) bronkodilator, bronkodilator
2) Pernapasan 28 ekspektoran, Hasil: Farbivent 2,5 ml dan
x/menit mukolitik, jika perlu. Pulmicort 0,5 mg
2. D.0005 L.01004 Pemantauan Respirasi Pemantauan Respirasi (I.01014) S : Pasien mengatakan sesak
Pola napas tidak Setelah dilakukan (I.01014) Observasi berkurang
efektif berhubungan tindakan Observasi 1) Memonitor frekuensi, irama, O :
dengan hambatan keperawatan 1) Monitor frekuensi, kedalaman, dan upaya napas - Frekuensi nafas 22 x/menit
upaya napas, ditandai selama 6 jam, irama, kedalaman, dan Hasil: Pernapasan 28 x/menit, - SPO2: 98%
dengan : diharapkan pola upaya napas ada penggunaan otot bantu A: Pola napas teratasi
Data subjektif: nafas membaik, 2) Monitor pola napas pernapasan. P: Hentikan intervensi
1) Pasien mengatakan dengan kriteria (seperti bradipnea, 2) Memonitor pola napas
sesak napas hasil : takipnea, Hasil: Takipnea
Data objektif: 1) Frekuensi hiperventilasi, Kussma 3) Memonitor saturasi oksigen
1) Pasien nampak napas ul, Cheyne-Stokes, Hasil: 92%
sesak membaik Biot, ataksik)
2) Frekuensi nafas 28 2) Penggunaan 3) Monitor saturasi Manajemen Jalan Nafas (I. 01011)
x/menit otot bantu oksigen Terapeutik
3) SPO2 92 % napas 4) Memposisikan semi-Fowler
4) Nampak ada membaik Manajemen Jalan Nafas atau Fowler
retraksi dinding (I. 01011) Hasil: Pasien dalam posisi semi
dada Terapeutik fowler
4) Posisikan semi-Fowler 5) Memberikan oksigen
atau Fowler Hasil: Pemberian oksigen 3 ltr/
5) Berikan oksigen, jika menit via nasal kanul
perlu