A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn “A”
Umur : tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma (sederajat)
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Belum Kawin
Suku/ bangsa : Makassar/ Indonesia
Tgl. MRS : 19 - 11- 2018
Tgl. Pengkajian : 19 - 11-2018, jam 21.51 wita
Diagnosa medis : TBI
No. R.M. : 863251
Penanggung jawab
Nama : Tn”A”
Pekerjaan : Wiraswasta
Umur : 25 Thn
Hubungan : Saudara
2. Riwayat Kesehatan
Beraktivitas
Q : Quality (kualitas)
c. TANDA-TANDA VITAL
Frekunsi Nadi : 85x/menit
Frekuensi Napas : 18 x/menit
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu tubuh : 36,5 0C
Kunjungtiva : Anemis
Edema : Tidak terdapat edema pupil
Palpasi : Ada Nyeri Tekan
Telinga : Tampak simetris, tidak ada serumen dan tidak terdapat
nyeri tekan
Hidung : Tampak simetris, tidak tampak adanya serumen dan
ada nyeri tekan
Mulut dan gigi : Mulut tampak ada bekas darah yang sudah membeku be dan
simetris, mukosa kering, tidak ada bau mulut dan tidak ada nyeri
tekan
Wajah : Tampak simetris dan ada nyeri tekan
b. Leher :
Bentuk/Kesimetrisan : Simetris Kiri dan Kanan, Mobilisasi leher baik, tidak terdapat
kelenjar tiroid dan nyeri tekan.
c. Dada/ thoraks
Paru-paru :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada lapang dada
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
Jantung
d. Abdomen
Inspeksi :
Kesimetrisan:
Auskultasi :
Perilstatik : Peristaltik usus 8 x/menit
Perkusi :
Identifikasi batas organ : ---
Palpasi :
Hepar : Tidak teraba adanya pembesaran hepar dan ada nyeri tekan pada bagian
perut bagian kuadrat kiri bawah.
e. Perineum dan rektum : tidak dikaji klien mengatakan tidak ada masalah
f. Genitalia : tidak dikaji klien mengatakan tidak ada masalah
g. Ekstremitas
Status sirkulasi : Capillary refiil <2 detik, simetris kiri dan kanan,tidak terdapat
edema pada kaki kiri dan kanan. terpasang infus pada lengan kanan pasien NaCl 0,9%
20 tpm
h. Neurologis : baik
Fungsi sensorik : baik
Fungsi motorik : baik
HASIL LABORATORIUM
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
WBC 10.09 4.00-10.0 103/UL
RBC 4.81 4.00-6.00 106/UL
HGB 14.5 12.0-16.0 Gr/dl
HCT 42 37.0-48.0 %
MCV 88 80.0-97.0 fL
MCH 30 26.5-33.5 Pg
MCHC 34 31.5-35.0 Gr/dl
PLT 258 150-400 103/UL
RDW-SD 12.7 37.0-54.0 fL
RDW-CV 9.4 10.0-15.0
PDW 9.2 10.0-18.0 fL
MPV 10.3 6.50-11.0 fL
PL-LCR 24.1 13.0-43.0 %
PCT 0,21 0.15-0.50 %
NEUT 0.00 52.0-75.0 %
LYMPH 11.44 20.0-40.0 %
MONO 0.91 2.00-8.00 103/UL
EO 0.62 1.00-3.00 103/UL
BASO 0.00 0.00-0.10 103/UL
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
KLINIS
TERAPI
IVFD NaCl 0,9% 20 TPM
Omeprazole 10 mg/8 jam/intravena
Ranitidin 50 mg/12jam/intravena
Ketarolac 30 mg/8jam/intravena
3. Klasifikasi Data
No Data Masalah
1. DS : Ketidakefektifan pola nafas
berhubungan dengan trauma
Klien mengatakan sesak
Klien mengatakan susah bernafas
Klien nampak sesak
DO :
Nafas dangkal
Terpasang 02 binasal kanul 4
liter/menit
Klien nampak lemah
TGL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TERATASI
DITEMUKAN
1. Ketidakefektifan pola nafas 19-11-2018
berhubungan dengan trauma
Rencana Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (NIC)
Keperawatan
(NOC)
1. Ketidakefektifan pola NOC NIC
nafas berhubungan 1. Respiratory status: Ventilation Airway suction
dengan trauma 2. Respiratory status: Airway - Pastikan kebutuhan oral/tracheal suctioning
patency - Auskultasi sebelum dan sesudah suctioning
Kriteria Hasil: - Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
1. Menunjukkan jalan nafas yang - Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan
paten (klien tidak merasa - Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi
tercekik, irama nafas, suksion nasotrakeal
frekuensi pernapasan dalam - Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
rentang normal, tidak ada - Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah
suara nafas abnormal) kateter dikelurkan dari nasotrakeal
2. Mampu mengidentifikasi dan - Monitor status oksigen pasien
mencegah factor yang dapat - Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suction
menghambat jalan nafas. - Hentikan suction dan berikan oksigen apabila pasien
menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
Airway Management
- Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila
perlu
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
buatan
- Pasang mayo bila perlu
- Lakukan fisioterapi dada bila perlu
- Keluarkan secret dengan batuk atau suction
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Lakukan suction pada mayo
- Berikan bronkodilator bila perlu
- Berikan pelembab udara kassa basah NaCl lembab
- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
- Monitor respirasi dan status O2
2. Nyeri akut NOC NIC
berhubungan
dengan agen Pain level Pain management
cedera fisik Pain control
Comfort level - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi ,
Kriteria hasil : karakteristik , durasi, frekuensi kualitas dan factor presipitasi.
- Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyaman.
1. Mampu mengontrol - Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
nyeri ( tahu penyebab pengalaman nyeri pasien.
nyeri, mampu - Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
menggunakan teknik - Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
nonfarmakologi untuk - Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
mengurangi nyeri , ketidakefektifan control nyeri masa lampau
mencari bantuan ) - Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
2. Melaporkan bahwa dukungan.
nyeri berkurang dengan - Control lingkungan yang dapat mempengarui nyeri seperti suhu,
mengunakan pencahayaan dan kebisingan.
menajemen nyeri. - Kurangi factor presipitasi nyeri
3. Mampu mengenali - Pilih dan lakukan penanganan nyeri ( farmakologi , non
nyeri ( skala, farmakologi dan interpersonal )
instensitas, frekuensi, - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
dan tanda nyeri) - Ajarkan ternik non farmakologi
4. Menyatakan rasa - Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
nyaman setelah nyeri - Evaluasi ketidakefektifan control nyeri
berkurang - Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang menagemen nyeri.
Analgesic administration
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
- Cek riwayat energy
- Pilih analgesic yang diperlukan atau kombinasi dari analgesic
ketika pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan beratnya nyeri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
INISIAL PASIEN : Tn”A”
RM : 863251
RUANGAN : IGD BEDAH
Diagnosis Hari /
Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi
Keperawatan Tanggal
Ketidakefektifan 19-11- Airway Management Pukul 16.00 Wita
pola nafas 2018 14.05 1. Memonitor status pernafasan dan O2 pasien S:
Hasil : Klien mengatakan masih sesak
P : 24 x/menit O:
Klien mengatakan masih sesak Pasien nampak sesak
Terpasang O2 4 liter/menit P : 24x/i
nafas dangkal Terpasang O2 4 liter / menit
Nafas dangkal
14.10 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi A : ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
Hasil : P : Lanjutkan intervensi
Pasien mengatakan nyaman dengan posisi Airway Management :
yang diberikan - Buka jalan nafas, gunakan teknik chin
lift atau jaw trust bila perlu
14.15 3. Berikan O2 dengan menggunakan binasal kanul - Posisikan pasien untuk memaksimalkan
Hasil : ventilasi
Terpasang o2 4 liter/menit binasal kanul - Identifikasi pasien perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
14.20 4. Mengauskultasi suara nafas - Pasang mayo bila perlu
Hasil : - Lakukan fisioterapi dada bila perlu
Suara nafas vesikuler - Keluarkan secret dengan batuk atau
suction
- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
- Lakukan suction pada mayo
- Berikan bronkodilator bila perlu
- Berikan pelembab udara kassa basah
NaCl lembab
- Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
Monitor respirasi dan status O2
Nyeri akut 19-11- 15.30 1. Melakukan pengkajian nyeri secara Pukul 16.05 WITA
berhubungan 2018 komprehensif menggunakan PQRST S:
dengan agen cedera H: klien mengatakan nyeri saat bergerak, nyeri Klien mengatakan nyeri saat bergerak
fisik yang dirasakan bersifat hilang timbul, pada Nyeri yang dirasakan bersifat hilang
daerah wajah dan bagian dahi dengan skala timbul
nyeri 3 (0-10), nyeri bertambah saat bergerak. Nyeri pada daerah wajah dan dahi
Nyeri bertambah saat bergerak
15.35 2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidak O:
nyamanan Klien nampak meringis
H: klien terlihat meringis. Skala nyeri 3 (0-10)
A : Nyeri akut belum teratasi
15.40 3. Mengurangi faktor presipitasi nyeri
H: klien dianjurkan untuk bergerak seperlunya P : Lanjutkan intervensi
dan berbicara seperlunya , dan menghindari
gerakan tiba-tiba. Pain management
- Lakukan pengkajian nyeri secara
15.45 4. Mengajarkan tentang teknik nonfarkologis: komprehensif termasuk lokasi ,
napas dalam, karakteristik , durasi, frekuensi
H: klien mengatakan nyeri berkurang dengan kualitas dan factor presipitasi.
skala nyeri 3(ringan) - Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyaman.
15.55 5. Memberikan ketorolac 30 mg/8jam/intravena - Gunakan teknik komunikasi terapeutik
H: Setelah 1 jam dilakukan observasi klien untuk mengetahui pengalaman nyeri
mengatakan merasa nyaman setalah pemberian pasien.
obat, dan nyerinya berkurang dengan skala - Kaji kultur yang mempengaruhi
nyeri 3 respon nyeri.
- Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
- Evaluasi bersama pasien dan tim
kesehatan lain tentang
ketidakefektifan control nyeri masa
lampau
- Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan.
- Control lingkungan yang dapat
mempengarui nyeri seperti suhu,
pencahayaan dan kebisingan.
- Kurangi factor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (
farmakologi , non farmakologi dan
interpersonal )
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
- Ajarkan ternik non farmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
- Evaluasi ketidakefektifan control nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang
menagemen nyeri.
Analgesic administration
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas
dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis dan frekuensi
- Cek riwayat energy
- Pilih analgesic yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesic ketika
pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesic tergantung
tipe dan beratnya nyeri