Anda di halaman 1dari 14

RESUME KEPERAWATAN

A. PRE OPERASI
1. preoperatif
Pasien masuk diruang OK jam 08.50 di terima diruangan
penerimaan pada jam 08.45 kemudian dilakukan vertifikasi pasien dan
kelengkapan berkas. Identifikasi pasien :mengecek nama, tanggal lahir,
dan nomor rekam medik pasien sambil mencocokkan dengan gelang
identitas. Kemudian mengecek informat consent tindakan
pembedahan,informet consent terlampir dan sudah di tanda tangani .
Mengecek data penunjang :hasil laboratorium. Mengecek gigi palsu
dan aksesoris pasien, mengecek penandaan area operasi. Mengganti
baju pasien dan memakaikan topi yang telah disiapkan di ruangan
penerimaan.
2. Kelengkapan berkas
 Kelengkapan rekam medik pasien lengkap
 Informed tindakan lengkap dan terlampir dalam berkas rekam medik
pasien
 Hasil laboratorium ada
 Secara kelengkapan telah memenuhi syarat untuk dilakukan
prosedur operasi.

3. Data pasien

a. Nama : Ad”I”
b. Umur : 12 TAHUN
c. Diagnosa Medis : Otitis Media Supuratif Kronik Sinistra
d. Tindakan : Timpanomastoidektomi Radikal
e. Ruang : OK
f. No. Register : 866129
g. Tanggal Oprasi : 07 Jaunari 2019
h. Pekerjaan : Pelajar
i. Alamat : Bau-bau
j. Dr. Operator : Dr.Dr “E”
k. Anastesi : Umum
l. Tipe Pembiusan : Umum
m. Posisi Pasien : Terlentang
4. Pengkajian Fisik
a. Alergi : Tidak
b. Penampilan Kulit : Sawo matang
c. Kondisi Emosi : Cemas
d. Jenis Anastesi : Umum
e. Jenis Operasi : Timpano plastik
f. Posisi Tangan : Ekstensi
g. Disinfeksi : Betadine
h. Monitor Anastesi : Ya
i. Tourniquet : Tidak
j. Cairan : RL
k. Tanda Vital : TD : 120/ 70Mmhg
RR : 14X/Menit
Temp : 36,5 C
Puls : 70X/Menit
l. Keadaan Umum : Sedang
m. Kesadaran : Composmentis
n. Pernafasan : Teratur
o. Sirkulasi : Merah Muda
p. Tugor Kulit : Elastis
q. Mukosa Mulut : Lembab
r. Extrimitas : Hangat
s. Posisi : Telentang
5. Alat dan bahan
a. Persiapan Fasilitas Operasi
 Meja operasi
 Surgical light
 Tempat sampah medis
 Meja mayor instrumen
 Troli instrumen
 Monitor pasien
 Peralatan anastesi dan obat-obatan
 Papan time out
 Mesin elektroda couter
 Mesin endoscopy
 Mesin mickroskop
b. Alat kesehatan habis pakai
Alat kesehatan habis pakek Jumlah
 Aquades 25 cc 4
 Aquades 1000 cc 2
 Kasa steril 2
 Spoit 10 cc 2
 Spoit 20 cc 2
 ( skalpel ) Pisau disturi
ukuran 15 1
 Elastis verban 3
 Benang sirk 3,0 1
 Benang T-nylon 4/0 1
 F. Cath 2 cabang 16
 Cairan RL 2
 Lodocaine 2% 5 ampl
 Lina pen 1
 Lyostyp 1
 Suction conector 1
 Underpat 1
 Urine bag 1
 Elektrode EKG 1
 Hendsqun steril 7.0 1
 Hendsqun steril 6.5 1
 Hepafiks 1
 Masker 3
 Topi operasi 3

c. Alat instrumen dasar


Alat dan bahan oprasi Jumlah
 Mata bor cutting 5
 Mata bor daimand 5
 Resparatorium 3
 Sonde 1
 Kuret 2
 Pinset anatomis 2
 Pinset sinurgis 2
 Pinset bayonet 1
 Duk klem 6
 Lagen back 2
 Tramensa 1
 Forsep 2
 Gunting jaringan 2
 Corong telinga 2
 Retractor 3
 Kom 3
 Nierbekken 2
 Duk klem 6
 Prepara klem 1
 Couter bipolar 1
 Couter manopolar 1
 Kamera endoscopy 1
 Suction conector 1

d. Bahan set linen


Baju oprasi steril 4
Duk steril 4
Duk panjang 2
Duk lubang panjag 1

B. INTRA OPERASI
1. Fese persiapan klien
a. Setelah pasien dari tahap penerimaan, pasien lalu di antar
keruang operasi, diruang operasi kemudian klien dipindahkan
dari tempat tidur kemeja operasi, dimeja operasi klien kembali
diverifikasi yakni di sign in, selanjutnya atur posisi klien, letakan
underpad di bawah bokong klien pasang alat elektroda dan
sambungkan pada kabel monitor, pasang plat couter pada paha
sebelah kiri. Selanjutnya Asisten, instrumen operasi dan yang
akan melakukan tindakan operasi melakukan cuci tangan bedah,
setelah itu menggunakan baju operasi, sarungan tangan steril,
berikutnya asisten dan instrumen operasi kembali
mempersiapkan pasien dengan asepsis daerah yang akan
dilakukan tindakan operasi dengan betadine mengguanakan kasa
setelah itu tutup area tubuh klien menggunakan duk steril dan
klem setiap persambungan dengan klem duk steril. Berikutnya
dilakukan anastesi umum menggunakan lidokain pada infiltrasi
daerah landmark. Setelah itu dilakukan time out, setelah itu
operasi dimulai yakni dengan melakukan insisi daerah landmark
lapis demi lapis perdalam secara tajam dan tumpul. Ambil graft
pada fascia kemudian insisi periosteum bentuk H sampai os
mastoid, bebaskan musculus temporalis sampai tampak os
mastoid, identifikasi segitiga Mc Ewen. Bor area segitiga Mc
Ewen os mastoid dan cavum timpani sinistra lalu runtuhkan
dinding posterior. Kemudian pasang graft pada cavum timpani
sinistra dan pasang tampon sufratulle pendek (5) pada cavum
mastoid canalis acusticus eksternus sinistra dan tampon antibiotik
sedang (1) pada mean akustikus eksterna sinistra. Kontrol
perdarahan, perdarahan tidak ada, jahit luka operasi lapis demi
lapis. Operasi selesai, perdarahan durate operasi 50 cc.
2. Tujuan dari persiapan operasi

 Memperlancar jalannya operasi


 Mempertahankan pasien tetap dalam keadaan steril
 Dapat menyiapkan dan mengatur instrumen secara sistematis di
meja mayor
 Dapat menjaga dan mempertahankan alat instrumen tetap steril
selama operasi

C. PASCA OPERASI
1. Pasien post operasi
Setelah tindakan operasi selesai dilakukan daerah yang di operasi
lalu di verban menggunakan kasa steril dan hepafiks selanjutnya
petugas operasi kemudian membereskan alat-alat yang digunakan
dalam prosedur operasi baik yang digunakan pasien seperti duk
steril, plat couter, klem yang tepasang elektroda sedangkan yang
digunakan pada petugas operasi seperti baju operasi, kasa steril di
lepas, selanjutnya klien kemudian di pindahkan dari meja operasi
untuk selanjutnya di transfer atau dipindahkan ke ruang perawatan
untuk mendapat perawatan lanjutan.
D. WAKTU DILAKUKAN PRE IN DAN POST OPERASI

a. Jam diterima : 08:45:00 WITA


b. Masuk OK : 08:50:00 WITA
c. Mulai Operasi : 09:10:00 WITA
d. Operasi selesai : 14:00:00 WITA
e. Durasi operasi : 04:50 WITA
f. Jam transfer : 14:15:00 WITA
g. Jumlah kristaloid : 1000 cc
h. Jumlah urine : 500 cc
i. Jumlah perdarahan : 50 cc
E. Laporan operasi

a. Tgl operasi : 07/01/2019


b. Jam operasi mulai : 09.10
c. Jam operasi selesai : 14.00
d. Durasi operasi : 04.50
e. Nama operator : Dr.dr.E
f. Nama asisten : dr.R
g. Nama ahli anastesi : dr.H.
h. Nama asisten/perawat : Perawat H, S, A
i. Jenis anastesi : Umum
j. Golongan operasi : Khusus
k. Diagnosis pra bedah : Otitis Media Supuratif Kronik Sinistra
l. Diagnosisi pasca bedah : Operasi Timpanomastoidektomi Radikal
m. Indikasi operasi : Terapeutik
n. Nama operasi : Timpano Plastik
o. Jaringan yang dieksisi : Pemeriksaan Pa Tidak
p. Komplikasi operasi : Perdarahan
q. Jumlah pendarahan : 50 cc
r. Perawatan pasca operasi : Ruangan
s. Laporan operasi
1. Pasien berbaring terlentang posisi telinga kiri menghadap ke
atas, dalam general anastesi. Endotracheal tube terpasang.
2. Desinfeksi lapangan operasi dengan betadine, pasang doek
steril.
3. Buat landmark pada daerah retroaurikula sinistra mulai dari
superior helix sampai batas bawah meatus akustikus eksterna
sinistra hingga tip mastoid.
4. Infiltrasi daerah landmark dengan lidocain : efedrin (1:100000)
5. Insisi daerah landmark lapis demi lapis, perdalam secara tajam
dan tumpul.
6. Ambil graft pada fascia, insisi periosteum bentuk H sampai os
mastoid, bebaskan musculus temporalis sampai tampak os
mastoid. Identifikasi segitiga Mc Ewen.
7. Bor area segitiga Mc Ewen os mastoid sampai tampak antrum.
8. Bersihkan daerah cavum mastoid dan cavum timpani sinistra.
9. Runtuhkan dinding posterior.
10. Pasang graft pada cavum mastoid sampai cavum timpani.
11. Pasang spongtanpada cavum timpani sinistra, pasang tampon
sufratulle pendek (5) pada cavum mastoid canalis acusticus
eksternus sinistra dan tampon antibiotik sedang (1) pada mean
akustikus eksterna sinistra.
12. Kontrol perdarahan, perdarahan tidak ada, jahit luka operasi
lapis demi lapis.
13. Operasi selesai, perdarahan durate operasi 50 cc.

KLASIFIKASI DATA
(CP.1A)

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Klien mengatakan takut untuk di  Ekspresi wajah nampak cemas
operasi  Klien berpuasa
 Klien hanya baring di tempat tidur
 Terdapat luka bekas operasi

ANALISA DATA
(CP.1B)
DATA MASALAH
DS : Klien mengatakan takut untuk di operasi Ansietas
DO : ekspresi wajah nampak cemas

DS : - Resiko kekurangan volume


DO : cairan b/d proses
 Klien berpuasa pembedahan

DS : - Resiko infeksi b/d proses


DO : pembedahan
 Klien hanya baring di tempat tidur
 Terdapat luka bekas operasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

PRE OPERASI
 Ansietas b/d proses pembedahan

INTRA OPERASI

 Resiko kekurangan volume cairan b/d proses pembedahan

POST OPERASI

 Resiko infeksi b/d proses pembedahan


C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ansietas b/d proses NOC : NIC :


1. anxiety self-control
pembedahan Anxiety reduction ( penurunan kecemasan )
2. anxiety level
3. coping
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
selama 1x8 jam masalah dapat teratasi
pasien
dengan kriteria hasil :
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
1. klien mampu mengidentifikasi dan
selama prosedur
mengungkapkan gejala cemas
4. Pahami perspektif pasien terhadap situasi stress
2. mengidentifikasi /mengungkapkan
5. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
dan menunjukkan teknik untuk
mengurangi takut
mengontrol cemas
6. Dorong keluarga untuk menemani anak
3. vital sign dalam batas normal
7. Lakukan back / neck rub
4. postur tubuh , ekspresi wajah ,
8. Dengarkan dengan penuh perhatian
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
9. Identifikasi tingkt kecemasan
menunjukkan berkurangnya
10. Bantu pasien untuk mengungkapkan perasaan ,
kecemasan
ketakutan , perspsi
11. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
12. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Resiko kekurangan volume NOC: NIC :


cairan b/d proses  Fluid balance 1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
pembedahan  Hydration 2. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran
 Nutritional Status : Food and Fluid mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ),
Intake jika diperlukan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan
selama 1x8 jam masalah dapat teratasi (BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total
dengan kriteria hasil : protein )
4. Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam
 Mempertahankan urine output sesuai 5. Kolaborasi pemberian cairan IV
dengan usia dan BB, BJ urine normal 6. Monitor status nutrisi
 Tekanan darah, nadi, 7. Berikan cairan oral
suhu tubuh dalam batas 8. Berikan penggantian nasogatrik sesuai output (50 –
normal 100cc/jam)
 Tidak ada tanda tanda dehidrasi, 9. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
Elastisitas turgor kulit baik, 10. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
membran mukosa lembab, tidak ada muncul meburuk
rasa haus yang berlebihan 11. Atur kemungkinan tranfusi
 Orientasi terhadap waktu dan tempat 12. Persiapan untuk tranfusi
baik 13. Pasang kateter jika perlu
 Jumlah dan iramapernapasan dalam 14. Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
batas normal
 Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas
normal
 pH urin dalam batas normal
 Intake oral dan intravena adekuat
Risiko infeksi NOC : NIC :
Faktor-faktor risiko :  Immune Status 1. Pertahankan teknik aseptif
 Prosedur Infasif  Knowledge : Infection control 2. Batasi pengunjung bila perlu
 Kerusakan jaringan  Risk control 3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
dan peningkatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan tindakan keperawatan
paparan selama 1x8 jam masalah dapat teratasi 4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai
dengan kriteria hasil: alat pelindung
 Klien bebas dari tanda dan gejala 5. Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai
infeksi dengan petunjuk umum
 Menunjukkan kemampuan untuk 6. Gunakan kateter intermiten untuk
mencegah timbulnya infeksi menurunkan infeksi kandung kencing
 Jumlah leukosit dalam batas 7. Tingkatkan intake nutrisi
normal 8. Berikan terapi antibiotik:.................................
9. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
 Menunjukkan perilaku hidup sehat
10. Pertahankan teknik isolasi k/p
 Status imun, gastrointestinal,
11. Inspeksi kulit dan membran mukosa
genitourinaria dalam batas normal
terhadap kemerahan, panas, drainase
12. Monitor adanya luka
13. Dorong masukan cairan
14. Dorong istirahat
15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO. Jam Implementasi Evaluasi


DX
08.50 1. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang Jam 08.45
I dirasakan selama prosedur S : klien mengatakan sudah tidak cemas lagi
Hasil : kleien mengerti dan mau menerima tentang O : ekspresi wajah nampak rileks
tindakan yang akan di lakukan dan klien A : Masalah teratasi
mengatakan tidak cemas lagi dan ekspresi wajah P : Pertahankan intervensi
nampak rileks 1. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
08.55 2. Menemani pasien untuk memberikan keamanan selama prosedur
dan mengurangi takut 2. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
Hasil : pasien ditemani bicara sampai pembiusan mengurangi takut
09.00 3. Mendengarkan dengan penuh perhatian 3. Dengarkan dengan penuh perhatian
Hasil : mendengarkan pasien mengungkapakan
perasaanya mengenai kecemasan tentang proses
operasinya

II 13.10 1. Memonitoring vital sign setiap 15 menit – 1 jam Jam 14.00


Hasil : S:
 TD: 120/ 70Mmhg O: Tidak terjadi kekurangan volume cairan
 RR: 14X/Menit A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
 Suhu: 36,5 C 1. Memonitoring vital sign setiap 15 menit – 1 jam
 Nadi: 70X/Menit 2. Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
3. Kolaborasi pemberian cairan IV

13.15 2. Monitor intake dan urin output setiap 8 jam


Hasil : input 1000 cc , output 500 cc
13.20 3. Kolaborasi pemberian cairan IV
Hasil : terpasang infus Rl 24 tetes/menit
III 14.05 1. Mempertahankan teknik aseptif Jam 14.20
Hasil : mencuci tangan sebelum dan sesudah S:-
melakukan tindakan O : tidak ada tanda – tanda infeksi
14.10 2. Menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat
A : Masalah teratasi
pelindung
Hasil : sebelum melakukan operasi perawat dan P : Pertahankan intervensi
dokter menggunakan baju ok steril dan sarung 1. Pertahankan teknik aseptif
tangan steril 2. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
14.15 3. Memberikan terapi antibiotic 3. Berikan terapi antibiotic
Hasil : injeksi cefriaxone 2 gr/12 jam /intravena

Anda mungkin juga menyukai