PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama :tn. S. S Tgl. MRS : 11/04/2022
Umur : 54 tahun Jam : 09.34
Suku/bangsa : Flores/indonesia Diangnosa : CHF + Pneumonia+ Efusi
Pleura+ DM+ TB Paru
Agama : Katolik
Alamat : Liliba
Pekerjaan : petani
Pendidikan : SMA
Alasan MRS : sesak napas berat sejak kemarin malam
B. Nursing history
Tn S dirujuk dari klinik pratama rutan kelas II B Kupang dengan diagnosa, CHF, DM, dan HT, ke
Igd dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu, dan mulai memberat sejak kemarin
malam, sesak bertambah saat berbaring terlentang, sebelum di rujuk Tn. S mendapatkan NAC
3X1 tab, Ramipril 1x5mg, spironolakton 1x2,5 mg, CPG 1x1 tab, mecobalamin 2x1 tab,
Furosemide 2x1 tab, omeprazole 1x1 tab, novorapid 3x 8 Iu dan sansulin 1x2 Iu (tunda). Saat di
ruangan Tn. S dilakukan TTV, TD: 123/70 mmHg, S:36,3, N: 103x/m, RR: 40x/m, SaO2: 82%,
melakukaN pemasangan Oksigen simple masker 7lpm, infus Ns 0,9% 8tpm, pengambilan darah
vena untuk pemeriksaan darah, melakukan EKG dan pemberian injeksi Omeprazole 40 mg/iv dan
furosemide 10 mg/iv.
Rodiologi (foto thorax Ap): -Keradangan paru dapat merupakan proses spesifik
- Efusi pleura bilateral
7. Terapi
No Jenis obat Indikasi Kontra indikasi
8. Analisis Data
No. Hr/tgl/jam Data Subjektif Data Objektif EtiologiMasalah
Keperawatan
1. 11/04/2022 Klien mengeluh klien tampak sesak hambatan upaya pola napas
sesak adanya retraksi napas tidak efektif
dinding dada,
pernapasan cepat
dan dangkal., RR:
40x/m, satO2: 82%
2 Klien mengeluh Adanya edema pada Gangguan Hypervolemia
sesah dan sesak tungkai kaki kanan mekanisme
bertambah saat dan kiri derajat 3 regulasi
berbaring.
3 - GDS: 246.8 Gangguan Ketidakstabilan
toleransi glukosa kadar gula
darah darah
9. Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya
napas dibuktikan dengan klien mengeluh sesak, adanya retraksi
dinding dada, pernapasan cepat dan dangkal, ortopnea, RR:
40x/m, SPO2: 82%
2. Hypervolemia b.d Gangguan mekanisme regukasi d.d Adanya
edema pada tungkai kaki kanan dan kiri derajat 3, Klien
mengeluh sesah dan sesak bertambah saat berbaring.
3. Ketidakstabilan kadar gula darah b.d Gangguan toleransi
glukosa darah d.d GDS:216.9 mg/dl
10. Diagnose prioritas :
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
dibuktikan dengan klien mengeluh sesak, adanya retraksi dinding dada,
Klien mengeluh sesah dan sesak bertambah saat berbaring.pernapasan
cepat dan dangkal, ortopnea, RR: 40x/m, SPO2: 82%
2. Hypervolemia b.d Gangguan mekanisme regukasi d.d Adanya edema
pada tungkai kaki kanan dan kiri derajat 3, Klien mengeluh sesah dan
sesak bertambah saat berbaring.
1. 11/04/ Pola napas tidak Dalam waktu 1x 24 jam klien Manajemen jalan Napas (1.01011)
2022 efektif pola napas membaik dengan
Observasi
berhubungan kriteria hasil:
dengan hambatan Monitor pola napas
Dispnea menurun
upaya napas Memonitor napas tambahan
Kaloborasi
1. 11/04/2022 Pola napas tidak memonitor pola napas S: klien mengatakan masih Ivon
efektif b.d hambatan merasa sesak namun sudah
upaya napas, klien memonitor bunyi lebih baik dari sebelumnya
mengeluh sesak napas tambahan
dibuktikan, adanya O:
penggunaan otot mengatur posisi semi
bantu napas, fowler - penggunaan otot bantu
ortopnea, RR: 40x/m, napas menurun
satO2: 82% memberikan oksigen
simple masker 7 lpm - RR: 22x/m
- kedalaman napas
membaik
I: Intervensi keperawatan
manajemen jalan napas
dilanjutkan di ruangan rawat
inap