Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN TINDAKAM SECTIO CAESAREA


DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD TUGUREJO SEMARANG

Oleh:

SEA AJENG ANGGESY

NIM. P1337420918132

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

2019
Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Tindakam Sectio Caesarea di Ruang Instalasi
Bedah Sentral RSUD Tugurejo Semarang

Format Pengkajian Perioperatif Kamar Bedah

Nama Mahasiswa : Sea Ajeng Anggesy


NIM : P1337420918132
Tgl & jam pengkajian : 31 Mei 2019
I. Pengkajian
1. Identitas Pasien
a. Nama pasien : Ny. R
b. Tgl lahir/Umur : 27-07-19xx / 2x thn
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Alamat : Ngaliyan, Semarang
f. No CM : 124xxx
g. Diagnosa Keperawatan : G2P1A0 Hamil 39 minggu bekas SC
2. Identitas orang Tua/Penanggung jawab
a. Nama : Tn. L
b. Umur : 30 Thn
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Swasta
f. Hubungan dengan pasien : Suami

Asal pasien : Rawat Inap


A. Pre Operasi
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri dibagian perut
2. Riwayat Penyakit
Pasien mengatakan datang ke rumah sakit pada hari jumat, 31 Mei 2019
dengan keluhan perut terasa mulas, kontrak sudah sering, ketuban belum pecah.
Pasien tampak keluar keringat dingin, pucat, TD 125/88mmHg, Nadi 98x/menit.
Pasien mengatakan sudah mempunyai riwayat SC sebelumnya.
3. Riwayat Operasi / anestesi
Pasien mengatakan sudah pernah melakukan operasi SC saat kehamilan
pertama, kurang lebih 3 tahun yang lalu.
4. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi baik itu dari makanan,
minuman, maupun cuaca.
5. Jenis Operasi
Pasien mendapatkan anestesi spinal,
6. TTV
- Keadaan Umum : Baik, Composmentis
- TD : 128/90 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,5
- SpO2 : 99%
7. TB/BB
- TB : 160 cm
- BB : 79 Kg
8. Status Emosional
Pasien tenang, kooperatif walaupun menahan nyeri dan kontraksi yang
dirasakan. Pasien mengeluarkan keringat dingin.
9. Tingkat Kecemasan
Pasien mengatakan tidak begitu cemas, karena sebelumnya sudah pernah
menjalani tindakan serupa yaitu SC pada anak pertama dan dirumah sakit yang sama
pula yaitu RSUD Tugurejo Semarang, tetapi pasien tetap merasa takut dengan
kemungkinan yang bisa saja terjadi.
10. Skala Cemas
Pasien mengatakan skala kecemasan 3 (Kerisauan tidak berfokus)
11. Skala Nyeri menurut VAS (Visual Analog Scale)
Saat diberikan pertanyaan skala nyeri antara 1-10 pasien mengatakan skala
nyeri 7 (nyeri berat) yang tidak tertahankan saat kontraksi berlangsung.
12. Survey Sekunder
a. Kepala
Bentuk simetris, tidak ada benjolan pada kepala, tidak terdapat perdarahan serta
peradangan pada kulit kepala, kebersihan cukup (tidak terdapat kutu atau
ketombe). Rambut lurus bergelombang, klien sudah beruban dan kebersihan
kurang, rambut terlihat basah karena keringat.

1) Mata
Mata simetris, pupil isokhor, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, penglihatan normal, tidak memakai alat bantu penglihatan seperti
kacamata.
2) Hidung (Penciuman)
Bentuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak terdapat benda asing, tidak
terdapat polip, tidak ada penumpukan secret dan pasien tidak merasakan nyeri.
3) Telinga (Pendengaran)
Bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, pasien menjawab sesuai
pertanyaan, tidak terdapat benda asing, ada sedikit serumen. Tidak terdapat
peradangan serta perdarahan pada telinga, tidak memakai alat bantu
pendengaran.
4) Mulut dan Gigi
Bentuk simetris, tidak terdapat peradangan maupun perdarahan, terlihat
ada karies gigi, klien tidak mengguanakan gigi palsu, fungsi pengecapan baik,
klien bisa diajak berkomunikasi.
b. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, pergerakan tidak kaku,
kebersihan cukup dan tidak ada tekanan vena jugularis, klien mengatakan tidak
mengalami masalah menelan.

c. Dada
1) Jantung:
I : Ictus Cordis tampak di IC ke 4 dan 5
P: Ictus Cordis teraba di IC ke 4 dan 5
P: Redup
A: S1 dan S2 normal, tidak terdapat suara jantung tambahan
2) Paru-paru
I: Ekspansi dada sama kanan dan kiri
P: Vokal fremitus teraba sama kanan dan kiri
P: Sonor
A: Vesikuler
d. Abdomen
I : Tidak ada lesi, perut besar karena pasien hamil
A : Bising usus 12x/menit
P : Perut teraba kencang
P : Tympani
e. Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, tidak ada masalah dibagian genital, klien
sudah menikah dan terpasang kateter pada alat kelaminnya.

f. Ekstremitas
1) Atas
Bagian ekstremitas klien lengkap tidak ada kekurangan atau kelainan, tidak
ada gangguan pergerakan, bergerak bebas, 5|5.

2) Bawah
Bagian ekstremitas klien lengkap tidak ada kekurangan atau kelainan, tidak
ada gangguan pergerakan, bergerak bebas, 5|5.

13. Hasil Data Penunjang


a. Laboratorium

Nama pasien : Ny. S

Tanggal 12 November 2018

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KET
RUJUKAN
HEMATOLOGI EDTA (B)

HEMA LENGKAP (WB


EDTA)
Lekosit 8.53 3.6-11 10^3/ul
Eritrosit 5.05 3.8-5.2 10^6/uL
Hemoglobin 9.60 11.7-15.5 g/dL L
Hematokrit 30.90 35-47 % L
MCV 61.20 80-100 fL L
MCH 19.00 26-34 pg L
MCHC 31.10 32-36 g/dL L
Trombosit 329 150-440 10^3/ul
RDW 18.00 11.5-14.5 % H
MPV 10.3 fL
PLCR 31.1 %
Diff Count
Eosinofil Absolute 0.06 0.045-0.44 10^3/ul
Basophil Absolute 0.01 0-0.2 10^3/ul
Netrofil Absolute 5.88 1.8-8 10^3/ul
Limfosit Absolute 2.05 0.9-5.2 10^3/ul
Monosit Absolute 0.53 0.16-1 10^3/ul
Eosinofil 0.70 2-4 % L
Basophil 0.10 0-1 %
Neutrofil 69.00 50-70 %
Limfosit 24.00 25-40 % L
Monosit 6.20 2-8 %

14. EKG
Hasil EKG tampak bacaan sinum Rythem
15. USG
Hasil USG tampak bayi kelilit tali pusar.

B. Intra Operasi
1. Anestesi dimulai jam : 12.55 WIB
2. Pembedahan dimulai jam : 13.05 WIB
3. Jenis anestesi : Anestesi yang digunakan Spinal
4. Posisi operasi : Supinasi
5. Pemasangan alat :
Pasien tidak terpasang ETT, pasien hanya menggunakan oksigen 3L/menit.
6. TTV
- Keadaan Umum : Baik, Composmentis
- TD : 130/97 mmHg
- Nadi : 102 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,5
- SpO2 : 99%
7. Total cairan masuk
- Infus : 1000cc
- Transfusi :-
8. Total cairan keluar
- Urine : 200 cc
- Perdarahan : 500 cc
- Balance cairan :
Input – Output : 1000 – 700 = + 300cc
C. Post Operasi
1. Pasien pindah ke Ruang Perawatan post natal jam 14.00 WIB
Pasien dipindahkan keruang RR jam 13.45 WIB
2. Keluhan saat di RR, pasien mengatakan pusing, kaki terasa baal, dan kedinginan,
pasien mengatakan belum merasakan nyeri pada bagian bekas sayatan luka operasi.
3. Keadaan Umum :
- Pasien dalam keadaan baik dan kesadaran Composmentis (CM)
4. TTV :
- Keadaan Umum : Baik, Composmentis
- TD : 127/97 mmHg
- Nadi : 100 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,5
- SpO2 : 99%
5. Survey Sekunder
a. Kepala
Bentuk simetris, tidak ada benjolan pada kepala, tidak terdapat perdarahan serta
peradangan pada kulit kepala, kebersihan cukup (tidak terdapat kutu atau
ketombe). Rambut lurus bergelombang, klien sudah mulai beruban dan kebersihan
kurang, rambut terlihat basah karena keringat.
1) Mata
Mata simetris, pupil isokhor, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, penglihatan normal, tidak memakai alat bantu penglihatan seperti
kacamata.
2) Hidung (Penciuman)
Bentuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak terdapat benda asing, tidak
terdapat polip, tidak ada penumpukan secret dan pasien tidak merasakan nyeri.
3) Telinga (Pendengaran)
Bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, pasien menjawab sesuai
pertanyaan, tidak terdapat benda asing, ada sedikit serumen. Tidak terdapat
peradangan serta perdarahan pada telinga, tidak memakai alat bantu
pendengaran.
4) Mulut dan Gigi
Bentuk simetris, tidak terdapat peradangan maupun perdarahan, terlihat
ada karies gigi, klien tidak mengguanakan gigi palsu, fungsi pengecapan baik,
klien bisa diajak berkomunikasi.
b. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, pergerakan tidak kaku,
kebersihan cukup dan tidak ada tekanan vena jugularis, klien mengatakan tidak
mengalami masalah menelan.

c. Dada
1) Jantung:
I : Ictus Cordis tampak di IC ke 4 dan 5
P: Ictus Cordis teraba di IC ke 4 dan 5
P: Redup
A: S1 dan S2 normal, tidak terdapat suara jantung tambahan
2) Paru-paru
I: Ekspansi dada sama kanan dan kiri
P: Vokal fremitus teraba sama kanan dan kiri
P: Sonor
A: Vesikuler
d. Abdomen
I : Ada luka sayatan bekas operasi SC
A : Bising usus 12x/menit
P : Pasien mengatakan belum merasakan apa apa setelah operasi karena efek bius
P : Tympani
e. Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, tidak ada masalah dibagian genital, klien
sudah menikah dan terpasang kateter pada alat kelaminnya, keluar darah segar
dari genital, pasien terpasang deapers.

f. Ekstremitas
3) Atas
Bagian ekstremitas klien lengkap tidak ada kekurangan atau kelainan, tidak
ada gangguan pergerakan, bergerak bebas, 5|5.

4) Bawah
Bagian ekstremitas klien lengkap tidak ada kekurangan atau kelainan, tidak
ada gangguan pergerakan, bergerak bebas, 5|5, terdapat efek bius sehingga
klien merasakan kaki masih kebas.

II. Analisa Data


No Hari/Tanggal Symptom Problem Etiologi
1 Jumat, 31 Mei Pre Operasi Ansietas Kurang
2019 DS : Pengetahuan
- Pasien mengatakan sedikit
merasa cemas dan takut
menghadapi operasi
walaupun ini operasi SC
kali ke 2
DO :
- Pasien kelihatan tegang
- Kulit teraba dingin
- Pasien kelihatan
mengeluarkan keringat
dingin
- Tremor atau gemetar
- Keadaan Umum : Baik,
Composmentis
- TD : 128/90 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,5
- SpO2: 99%
2. Jumat, 31 Intra Operasi Resiko defisit Pendarahan
Mei 2019 DS :- volume cairan
DO : tubuh
- Lebar luka 15 cm,
horizontal
- Total cairan masuk
- Infus : 1000cc
- Transfusi : -
- Total cairan keluar
- Urine : 200 cc
- Perdarahan : 500 cc
- Balance cairan :
Input – Output : 1000 – 700
= + 300cc
-
3. Jumat, 31 Post Operasi Resiko injury Efek anestesi,
Mei 2019 DS : immobilisasi,
- Pasien mengatakan kakinya Kelemahan
masih terasa kebas fisik
DO :
- Pasien dengan posisi
supinasi,
- Pasien terlihat terbaring
dengan spinal anestesi (ps.
sadar, ekstremitas bawah
tidak bisa bergerak)

III. Rencana Keperawatan


N INTERVENSI KEPERAWATAN TT
Dx. Keperawatan
o Tujuan dan KH Intervensi
1. Takut, Cemas b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan Ps.
kurangnya keperawatan selama 1 x 10 (berat, sedang, ringan)
pengetahuan, ancaman menit diharapkan 2. Kaji TTV
kegagalan operasi takut,cemas ps. Berkurang 3. Beri dukungan emosional
atau hilang dengan KH : 4. Ajarkan teknik relaksasi (tarik
- Ps. Terlihat rileks nafas dalam, imajinasi dll)
- Ps. Mengungkapkan 5. Beri pengetahuan tentang
cemas berkurang/hilang jalannya operasi sectio
- TTV dalam batas normal
- TD : < 140/90 mmHg
- N : 60-90 x/mnt
- S : 36’-37’ C
- RR : 16-24 x/mnt
2. Resiko defisit volume Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi pendarahan
cairan tubuh b/d keperawatan selama 1 x 15 2. Monitor intake dan Output
Pendarahan menit diharapkan intake 3. Monitor TTV
dan output cairan seimbang 4. Kolaborasi pemberian cairan
dengan KH : elektrolit (RL, NaCl)
- Output (500cc) = Intake
> 500cc
- TTV dalam batas normal
TD : 90-140 mmHg, S :
36-37’ C, N : 60-90
x/mnt, RR : 16-24 x/mnt
3. Resiko injury b/d efek Setelah dilakukan tindakan - Anjurkan ps. untuk menggerak-
anestesi, immobilisasi, keperawatan selama 1 x 10 gerakkan ekstremitas bawah
Kelemahan fisik menit diharapkan resiko - Memasang penghalang samping
injury dapat dihindari bed
dengan KH :
- Fisik kembali normal
- Ekstremitas bawah dapat
mobilisasi kembali
( dengan score < 2)
IV. Implementasi
No
Tanggal/ jam Tindakan Keperawatan Respon Pasien TT
Dx
1 - Mengkaji tingkat S:
kecemasan pasien - Mengatakan cemas menghadapi
- Memberi pasien Dukungan operasi berkurang
emosional, - Pasien kooperatif
- Mengajarkan pasien - Pasien bertanya tentang lama
Teknik relaksasi (tarik nya operasi, dokternya siapa
nafas dalam), O:
- Memberi pengetahuan ke - Pasien terlihat aktif bertanya
pasien tentang jalannya - Pasien terlihat melakukan teknik
operasi sectio relaksasi nfas dalam
- Paien tidak terlihat tremor
- Kulit masih teraba dingin
- TD : 123/89 mmHg
- N : 92 x/mnt
- S : 36’ C
- RR : 22 x/mnt
2. - Mengkaji Pola nafas klien S : -
- Memberi posisi supinasi O:
(kaki lebih rendah dari - TD :115/57 mmHg, RR :24
kepala) x/mnt, S : 36’ C, N ; 81 x/mnt
- Memasang manset - Pasien terlihat terbaring dengan
tensimeter di ekstremitas posisi supinasi, kaki lebih
atas (sinistra) rendah dari kepala
- Memasang alat pemantau - Terpasang O2 dengan nassal
HR dan saturasi O2 di kanul 3 lt/mnt
ekstremitas atas (dekstra) - Jumlah pendarahan ; 500cc
- Memasang nassal kanul O2 - Terpasang infus NaCl 500cc
3lt/mnt - Luka operai tampak berih, tidak
- Dokter, perawat mencuci kemerahan.
tangan - Kasa penutup luka operasi tidak
- Dokter, perawat terkena darah.
mengenakan pakaian
operasi steril
- Melakukan desinfektan di
daerah abdomen (yang
akan dioperasi dengan
iodyne)
- Memasang duk streril
(mengelilingi) abdomen
yang akan di sayat
- Mensuction darah
- Mengobservasi pendarahan
- Memantau TTV
- Membersihkan luka operai
dan area sekitar luka
operasi
- Menutup luka operasi
dengan kasa dan hepafik
3. Di Recovery Room S:
dilakukan tindakan sebagai O :
berikut : - TD :121/68 mmHg, RR :22
- Memonitoring TTV x/mnt, S : 36’ C, N ; 76 x/mnt
- Memasang nassal kanul - Pasien terlihat terbaring dengan
O2 2 lt/mnt posisi supinasi,
- Memberi posisi upinasi - Terpasang O2 dengan nassal
- Memasang pengaman kanul 2 lt/mnt
samping bed - Terlihat pasien terbaring di bed
- Mengkaji gerakan dengan penghalang dia samping
ekstremitas dengan kanan kiri
Bromage Score

V. Evaluasi
No Tanggal/jam Evaluasi (SOAP) TT
1 S:
- Pasien mengatakan cemas menghadapi operasi
berkurang
- Pasien kooperatif
- Pasien bertanya tentang lama nya operasi,
dokternya siapa
O:
- Pasien terlihat aktif bertanya
- Pasien terlihat melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
- Pasien tidak terlihat tremor
- Kulit masih teraba dingin
- TD : 123/89 mmHg
- N : 92 x/mnt
- S : 36’ C
- RR : 22 x/mnt
A :Masalah cemas, takut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Beri dukungan emosional,
- Kaji TTV
2. S:-
O:
- Jumlah pendarahan ; 500cc
- Terpasang infus NaCl 500cc
A : Masalah resiko defisit volume cairan teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output, dan
- Kolaborasi pemberian cairan elektrolit

3. S:-
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien terlihat mencoba mengangkat kaki
A : Masalah resiko injury teratasi (ps.
dipindahkan ke ruangan)
P : Lanjutkan intervensi (operkan kepada perawat
ruangan) : untuk menggerak-gerakkan kaki,
memasang penghalang bed
BROMAGE SCORE

No KRITERIA Score Score


1 Dapat mengangkat tungkai bawah 0
Tidak dapat menekukan lutut tetapi
2 1
dapat mengangkat kaki
Tidak dapat mengangkat tungkai
3 bawah tetapi masih dapat menekuk 2
lutut
Tidak dapat mengangkat kaki sama
4 3
sekali
Keterangan : Jika score <2 maka ps. dapat dipindahkan ke ruangan
Kesimpulan : Ny. A tidak dapat menekkukan kedua lututnya, tetapi mampu
mengangkat kaki keduanya jadi score nya 1 dan bisa di bawa ke ruangan.

*Oxytocin 1 A (drip)
*Bledstop 1 A(bolus)
*Efedrin 1 A (10 mg) + Aquabides 4 cc (IV)
*Ketorolac 3 x 30 mg (IV)
*Tramadol 3 x 100 mg (IV)
- penutupan luka dengan dijahit
- Menutup jahitan luka dengan kassa steril sebelumnya diberi iodine

- Oxytocin 1 A (drip)
- Bledstop 1 A (Bolus)
- Efedrin 1 A (10 mg) + Aquabides 4 cc (IV)
- Ketorolac 3 x 30 mg (IV)
- Tramadol 3 x 100 mg ( IV)
- Lebar luka 15 cm,horizontal (dijahit)

Anda mungkin juga menyukai