Tahun 2023
OLEH :
TAHUN 2023
PENGKAJIAN KEGAWAT DARURATAN
I. Identitas pasien
No. Rekam Medis : 010357
Nama : Ny “N”
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl/ Umur : 14 Januari 1980 / 43 tahun, 6 bulan
Alamat : Dusun Buntukamse
Rujukan dari : Rumah sakit
Diagnosa : Status Epileptikus
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Tn “R”
Transportasi waktu datang : Ambulance
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
Riwayat Keluhan Utama : Anak perempuan rujukan dari rumah sakit
salewangeng maros masuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Menurut orang
tua, pasien mengalami demam ± 8 hari yang lalu, demam dialami terus menerus
dan ada riwayat kejang sebelumnya dan setelah kejang pasien tidak sadar. Pada
saat dilakukan pengakjian kulit terasa hangat, hasil TTV: TD: 130/90 mmHg, P:
28 x/mnt, N: 126 x/mnt, S: 38,9oC, SPO2: 98%, dengan GCS 8 (E3 M5 V0).
II. Primary survey
A. Airway
1. Pengkajian jalan napas
Bebas Tersumbat
Trachea di tengah : Ya Tidak
a. Resusitasi : tidak dilakukan resusitasi
b. Re evaluasi : tidak ada masalah pada airway
2. Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan pada airway
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan :
a. Dada simetris : Ya Tidak
b. Sesak napas : Ya Tidak
c. Respirasi : 28 x/menit
d. Krepitasi : Ya Tidak
e. Suara napas : Teratur (vesicular). Tidak ada suara nafas tambahan
f. Saturasi 02 : 98%
g. Assesment : Tidak ada masalah pada breathing
h. Resusitasi : tidak dilakukan resusitasi
i. Re evaluasi : Pemberian oksigen 3 liter/mnt via nasal kanul
2. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan pada breathing
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi :
a. Tensi : 130/90 mmHg
b. Nadi : 126 x/menit (takikardi)
c. Suhu axila : 38,9oC
d. Temperatur Kulit : akral hangat
e. Gambaran Kulit : sawo matang
f. Pengisian Kapiler : < 2 detik
g. Assesment : Tidak ada masalah pada circulation
h. Resusitasi : Tidak dilakukan resusitasi
i. Re-evaluasi : Tidak ada masalah pada circulation
2. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Alert : Kesadaran GCS 8 (E3 M5 V0)
Verbal response : Tidak ada suara
Paint response : merespon saat diberikan rangsangan nyeri
Unresponsive: -
2. Masalah keperawatan : Risiko perfusi serebral tidak efektif
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
Ada peningkatan suhu tubuh (Suhu tubuh diatas normal), dengan suhu:
38,9oC
2. Masalah keperawatan : Hipertermia
Reaksi Pupil :
Pupil isokor kiri dan kanan
Kontriksi pada rangsang cahaya lambat
PENILAIAN NYERI :
Nyeri : Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
TRAUMA SCORE
A. Frekuensi pernapasan
10 -25 4
25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha napas
Normal 1
Dangkal 0
C. Tekanan darah
> 89mmHg 4
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
E. Glasgow Coma Score (GCS)
14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5- 7 2
3- 4 1
Total trauma score : 13
Interpretasi : score ≥ 9 trauma minor
B. Tanda-tanda Vital
TD : 130/90 mmHg
N : 126 x/menit
S : 38,9oC
P : 28 x/menit
SPO2: 98%
LED Jam II
KIMIA DARAH
Glukosa
101 140 mg/dl
GDS
Fungsi Ginjal
12 10 – 50 mg/dl
Ureum
0.33 L (<1.3),P(<1.1) mg/dl
Kreatinin
Fungsi Hati
SGOT 68 <38 U/L
SGPT 29 <41 U/L
KIMIA DARAH
Elektrolit
Natrium 122 136 – 145 mmol/l
IMUNOSEROLOGI
Imunoserologi
130 <5 mg/l
CRP Kuratif
0.18 <0,05 mg/ml
Prokalsitonin
`
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
E. Pengobatan
1. Stesolid melalui rectal
2. Paracetamol 135 mg/ 6 jam/ IV
3. Phenobarbital 18 mg/ 12 jam/ IV
4. Ceftriaxone 900 gram/ 24 jam/ IV
ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
1. Data subjektif: Hipertermia
1) Ibu pasien mengatakan anaknya
demam
2) Ibu pasien mengatakan ada
riwayat kejang
Data objektif:
1. Kulit terasa hangat
2. Suhu: 38,9oC
3. Nadi: 126 x/mnt
2. Faktor risiko : Risiko perfusi serebral tidak efektif
1) Penurunan kesadaran. GCS :8
(E3 M5 V0)
2) Riwayat Kejang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis
No. Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Implementasi Evaluasi
(SDKI)
1. D.0130 L.14134 I.15506 (Manajemen I.15506 (Manajemen Hipertermi) S : Ibu pasien mengatakan
Hipertermia (Termoregulasi) Hipertermi) 1) Memonitor suhu tubuh anaknya masih demam
berhubungan dengan Setelah dilakukan Observasi : Hasil: Suhu tubuh 38,9 O:
proses penyakit, tindakan 1) Monitor suhu tubuh 2) Memonitor komplikasi hipertermia 1) Suhu: 38,7oC
ditandai dengan : keperawatan 2) Monitor komplikasi Hasil: Ada riwayat kejang dan terjadi 2) Nadi: 124 x/mnt
Data subjektif: selama 6 jam, hipertermia penurunan kesadaran 3) Kulit teraba hangat
1) Ibu pasien diharapkan Terapeutik : 3) Melonggarkan atau lepaskan pakaian A: Hipertermia belum teratasi
mengatakan Termoregulasi 3) Longgarkan atau Hasil: Nampak pasien hanya memakai P: Lanjutkan intervensi :
anaknya demam membaik dengan lepaskan pakaian sarung I.15506 (Manajemen
2) Ibu pasien kriteria hasil : 4) Lakukan pendinginan 4) Melakukan pendinginan eksternal Hipertermi)
mengatakan 1) Kejang menurun eksternal (kompres hangat) 1) Monitor suhu tubuh
pasien ada 2) Takikardi 5) Berikan oksigen, jika Hasil: Dilakukan pemberian kompres 2) Monitor komplikasi
riwayat kejang menurun perlu hangat hipertermia
Data objektif: 3) Suhu tubuh Kolaborasi : 5) Memberikan oksigen, jika perlu 3) Longgarkan atau lepaskan
1) Kulit terasa membaik 6) Kolaborasi pemberian Hasil: Pemberian oksigen 3 liter/mnt via pakaian
hangat 4) Suhu kulit antipiretik, jika perlu nasal kanul 4) Lakukan pendinginan
2) Suhu: 38,9oC membaik I.06193 (Manajemen 6) Melakukan kolaborasi pemberian eksternal
3) Nadi: 126 x/mnt Kejang) antipiretik, jika perlu 5) Berikan oksigen, jika
Observasi Hasil: Pemberian paracetamol 135 mg/ 6 perlu
7) Monitor terjadinya jam/ IV 6) Kolaborasi pemberian
kejang berulang antipiretik, jika perlu
8) Monitor tanda-tanda
vital I.06193 (Manajemen Kejang) I.06193 (Manajemen
Edukasi 7) Memonitor terjadinya kejang berulang Kejang)
9) Anjurkan keluarga Hasil: Selama tiba di rumah sakit 7) Monitor terjadinya kejang
menghindari wahidin pasien tidak pernah kejang berulang
memasukkan apapun 8) Memonitor tanda-tanda vital 8) Monitor tanda-tanda vital
kedalam mulut pasien Hasil: TD : 130/90 mmHg 9) Anjurkan keluarga
Kolaborasi N : 126 x/menit menghindari memasukkan
10) Kolaborasi pemberian S : 38,9 C
o
apapun kedalam mulut
antikonvulsan, jika P : 28 x/menit pasien
perlu SPO2: 98% 10) Kolaborasi pemberian
9) Menganjurkan keluarga menghindari antikonvulsan, jika perlu
memasukkan apapun kedalam mulut
pasien
Hasil: Keluarga mengikuti apa yang
disampaikan
10) Melakukan Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu
Hasil: Pemberian stesolid (melalui
rectal), dan Phenobarbital 18mg/ 12
jam/IV
2. D.0017 L. 02014 (Perfusi Manajemen peningkatan Manajemen peningkatan tekanan Faktor Resiko :
Resiko perfusi Serebral) tekanan intrakranial intrakranial (I.06194) : 1) Penurunan kesadaran
serebral tidak efektif, Setelah dilakukan (I.06194) : 1) Memonitor tanda/gejala peningkatan GCS : 8 (E3 M5 V0)
dengan faktor resiko: tindakan Observasi : TIK 2) Ada riwayat kejang
1) Penurunan keperawatan 1) Monitor tanda/gejala Hasil: Pasien mengalami penurun A : Resiko perfusi serebral
kesadaran. GCS : 8 selama 6 jam peningkatan TIK kesadaran dengan GCS 8 (E3M5V0), tidak efektif belum teratasi
(E3 M5 V0) diharapkan perfusi 2) Monitor status dan ada riwayat kejang P : Lanjutkan intervensi
2) Riwayat kejang serebral pasien pernapasan 2) Memonitor status pernapasan Manajemen peningkatan
meningkat dengan Terapeutik : Hasil: Pernapasan 28 x/menit tekanan intrakranial
kriteria hasil : 3) Cegah terjadinya 3) Mencegah terjadinya kejang berulang (I.06194) :
1) Tingkat kejang Hasil: Dilakukan kolaborasi pemberian 1) Monitor tanda/gejala
kesadaran 4) Pertahankan suhu obat kejang untuk mencegah terjadinya peningkatan TIK
meningkat tubuh normal kejang berulang 2) Monitor status
2) Demam Kolaborasi : 4) Mempertahankan suhu tubuh normal pernapasan
menurun 5) Kolaborasi pemberian Hasil: Pasien telah diberikan obat 3) Cegah terjadinya kejang
3) Nilai rata-rata antikonvulsan, jika antipiretik dan dilakukan pemberian 4) Pertahankan suhu tubuh
tekanan darah perlu kompres air hangat untuk menurunkan normal
membaik demam 5) Kolaborasi pemberian
5) Melakukan Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
antikonvulsan, jika perlu
Hasil: Pemberian stesolid (melalui
rectal), dan Phenobarbital 18mg/ 12
jam/IV