Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

PADA Ny. H DENGAN SECTIO CAESAREA


DENGAN INDIKASI G1 P0 A0 KPD
DI RUANG IBS RSUD dr.LOEKMONO HADI KUDUS

Oleh :
Putri Anugrah Wardani
NIM. P1337420116062

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2019

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

PADA Ny. H DENGAN SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI


G1 P0 A0 KPD DI RUANG IBS RSUD dr.LOEKMONO HADI KUDUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 30 tahun
No RM : 719. 517
Ruang/Kamar : IBS/V
Jenis Operasi : Medium
Operator : dr. H
Dokter Anastesi : dr. NH
Perawat Anastesi : Perawat SW
Perawat Asisten : Perawat GN
Perawat Sirkuler : Perawat MJ
Perawat Scrub : Perawat I
Diagnosa Pre Op : G1P0A0dengan KPD
Tindakan Operasi : SectioCaesaria

II. PRE OPERASI


DS
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan takut untuk menjalani tindakan
operasi.Pasien mengatakan ini kehamilan pertama dan belum pernah
melakukan operasi.

DO
Tekanan 134/86 Jantung Hb 13.6
Darah mmHg  Inspeksi g/dL
Nadi 85 Ictus cordis tidak Ht 37.6 %
x/menit nampak.
RR 20  Palpasi Golongan B Rh D
x/menit Ictus cordis teraba di Darah
Suhu 36oC intercosta V HBsAG Negatif
midklavikula.
SpO2 98% Anti HIV Non
 Perkusi Reaktif
BB 61 kg Terdapat suara redup Anti HCV Negatif
 Auskultasi
CATATAN LAIN Terdengar bunyi EKG -
Pasien mengatakan ini jantung I dan II, tidak
kehamilan anak ada murmur dan CT 11 detik
pertama .Belum pernah gallop.
menjalani tindakan Paru-paru BT 21 detik
operasi sebelumnya,  Inspeksi
tidak mengonsumsi Bentuk dada simetris, IV LINE RL 20
obat-obatan, tidak ada frekuensi pernafasan tpm
riwayat hipertensi 21 x/menit, tidak NGT -
ataupun hipotensi, terdapat otot bantu KATETER DC
tidak ada riwayat gula pernafasan.
darah tinggi dan  Palpasi
penyakit jantung. Focal fremitus teraba
sama kuat, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada
benjolan.
 Perkusi
Suara sonor pada
semua lapang paru
 Auskultasi
Suara nafas vesikuler.
ABDOMEN
 Inspeksi
Perut cembung karena
hamil G1P0A0 KPD .
Terdapat strie
gravidarum dan linea
nigra.
 Auskultasi
 Bising usus 10
x/menit. DJJ
diruangan 134x/menit
 Palpasi
Tidak terdapat nyeri
tekan. Abdomen
terasa tegang. Tinggi
fundus uteri 3 jari
dibawah px. Kepala
bayi berada di perut
kiri, dan ekstremitas
bayi pada perut kanan
 Perkusi

EKSTREMITAS :
 Ekstremitas atas
Tangan kiri terpasang
infus RL 20 tpm, tidak
terdapat kelemahan
anggota gerak atas.
Tidak ada edema
 Ekstremitas bawah
Kaki tidak terdapat
kelemahan anggota
gerak. Tidak ada
edema.
Pre Medikasi : Diagnosa
Methylgometrine 125 mg Keperawatan
Produk Darah - Ansietas (Cemas)
Riwayat Alergi - berhubungan dengan
Rontgen - akan dilakukan tindakan
pembedahan

1. Persiapan Operasi
a. Identitas pasien dan prosedur telah dikonfirmasi.
b. Marking telah dilakukan pada lembar pemeriksaan fisik, marking pada
abdomen

c. Informed consent telah ditanda tangani oleh pasien sendiri / keluarga,


dokter bedah dan dokter anestesi.
d. Telah dikonfirmasi bahwa pasien tidak memiliki alergi.
e. Pasien telah berpuasa sejak pukul 06.00 pagi, sehingga puasa telah
dilakukan selama ± 2 jam.
2. Daftar Masalah
No Tgl . Data focus Diagnosa Tgl Ttd
jam keperawatan teratasi
1 11 DS : pasien mengatakan Ansietas 11
Februari takut saat akan menjalani (Cemas) Februari
2019 tindakan operasi berhubungan 2019
13. 00 DO : dengan akan
WIB  Pasien tampak tegang, dilakukan
wajah pasien tampak tindakan
cemas dan gelisah pembedahan
 TD : 120/90 mmHg
Nadi : 76 x/menit
RR : 20 x/menit

3. Rencana Keperawatan

Tgl /
No Dx. Kep Tujuan Intervensi Ttd
jam
1. 11 Ansietas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat
Februari Cemas) tindakan kecemasan pasien
2. Dorong klien untuk
2019 berhubung keperawatan
mengekspresikan
13.00 an dengan selama 15 menit
ketakutan atau
WIB akan diharapkan cemas
kekhawatiran yang
dilakukan berkurang
dialami
tindakan dengan kriteria
3. Berikan informasi
pembedah hasil :
yang membantu
an
 Terbina menyingkirkan

hubungan kekhawatiran klien


4. Pertahankan
saling percaya
komunikasi terbuka
antara pasien
dengan klien
dan perawat 5. Libatkan peran dari
 Pasien dapat keluarga atau
mengekspresik sahabat klien,
an ketakutan sepanjang
atau memungkinkan
6. Ajarkan teknik
kekhawatiran
relaksasi
tentang
7. Kolaborasi dengan
pembedahan
tim medis untuk
yang akan
pemberian
dihadapinya
medikasi pre-
 Pasien dapat anesthesi
Menggunakan 8. Kaji tekanan darah,
teknik status pernapasan,
relaksasi nadi dan status
untuk psikologis pasien
menurunkan
cemas
 Pasien
mengungkapk
an bahwa
tingkat
kecemasannya
sudah hilang
atau berkurang
 Pasien
mengatakan
siap untuk
menjalani
operasi.
4. Implementasi Keperawatan
Tgl /
No Tindakan keperawatan Respon Ttd
jam
1. 07 1. Mengkaji tingkat 1. DS : pasien mengatakan
Februari kecemasan pasien cemas
2019 DO : klien tampak
13.05 gelisah
2. Mempertahankan
2. DS : -
13.05 komunikasi terbuka DO : pasien kooperatif
dengan klien saat diajak bicara
tentang kehamilannya
3. DS : pasien mengatakan
3. Mengajarkan teknik
akan mencoba
relaksasi nafas dalam
13. 05 mengurangi cemasnya
dengan cara teknik
relaksasi nafas dalam
DO : Pasien mampu
menerapkan teknik
relaksasi nafas dalam
4. Mengkaji tekanan 4. DS : -
DO : Pasien tampak tak
darah, status
tenang
pernapasan, nadi, dan
TD : 138/80 mmHg
status psikologis pasien
Nadi : 100 x/menit
13.10 RR : 22 x/menit

5. Catatan Perkembangan
Diagnosa
Tgl/ jam Catatan perkembangan Ttd
keperawatan
07 Februari Ansietas (Cemas) S :
2019 berhubungan dengan Pasien mengatakan cemasnya
13:15 WIB akan dilakukan terhadap tindakan operasi sudah
tindakan pembedahan berkurang
O:
1. Pasien lebih tenang, namun
ada raut wajah cemas dan
gelisah
2. TD : 134/80 mm/Hg
N : 100 x/mnt
RR : 22 x/mnt
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan Intervensi
III. INTRA OPERASI

TGL OPERASI : 11 Februari 2019 TEKNIK ANASTESI JENIS OBAT OBAT LAIN

WAKTU : 13.15 WIB Anastesi Regional (Spinal) Lidodex -


Catapress
POSISI : Supinasi Vertebra L3-L4

JUMLAH INSTRUMEN : INDUKSI OKSIGEN : 3 liter/menit


65 OBAT :
INSTRUMEN PRE TAMBAHAN POST Premedikasi :
1. Duk Klem 5 - 5
2. Scapel no 4
1 - 1
3. Bisturi no 20
4. Pinset Anatomi 1 - 1
5. Pinset Cirugis
2 - 2
6. Gunting jaringan
7. Canul suction 2 - 2
8. Pean lurus
1 - 1
9. Pean bengkok
10. Langen back 1 - 1
11. Simpisis Hak
4 - 4
12. Needle Holder
13. Gunting benang 4 - 4
14. Ovarium klem
2 - 2
15. Kocher
16. Bengkok 1 -- 1
17. Kom Methylgometrine 125 mg
2 - 2
18. Kassa
19. Chromic no 1 2 - 2 Ondancetron 4 mg
20. Silk 2/0
1 - 1
21. Plain no 1
1 - 1 Analgesik post op :
1 - 1 Ketorolac 3 x 1 amp
2 - 2
25 - 25
4 - 4
1 - 1
BAHAN HABIS PAKAI
ALAT PRE TAMBAHAN POST

Handscoon steril 4psg - 4psg


Povidon iodine 50 cc 50 cc
Alkohol 50 cc 50 cc

BALANCE CAIRAN MASUK Koloid 500 cc TOTAL MASUK 500 cc

KELUAR Perdarahan 250 cc

Urine 150 cc

TOTAL KELUAR 400 cc

PENYULIT Tidak ada


DIAGNOSA Intra Operasi
KEPERAWATAN
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan cedera vaskuler akibat insisi bedah.
1. Daftar Masalah
Diagnosa Tgl
No Tgl/jam Data Fokus Ttd
keperawatan Teratasi
1. 11 DS : - Risiko 11
Februari DO : perdarahan Februari
2019  Tampak adanya luka berhubungan 2019
13.15 insisi pada perut dengan cedera
WIB  TD : 136/66mmHg vaskuler akibat
Nadi : 93 x/menit insisi bedah.
RR : 20 x/menit
Suhu : 36°C
 Terdapat darah sebanyak
250 cc dalam
penampung suction

2. Rencana Keperawatan
Tgl /
No Dx. Kep Tujuan Intervensi Ttd
jam
1. 11 Risiko Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-
Februari perdaraha tindakan tanda perdarahan
2019 n keperawatan 2. Monitor TTV
13:15 berhubung selama 90 menit 3. Beri cairan sesuai
WIB an dengan diharapkan klien kebutuhan
cedera tidak mengalami 4. Monitor input dan
vaskuler perdarahan, output
akibat dengan kriteria 5. Kolaborasi
insisi hasil : pemberian obat
bedah.  TTV dalam anti perdarahan
batas normal 6. Dep perdarahan
TD 120/80 dengan kassa
mmHg 7. Hentikan
 Tidak terjadi perdarahan dengan
perdarahan cutter
yang berlebih
pada saat
operasi
berlangsung
perdarahan >
500 cc

3. Implementasi Keperawatan
Tgl /
No Tindakan keperawatan Respon Ttd
jam
1. 11 1. Memonitor tanda- 1. DS:-
Februari tanda perdarahan DO:Klien tidak
2019/ mengalami perdarahan,
13.20 darah yang keluar
<250cc
2. Memonitor TTV 2. DS:-
13.25 DO:
TD : 136/66 mmHg
Nadi : 93 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36°C
SpO2 : 100 %
13.30 3. Memberikan injeksi 3. DS:-
oxytocin DO: Obat masuk
melalui IV
13.35 4. Dep perdarahan 4. DS:-
dengan kassa DO: Perdarahan dapat
diminimalisir

4. Catatan Perkembangan
Diagnosa
Tgl/ jam Catatan perkembangan Ttd
keperawatan
11 Februari Risiko perdarahan S:-

2019/ berhubungan dengan O:

13.45 WIB cedera vaskuler akibat  Tidak ada tanda-tanda

insisi bedah. perdarahan

 Darah keluar <250 cc

TD : 146/70 mmHg
Nadi : 99 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36°C
SpO2 : 100 %
A :Masalah teratasi

P: Pertahankan intervensi

IV. POST OPERASI


Pengkajian
DS
Pasien mengatakan lega setelah operasi selesai.

DS
Ny. H dipindahkan ke recovery room pada pukul 13:45 post tindakan
Sectio Caesaria dengan spinal anastesi.
Tanda-tanda Vital :
Tekanan Darah : 170/70 mmHg
Jam Masuk Recovery Room :
Nadi : 99 x/menit
Bromage Score
RR
No. : 20 x/menit
Kriteria Skala
SpO2 Dapat mengangkat
1. : 100%
tungkai bawah 0
2. Tidak dapat menekuk lutut, tetapi dapat mengangkat kaki 1
3. Tidak dapat mengangkat tungkai bawah, tetapi dapat 2
menekuk lutut
4. Tidak dapat mengangkat kaki 3

SKOR 3

Jam Keluar Recovery Room : 14:15

Bromage Score
No. Kriteria Skala

1. Dapat mengangkat tungkai bawah 0


2. Tidak dapat menekuk lutut, tetapi dapat mengangkat kaki 1
3. Tidak dapat mengangkat tungkai bawah, tetapi dapat 2
menekuk lutut
4. Tidak dapat mengangkat kaki sama sekali 3

SKOR 3

Catatan Lain -
Perawatan di Ruang Bersalin
Kesakitan diberi Ketorolac 3 x 1 (IV)
Mual Muntah diberi Ondansentron 2 x 1 (IV)
Diagnosa Keperawatan Resiko cedera : jatuh
berhubungan denga anastesi,
proses pemindahan pasien

3. Daftar Masalah
No Tgl . Data focus Diagnosa Tgl Ttd
jam keperawatan teratasi
1 11 DS : - Resiko cedera : 11
Februari DO : jatuh Februari
2019  Klien tampak lemah berhubungan 2019
13.45  Klien masih mengalami dengan anastesi,
WIB efek anestesi proses
pemindahan
pasien
4. Rencana Keperawatan

Tgl /
No Dx. Kep Tujuan Intervensi Ttd
jam
1. 11 Resiko Setelah dilakukan 1. Pindahkan klien
Februari cedera : tindakan dengan aman.
2019/ jatuh keperawatan 2. Sediakan
13.45 berhubung selama 15 menit lingkungan yang
WIB an dengan diaharapkan aman untuk klien
anastesi, cedera jatuh tidak 3. Pasang side rail
proses terjadi, dengan tempat tidur.
pemindaha kriteria hasil : 4. Pasang lebel
n pasien  Klien terbebas kuning pada bed
dari cedera klien
jatuh 5. Posisikan klien
 Tidak terjadi sesuai dengan jenis
abserasi kulit anastesi yang
akibat diberikan
pemindahan
5. Implementasi Keperawatan
Tgl /
No Tindakan keperawatan Respon Ttd
jam
1. 11 1. Memindahkan klien 1. DS: -
Februari dengan aman. DO: klien berhasil
2019/ dipindahkan ke bed
13.45 dengan aman
2. Menyediakan 2. DS:-
13. 50 lingkungan yang aman DO:Klien berada di
untuk klien ruang pemulihan, side
rell terpasang
13.55 3. Mengatur posisi fowler 3. DS:-
pada klien DO:Klien nyaman
dengan posisi head up
30 o

6. Catatan Perkembangan
Diagnosa
Tgl/ jam Catatan perkembangan Ttd
keperawatan
11 Februari Resiko cedera : jatuh S:
2019/ berhubungan dengan Pasien mengatakan merasa pusing
14.15 WIB anastesi, proses atau mengantuk.
pemindahan pasien O:
 Klien di pindahkan dengan
aman, side rile terpasang
 Skor bromage: 3
TD : 120/85 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 22 x/menit
SpO2 : 100%
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Dilakukan timbang terima kepada
perawat ruangan pada 14.15 WIB
I:
Klien dengan post operasi sectio
caesaria ( SC) dengan spinal
anestesi.
E:
Menurunnya mobilitas fisik pada
ekstremintas bawah.
R:
Advis dokter bedah :
Cek HB
Ceftriaxone 2 x 1 gram
Advis dokter anestesi
Program cairan RL 20 tpm
Injeksi ketorolac 3 x 1
ampul ( IV )
Jika mual muntah beri
ondansentron 1 ampul (IV)
Jika mengigil diberi
selimut
Posisikaan terlentang.

Anda mungkin juga menyukai