Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA N

y. N DENGAN GANGREN DIABETIKUM PEDIS DEXTRA DENGAN TIN


DAKAN OPERASI DEBRIDEMEN DI RUANG IBS RSUD dr. ZAINOEL
ABIDIN ACEH

A. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. Nurhayati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57
No RM : 1314205
Ruang : IBS cyto
Jenis Operasi : besar
Operator : dr. LM
dr Anastesi : dr. RF
Perawat anastesi : Perawat W
Perawat Instrumen : Perawat M
Perawat Sirkuler :
Diagnosa Pre Operasi : Gangren diabetikum ar pedis dextra
Tindakan Operasi : debridement
B. PRE OPERASI
1. Pengkajian
DS: klien mengatakan mengalami nyeri
P :Nyeri terjadi apabila area pedis tersentuh, area pedis digerakkan, dan saat kaki
diletakkan lebih rendah dari tubuh
Q : nyeri terasa seperti tertusuk – tusuk jarum
R : Pedis dextra
S :5
T :Intermitten/ hilang timbul
DO:
a) Pemeriksaan penunjang

TD: 140/78 mmHg HT: 33


N: 82 x/menit Tr: 500
RR: 20 x/menit GDS: 176
T: 36,5 Leu: 11,07
Hb: 11 gr/Dl Ur/ Cr: 10/ 0,4
EKG: sinus rythem

b) Pemeriksaan fisiki
 JANTUNG :
Inspeksi :ictus cordis tidak nampak.
Palpasi :ictus cordis teraba di intercosta V midklavikula. Perkusi : terdapat suar
a redup.
Auskultasi: terdengar bunyi jantung I dan II, tidak ada murmur dan gallop.
 PARU :
Inspeksi : bentuk dada simetris, frekuensi pernafasan 22 x/menit, tidak terdapat
otot bantu pernafasan.
Palpasi : taktil fremitus teraba sama kuat, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjo
lan.
Perkusi : suara sonor pada semua lapang paru
Auskultasi: suara nafas vesikuler.
 ABDOMEN :
Inspeksi : Abdomen nampak flat
Auskultasi : saat di auskultasi terdengar bising usus dan peristaltik , 5-35x/mnt
saat dipalpasi tidak ditemukan adanya pembesaran hepar, atau splenomegali
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada massa terutama pada abdomen k
uadran kanan bawah teraba agak kaku, tidak ada pembesaran hepar
Perkusi : terdengar suara tympani.
 EKSTREMITAS :
Ekstremitas atas :Tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm, tidak terdapat kele
mahan anggota gerak atas.
Ekstremitas bawah:Kaki/pedis kanan terdapat luka gangrene yang terbalut perb
an.
c) Catatan lain
Klien tampak sesekali mengaduh, Klien sesekali tampak tegang, sebelumnya p
ernah menjalani tindakan operasi debridement, tidak ada riwayat alergi makana
n, riwayat konsumsi obat tidak teratur, memiliki riwayat diabetes mellitus tipe
2, memiliki riwayat hipertensi stage II.
d) Premedikasi: Ceftazidime 1 gr dan Ketorolac 30 mg.
e) Produksi darah: -
2. Persiapan Operasi
a. Identitas pasien dan prosedur telah dikonfirmasi.
b. Marking telah dilakukan pada lembar pemeriksaan fisik.
c. Informed consent telah ditanda tangani oleh pasien sendiri.
d. Telah dikonfirmasi bahwa pasien tidak memiliki alergi.
e. Pasien telah berpuasa sejak pukul 12.00 malam, sehingga puasa telah dilakukan
selama ± 8 jam.
3. Analisa data

No Data Masalah

1. DS: klien mengatakan pernah menjala Kerusakan intergritas jari


ni Tindakan debridement ngan
DO:
 terdapat luka gangrene decubitus
 luka tampak terbalut perban
 Klien tampak meringis kesakitan

2. DS: klien mengatatakan merasakan ny Nyeri Akut


eri
P : Nyeri terjadi apabila area pedis ters
entuh, area pedis digerakkan, dan saat
kaki diletakkan lebih rendah dari tubu
h
Q : nyeri terasa seperti tertusuk – tusu
k jarum
R : Pedis dextra
S:5
DO:
 Klien tampak sesekali mengaduh k
esakitan
 Terdapat luka gangrene decubitus a
r pedis dextra
TD: 140/78 mmHg
N: 82 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5

4. Diagnosa keperawatan
a) Kerusakan integritas Jaringan
b) Nyeri Akut

5. Intervensi

Tgl/Jam No d Tujuan Intervensi


x
1. Identifikasi penyebab g
22 Agus 1 Setelah dilakukan Tind angguan integritas kulit
tus 2022 akan keperawatan sela 2. Anjurkan mengonsumsi
10.00 ma 30 menit diharapka makan tinggi kalium da
n: n protein
 integritas jaringan 3. Kolaborasi prosedur de
meningkat bridement.
4. Kolaborasi pemberian a
ntibiotik, (ceftriaxone 1
gr).

22 Agus 2 Setelah dilakukan tind 1. Monitor KU dan TTV


tus 2022 akan keperawatan sela 2. Monitor Skala nyeri
10.00 ma 30 menit diharapka 3. Bantu mobilisasi pasie
n: n
1. Terjadi penurunan 4. Kolaborasi terapi analg
skala nyeri esic ketorolac 30 mg
2. KU dan TTV dala
m batas normal (te
rjadi penurunan te
kanan darah, nadi,
dan RR)
3. Pasien menjadi le
bih rileks

4. implementasi

Tgl/Jam No dx SOAP

22 Agus 1 S: -
tus 2022 O:
10.15  Terdapat luka gangrene diabetikum yang terbal
ut perban
 Klien tampak lebih rileks
TD: 140/78 mmHg
N: 82 x/menit
RR: 20 x/menit
A: masalah teratasi Sebagian
P: lanjutkan intervensi
Lakukan operasi debridement

22 Agus 2 S: klien mengatakan masih mengalami nyeri


tus 2022 P : Nyeri terjadi apabila area pedis tersentuh, area pe
10.15 dis digerakkan, dan saat kaki diletakkan lebih renda
h dari tubuh
Q : nyeri terasa seperti tertusuk – tusuk jarum
R : Pedis dextra
S:3
T: Intermittent
O:
 Klien sudah tampak lebih rileks
 Wajah pasien tampak rileks
TD: 140/78 mmHg
N: 82 x/menit
RR: 20 x/menit

C. INTRA OPERASI
1. Analisa data

No Data Masalah

1. DS : - Risiko Perdarahan
DO :
- Tampak adanya luka
gangren decubitus
- TD: 140/78 mmHg
- N: 82 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Terdapat darah
sebanyak 450 cc dalam
penampung suction.

2. Diagnosa keperawatan
 Risiko Perdarahan
3. Intervensi
Tgl / No Tujuan Intervensi
jam dx
22 1 Setelah dilakukan 1) Lindungi sekitar kulit dan
Agustus tindakan keperawatan anatomi yang
2022
10.40 selama 60 menit sesuai seperti penggunaan
diharapkan klien kassa untuk menghentikan
tidak mengalami perdarahan
perdarahan, dengan 2) Pantau pemasukan dan
kriteria hasil : pengeluaran cairan selama
- TTV dalam batas prosedur operasi dilakukan
normal TD 120/80 3) Pastikan keamanan elekrikal
mmHg dan alat-alat yang digunakan
- Tidak terjadi selama prosedur
perdarahan yang operasi, misalnya kabel,
berlebih pada saat coutter pada keadaan utuh
operasi berlangsung 4) Pantau tanda- tanda
perdarahan
5) Pantau tanda- tanda vital
Beri terapi IV line sesuai
program

4. Implementasi
Tgl/ jam No dx SOAP

22 Agustus
1 S:-
2022 O:
10.40 - Setelah tindakan operasi selesai pasien tidak
mengalami perdarahan berlebih.
- Tidak muncul tanda- tanda
perdarahan
- TTV :
TD : 120/72 mmHg
N : 92 x/menit
RR : 20 x/menit

A : masalah resiko perdarahan teratasi


P : intervensi dihentikan
D. POST OPERASI
1. Data objektif :
Ny. L dipindahkan ke recovery room pada pukul 12.00, post
tindakan Debridement dengan general anastesi, dengan tanda-tanda
vital:
 TD : 130/68 mmHg
 HR : 82 x/menit
2. Balance Cairan:
Masuk: RL : 750 cc NacL : -
Darah :-
RF :-
Keluar: Pedarahan : ± 50 cc Drain : -
Urine :-
Lain-lain : - Penyulit: Tidak ada
3. Bromage Score

No Kriteria Masuk Keluar

1. Gerakan penuh dari tungkai


2. Tidak mampu ekstensi tungkai
3. Tidak mampu fleksi lutut
4. Tidak mampu fleksi pergelangan
kaki
Jumlah 3 2
Waktu 10.00 12.00

4. Perawatan Ruangan:
Awasi:
 Tensi; 130/68 mmHg
 Nadi: 82 x/menit Tidak boleh turun dari bed selama 4-6 jam
 Tidur menggunakan bantal lebih tinggi dari kaki Kesakitan diberi:
Keterolac 30 mg
 Mual-mual/ tumpah diberi: omeprazole 1 gr Program Cairan: RL 20
tpm
5. Analisa data
No Tgl/jam Data Masalah
1. 22 DS : Klien Risiko cedera
Agustus
2022 mengatakan kaki
12.00 WIB masih berat dan badan
terasa lemah pada
bagian bawah
DO :
- Klien tampak lemah

6. Intervensi
Tgl / jam No Tujuan Intervensi
dx
1 Setelah dilakukan 1. Pindahkan klien
22 Agustus
2022 tindakan keperawatan dengan aman.
12.00 WIB
selama 4-6 jam 2. Kunci bed pasien
diaharapkan cedera 3. Pasang side
rail tempat tidur.
jatuh tidak terjadi,
4. Pasang lebel kuning
dengan kriteria hasil :
pada bed klien
- Klien terbebas dari
5. Posisikan klien sesuai
cedera jatuh
- Tidak terjadi abserasi dengan jenis anastesi
kulit akibat yang
pemindahan diberikan

7. Implementasi
Tgl/ jam N SOAP
o
d
x
1 S: pasien mengatakan masih agak lemah pada
22 Agustus
2022 anggota gerak bawah , tidak pusing
12.20 WIB
O:
klien di pindahkan dengan aman, side rile
terpasang
 skor bromage: 2
A: masalah teratasi
P: advis dokter anastesi
1) Program cairan RL 20 tpm
2) Jika menggigil selimuti
3) Jika mual berikan Omeprazole 1 gr

Anda mungkin juga menyukai