Anda di halaman 1dari 41

HALAMAN PERSUTUJUAN DAN PENGESAHAN

Judul kasus : Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Sepsis Di Ruang ICU
RSUD dr Zainoel Abidin Banda aceh

Disusun : Putri Rizkyah S.Tr.Kep

NIM : P1337420921232

Jurusan : Keperawatan

Program Studi : Profesi Ners

Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini telah di baca dan disetujui oleh
Clinical Instruktur (CI) dan Dosen Pembimbing Akademik

Menyetujui,

Clinical Instruktur (CI) Dosen Pembimbing Akademik

Ns. Nani Bayyati S.Kep Ns. Niswah S.Kep,MNS

Mengetahui, Mahasiswa yang bersangkutan

Putri Rizkyah S.Tr.Kep


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SEPSIS
DI RUANG ICU RSUD ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

LAPORAN INDIVIDU

Diajukan Sebagai Syarat Praktik Stase


Gadar Kritis Program Studi Profesi Ners

Disusun Oleh :

Putri Rizkyah S.Tr.Kep

NIM: P1337420921232

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEMARANG

2022
PENGKAJIAN DI RUANG ICU

A. Pengkajian

Nama :Tn.M
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN ICU
No. RM : 0904255

Tgl.Lahir : 7-12-1972 □ Laki-

Laki-laki √ Perempuan

Tgl : 20 September 2022 Jam : 21.00


Sumber data : Pasien Keluarga

Lainnya: Buku status pasien


Rujukan : Tidak Ya RS
Dokter :
Diagnosis rujukan: -
Pendidikan Pasien : SD SMP SMA/SMK D3 S1 S2
Pekerjaan Pasien : Dosen

B. Riwayat Keperawatan
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang memberat dalam 2 hari sebelum
masuk rumah sakit. Sesak nafas yang tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan debu.
Sesak nafas disentral mengi (+), batuk (+) berdahak, demam (-), pasien nyaman
berbaring ke sisi kanan, mual (-), muntah (-), riwayat stroke berulang, serangan
stroke terakhir 1 tahun yang lalu.dm (+).

C. Pemeriksaan Fisik
1) Pengkajian Sekunder
a. Airways
Jalan napas tidak efektif, napas dangkal.
b. Breathing
RR 17x/menit, menggunakan alat bantu nasal kanul 4 Liter/menit, Wheezing.

c. Circulation
TD 100/60 mmHg, HR = 117 x/menit CRT= > 2 detik.

SPO2 : 95 %

d. Kesadaran ( Discabelity)
Semi coma GCS E2M1V2

2) Pengkajian Sistem
a. Sistem Neurologi
Kesadaran : semicoma, dengan nilai GCS 5
Kejang :tidak terdapat kejang.
Reflek Hamer :-
Trauma Kepala :Tidak terdapat trauma kepala.
b. Sitem Penglihatan
Bentuk : simeteris
Visus : tidak dikaji
Konjungtiva : anemis
Ukuran Pupil : tidak dikaji
Akomodasi : tidak dikaji
Tanda radang : tidak ada
Alat bantu : pasien tidak menggunakan alat bantu melihat
Operasi : belum pernah
c. Sistem Pendengaran (THT)
ABD : tidak menggunakan ABD
Reaksi alergi : tidak ada
Kesulitan menelan : tidak ada
Keluhan : tidak ada keluhan pendengaran.
d. Sistem Pernafasan
Pola Nafas : cepat
Respirasi Rate : 26 x / menit
Suara paru : ronchi
Sesak nafas : sesak nafas
Batuk : tidak ada
Sputum : tidak ada
Nyeri : tidak ada
Trauma dada : tidak ada
e. Sistem Kardiovaskuler
HR : 117 x / menit
TD : 100/ 60 mmHg
MAP : 61 mmHg (normal)
CRT : >2 detik
JVP : 8 cmH20
EF : < 40 %
Suara Jantung : BJ I-II (+), gallop (-), murmur (-)
Edema : tidak ada edema
Nyeri : tidak ada nyeri
Palpitasi :-
BAAL : Pada plantar kaki Perubahan
Warna Kulit: mukosa bibir merah kering
Kuku : terlihat pucat
Akral : teraba dingin
Clubbing finger : tidak ada
f. Sistem Pencernaan
Nutrisi :
Intake total 24 jam : 1280 ml

Output total 24 jam : 900 ml

Nafsu Makan : menurun


Jenis Diet : Diet Cair

Mual, muntah : (-)

BB : 70 kg

TB : 157 cm

Eliminasi :

BAB : belum pernah BAB selama dirawat

BAK :-
Kateter : memakai kateter Urin

Output : 100 ml/3 jam

g. Sistem Reproduksi :.
Kehamilan : tidak ada
Perdarahan : tidak ada perdarahan

Keluhan : tidak ada

h. Sistem Muskuloskeletal :Kekuatan Otot

1/5 1/5

1/5 1/5
Pergerakan ekstremitas : gerakan ekstremitas atas dan bawah pasien
lemah. Terpasang IVFD NaCl di ekstermitas
atas sebelah kanan
Nyeri : tidak ada nyeri pada ekstremitas

Edema : terdapat edema pada ekstermitas bawah kanan


dan kiri

i. Sistem Integumen :

Warna kulit : kuning langsat, mukosa bibir pucat

Integritas : kulit plantar tangan terlihat kering

turgor kulit : elastis.

j. Alat Invasif yang digunakan


Drain / WSD : Ya ,warna :
Jumlah :
Tidak 

Drain kepala : Ya ,warna :


Jumlah :
Tidak 
IV Line : Ya  ,
Tidak
NGT : Ya  ,warna : kuning keruh
Jumlah : 100 cc
Tidak
D. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
- Komunitas yang diikuti : Tn.M mengatakan tidak mengikuti atau
bergabung dalam komunitas apapun
- Koping : Menerima  Menolak Kehilangan Mandiri
- Afek : Gelisah Insomnia Tegang Depresi
Apatis
- HDR : Emosiona Tidak berdaya Rasa bersalah
- Persepsi penyakit : Menerima Menolak
- Hubungan keluarga harmonis:Tidak Ya , orang terdekat : istri, anak
dan saudara kandung
b. Spiritual
- Kebiasaan keluarga / pasien untuk mengatasi stress dari sisi spiritual :
Sebelum dirawat dirumah sakit Tn.M selalu melaksanakan ibadah
solat 5 waktu,pada saat Tn.M sakit, Tn.M selalu berdoa kepada Allah
agar disembuhkan dari sakitnya karena Tn.M yakin segala sesuatu
penyakit datang dari Allah maka Allahlah yang dapat
menyembuhkannya juga.
E. Kebutuhan Edukasi
a. Terdapat hambatan dalam pembelajaran
Tidak
Ya
Jika ya, Pendengaran Penglihatan Kognitif Fisik
b. Dibutuhkan penerjemah : Tidak Ya,
Sebutkan
Kebutuhan edukasi (pilih topik edukasi pada kotak yang tersedia):
• Diagnosa dan manajemen penyakit, Obat – obatan / Terapi
• Diet dan nutrisi
• Tindakan keperawatan………………. Rehabilitasi
• Manajemen nyeri
• Lain- lain,sebutkan
c. Bersedia untuk dikunjungi : Tidak Ya, Keluarga Kerabat
Rohaniawan

F. RISIKO CEDERA / JATUH


Tidak Ya , Pasien terpasang tanda resiko jatuh digelang nama

G. STATUS FUNGSIONAL
a. Aktivitas dan Mobilisasi: Mandiri, Perlu bantuan , pemenuhan Perawatan
diri, pemenuhan kebutuhan makanan
b. Alat Bantu jalan, pasien tidak menggunakan alat bantu berjalan,pasien
terbaring ditempat tidur

H. Skala Nyeri
Nyeri : Tidak  Ya

• Nyeri Kronis, Lokasi :

Frekuensi :

Durasi :

• Nyeri Akut Lokasi : -

Frekuensi : -
Durasi :-

• Score Nyeri (0-10) : -

• Minum Obat Istirahat Mendengar Musik

• Berubah Posisi Tidur

• Lain–Lain,sebutkan

 Nume  Wong Baker  CRIES  FLACC  COMFORT


ric Usia Face Usia >3 Usia 0-6 Usia 2 bln – 7 Pasien tidak Keterangan
>7 th th bln th sadar
0 : Tidak
Nyeri 1-3 :
A/I: A/I: A/I: A/I: A/I: Nyeri Ringan
4-7 : Nyeri
Sedang 8-10:
Nyeri Berat

Comfort Pain
Scale:
9-18 : Nyeri
Terkontrol 19-26
: Nyeri Ringan
27-35 : Nyeri
Sedang
>35 : Nyeri
Berat
Nyeri mempengaruhi: Tidur Aktivitas Fisik Emosi

Nafsu Makan Konsetrasi

Lainnya
I. SKRINNING GIZI (berdasarkan Malnutrition Screening Tool / MST )

Parameter Skor
N
O

Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam
1.
6 bulanterakhir?

a. Tidak penurunan berat badan 0

b. Tidak yakin / tidak tahu / terasa baju lebih longgar 2

c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut


1-5 kg 1

6-10 kg 2

11-15 kg 3

>15 kg 4

Tidak yakin penurunannya 2

2. Apakah asupan makan berkurang karena berkurangnya nafsu makan?

a. Tidak 0

b. Ya 1

+
Total skor

3. Pasien dengan diagnosa khusus : Tidak Ya ( DM Ginjal


Hati Jantung Paru )
 Stroke Kanker Penurunan Imunitas Geriatri
 Lain-lain .....................................)

Bila skor ≥ 2 dan atau pasien dengan diagnosis / kondisi khusus dilakukan pengkajian
lanjut oleh Tim Terapi Gizi
Sudah dilaporkan ke Tim Terapi Gizi: Tidak Ya, tanggal & jam : 19-09-
2022,08.00 wib

J. TERAPI DOKTER
- Ventolin 1 resp / 20 menit selama 1 jam,selanjutnya 1 resp / 6 jam
- Pulmicork 1 resp / 12 jam nebule
- Levofloxacin 750 gr/ 24 jam drip iv
- Hidrocortison 100 gr / 12 jam melalui iv
- Omeparazole 40 gr / 24 jam melalui iv

K. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Hasil Lab
- Hb :9,4 g/dL
- Ht :26%
- Leukosit 33,60 103/mm3
- Trombosit :412 103/mm3
- Glukosa sewaktu :309 mg/dL
- Natrium :142 gr/dL
L. ANALISA DATA KEPERAWATAN
No Analisa Data Etiologi Diagnosa
Keperawaratan
1 DS: - Infasi mikroba Ketidak efektifan
DO : jaringan perifer
-TD turun/hipotensi
- RR menurun
- CRT > 2detik Pelepasan endotoksin atau
- akral ekstermitas dingin eksotoksin
- kulit pucat

Respon iskemik tubuh


terhadap infeksi

Sepsis

Efek berbagai mediator


inflamasi (prostaglandin,kinin,
histain )

Respon inflamasi massif di


jaringan vaskuler

Agregasi leukosit dan


penimbunan fibrin

Penyumbatan kapiler

Ketidak efektifanjaringan
perifer
2 DS : Pasien mengalami Cidera otak primer Ketidakefektifan
penurunan kesadaran pola nafas

Kerusakan sel otak


DO :
1. Terdapat pernapasan
cuping hidung Rangsangan simpatis
2. Tampak penggunaan otot
bantu pernapasan
3. Tampak fase ekspirasi lebih Tahanan vaskuler sistemik
panjang dibandingkan
inspirasi
Tekanan darah pulmonal
4. Terdapat suara nafas
tambahan (stridor)
5. Tampak menggunakan alat Tekanan hidrostatik
bantu nafas (ventilator)
6. Tampak menggunakan
oksigen nasal kanul Kebocoran cairan kapiler
7. Pola nafas cepat
8. Tanda-tanda vital Oedema paru
TD : 100/60 kali/menit
HR : 117 kali/menit
Penumpukan cairan/secret
RR : 26 kali/menit
T : 36,5 0C
SPO2 : 95%
Ketidakefektifan pola nafas
3 DS: - Infasi mikroba Resiko syok
DO:
- Hipotensi
- Hipovolemia Pelepasan endotoksin atau
- Hipoksemia eksotoksin
- Hipoksia
- Infeksi
- Sepsis Respon iskemik tubuh
terhadap infeksi

Sepsis

Efek berbagai mediator


inflamasi (prostaglandin,kinin,
histain )
Vasodilatasi,peningkatan
pemeabelitas kapiler

Volumeintravaskuler

Volume sirkulasi efektif

TVS

CO meningkat u/kompensasi

Asedemia laktat

Responsivitas terhadap
katekolamin

Fs.jantung terganggu (fraksi


ejeksi ventrikel turun,
gangguan kontraktilitas)

Resiko syok

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. D.0003 ketidak efektifan jaringan perifer
2. D.0005 Pola nafas tidak efektif
3. D.0039 Risiko syok
1. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1 D.0009 Perfusi L.02011 Perfusi Perifer I.02079 Perawatan
perifer tidak Ekspektasi: meningkat Sirkulasi
efektif Kriteria hasil: Observasi
- Denyut nadi perifer - Periksa sirkulasi
meningkat periver (mis. Nadi
- Penyembuhan luka perifer, edema,
meningkat pengisian kapiler,
- Sensasi meningkat warna, suhu, ankle
- Warna kulit pucat brachial index)
menurun - Identifikasi faktor
- Edema perifer resiko gangguan
menurun sirkulasi ( mis.
- Nyeri ekstremitas Diabetes, perokok,
menurun orang tua hipertensi
- Parastesia menurun dan kadar kolestrol
- Kelemahan otot tinggi)
menurun - Monitor panans,
- Kram otot menurun kemerahan, nyeri
- Bruit femoralis atau bengkak pada
menurun ekstermitas
- Nekrosis menurun Teraupetik
- Pengisian kapiler - Hindari pemasangan
membaik infus atau
- Akral membaik pengambilan darah
- Turgor kulit membaik di daerah
- Tekanan darah keterbatasan perfusi
sistolik membaik - Hindari pengukuran
- Tekanan darah tekanan darah pada
diastolik membaik ekstermitas dengan
- Tekanan arteri rata- keterbatasan perfusi
rata membaik - Hindari penekanan dan pemasangan
- Lakukan pencegahan
- Indeks ankle-
brachial membaik infeksi
- Lakukan perawatan
kaki dan kuku
Edukasi
- Anjurkan berhenti
merokok
- Anjurkan berolah
raga rutin
- Anjurkan mengecek
air mandi untuk
menghindari kulit
terbakar
- Anjurkan minum
obat pengontrol
tekanan darah,
antikoagulan,dan
penurun kolestrol,
jika perlu
- Anjurkan minum
obat pengontrl
tekanan darah
secara teratur
- Anjurkan
menggunakan obat
penyekat beta
- Ajarkan program
diet untuk
memperbaiki
sirkulasi ( mis.
Rendah lemak
jenuh, minyak ikam
omega 3)
- Informasikan tanda
dan gejala darurat
yang harus
dilaporkan (mis.
Raasa sakit yang
tidak hilang saat
istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya
rasa)

I.06195 Manajemen
Sensasi Perifer
Observasi
- Identifikasi penyebab
perubahan sensasi
- Identifikasi
penggun
aan alat pengikat,
prosthesis, sepatu,
dan pakaian
- Periksa perbedaan
sensasi tajam dan
tumpul
- Periksa perbedaan
sensasi panas dan
dingin
- Periksa kemampuan
mengidentifikasi
lokasi dan tekstur
benda
- Monitor terjadinya
parestesia, jika perlu
- Monitor perubahan
kulit
- Monitor
trombofle
bitis dan
tromboemboli vena
Teraupetik
- Hindari pemakaian
benda-benda yang
berlebihan suhunya
(terlalu panas atau
dingin)
Edukasi
- Anjurkan
penggunaan
thermometer untuk
menguji suhu air
- Anjurkan
penggunaan sarung
tangan termal saat
memasak
-Anjurkan memakai
msepatu lembut
dan bertumit
rendah
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian analgesik,
jika perlu
- Kolaborasi
pemberian
kortikosteroid, jika
perlu
2 D.0005 Pola nafas tidak efektif Manajemen Jalan Nafas
Ketidakefektifan Kriteria hasil :
- Monitor pola napas
pola nafas - Ventilasi semenit (frekuensi,
meningkat kedalaman, usaha
- Kapasitas vital napas)
meningkat - Moniotor bunyi
- Diamater thoraks napas tambahan
anterior-posterior (mis. Gurgling,
meningkat mengi, wheezing,
- Tekanan ekspirasi ronkhi kering)
meningkat - Monitor sputum
- Tekanna inspirasi (jumlah, warna,
meningkat aroma)
- Dispnea menurun - Pertahankan
- Penggunaan otot kepatenan jalan
bantu nafas menurun napas dengan head-
- Pemanjangan fase tilt dan chin-lift (jaw-
ekspirasi menurun thrust jika curiga
- Ortopneamenurun trauma servical)
- Pernapasan purse-lip - Posisikan semi-
menurun fowler atau fowler
- Pernapasan cuping - Berikan minuman
hidung menurun hangat
- Frekuensi nafas - Lakukan fisioterapi
membaik dada, jika perlu
- Kedalaman nafas - Lakukan
membaik penghisapan lendir
- Ekskursi dada kurang dari 15 detik
membaik - Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
- Berikan oksigen, jika
perlu
- Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu

Pemantauan Respirasi
- Monitor frekuensi,
irama, kedalaman,
dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
(seperti bradypnea,
takipnea,
hiperventilasi,
kussmaul, Cheyne-
stokes, biot, ataksis)
- Monitor kemampuan
batuk efektif
- Monitor adanya
produksi sputum
- Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
- Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
- Auskultasi bunyi
nafas
- Monitor saturasi
oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray
toraks
- Atur interval
pemantauan
- respirasi sesuai
kondisi pasien
3 D.0039 Risiko Keparahan syok: sepsis Pencegahan syok :
syok Kriteria hasil : Independent
Memperhatiakan
- pantau
perfusiyang memadai yang
ditandai dengan tanda vital kecenderungan
stabil, nadi perifer tekanan, khususnya
teraba,kulit hangat dan
perhatikan hipotensi
kering,level mental biasa,
haluran urin perorangan progresif dan
yang biasa dan bising usus pelebaran tekanan
aktif
nadi
- pantau frekuensi dan
irama jantung, catat
disritmia
- catat kualitas dan
kekuatan nadi perifer
- kaji frekuensi
pernafasan,
kedalaman dan
kualitas. Catat awitan
dipsnea berat.
- Selidiki perubahan
sensorium kabut
mental, agitasi
gelisah, perubahan
kepribadian,
delirium, stupor,
koma.
- Kaji kulit apakah ada
perubahan warna,
suhu dan
kelembaban
- Catat haluaran urin
perjam dan berat
jenis
- Auskultasi bising usu
- Pemeriksaan darah
pada sekresi
lambung dan feses
apakah ada darah
samar
- Evaluasi ekstermitas
bawah apakah ada
pembengkakan
jaringan setempat,
eritema, dan tanda
human positif
- Pertahankan alat
kompresi sekuensial,
sesaui indikasi
- Pantau adanya tanda
perdarahan:
perembesan dari
tempat tusukan atau
garis jahitan,petekia,
eksimosis,
hematuria, epistaksis,
hemoptysis, dan
hemaptemesis
- Catat apakah ada
efek obat-obatan dan
pantau apakah ada
keracunan
Kolaborasi
- Beri cairan
parenteral
- Beriobat-obatan
sesuai
indikasi,misalnya :
Pantau pemeriksaan
laboratorium, seperti
GDA dan kadar
laktat.
- Beri oksigen
tambahan
- Pertahankan suhu
stabil, menggunakan
alat bantu tembahan
sesuai kebutuhan
- Siap untuk dan
pemindahan ke
tatanan asuhan kritis
sesuai indikasi.
2. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tangg No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi


al
Selasa, 1. 1. Memeriksa sirkulasi S: -
20
periver (mis. Nadi perifer,
september
2022 edema, pengisian kapiler, O:
warna, suhu) - Pasien tampak
2. Mengidentifikasi faktor adanya edema di
resiko gangguan sirkulasi ( ekstremitas bawah
mis. Diabetes, perokok, kanan dan kiri
orang tua hipertensi dan - Tanda-tanda vital
kadar kolestrol tinggi) TD: 95/70 mmHg
3. Memonitor panas, HR: 99 kali/menit
kemerahan, nyeri atau RR: 18 kali/menit
bengkak pada ekstermitas T : 36,2 0C
SPO2 : 97 %

A: Perfusi perifer tidak


efektif

P:Masalah belum
teratasi

2. 1. Mengkaji pola nafas S:-


(frekuensi, kedalaman,
usaha napas) O:
2. Membersihkan mulut dan - Tampak
hidung menggunakan alat
3. Memonitor kepatenan bantu pernapasan
oksigen (ventilator)
4. Memberikan oksigen 4 liter - Tampak
5. Mengkaji adanya sumbatan menggunakan
jalan nafas oksigen nasal kanul
6. Mengkaji adanya suara - Tampak pengunaan
nafas tambahan otot bantu
7. Memonitor respirasi dan pernapasan
status O2 - Terdapat suara
Mengkaji tanda-tanda vital nafas tambahan
(stridor)
- Pola nafas cepat
- Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
HR: 110 kali/menit
RR: 25 kali/menit
T : 36,0 0C
SPO2 : 97 %

A:Ketidakefektifan
pola nafas

P:Masalah belum
teratasi

3. 1. pantau kecenderungan S : -
tekanan, khususnya O :
perhatikan hipotensi - pasien terpasang
progresif dan pelebaran vetilator
tekanan nadi - pernafasan cepat
2. pantau frekuensi dan irama - penurunan
jantung, catat disritmia tekanan darah
3. catat kualitas dan kekuatan TD: 95/70 mmHg
nadi perifer HR: 99 kali/menit
4. kaji frekuensi pernafasan, RR: 18 kali/menit
kedalaman dan kualitas. T : 36,2 0C
Catat awitan dipsnea berat. SPO2 : 97 %
5. Selidiki perubahan A : risiko syok belum
sensorium kabut mental, teratasi
agitasi gelisah, perubahan P : Masalah belum
kepribadian, delirium, teratasi
stupor, koma.

Rabu, 1. 1. Memeriksa sirkulasi S:-


21
periver (mis. Nadi perifer, O:
september
2022 edema, pengisian kapiler, - Edema di
warna, suhu) ekstremitas bawah
2. Mengidentifikasi faktor kanan dan kiri
resiko gangguan sirkulasi ( terlihat berkurang
mis. Diabetes, perokok, - Tanda-tanda vital
orang tua hipertensi dan TD: 90/70 mmHg
kadar kolestrol tinggi) HR: 99 kali/menit
3. Memonitor panas, RR: 18 kali/menit
kemerahan, nyeri atau T : 36,0 0C
bengkak pada ekstermitas
SPO2 : 95 %

A: Perfusi psrifer tidak


efektif

P:Masalah belum
teratasi (pasien
meninggal)
2 1. Mengkaji pola nafas S:-
(frekuensi, kedalaman,
usaha napas) O:
2. Membersihkan mulut dan - Tampak
hidung menggunakan alat
3. Memonitor kepatenan bantu pernapasan
oksigen (ventilator)
4. Memberikan oksigen 4 liter - Tampak
5. Mengkaji adanya sumbatan menggunakan
jalan nafas oksigen nasal kanul
6. Mengkaji adanya suara nafas - Tampak pengunaan
tambahan otot bantu
7. Memonitor respirasi dan pernapasan
status O2 - Terdapat suara
8. Mengkaji tanda-tanda vital nafas tambahan
(stridor)
- Pola nafas cepat

A:Ketidakefektifan
pola nafas

P:Masalah belum
teratasi ( pasien
meninggal )

3. 1. Kaji kulit apakah ada S : -


perubahan warna, suhu dan O :
kelembaban - Kulit pasien
2. Catat haluaran urin perjam terlihat kering dan
dan berat jenis tidak lembab
3. Auskultasi bising usus - Pasien terpasang
4. Pemeriksaan darah pada ventilator
sekresi lambung dan feses - Tidak terdapat
apakah ada darah samar tanda-tanda
5. Evaluasi ekstermitas bawah perdarahan
apakah ada pembengkakan TD: 95/70 mmHg
jaringan setempat, eritema, HR: 99 kali/menit
dan tanda human positif RR: 18 kali/menit
6. Pertahankan alat kompresi T : 36,2 0C
sekuensial, sesaui indikasi SPO2 : 97 %
7. Pantau adanya tanda A : risiko syok belum
perdarahan: perembesan teratasi
dari tempat tusukan atau P : Masalah belum
garis jahitan,petekia, teratasi ( pasien
eksimosis, hematuria, meninggal )
epistaksis, hemoptysis, dan
hemaptemesis
8. Catat apakah ada efek obat-
obatan dan pantau apakah
ada keracunan
LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruangan: ICU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 19 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

14.00 Mengikuti kegiatan operan dengan tim perawat yang lain

15.00 Cek residu tn.m dengan

15.15 Memberikan diit susu melalui Ngt 150 cc

15.30 Melakukan pemeriksaan GDS pada tn.f (104 mg/dL)

16.00 Mengisi grafik pasien

16.30 Cek residu tn.f m dengan dx EDH

18.00 Menghitung outpun cairan (urine pasien)

18.40 Menguplus obat citicolin 10 mg/ml

19.00 Memberi makanan melalui NGT pada tn.f dengan dx myasthenia


grafis
20.00 Mengisi grafik pasien
LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruangan: ICU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 20 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

14.00 Mengikuti kegiatan operan dengan tim perawat yang lain

15.00 Cek residu tn.m dengan

15.15 Memberikan diit susu melalui Ngt 150 cc

15.30 Melakukan pemeriksaan GDS pada tn.f (104 mg/dL)

16.00 Mengisi grafik pasien

16.30 Cek residu tn.f m dengan dx EDH

18.00 Menghitung outpun cairan (urine pasien)

18.40 Menguplus obat citicolin 10 mg/ml

19.00 Memberi makanan melalui NGT pada tn.f dengan dx myasthenia


grafis
20.00 Mengisi grafik pasien
LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruangan: ICU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 21 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

20.00 Mengikuti kegiatan operan dengan tim perawat yang lain

20.30 Mengatur oksigen tn.f 4 liter/menit

21.00 Mengisi grafik pasien

22.00 Melakukan pengkajian pada pasien kelolaan

23.00 Mengisi grafik pasien

23.30 Melakukan penghisapan lendir (suction) pada tn.f dengan dx


myasthenia grafis
02.00 Menaikkan grafik pasien

05.00 Memberikan makanan melalui NGT pada tn.f

06.00 Menaikkan grafik pasien

06.30 Cek KGD tn.m dengan hasil (128 mg/dL)

07.30 Mengatur cairan RL menggunakan infus pump dengan kecepatan


21 kali/menit
LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruangan: ICU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 22 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

20.00 Melakukan operan dengan yang jaga siang

20.30 Melakukan penghisapan lendir (suction) pada tn.f dengan dx


myasthenia gravis (kelemahan otot)
21.00 Melakukan personal hygine (menyeka) tn.m dengan dx ICH

22.00 Memberikan makanan menggunakan NGT pada tn.m

23.00 Menghitung output cairan (urine) pasien

00.00 Melakukan penghisapan lendir (suction) pada tn.f

00.30 Melakukan penghisapan lendir (suction) pada tn.f

02.00 Menaikkan grafik pasien

05.00 Memberikan makanan melalui NGT pada tn.f

06.00 Menaikkan grafik pasien

06.30 Cek KGD tn.m dengan hasil (128 mg/dL)

07.30 Mengatur cairan RL menggunakan infus pump dengan kecepatan


21 kali/menit
LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruangan: ICU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 24 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

14.00 Mengikuti kegiatan operan dengan tim perawat yang lain

14.30 Melakukan personal hygine pada tn.f dengan diagnosa


myasthenia gravis (kelemahan otot)
15.00 Melakukan OHA pada tn.f dengan diagnosa myasthenia gravis
(kelemahan otot)
15.30 Melakukan pemeriksaan GDS pada tn.f (104 mg/dL)

17.00 Mengisi grafik pasien

17.30 Cek residu tn.f m dengan dx EDH

18.00 Menghitung outpun cairan (urine pasien)

18.40 Menguplus obat citicolin 10 mg/ml

19.00 Memberi makanan melalui NGT pada tn.f dengan dx myasthenia


grafis
20.00 Mengisi grafik pasien
TARGET KETERAMPILAN DI ICU DAN ICCU DEWASA

No Daftar Kompetensi Pencapaian Mahasiswa


Tanggal/ Tanggal/ Tanggal/ Tanggal/ Tanggal/ Tan
LP FT TTD CI TTD CI TTD CI TTD CI TTD CI TTD
1. Manajemen pemasangan ventilator 2 1 19/09/22 21/09/22

2. Perawatan VP (Ventirculo peritoneal) shunt 3 1


3. Perawatan pasien dengan ventilator 3 1
4. Pemberian nutrisi dengan per enteral 3 1 19/09/22 20/09/22 21/09/22

5. Persiapan intubasi 2 1 19/09/22

6. Monitoring proses weaning ventilator 2 1 19/09/22 20/09/22

7. Persiapan ekstubasi 2 1 20/09/22

8. Manajemen pemberian obat diarea keperawatan kritis


(vasopresor, sedatif, narkotik) 3 3
9. Manajemen TIK (Tekanan intra Cranial 3 2 21/09/22
10. Manajemen delirium pada pasien kritis (termasuk:
pengkajian menggunakan RASS, CAM-ICU 7, orientasi
pasien) 2 2
11. Perawatan pasien post CABG 1 1 19/09/22

12. Pencegahan infeksi (APD) di area kritis 4 4 19/09/22 21/09/22

13. Pencegahan VAP (Ventilaltor Associated Pneumonia) 3 2 19/09/22 20/09/22

14. Pemasangan oropharingeal airway 3 2 22/09/22

15. Suctioning ET (closed / open suction) 3 2 20/09/22

16. Suctioning mulut 3 3 19/09/22 21/09/22 22/09/22

17. Suctioning hidung 3 3


18. Terapi oksigenasi: nasal kanul 3 3 20/09/22
19. Terapi oksigen: masker sederhana 3 3
20. Terapi oksigen: masker rebreathing 3 1
21. Terapi oksigen: masker non rebreathing 3 1
22. Terapi oksigen: air bag 3 1
23. Tindakan CPR 3 2
24. Monitoring status hemodinamik (tekanan darah, nadi, 19/09/22 20/09/22 21/09/22 22/09/22 24/09/22
frekuensi pernafasan, suhu, Sa02, MAP) 3 5

25. Monitoring GCS (Glasglow Coma Scale), ukuran pupil, dan


reaksi pupil 3 5
26. Resusitasi cairan 3 2
27. Terapi cairan dan elektrolit 3 3 19/09/22 21/09/22

28. 22/09/22
Pengambilan sampel darah (BGA) 3 1

29.
Perawatan endotracheal 3 2
30. Monitoring EKG 3 2
31.
Interpretasi hasil EKG normal 3 1
32.
Interpretasi hasil EKG abnormal 3 1
33. Bilas lambung 3 1 19/09/22 21/09/22 22/09/22
34. Pemasangan infus 3 2
35. Pengambilan darah vena 3 1
36. Pemberian obat IV 3 3 19/09/22 20/09/22 21/09/22

37. Pemberian obat melalui three way stop cock 3 3 20/09/22

38.
Pengambilan bahan lab: urin, sampel darah kultur dan
sputum) 3 1
39.

Monitoring perdarahan pasien trauma abdomen 3 1


40. 19/09/22 20/09/22 21/09/22
Manajemen syringe dan infus pump 3 2

41.
Mobilisasi bertahap pasien stemi 3 3
42.
Tindakan DC Shock atau kardioversi 2 1
43. 19/09/22 21/09/22
Terapi inhalasi/ nebulizer 5 5

44.
Perawatan trakeostomi 3 2
45. Fisioterapi dada 3 3 20/09/22
46.
Perekaman EKG 12 lead 3 2
47.
Menilai kesadaran dengan GCS dan kualitatif 4 4
48. Pemberian nutrisi parenteral 4 4 19/09/22 20/09/22 21/09/22 22/09/22

49. Pengukuran tekanna darah sentral (CVP) dengan


manometer 3 1
50. 19/09/22 20/09/22 21/09/22 22/09/22
Monitoring keseimbangan cairan tiap jam dan harian 4 4

51. 19/09/22 20/09/22 21/09/22 22/09/22


Menghitung balance cairan setiap shift 4 4

52.
Perawatan pencegahan pressure injury/ luka tekan 4 4
53.
Dressing luka 3 2
54. 22/09/22
Personal hygiene pasien kritis 4 4

55.
Maintenance emergency trolley 3 1
56. Pengkajian dan interevnsi keperawatan permasalah 19/09/22 20/09/22 21/09/22 22/09/22
psikologi pasien 4 3

57. Pengkajian dan interevensi keperawatan permasalah sosial


pasien 4 3
58. pengkajian dan intervensi keperawatan permasalahan
spiritual pasien 4 3
59. Pengkajian dan intervensi keperawatan permasalahan
budaya pasien 4 3
60.
Penatalaksanaan end of life care pada pasien kritis 3 2
61.
Penatalaksanaan dukungan berduka 4 2
62.
Pengkajian nyeri menggunakan CPOT 4 4
63.
Kolaborasi manajemen nyeri farmakologi pada pasien kritis 3 4
64. Kolaborasi manajemen nyeri non farmakologi pada pasien
kritis 3 2
65. 19/09/22 20/09/22 21/09/22
Dokumentasi asuhan keperawatan kritis 3 2

66.
Edukasi kepada pasien atau keluarga 3 2
67.
Interpretasi hasil pemeriksaan penunjang 3 3
KETERANGAN:
LP (Level Pencapaian) :
1. Memahami secara teori
2. Melihat Tindakan
3. Melakukan dengan pendampingan
4. Melakukan Mandiri
FT (Frekuensi tindakan) minimal yang dilakukan oleh mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai