Anda di halaman 1dari 1

PUTRI RIZKYAH

P1337420921232
Poli Anak

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam
satu hari (Depkes RI 2011).
DEFINISI

Menurut Simadibrata (2006), diare dapat diklasifikasikan berdasarkan :


Prinsip dari penatalaksanaan diare 1. Lama waktu diare
Prinsip dari tatalaksana diare pada balita adalah LINTAS DIARE, yang didukung oleh a.Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan rekomendasi b.Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari
WHO. 2.Mekanisme patofisiologi
1. Rehidrasi menggunakan oralit osmolaritas rendah a.Sekresi cairan dan elektrolit meninggi.
2. Zinc selama 10 hari berturut-turut b.Malabsorbsi asam empedu.
3. Pemberian ASI dan makanan c.Gangguan permeabilitas usus.
4. Pemberian antibiotik sesuai indikasi d.Infeksi dinding usus, dll.
5. Nasihat pada ibu/ pengasuh anak KLASIFIKASI
PENATALAKSANAAN

Sekretorik:
1.Riwayat Kesehatan Invasi Bakteri Penurunan Penyerapan, peningkatan sekresi dan transport elektron
2.Pengkajian Fisik
3.Px Eliminasi Osmotik:
4.Px Nutrisi dan Cairan Elektrolit Maldigesti, tidak dapat menyerap
PENGKAJIAN
Peningkatan Motilitas:
Penurunan waktu transit makanan
Invasi Virus Penurunan Area permukaan:
1. Kekurangan volume cairan (Hipovolemi) b/d kehilangan berlebihan melalui feses
dan muntah serta intake terbatas (mual). ETIOLOGI Penurunan kapasitas fungsional.
2. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan PH darah bersifat asam
Diagnosa Keperawatan Invasi Mukosa:
Peradangan, penurunan reabsorpsi kolon, dan peningkatan motalitas.

Penururan Motilitas:
Kerusakan pada Neuromuskular sehingga dapat mnyebabkan pertumbuhan bakteri
DX. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah
Keracunan Zat Lain (Makanan) makin cepat.
serta intake terbatas (mual).
Intervensi :
1.Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan (dehidrasi)
2.Pantau intake dan out put
3.Timbang BB setiap hari DIARE
Penatalaksanaan rehidrasi :
4.Anjurkan keluarga bersama klien untuk meinum yang banyak (LGG, oralit atau
pedyalit 10 cc/kg BB/mencret
5.Pemberian cairan parenteral (IV line) sesuai dengan umur dan penyulit (penyakit S
penyerta) u
Kolaborasi : bt
6.Pemeriksaan serum elektrolit (Na, K dan Ca serta BUN) o
7.Obat-obatan (antisekresi, antispasmolitik dan antibiotik) pi
c
DX Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan PH darah bersifat asam
a.anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
b.hindari kerutan pada tempat tidur INTERVENSI
c.jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
d.mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
e.monitor kulit akan adanya kemerahan
PATHWAY

. Buku Register Ruangan Kenanga RSUD Prof. W. Z. Johanes Kupang.


Akton Sharon. 2014. Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC Dehidrasi
Buku Bagan manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). 2015. Jakarta
Bulechek M. Gloria. 2016. Nursing Interventions Clasification. Edisi 6. Indonesia Hiponatremia
Carman Susan. 2016. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta : EGC
DAFTAR PUSTAKA Demam
KOMPLIKASI
Hipernatremia

Hipokalemia

Laboratorium
1.Faeces lengkap
2.Pemeriksaan Asam Basa
3.Pemeriksaan kadar ureum kreatinin
4.Serum elektrolit (Na, K, Ca dan Fosfor)
Pemeriksaan intubasi duodenum
Pemeriksaan Radiologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Anda mungkin juga menyukai