Anda di halaman 1dari 10

Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.

1/43B
BIJI
RESUME PROBLEM BASED LEARNING HERBAL
MEDICINES
DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) Sebagai
ANTIDIARE

KELOMPOK 1
1. Salsabila Rahmawanti 2108062121

2. Diva Almira 2108062165

3. Syarah Megianti Fahira 2108062158

4. Inganatus Solihah 2108062156

5. M. Elyadi 2108062162

6. Nabila Dwi Febrianti 2108062098

7. Rizky Gustinanda 2108062155

PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS AHMAD
DAHLAN YOGYAKARTA
2022
Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI
Skenario

Hanindito, seorang anak 5 tahun (17kg/115cm), mengalami diare selama 2 hari dengan feses
berair dengan frekuensi 4 kali sehari. Hanindito merupakan anak yang aktif dan ceria. Ibu
hanindito memberikan Lacto-B 3 kali sehari dan 500 ml pedialyte sehari selama 2 hari. Ibunya
mengunjugi apotek untuk mencari obat obat modern Indonesia sebagai antidiare. Apoteker
merekomendasikan sirup diapet anak yang mengandung ekstrak daun jambu biji sebagai
antidiare.

Learning outcome

1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi, patofisiologi diare.


2. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme zat aktif dalam daun jambu biji.
3. Mahasiswa dapat menyebutkan zat aktif dari daun jambu biji dan penggolongan
senyawanya
4. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat fisika kimia zat aktif dari daun jambu biji
5. Mahasiswa dapat menyebutkan level EBM dari jambu biji dan tanaman herbal lain
selain daun jambu biji untuk mengatasi diare
6. Mahasiswa dapat menyebutkan dosis ekstrak daun jambu biji sebagai anti diare
7. Mahasiswa dapat menjelaskan informasi Indikasi, kontraindikasi, interaksi, efek
samping, interaksi dan toksisitas dari ekstrak daun jambu biji

Daun jambu biji


Jambu Biji (Psidium Guajava L.)

Daun jambu biji secara empiris digunakan dalam pengobatan diare. Bagian yang digunakan
adalah daun. Berupa helaian daun tunggal, bertangkai pendek, berbentuk bulat memanjang,
permukaan bawah berwarna hijau dan permukaan atas berwarna hijau kecokelatan, berbau khas,
mula-mula tidak berasa lama lama kelat dan pahit (Kemenkes RI, 2017).

Gambar 1. Daun Jambu Biji (Psidium guajava L)


Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI
Penggolongan dan tatanama tumbuhan jambu biji adalah sebagai berikut (Sutrisna,2016) :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliospida
Orde : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava Linn.

No. Learning Outcome Keterangan

1. Definisi Dan Istilah 1. Definisi


 Diare adalah buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan
frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau
lebih) dalam satu hari (Depkes, 2011)Diare adalah
buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih
sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu
hari (Depkes RI 2011).

2. Istilah-istilah
 Anti diare : Antidiare adalah terapi yang diberikan
untuk mengatasi gejala diare
 Pedialyte : Larutan elektrolit dan dekstrosa yang
digunakan untuk mengatasi dan mencegah dehidrasi
akibat kekurangan cairan saat diare dan muntah-muntah
Sediaan
 Lacto B : Suplemen probiotik untuk mengganti bakteri
intestinal yang hilang karena diare
 Obat Modern Asli Indonesia : Obat bahan alam dan asli
Indonesia yang sudah memiliki bukti ilmiah terkait
keamanan dan khasiat, pada buku ini disebut dengan
Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).
Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI
Patofisiologi Mekanisme Patofisiologi Umum Diare :
2. diare 1. Perubahan transport ion aktif baik oleh penurunan
penyerapan natrium atau peningkatan sekresi klorida
2. Perubahan motilitas usus
3. Peningkatan osmolaritas luminal
4. Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan

Saat suatu toksin menempel pada sel enterokromafin di


epitel usus, akan menyebabkan peningkatan cAMP.
Akibatnya, serotonin (5-HT) dan neurotensin (NT) dirilis
sehingga teraktivasinya neuron aferen (I) yang tersambung
pada interneuron (II) di plexus misentrik. Pada ujung
interneuron terjadi pelepasan asetilkolin (ACh) dan/atau
substansi P yang dapat mengaktivasi neuron motoric (III)
di plexus submucosa. Akson dari neueon motoric akan
mencapai permukaan sel epitel dan menyebabkan stimulasi
kontraksi otot polos dan menghambat penyerapan NaCl di
villi usus (Field,2003)
Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI
 Mekanisme Aksi Kuersetin dan Tanin Sebagai
3. Mekanisme Aksi Antidiare

 Mekanisme kuersetin enginaktivasi protein protease


SepA yang disekresikan Shigella

Kuersetin :
 Antispasmodik, menghambat sekresi natrium dan
kalium serta mengurangi sekresi air ke lumen
usus
 Menghambat asetilkolin (ACh) untuk
mengurangi kontraksi intestinal
 Menginaktivasi protein protease SepA yang
disekresikan Shigella
Tannin :
 Antispasmodik, menghambat sekresi natrium dan
kalium serta mengurangi sekresi air ke lumen
usus
Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI
 Mengendapkan protein bakteri
Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI

4. Zat Aktif 1. Kuersetin

Struktur :

Sifat fisika kimia:


 Kuersetin (C15H10O7) merupakan senyawa golongan
Flavonoid. Senyawa ini memiliki struktur
pentahidroksiflavon yang memiliki 5 gugus hidroksi pada
posisi 3-, 3'-, 4'-, 5- and 7-. Kuersetin memiliki berat
molekul sebesar 302.23.
 Kelarutan : sangat larut dalam eter, methanol, larut dalam
etanol, aseton, dan asam asetat, serta tidak larut dalam air.
 Titik leleh : 601-603 0F atau 316,5 0C
 Pemerian : serbuk kuning

2. Tanin
Struktur :

 Tannin (C76H52O46) merupakan senyawa golongan


polifenol dengan pemerian padatan bewarna kuning dan
memiliki bau khas lemah. Tannin memiliki berat molekul
sebesar 1701.2
 Kelarutan : Tannin sangat larut dalam alcohol dan aseton,
idak larut dalam air, benzene, dan kloroform. 1 gram
Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI
tannin larut dalam 0,35ml air
 Titik leleh : 2000 C
 Pemerian : memiliki rasa yang pahit (astringent)
1. Jambu biji (Psidium guajava): 1 RCT dan 1 Pra Klinik
5. Level EBM (Grade B) (Lozaya, et al., 2002.; Ndukui, et al., 2013)
2. Teh hitam (Camellia sinensis L.): 1 RCT dan 1 Pra
klinik (Grade B) (Doustfatemeh et al., 2016; Besra et
al.,2003)
3. Pisang raja (Musa sapientum): 1 RCT dan 1 Pra Klinik
(Grade B) (Hossain et al.,2011; Acozta, et al., 2009)
4. Jambu Mete (Anacardium occidentale): 1 Pra Klinik
(Grade C) (Omolaso et al., 2021)
5. Chamomile (Matricaria recutita L.): 1 Pra Klinik
(Grade C) (Sebai et al., 2014)

a. Dosis Empiris : 15-30 gram daun jambu biji kering


6. Dosis direbus dalam 1-2 gelas diminum 2 kali sehari
(Dalimartha,2006)
b. Dosis preklinik : 50 – 400 mg/kgBB tikus ekstrak air
daun jambu biji (Ojewole,2000)
c. Dosis klinik : 500mg dalam kapsul jambu biji setiap 8
jam selama 3 hari (Lozaya, 2000)
d. Dosis sediaan ekstrak daun jambu biji :
Diapet Anak Aturan Pakai Anak ≥ 5 tahun : 10 ml atau
2 sendok takar 2 kali sehari

 Indikasi, kontraindikasi, interaksi, efek samping,


7. Informasi interaksi dan toksisitas dari ekstrak daun jambu biji
a. Indikasi : Diare ringan
b. Kontraindikasi : Belum diketahui
c. Efek samping : Konstipasi, alergi
d. Toksisitas : LD50 mencit intraperitoneal:
13,12 (8,95-19,23 mg/10 g BB). LD50 ekstrak air per
oral adalah 5 g/kg BB. LD50 ekstrak Petroleum eter 5
g/kg BB; ekstrak kloroform: 5 g/kg BB; ekstrak etil
asetat: 2 g/kg BB; ekstrak methanol: 2 g/kg BB; ekstrak
air: 2 g/kg BB.
e. Interaksi : Menghambat absorbsi zat besi
Berdasarkan literatur dan EBM, daun jambu biji memiliki
8. Kesimpulan kandungan quersetin dan tanin yang berkhasiat sebagai antidiare
Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI
yaitu memiliki efek antispasmodic dan menurunkan kontraksi
usus, serta menginaktivasi protein protease sepA yang
disekresikan oleh bakteri shigella. Sedangkan mekanisme
tanin dapat mengendapkan protein bakteri serta menghambat
kanal Na+/K+ ATPase

DAFTAR PUSTAKA

Álvarez-Acosta, T., León, C., Acosta-González, S., Parra-Soto, H., Cluet-Rodriguez, I., Rossell,
M. R., & Colina-Chourio, J. A. (2009). Beneficial role of green plantain [Musa paradisiaca]
in the management of persistent diarrhea: a prospective randomized trial. Journal of the
American College of Nutrition, 28(2), 169–176.
https://doi.org/10.1080/07315724.2009.10719768
Besra, S. E., Gomes, A., Ganguly, D. K., & Vedasiromoni, J. R. (2003). Antidiarrhoeal activity of
hot water extract of black tea (Camellia sinensis). Phytotherapy Research : PTR, 17(4), 380–
384. https://doi.org/10.1002/PTR.1171
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Departemen Kesehatan RI, 2011, Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Pada Balita, Jakarta,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
Dipiro, J.T., et.al. 2020. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach. Elevent Edition. New
York : McGraw Hill.
Doustfatemeh, S., Imanieh, M. H., Mohagheghzade, A., Zarshenas, M. M., Torkamani, Z.,
Yousefi, G., Farahangiz, S., & Salehi, A. (2017). The Effect of Black Tea (Camellia sinensis
(L) Kuntze) on Pediatrics With Acute Nonbacterial Diarrhea: A Randomized Controlled
Trial. Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative Medicine, 22(1), 114–119.
https://doi.org/10.1177/2156587216654600
Field,M.2003.Intestinal Ion Transport and The Pathophysiology of Diarrhea.The Journal of
Clinical Investigation.111(7) : 931-943.
Hirudkar, Jayshri R.; Parmar, Komal M.; Prasad, Rupali S.; Sinha, Saurabh K.; Lomte, Amarsinh
D.; Itankar, Prakash R.; Prasad, Satyendra K. (2020). The antidiarrhoeal evaluation of
Psidium guajava L. against enteropathogenic Escherichia coli induced infectious diarrhoea.
Journal of Ethnopharmacology, (), 112561–. doi:10.1016/j.jep.2020.112561
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 6 Tahun 2016 Tentang
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Lesjak,M. dkk. 2014. Quercetin Inhibits Intestinal Iron Absorption and Ferroportin Transporter
Expression In Vivo and In Vitro. PLoS ONE. 9(7)
Psidium guajava L DAUN JAMBU BIJI Kel.1/43B
BIJI
Lozoya, X., Reyes-Morales, H., Chávez-Soto, M.A., del Carmen Martınez-Garcıa, M., Soto-
González, Y. and Doubova, S.V., 2002. Intestinal anti-spasmodic effect of a phytodrug of
Psidium guajava folia in the treatment of acute diarrheic disease. Journal of
Ethnopharmacology, 83(1-2), pp.19-24.
Meza-Segura, M., Birtley, J. R., Maldonado-Contreras, A., Mueller, C., Simin, K. J., Stern, L. J.,
& McCormick, B. A. (2021). SepA Enhances Shigella Invasion of Epithelial Cells by
Degrading Alpha-1 Antitrypsin and Producing a Neutrophil Chemoattractant. MBio, 12(6).
https://doi.org/10.1128/mBio.02833-21
National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary for CID
16129778, Tannic acid. Retrieved February 11, 2022 from
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Tannic-acid.
National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary for CID
5280343, Quercetin. Retrieved February 11, 2022 from
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Quercetin.
Omolaso, Blessing O.; Oluwole, Francis S.; Odukanmi, Olugbenga A.; Adesanwo, Julius K.;
Ishola, Ahmed A.; Adewole, Kayode E. (2020). Evaluation of the gastrointestinal anti-
motility effect of Anacardium occidentale stem bark extract: A mechanistic study of
antidiarrheal activity. Journal of Pharmaceutical Analysis, (), S209517791931072X–.
doi:10.1016/j.jpha.2020.06.009
Ojewole, J.A.O., Emmanuel, O.A., Witness, D.H.C., 2000, Antidiarrhoeal activity of Psidium
guajava Linn. (Myrtaceae) Leaf Aqueous Extract in Rodents, J. Smooth Muscle. Res 44(6):
195-207.
Sarowar Hossain, M., Badrul Alam, M., Asadujjaman, M., Zahan, R., Monirul Islam, M.,
Mazumder, M. E. H., & Haque, M. E. (2011). Antidiarrheal, Antioxidant and Antimicrobial
Activities of the Musa sapientum Seed. Avicenna Journal of Medical Biotechnology, 3(2),
95. /pmc/articles/PMC3558179/
Sutrisna, EM. 2016. Herbal Medicine. Surakarta : Muhammadiyah University Press
Sebai, Hichem; Jabri, Mohamed-Amine; Souli, Abdelaziz; Rtibi, Kais; Selmi, Slimen; Tebourbi,
Olfa; El-Benna, Jamel; Sakly, Mohsen (2014). Antidiarrheal and antioxidant activities of
chamomile (Matricaria recutita L.) decoction extract in rats. Journal of
Ethnopharmacology, 152(2), 327–332. doi:10.1016/j.jep.2014.01.015 

Anda mungkin juga menyukai