Anda di halaman 1dari 3

FARMAKOKINETIKA KLINIK

(FARMAKOLOGI OBAT DIARE DAN KONSTIPASI)

Oleh:

Nama : I Komang Agus Mahardika

NIM : 171200167

Kelas : A2B

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

DENPASAR

2020
SOAL :

1. Bila obat diberikan secara oral, bagaimana perubahan farmakokinetika dan


farmakodinamika obat yang terjadi jika pasien :
a. Diare
b. Konstipasi

JAWABAN :

a. Diare
Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang
encer dan frekuensinya lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila
frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali. Sedangkan untuk bayi berumur lebih
dari satu bulan dan anak dikatakan diare bila frekuensinya lebih dari 3 kali. (Wildan,
2009)

Contoh Obat Farmakokinetika Farmakodinamika


Zinc Farmakokinetik zinc Mekanisme zinc yang
dipengaruhi oleh keasaman memberikan dampak
gastrointestinal. Absorpsi antidiare tidak sepenuhnya
semakin meningkat pada diketahui. Diduga zinc
pH < 3 memberikan efek
profilaktik dan terapeutik
terhadap diare, dengan efek
langsung terhadap aktivitas
vili usus, mempengaruhi
aktivitas enzim disakaridase
pada permukaan perbatasan
mikrovili usus, berperan
dalam transportasi air dan
elektrolit usus halus, dan
mempengaruhi fungsi sel T
sehingga memperbaiki
imunitas.

b. Konstipasi
Konstipasi adalah suatu gejala bukan penyakit. Di masyarakat dikenal dengan istilah
sembelit, merupakan suatu keadaan sukar atau tidak dapat buang air besar, feses (tinja)
yang keras, rasa buang air besar tidak tuntas (ada rasa ingin buang air besar tetapi tidak
dapat mengeluarkannya), atau jarang buang air besar. Seringkali orang berpikir bahwa
mereka mengalami konstipasi apabila mereka tidak buang air besar setiap hari yang
disebut normal dapat bervariasi dari tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu. (Verney,
2008)

Contoh Obat Farmakokinetika Farmakodinamika


Bisacodyl Dengan merangsang saraf Bisacodyl merupakan
enterik sehingga turunan dari
menyebabkan kontraksi diphenylmethane yang
kolon (usus besar). Seperti kemudian akan dikonversi
obat stimulan laxative menjadi metabolit
lainnya, obat ini terutama aktif bis(p-hydroxyphenyl)-
berfungsi untuk pyridyl-2-methane
mengosongkan usus besar (BHPM). Metabolit aktif
tersebut memiliki dua
fungsi utama yaitu untuk
menstimulasi aktivitas
motorik dan sekresi dari
saluran pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA
Wildan, Moh. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika
Varney, H., 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai