Anda di halaman 1dari 29

TUGAS SWAMEDIKASI

KELOMPOK 10

 JULIA MAYANG SARI (175010173)


 PRATAMA YUDA S (175010175)
 SRI HERMIANTI (175010176)
 EKA FRIDA YULIANA (175010177)
 WAHYU SALSABILA (175010178)
 DINA KHOIRUNA (175010179)
 APHERTA BAYU AJI (175010180)
 NUR ATIQOTUL AINI (175010181)
 AYU FITRIANA PUSPITA S (175010184)
 FIKA NAILI INAYATI (19105011151)
 HASAN HEMN (175010163)
KASUS KONSTIPASI

Seorang pasien (Ny. D,50 thn) datang ke Apotek, mengeluhkan


susah buang air besar selama 2 hari ini. Biasanya pasien BAB
sehari sekali. Pekerjaan Ny. D adalah seorang penjahit, yang
sedang dikejar deadline penyelesaian baju untuk 3 hari kedepan.
2 hari yang lalu pasien sedang mengkonsumsi antasida karena
asam lambungnya. Pasien mengeluhkan kembung dan perut terasa
penuh. Dahulu pasien pernah mengalami kejadian serupa dan
mengeluhkan tidak nyaman menggunakan mikrolax. Sejauh ini
pasien mengikuti diet ketat karena keinginannya tampil lebih
baik. Pilihkan obat tepat yang dapat diberikan ke pasien

1. Dulcolax Supositoria
2. Antasida Doen
TERAPI 3. Diet dengan konsumsi buah
dan sayuran
Terapi Pengobatan konstipasi Pada Kasus

Dulcolax Suppositoria
Terapi utama untuk
mengatasi susah Buang Option
air besar A

Option
Antasida Doen B
Terapi utama untuk
mengatasi maag

Option
C
Mengganti pola diet ketat
dengan buah dan sayuran
Option
Untuk mengatasi kurangnya D
serat
Seorang ibu datang ke apotek mengeluhkan anaknya yang sudah 3 hari susah BAB.
Belum diberikan obat sama sekali. Kebiasaan makan saat ini anak susah makan
sayur, dan selalu minum, minuman bersoda. Ibu meminta untuk diberikan obat
yang dapat mengatasi dengan segera.

TERAPI
1. Rectal Tube Microlax
2. Laxarec
DEFINISI KOSTIPASI
Konstipasi adalah suatu kondisi medis yang ditandai
dengan kesulitan buang air besar sebagai akibat dari
feses yang mengeras.Konstipasi dapat diartikan
terhambatnya defekasi (buang air besar) dari
kebiasaan normal.
GEJALA
a. Perut terasa begah, penuh dan kaku.
b. Terjadi penurunan frekuensi buang air besar.
c. Lebih sering bung angin yang berbau lebih busuk
daripada biasanya.
d. Feses lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, dan
lebih sedikit daripada biasanya.
e. Tubuh tidak fit, terasa tidak nyaman, lesu, cepat
lelah sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan
terkadang sering mengantuk.
f. Sering berdebar-debar sehingga memicu untuk cepat
emosi, mengakibatkan stress, rentan sakit kepala
bahkan demam.
ANATOMI GI
4 GERAKAN USUS HALUS
1. Motilitas » kontraksi otot untuk mencampur dan
mendorong isi saluran pencernaan
2. Sekresi » getah pencernaan disekresikan ke
dalam saluran pencernaan oleh kelenjar
eksokrin
3. Pencernaan » menguraikan makanan dari
struktur kompleks menjadi lebih kecil yang
dapat diserap oleh enzim sistem pencernaan
4. Penyerapan » terjadi di usus halus; air, vitamin,
elektrolit, hasil pencernaan dipindahkan dari
lumen sal pencernaan ke darah atau limfe
KONSEP YANG SALAH MENGENAI
DEFEKASI

 Defekasi setiap hari menandakan tubuh tidak


sehat
 Mengejan saat defekasi untuk membantu
mengeluarkan feses
TANDA DAN GEJALA
1. Penderita memiliki tinja yang keras
2. Kesulitan dalam defekasi (buang air besar)
sehingga perlu mengejan
3. Penderita merasa rektumnya belum sepenuhnya
kosong
4. Merasa seolah-olah ada halangan pada saat
defekasi
5. Frekuensi defekasi < 3 kali dalam seminggu
JENIS KONSTIPASI
Secara umum konstipasi dibagi menjadi 2, yaitu primer dan sekunder
1. Konstipasi primer
Konstipasi primer merupakan konstipasi fungsional yang biasanya tidak diketahui
penyebabnya dan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.
a. Konstipasi dengan waktu transit normal. Ini adalah tipe yang paling sering ditemukan
Konstipasi disebabkan oleh feses yang keras dengan gejala perut kembung dan rasa tak
nyaman pada perut. Biasanya anda merasakan pergerakan dalam perut dalam perut
dan terasa mulas, tapi kotoran sulit keluar.
b. Konstipasi dengan waktu transit lambat. Biasanya tipe ini sering ditemui pada wanita
muda. Penderita akan merasakan tak nyaman pada perut, kembung tapi tidak ada
muncul kenginan untuk BAB.
c. Disfungsi anorektal (gangguan pada otot-otot dasar panggul). Tipe ini sering ditemui
pada kalangan lanjut usia.
2. Konstipasi sekunder
Konstipasi sekunder adalah konstipasi organik yang disebabkan oleh suatu penyakit atau
kondisi lain seperti diabetes, kanker usus, hipotiroid, tumor pencernaan
ETIOLOGI
1. Pola hidup: diet rendah serat, kurang minum, kebiasaan
buang air besar tidak teratur, kurang olahraga
2. Obat-obatan
3. Kelainan struktural kolon: tumor, stiktur, hemoroid,
abses, perineum, magakolon
4. Penyakit sistemik: hipotiroidisme, gagal ginjal kronik,
diabetes mellitus
5. Penyakit neurologik: hirschprung, lesi medulla spinalis,
neuropati otonom
6. Disfungsi otot dinding dasar pelvis
7. Idiopatik transit kolon yang lambat, pseudo obstruksi
kronis
8. Iiritable bowel syndrome tipe tipe konstipasi
PATOFISIOLOGI KONSTIPASI
Konstipasi muncul akibat dua jenis gangguan motilitas
usus. Gangguan pertama adalah koloninersia atau slow
transit constipation yang mengacu pada lambatnya
perpindahan feses dari proksimal menuju kolon distal
dan rektum. Gangguan kedua adalah pelvic floor
dysfungtion, kondisi ini menyebabkan ketidakmampuan
rektum untuk mengosongkan isi kolon. Kombinasi dari
kedua gangguan tersebut juga dapat terjadi pada
konstipasi dimana penderita mengalami kelambatan
transit dan ketidakmampuan pada saat pengosongan
( Linn et al.,2009)
MANIFESTASI KOSTIPASI
 Anamnesis : penting untuk diagnosis, riwayat bab ( frekuensi,
ukuran, konsistensifeses, kesulitan saat bab, bab berdarah, nyeri saat
bab), riwayat makanan, masalah psikologi, dan gejala lain seperti nyeri
abdomen.

Pemeriksaan Fisik : dapat teraba massa feses pada abdomen kiri,


pada pemeriksaan anorektal ditentukan lokasi anus, adanya prolaps,
peradangan perianal, fissura dan tonus dari saluran anus.

Pemeriksaan Penunjang : radiografi sederhana dari abdomen,


barium enema, manometri anorektal, waktu transit usus, dan biopsi
rektum.
KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi :
 Hemoroid atau wasir, yaitu pembengkakan dinding anus
akibat pelebaran pembuluh darah yang biasanya
disebabkan oleh proses mengejan yang terlalu lama.
 Fisura ani. Mengejan terlalu lama dan tinja yang keras
atau besar dapat mengakibatkan fisura atau robeknya kulit
pada dinding anus.
 Impaksi feses, yaitu menumpuknya tinja yang kering dan
keras di rektum akibat konstipasi yang berlarut-larut.
 Prolaps rektum, yaitu rektum pindah dari posisinya di
dalam tubuh dan menonjol keluar dari anus akibat terlalu
lama mengejan.
TUJUAN TERAPI
1. Mengurangi gejala
2. Mengembalikan kebiasaan normal usus dalam defekasi
3. Meningkatkan kualitas hidup
TERAPI FARMAKOLOGI
a. Bisacodil
b. Lubiprostone
c. Bulk laxative
d. Stimulant laxative
e. Lubrikan
f. Osmotik laxative
g. Bulk laxative , dll
TERAPI NON FARMAKOLOGI

 Makan -makanan berserat


 Olahraga
 Banyak minum air putih
 Tidak menahan BAB
MEKANISME KERJA OBAT
KONSTIPASI

Bulk Laxative
Merupakan polisakarida atau derivat selulosa
yang bekerja menyerap air ke dalam lumen
kolon dan meningkatkan massa feses dengan
menarik air dan membentuk suatu hidrogel
sehingga terjadi peregangan dinding saluran
cerna dan merangsang gerak peristaltik. Hal ini
menyebabkan feses menjadi lembek,
mengembang, dan mudah dikeluarkan. Contoh
obat : benefiber, mecamucil, fiber-lax dan
equilactin.
Lubricant/Pelicin
Mengandung minyak yang bekerja dengan jalan
melapisis dinding usus sehingga mencegah feses
mengeras dan memperlancar pergerakan feses. Contoh
obat : paraffin cair.

Osmotic laxative
Bekerja dengan cara mempertahankan air tetap
berada dalam saluran cerna sehingga terjadi peregangan
pada dinding usus yang kemudian merangsang peristaltik
usus. Contoh obat : laktulosa.
Stool Softener/ Emollient Laxative
Mekanisme kerja dari golongan obat ini yaitu dengan
membasahi dan melembutkan feses tanpa merangsang
peristaltik usus berkat kandungan bahan aktif berupa dokusat
atau surfaktan yang dapat menurunkan tegangan permukaan
pada fase sehingga feses lebih lunak dan halus. Contoh obat :
dokusat.
Obat ini biasanya direkomendasikan untuk mereka yang baru
menjalani operasi, wanita yang baru melahirkan atau penderita
wasir.

Stimulant Laxatives
Bekerja dengan cara merangsang mukosa, saraf intramural,
atau otot polos usus sehingga meningkatkan peritaltuik dan
sekresi lendir usus. Contoh obat : bisakodil.
Prokinetic agent
Bekerja dengan jalan meningkatkan motilitas
gastrointestinal dengan meningkatkan frekuensi
kontraksi di usus halus atau membuat kontraksi lebih
kuat tanpa mengganggu ritme nya. Contoh obat :
domperidon, metokloperamid.

Lubiprostone
Bekerja dengan jalan meningkatkan gerakan usus,
mengurangi ketegangan usus, sekaligus
menambahkan jumlah cairan pada feses sehingga
teksturnya lebih mudah untuk dikeluarkan. Contoh
obat : amitiza.
ALGORITMA TERAPI
EKSKLUSI SWAMEDIKASI
1. Ditandai nyeri perut atau distensi 8. Darah pada tinja atau tinja
atau kram yang signifikan yang gelap
2. Ditandai perut kembung yang tidak 9. Perubahan bentuk tinja
dapat dijelaskan (menjadi menipis seperti
3. Demam pensil)
4. Mual dan muntah 10. Gejala yang menetap selama 2
minggu atau kambuh dalam
5. Paraplegia atau quadriplegia kurun waktu 3 bulan
6. Penggunaan pencahar harian (tidak 11. Gejala yang kambuh setelah
termasuk produk berbasis serat perubahan pola makan atau
yang diklasifikasikan sebagai gaya hidup atau penggunaan
produk suplemen nutrisi) pencahar
7. Perubahan yang tidak dapat 12. Riwayat IBD
dijelaskan pada kebiasaan BAB, 13. Anorexia
terutama jika disertai dengan
penurunan BB
Contoh 10 macam obat :
No Obat Golongan
1 Kompolax Obat Bebas
2 Lactugra Obat Bebas
3 Pisucon Obat Bebas
4 Pralax Obat Bebas
5 Fosen Enema Obat Bebas Terbatas
6 Codylax Obat Bebas Terbatas
7 Duphalac Obat Bebas Terbatas
8 Bicolax Obat Bebas Terbatas
9 Laxana Obat Bebas Terbatas
10 Laxamex Obat Bebas Terbatas
Pemilihan obat untuk pediatri, geriatri, ibu hamil dan ibu
menyusui
 Pasien anak- anak (pediatri) direkomendasikan untuk menggunakan obat :
a. Bulk laxatives karena bulk laxatives merupakan bahan inert yang memiliki
mekanisme aksi yang menyerupai makanan berserat alami.
b. Stool softener (docusate sodium) untuk anak > 6 tahun karena docusate
tidak dapat terabsorpsi dan tidak bersifat toksik namun dipercaya dapat
meningkatkan transport obat melewati dinding intestinal sehingga dapat
meningkatkan aksi serta advers effect dari obat tersebut.
c. Osmotic laxative (laktulosa) karena memberikan efek osmotik lokal, aman,
dan rasanya manis. Juga makrogol, serta pada pasien bayi dan balita
direkomendasikan gliserol.
 Pasien geriatri direkomendasikan untuk menggunakan obat :
a. Bulk laxatives.
b. Stool softener (docusate sodium).
 Pasien ibu hamil dan menyusui direkomendasikan untuk menggunakan obat :
a. Agen hemoroid topikal dan protectant kecuali gliserin.
b. Bulk laxatives.
Penggalian Informasi
1. Identitas pasien
2. Kapan terakhir bab (menentukan jenis konstipasinya, apakan akut
atau kronis)
3. Bagimana frekuensi bab normal, dan bagimana fesesnya
4. Apakah terdapat darah pada feses
5. Gejala lain yang dirasakan
6. Apakah pasien sedang dalam pengobatan? Obat apa yang
dikonsumsi?
7. Apakah pasien sedang hamil atau menyusui
8. Riwayat alergi obat
9. Riwayat penyakit
10. Apakah sebelumnya sudah pernah menggunakan pencahar
Cara Pemakaian Microlax
1. Sebelum pakai obat ini, pastikan sudah cuci
tangan terlebih dahulu sampai bersih.
2. Buka tutup kemasan (tube).
3. Tekan badan kemasan secara perlahan hingga obat
keluar dan ratakan obat yang keluar pada pipa
aplikator
4. Ambil posisi duduk atau jongkok, kemudian
masukkan pipa aplikator ke dubur. Anda tidak perlu
khawatir, ujung kemasan Microlax (pipa aplikator)
aman untuk dubur dan tidak akan menyebabkan luka.
5. Tekan lagi badan kemasan agar isi obat keluar sesuai
dengan dosis yang ditentukan.
6. Tetap tekan kemasan obat sambil mengencangkan
otot anus (seperti saat menahan BAB) agar cairan
obat tidak mengalir keluar dan tarik pipa aplikator
dari anus
7. Setelah semua tahap di atas dilakukan, tunggu selama
sekitar 5 sampai 30 menit sampai tinja melunak.
Usahakan berada dalam kondisi rileks ketika
mengaplikasikan obat ini. Jika kesulitan
mengaplikasikannya sendiri, maka mintalah bantuan
orang lain.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai