Anda di halaman 1dari 28

TUGAS SWAMEDIKASI

KELOMPOK 10

 JULIA MAYANG SARI (175010173)


 PRATAMA YUDA S (175010175)
 SRI HERMIANTI (175010176)
 EKA FRIDA YULIANA (175010177)
 WAHYU SALSABILA (175010178)
 DINA KHOIRUNA (175010179)
 APHERTA BAYU AJI (175010180)
 NUR ATIQOTUL AINI (175010181)
 AYU FITRIANA PUSPITA S (175010184)
 FIKA NAILI INAYATI (19105011151)
 HASAN HEMN (175010163)
KASUS DIARE

Seorang laki-laki (Usia 45 thn) datang ke apotek diantar anaknya mengeluhkan dalam
sehari mengalami BAB 5 x, perut terasa mulas, feses cair tetapi tidak berdarah, badan
lemas, nafsu makan menurun, dan selalu merasa haus. Sehari sebelumnya pasien makan
makanan pedas ketika travelling ke Surabaya. Pasien juga menyampaikan sangat lelah
karena satu bulan terakhir banyak pekerjaan dikantor yang harus diselesaikan. Belum
diberikan terapi sama sekali, hanya minum air putih saja. Sebagai farmasis berikan
terapi tepat untuk pasien tersebut!

1. Attapulgite
2. Oralit
TERAPI 3. Suplemen Penambah Nafsu Makan
Terapi Pengobatan Diare Pada Kasus

Attapulgite
2 – 3x sehari
(New Diatab 600 mg)

Terapi utama untuk mengatasi


Option A
diare

Oralit Option B
3 Jam pertama 12 gelas,
selanjutnya 2 gelas tiap diare

Terapi utama untuk mengatasi


dehidrasi
Option C

Suplemen Penambah Nafsu


Makan
Option D
Ex : Curvit Kaplet (Sehari 3 x 1 kaplet)
DIARE

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja


berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat),
kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari
200 gram atau 200ml / 24 jam. Definisi lain memakai
kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3
kali/hari.
Klasifikasi Diare
A. Ada atau tidaknya infeksi, diare dibagi menjadi dua golongan:
1). Diare spesifik adalah diare yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun
parasit.
2). Diare non spesifik adalah diare yang disebabkan oleh kuman khusus seperti
amoeba, shigella, dll
B. Ditinjau dari organ yang terkena infeksi diare :
1). Diare infeksi enteral atau infeksi di usus, misalnya: diare yang ditimbulkan oleh
bakteri, virus dan parasit.
2). Diare infeksi parenteral atau diare akibat infeksi dari luar usus, misalnya: diare
karena bronkhitis.
C. Ditinjau dari lama infeksi, diare dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1) Diare akut : Diare yang terjadi karena infeksi usus yang bersifat mendadak,
berlangsung cepat dan berakhir dalam waktu 3 sampai 5 hari. Hanya 25% sampai 30% pasien
yang berakhir melebihi waktu 1 minggu dan hanya 5 sampai 15% yang berakhir dalam 14
hari.
2) Diare kronik : diare yang berlangsung 2 minggu atau lebih
Mekanisme Patofisiologi Diare

Diare karena perubahan motilitas usus


Diare Sekretori Perubahan motilitas usus memberikan tiga
Diare ini terjadi ketika terdapat zat yang meknisme diare yaitu: pengurangan waktu
merangsang baik peningkatan sekresi atau kontak dalam usus kecil, pengosongan dini
mengurangi penyerapan air dan elektrolit usus besar, dan pertumbuhan bakteri
(Adyanastri, 2012). berlebih (Hermawati dkk, 2015).

Diare Eksudatif
Diare Osmotic
Diare ini disebabkan oleh penyakit radang
Diare osmotic disebabkan oleh absorpsi zat
penceernaan saluranpencernaan yang
yang mempertahankan cairan intestinal
mengeluarkan mucus, protein , darah ked
(Adyanastri, 2012).
lama saluran pencernaan (Adyanastri,
2012).
Etilogi Diare Infeksi dan Non Infeksi

Etilogi Diare Infeksi Etilogi Diare Non Infeksi


Bakteri Defek Anatomik
Aeromonas, Bacillus cereus,
Campylobacter jejuni,
Malabsorpsi
Virus
Astroviruses, Caliciviruses,
Endokrinopati
Norovirus

Keracunan
Parasit
Balantidium coli, Blastocystis
hominis, Cryptosporidium parvum Neoplasma
4 KLASIFIKASI DIARE BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
A. Diare Osmotik
Diare yang disebabkan oleh adanya zat yang meningkatkan tekanan
osmotik misalnya polisakarida (manitol, sorbitol,laktulose,
laktosa), Magnesium, zat yang sukar diabsorbsi (serat makanan)
Mekanisme:
Tekanan Kandungan air
Makanan Merangsang
osmotik dan elektrolit
yang tidak usus untuk
rongga usus dalam usus
diserap meningkat mengeluarkan
meningkat

diare
B. Diare Sekretori
Penyebab : sekresi cairan dalam usus meningkat
Peningkat sekresi cairan dalam usus :
 Toksin bakteri (E. coli heat-labile toxin)
 Hormon yg disekresi oleh tumor (VIP)
 Obat (antidepresan, cardiac drugs)
 Logam (arsen), toksin organik (insektisida), produk tanaman (mushroom toxins,
kafein)
Mekanisme :
Sekresi air dan
Adanya Isi rongga Merangsang
elektrolit ke
toksik /zat
tertentu pada
dalam rongga usus usus untuk
usus meningkat mengeluarkan
dinding usus
meningkat

diare
C. Diare Eksudatif
 Penyebab diare eksudatif : bakteri (Salmonella, E. coli,
Campylobacter)
 Gastrointestinal barier rusak, destruksi sel epitel usus :
 Eksudasi serum dan darah
 Kegagalan absorbsi air

Mekanisme:
Terdapat
Peradangan darah dan Kegagalan
Infeksi bakteri
mukosa usus nanah pada absorbsi air
usus

diare
D. Diare gangguan motilitas usus
Penyebab diare tipe ini :
 Intestinal resection or bypass surgery
 Obat : metoklopramid
Mekanisme :

Berkurangnya
kesempatan usus
Hiperperistaltik usus
untuk mengabsorbsi
diare
air
ASSESMENT PADA ANAK
 Diare karena infeksi bakteri atau virus
 Diare < 14 hari : diare akut
 Tanda dehidrasi hanya 1 dan tidak mengalami gangguan keseimbangan
elektrolit dan cairan -> diare tanpa dehidrasi (diare terkontrol)
 Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi
 Pemberian Zn tablet untuk meningkatkan imunitas pasien
 Pemberian antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh pasien
 Antiemetik tidak diberikan karena muntah merupakan mekanisme
alami tubuh untuk mengeluarkan racun, tetapi jika terjadi hiper-emesis
maka antiemetik dapat diberikan. Pemberian antibiotik tidak perlu
dilakukan karena harus pasti mengetahui penyebab diare yang dialami.
UPAYA PENCEGAHAN DIARE
 Memberikan asi
 Memperbaiki makanan pendamping asi
 Menggunakan air bersih
 Mencuci tangan
 Menggunakan jamban atau toilet yang bersih
 Membuang tinja dengan benar
 Imunisasi untuk diare
TUJUAN TERAPI DIARE
 Mencegah gangguan keseimbangan air, elektrolit dan asam
basa
 Memberikan terapi simptomatik
 Menghilangkan penyebab diare
 Mengatasi gangguan karena diare
PENATALAKSANAAN DIARE
Prinsip pengobatan diare yaitu untuk menghentikan cairan yang hilang melalui tinja dengan
cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain seperti.

Pengobatan diare berdasarkan derajat dehidrasi nya:

Dehidrasi berat dengan terapi C


Tanpa dehidrasi dengan terapi A Dehidrasi berat dapat diberikan cairan
Buang air besar yang terjadi yaitu 3 sampai 4 parenteral yaitu rel ringer laktat sebanyak 100
kali dalam sehari atau disebut mulai mencret. mili per kg berat badan
Anak yang mengalami kondisi ini masih lincah
mau makan seperti biasa. Pengobatan yang Dehidrasi ringan atau sedang dengan
dapat dilakukan yaitu pengobatan di rumah
terapi B
oleh ibu atau keluarga lain dengan
Pada diare dengan dehidrasi ringan ditandai
memberikan makanan dan minuman seperti,
hilangnya cairan sampai 5% dari berat badan
air kelapa ,larutan gula, garam ,air tajin ,air
sedangkan pada diare sedang terjadi
teh ,maupun, oralit.apabila tidak membaik
kehilangan cairan 6 sampai 10% anne-marie
dalam 3 hari maka lebih baik anak dibawa ke
berat badan untuk mengobati diare pada
petugas kesehatan.
derajat dehidrasi ringan atau sedang
digunakan terapi b yaitu pada 3 jam pertama
ALGORITMA TERAPI
EKSKLUSI SWAMEDIKASI DIARE
 Usia <6 bulan
 Dehidrasi parah :

- anak-anak menunjukkan perubahan perilaku


-anak yang belum buang air kecil dalam 8 jam
-anak yang ketika menangis tidak mengeluarkan air mata
 Usia >6 bulan dengan demam tinggi persisten (>102.2°F [39°C])
 Darah, lender, atau nanah dalam tinja
 Muntah yang berkepanjangan
 Nyeri perut parah/kesakitan
 Resiko komplikasi yang signifikan (dapat dilihat komplikasi/ diare

- DM, CVD parah, penyakit ginjal


- beberapa kondisi medis kronis
- pasien dengan imunosupresan (misalnya : kemoterapi kanker, penerima
transplantasi organ, AIDS)
 Kehamilan
 Diare kronis atau persisten
 Ketidakmampuan pengasuh untuk memberikan ORT
 Respons suboptimal terhadap ORT yang sudah diberikan
TERAPI NON FARMAKOLOGIS

1)Pasien sebaiknya mengkonsumsi makanan-makanan yang


tinggi kalori, tinggi protein
2)diet lunak tidak merangsang
3)bila tidak tahan laktosa diberikan rendah laktosa, bila
maldigesti lemak diberikan rendah lemak.
4)Bila penyakit chron dan kolitis ulserosa diberikan rendah
serat pada keadaan akut.
5)Minum yang banyak dan bila perlu infus untuk mencegah
dehidrasi.
TERAPI FARMAKOLOGI
Nama Paten Isi Sediaan indikasi KI EF Dosis
Imodium Loperamid Diare akut dan Inhibisi Mulut kering, Akut: 2tab
HCL 2 mg Kronik persitaltik,gang. mual, muntah, Kronik :2tab + 1-2
fungsi hati, anak nyeri abdomen, dosiss/d fases
<2thn konstipasi keras, maks 8 tab

Inamid Loperamid Terapi Kondisi dimana Mulut kering, 1-2 tab sehari
HCL 2mg simptomatik konstipasi harus konstipasi
untuk diare non dihindari ,mual& muntah
spesifik akut
dan kronik

Loremid Loperamid Diare akut tidak Hipersensitiv, Konstipasi, Akut: 4mg lalu
HCL 2mg spesifik dan keadaan dimana mual, muntah 2mg tiap diare
kronik tidak Maks sehari 16 mg
dikehendaki
konstipasi
Gradilex Loperamid 2mg Diare non Anak <12 thn, Flatulen, Sehari 1-2x 2-
spesifik wanita hamil, konstipasi, 4mg
akut dan menyusui mual, muntah
kronik
Diasec Loperamid 2mg Diare akut Anak <12 thn Ringan spt nyeri Dosis awal :
non perut, mulut 2tab
spesifik, kering
dan diare
kronik
New Diatabs Antapulgit aktif 600mg antidiare - - Dws: sehari 3x
1-2sdtk
Bayi>6bln dan
anak : sehari 3x
1sdtk
Entrostop Atapulgit 650mg, antidiare - - -
pectin 50mg

Diapet 240mg daun jambu antidiare - - 2x 2 kapsul per


biji, 204mg kunyit, hari
84mg buah mojokeling, Anak-anak >5
72 kulit buah delima thn 2x 10ml
Daryazinc Zn Sulfat Sebagai terapi - - Sir. anak 6 bln-
Monohidrat komplementer 5thn 20 mg.
untuk cairan Bayi 2-6bln 10
rehidrasi oral, mg (½sdt)/hr
untuk selama 10 hr.
mengganti
cairan tubuh yg
hilang

Lodia Loperamid HCL Diare non Nyri pada Dosis awal 2


2mg spesifik akut abdomen, tab, dosis
dan kronik mengantuk, lazim : sehari 1-
mulut kering, 2x 1-2 tab.
lelah, mual,
muntah.
TERAPI KOMPLEMENTER
 Makanan yang dihindari
1) Makanan berminyak / berlemak
2) Sayuran yang mengandung gas

3) Makanan pedas

4) Makanan berkuah

5) Makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi


 Minuman yang dihindari
1) Alkohol
2) Kafein

3) Produk olahan susu


 Mengkonsumsi buah
Boleh : Pisang, Wortel, Bluberry, Sayuran
Tidak Boleh : Nanas, anggur, ceri
TERAPI FARMAKOLOGI
 Antisecretory dan Antimotility
Obat anti diare yang termasuk golongan Antisecretory dan Antimotility adalah opioid dan derivatnya,alpha
2 agonis misalnya clonidine dan somatostatin. Salah satu opioid adalah loperamid sebagai antidiare
bekerja dengan mekanisme yang berbeda yaitu mengurangi peristatik dan sekresi cairan serta
meningkatkan tonus sfingter
 Adsorben
Beberapa contoh obat yang termasuk adsorbent adalah subsalicylate (Pepto-Bismol),kaolin pectin
,activated charcoal,attapulgite (Kaopectate).
Mekanismekerja secara umum dari adsorben adalah melapisi permukaan mukosa dinding saluran
pencernaan sehingga toksin dan mikroorgonisme tak bisa masuk menembus dan merusak mukosa .Selain
itu,adsorben juga mangikat bakteri penyebab atau racun yang kemudian dieliminasi melalui tinja

 Bile Acide Sequestrante:Cholestyramine dan Cholestipol


Mekanisme kerja adalah meningkat garam empedu dalam usus sehingga terjadi peningkatan masa
fesesdan membuat feses lebih kental
 Kaolin dan Pectin
Merupakan Bulk-Forning and hydroscopic agent. Mekanisme kerja dari obat ini adalah dengan meruah
viskositas feses sehingga Nampak lebih kental.Selain itu obat ini juga dapat mengikat toksin akteri
terutama enterotoksin dan dapat erikatan dengan garam empedu
DEHIDRASI
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih
banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga
keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu,
akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.
KLASIFIKASI DEHIDRASI
Dehidrasi Ringan (jika penurunan cairan Dehidrasi Sedang (jika penurunan cairan tubuh
tubuh 5 persen dari berat badan) antara 5-10 persen dari berat badan)
Gejala : Gejala:
· Muka memerah · Gelisah, cengeng
· Rasa sangat haus · Kehausan
· Kulit kering dan pecah-pecah · Mata cekung
· Volume urine berkurang dengan warna · Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding
lebih gelap dari biasanya perut, kulit tidak segera kembali ke posisi
· Pusing dan lemah semula.
· Kram otot terutama pada kaki dan · Tekanan darah menurun
tangan · Pingsan
· Kelenjar air mata berkurang · Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut,
kelembabannya dan punggung
· Sering mengantuk · Kejang
· Mulut dan lidah kering dan air liur · Perut kembung
berkurang · Gagal jantung
· Ubun-ubun cekung
· Denyut nadi cepat dan lemah
Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan)
Gejala:
 · Berak cair terus-menerus
 · Muntah terus-menerus
 · Kesadaran menurun, lemas luar biasa dan terus mengantuk
 · Tidak bisa minum, tidak mau makan
 · Mata cekung, bibir kering dan biru
 · Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik
 · Kesadaran berkurang
 · Tidak buang air kecil
 · Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
 · Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
 · Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
 · Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan
PENGGALIAN INFORMASI
 Apa saja pilihan obat yang dapat digunakan sebagai swamedikasi diare?
Dan bagaimana kerja obat tersebut?
  Apa saja contoh obat swamedikasi diare?
  Dimana kita bisa memperoleh obat swamedikasi diare?
  Kapan kita harus meminum obat swamedikasi diare?
  Berapa lama kita diperbolehkan mengonsumsi obat swamedikasi diare?
  Apa saja efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh obat swamedikasi
diare?
  Apakah wanita hamil diperbolehkan mengonsumsi obat swamedikasi
diare?
  Apa sajakah yang perlu diperhatikan selain melakukan rehidrasi dan
mengonsumsi obat swamedikasi diare?
  Apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mencegah diare?
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai