Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 6

Nama Anggota :
1. 1. Dewi Setiana
2. 2. Fitri Nurfadilah
3. 3. Intan Wahyu Adelia
4. 4. Puput Novita Sari
5. 5. Sri Retno Ningsih
6. 6. Umi Azizah
DIET PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN KONSTIPASI
PENGERTIAN KONSTIPASI

• Konstipasi atau sembelit adalah terhambatnya defekasi (buang air besar)


dari kebiasaan normal. Dapat diartikan sebagai defekasi yang jarang,
jumlah feses (kotoran) kurang, atau fesesnya keras dan kering. Semua
orang dapat mengalami konstipasi, terlebih pada lanjut usia (lansia)
akibat Gerakan peristaltik (Gerakan semacam memompa pada usus)
lebih lambat dan kemungkinan sebab lain.
FAKTOR KONSTIPASI

1. Stres

Stress psikologis dapat merubah fungsi motor pada usus halus dan kolon,
baik pada orang normal maupun pasien IBS. Sampai 60% pasien pada
pusat rujukan memiliki gejala psikiatri seperti somatisasi, depresi, dan
cemas. Dan pasien dengan diagnosis IBS lebih sering memiliki gejala ini.
2. Abnormalitas aktifitas usus

Dalam 50 tahun terakhir, perubahan pada kontraktilitas kolon dan usus


halus telah diketahui pada pasien IBS. Stres psikologis atau fisik dan
makanan dapat merubah kontraktilitas kolon. Motilitas abnormal dari
usus halus selama puasa,seperti kehilangan dari komplek motor
penggerak dan adanya kontraksi yang mengelompok dan memanjang,
kontraksi yang diperbanyak, ditemukan pada pasien IBS.
GEJALA KONSTIPASI

1. Sakit perut, BAB mungkin disertai rasa sakit.


2. Turun atau hilangnya napsu makan.
3. Rewel.
4. Mual atau muntah.
5. Turunnya berat badan.
6. Noda feses di celana dalam anak yang menandakan banyaknya feses
yang tertahan di rektum (bagian usus besar terdekat dengan anus).
PENYEBAB KONSTIPASI

1. Kebiasaan BAB yang tidak baik, misalnya tidak tersedianya cukup


waktu untuk BAB dengan tuntas.

2. Kurangnya asupan cairan.

3. Kurangnya aktivitas fisik.

4. Adanya kondisi anus yang menyebabkan nyeri, misalnya robekan


pada lapisan mukosa anus (anal fissure).

5. Toilet training yang dipaksakan.


PATOFISIOLOGI

• Buang air besar yang normal frekuensinya adalah 3 kali sehari sampai
3 hari sekali. Dalam praktek dikatakan konstipasi bila buang air besar
kurang dari 3 kali perminggu atau lebih dari 3 hari tidak buang air
besar atau dalam buang air besar harus mengejan secara berlebihan.
• Kolon mempunyai fungsi menerima bahan buangan dari ileum,
kemudian mencampur, melakukan fermentasi, dan memilah
karbohidrat yang tidak diserap, serta memadatkannya menjadi tinja.
Fungsi ini dilaksanakan dengan berbagai mekanisme gerakan yang
sangat kompleks. Pada keadaan normal kolon harus dikosongkan
sekali dalam 24 jam secara teratur.).
• Proses sekresi di saluran cerna mungkin dapat megalami gangguan, yaitu kesulitan
atau hambatan pasase bolus di kolon atau rektum, sehingga timbul kesulitan
defekasi atau timbul obstipasi. Gangguan pasase bolus dapat diakibatkan oleh
suatu penyakit atau dapat karena kelainan psikoneuorosis.

• Yang termasuk gangguan pasase bolus oleh suatu penyakit yaitu disebabkan oleh
mikroorganisme (parasit, bakteri, virus), kelainan organ, misalnya tumor baik
jinak maupun ganas, pasca bedah di salah satu bagian saluran cerna (pasca
gastrektomi, pasca kolesistektomi).
ETIOLOGI

Penyebab konstipasi biasanya multifaktor, misalnya :


1. Konstipasi sekunder
2. Konstipasi fungsional = kontipasi simple atau temporer
3. Penyebab lain
1. Konstipasi sekunder
a. Pola hidup: Diet rendah serat, kurang minum, kebiasaan buang air
besar yang buruk, kurang olahraga.
b. Kelainan anatomi (struktur) : fissura ani, hemoroid, striktur, dan tumor,
abses perineum, megakolon.
c. Kelainan endokrin dan metaolik : hiperkalsemia, hipokalemia,
hipotiroid, DM, dan kehamilan.
d. Kelainan syaraf : stroke, penyakit Hirschprung, Parkinson, sclerosis
multiple, lesi sumsum tulang belakang, penyakit Chagas, disotonomia
familier.
2. Konstipasi fungsional = kontipasi simple atau temporer
a. Konstipasi biasa : akibat menahan keinginan defekasi.
b. “Irritabel bowel syndrome”
c. Konstipasi dengan dilatasi kolon : “idiopathic megacolon or
megarektum”
d. Konstipasi tanpa dilatasi kolon : “idiopathic slow transit constipation”
e. Obstruksi intestinal kronik.
f. “Rectal outlet obstruction” : anismus, tukak rectal soliter, intusesepsi
3. Penyebab lain
a. Diabetes mellitus.
b. Hiperparatiroid
c. Hipotiroid.
d. Keracunan timah (“lead poisoning”).
e. Neuropati
f. Penyakit Parkinson
g. Skleroderma
h. Idiopatik
POLA HIDUP

• Pola hidup seperti diet rendah serat, kurang minum dan olahraga merupakan
penyebab tersering dari konstipasi. Penyebab umum dari konstipasi adalah diit yang
rendah serat, seperti terdapat pada sayuran, buah, dan biji-bijian, dan tinggi lemak
seperti dalam keju, mentega, telur dan daging. Mereka yang makan makanan yang
kaya serat biasanya lebih jarang yang mengalami konstipasi Diit rendah serat juga
memegang peranan penting untuk timbulnya konstipasi pada usia lanjut.
PENANGANAN

1. Memperbanyak jumlah serat dalam makanan anak dapat mencegah konstipasi.

2. Berikan minimal 2 sajian buah setiap hari. Buah yang dimakan beserta kulitnya, misalnya
plum, aprikot, dan peach, memiliki banyak kandungan serat.

3. Berikan minimal 3 sajian sayuran setiap hari.

4. Berikan sereal yang tinggi serat sepert bran, wheat, whole grain, dan oatmeal. Hindari sereal
seperti corn flakes.

5. Berikan roti gandum (wheat) sebagai ganti roti putih. Banyak minum dapat mencegah
konstipasi.
THANKS YOU…

Anda mungkin juga menyukai