Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN:


DIARE DI RUMAH SAKIT

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi sebagian syarat guna menyelesaikan


Pendidikan Program Diploma III Keperawatan
Pada STIkes Serulingmas
Cilacap

Oleh:
Alif Meidey Prakoso
17.072

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS
CILACAP 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Masalah kesehatan yang muncul sangat sering dipengaruhi oleh faktor
keturunan, perilaku dan kebersihan lingkungan. Diare adalah salah satu
penyakit yang sering diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktor
penyebab diare salah satunya adalah perilaku tidak bersih. Sampai saat ini
diare masih menjadi penyebab kematian utama pada anak. Menurut Azim dkk
(2018) diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan sering terjadi
di seluruh daerah geografis di dunia, dan anak balita adalah salah satu
kelompok umur yang berada dalam situasi sangat rentan terhadap penyakit.
Menurut World Health Organization (2013) diare diartikan sebagai berak
cair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam. Diare adalah feses yang tidak
normal dan cair. Bisa juga didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak
normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bayi
dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar. Sedangkan
neonatus dikatakan diare apabila sudah lebih dari 4 kali buang air besar
(Vivian, 2010).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian diare pada anak yaitu
faktor lingkungan, faktor sosiodemografi, dan faktor perilaku. Faktor
lingkungan yang dominan dalam penyebaran diare pada anak yaitu
pembuangan tinja dan air minum karena berkaitan dengan penyebaran
penyakit diare,yang merupakan penyakit menular berbasis lingkungan.
Faktor sosiodemografi yang berpengaruh terhadap kejadian diare pada anak
yaitu tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua, serta umur anak.
Pendidikan seseorang yang tinggi memudahkan orang tersebut dalam
penerimaan informasi. Banyaknya informasi yang masuk akan membuat
pengetahuan tentang penyakit diare semakin bertambah. Tingkat pendapatan
berkaitan dengan fasilitas kesehatan yang dimiliki. Faktor sosiodemografi
yang lain yaitu umur, semakin muda usia anak, semakin tinggi
kecenderungan terserang diare karena daya tahan tubuh yang rendah. Faktor
perilaku yang dapat mencegah penyebaran kuman enterik dan menurunkan
risiko diare yaitu pemberian ASI eksklusif, kebiasaan mencuci tangan,
mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi (Nurul Utami, Nabila Lutfiana
2016).
Diare sering terjadi terutama di daerah yang pengendalian faktor risikonya
masih rendah. Cakupan perilaku hygiene dan sanitasi yang rendah sering
menjadi faktor risiko terjadinya KLB diare (Kemenkes RI, 2011). Salah satu
upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat adalah cuci tangan.
Dimana tangan merupakan suatu media utama penularan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri maupun virus. Mencuci tangan adalah salah satu cara
yang bisa dikatakan efektif untuk mencegah terjadinya diare.
Diare merupakan salah satu penyakit penyebab banyaknya mortalitas di
dunia dan hampir 1,7 miliar kasus diare terjadi secara global (WHO, 2017).
Pada anak-anak diare sendiri menjadi penyebab kematian kedua pada usia
dibawah lima tahun atau sekitar 760.000 kematian anak setiap tahunnya
terutama pada negara-negara yang berpenghasilan rendah (Dilaram et al,
2017). Dari banyaknya kematian anak karena diare 78% terjadi di wilayah
Asia Afrika dan Asia Tenggara dan Indonesia sendiri menduduki rangking
ke-6 negara tertinggi kematian akibat diare setelah Singapura (WHO, 2017).
Penyakit diare juga merupakan penyakit endemis di Indonesia yang juga
merupakan penyakit potensial KLB yang disertai kematian. Jawa Tengah
menduduki posisi ke 8 yang terdapat di Kabupaten/ Kota Semarang dengan
116 kasus (Riskesdas, 2015). Kasus diare di Kabupaten Banyumas dari tahun
ke tahun masih tetap tinggi dibanding dengan kasus penyakit lainnya dan
Kabupaten Banyumas sendiri menduduki peringkat ke 4 di Jawa Tengah
setelah Brebes, Semarang dan Cilacap (Profil Kesehatan RI, 2017). Pada
tahun 2014 sebesar 214 dari 1000 penduduk dan dengan hasil yang sama pula
pada tahun 2015, kejadian diare yang dapat ditangani pada tahun 2014
sebesar 65,8% sedangkan kecamatan Kedung Banteng menduduki peringkat 4
angka kejadian diare yang ditangani setelah kecamatan Jatilawang, Rawalo,
Ajibarang 1 (Profil Kesehatan Banyumas, 2015). Dari tingginya kasus diare
tersebut maka perlu dilakukan pengecekan tentang masalah yang muncul di
kecamatan tersebut.
Faktor yan pertama yaitu sanitasi mencakup penggunaan air bersih
dan kepemilikan jamban yang baik merupakan suatu bagian yang penting
untuk menunjang kualitas hidup dan jika sanitasi buruk maka akan
berdampak negatif di berbagai aspek kehidupan mulai dari turunnya kualitas
lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi
masyarakat, meningkatknya jumlah kejadian diare dan berbagai penyakit
(Profil Kesehatan RI, 2017). Sebanyak 88% dari semua kasus penyakit diare
telah dikaitkan dengan sanitasi yang buruk kebersihan yang buruk dan air
minum yang tidak aman (Agbede et al, 2015). Faktor lain yang dapat
menyebabkan diare adalah perilaku pemberian makan. Perilaku pemberian
makan pada balita ditentukan dari kemampuan orang tua terutama ibu dalam
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap makanan dari proses
persiapan, memasak hingga menghidangkan makanan untuk balitanya apakah
mampu menerapkan kebersihan atau sanitasi dari makanan tersebut
(Suharyono, 2008). Data WHO tahun 2016 menunjukkan cakupan pemberian
ASI eksklusif pada bayi berusia 0-6 bulan hanya 39% di seluruh dunia
(WHO, 2016). Bayi yang mendapatkan makanan pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) sebelum 6 bulan maka akan mempunyai resiko 17 kali lebih besar
mengalami penyakit diare dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan
MPASI tepat waktu (WHO, 2017). Pemberian MPASI yang baik dengan cara
yang bersih juga dapat menghindarkan bayi dari berbagai penyakit termasuk
diare yang menjadi salah satu penyakit utama pada kematian balita (WHO,
2017) dan ketika anak menginjak usia 2-5 tahun maka akan diberikan
makanan yang biasa dikonsumsi dikeluarganya (Heni Purwati, 2016). Dari
uraian diatas, maka pentingnya menjaga sanitasi dan perilaku pemberian
makan pada anak balita agar tidak terkena penyakit diare yang menjadi salah
satu masalah kematian tertingi yang terjadi pada balita.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ragil & Yunita Dyah (2017)
di simpulkan bahwa pengetahuan, kebiasaan mencuci tangan pengasuh
setelah buang air besar, kebiasaan cuci tangan sebelum menyiapkan alat
makan, dan kebiasaan cuci tangan sebelum memberi makan berhubungan
dengan kejadian diare pada balita. Hasil penelitian lain oleh Pratiwi (2018)
juga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan perilaku cuci tangan
dengan kejadian diare. Sehingga dapat ditarik kesimpulan dalam garis besar
dengan pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien tentang
pentingnya mencuci tangan sebelum berinteraksi dengan anak dapat
mengurangi resiko terjadinya diare pada anak. Berdasarkan uraian diatas
penulis tertarik untuk mengulas sedikit dan mengangkat masalah tersebut
dalam suatu bentuk karya tulis ilmiah dengan judul "Asuhan keperawatan
pada pasien diare dengan masalah utama defisensi pengetahuan.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah: “Bagaimanakah
gambaran aplikasi asuhan keperawatan pada An. X dengan gangguan sistem
pencernaan : diare ?”.
C. Tujuan penulisan
1. TujuanUmum
Penulis dapat mengetahui dan memperoleh gambaran dalam
melakukan asuhan keperawatan pada An. X dengan gangguan sistem
pencernaan : Diare di RSUD X.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis mampu:
a. Melakukan pengkajian pada An. X dengan gangguan sistem pencernaan
: Diare di RSUD X.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada An. X dengan gangguan
sistem pencernaan : Diare RSUD X.
c. Menyusun intervensi pada An. X dengan gangguan sistem pencernaan :
Diare RSUD X.
d. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi pada An. X
dengan gangguan sistem pencernaan : Diare RSUD X.
e. Melakukan evaluasi pada An. X dengan ganguan sistem pencernaan :
Diare RSUD X.
f. Melakukan dekomentasi pada An. X dengan gangguan sistem
pencernaan : Diare RSUD X.
D. Manfaat penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadikan bahan masukan
dan informasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
khususnya pada pasien Diare dan mampu mempraktikkan asuhan
keperawatan pada pasien Diare.
1. Institusi Pendidikan Keperawatan
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah informasi nyata
pada kasus Diare dalam rangka untuk meningkatkan mutu
pendidikan di masa yang akan datang Karya Tulis Ilmiah ini
diharapkan dapat menjadikan bahan masukan dan informasi dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya pada pasien Diare
dan mampu mempraktikkan asuhan keperawatan pada pasien Diare.
2. Institusi Pendidikan Keperawatan
Karya Tulis Ilmiah ini diharap kan dapat menambah informasi nyata
pada kasus Diare dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan di
masa yang akandatang
E. Sistematika penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
Sistematika penulisan pada BAB I terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan studi kasus, manfaat studi kasus dan sistematika
KTI.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistematika penulisan pada BAB II terdiri dari konsep dasar yang berisi
definisi, etiologi, patofisiologi, pathway, tanda gejala, pemeriksaan
penunjang, komplikasi, dan penatalaksanaan medis. Konsep asuhan
keperawatan berisi pengkajian, diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan. Konsep tumbuh kembang berisi pertumbuhan,
perkembangan, ciri-ciri pertumbuhan, perkembangan, pemeriksaan
perkembangan, dan penerapan itervesi dari jural terkait.
3. BAB III METODOLOGI PENULISAN
Sistematika penulisan pada BAB III terdiri dari rancangan KTI, subjek
studi kasus, metode pengumpulan data, instrumen studi kasus, dan proses
studi yang berisi identifikasi kasus, pemilihan kasus, kerja lapangan/
pengelolaan kasus, pengelolaan data, interpretasi data, tempat dan waktu
studi kasus dan etika studi kasus.

Anda mungkin juga menyukai