Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BENCANA TSUNAMI

Disusun Oleh :
1. Anggy Amartha Ardi
2. Antonnius Agung Winarno
3. Dewi Setiana
4. Fitri Nurfadilah
5. Neng Mila Andani
6. Pandu Amukti Praja
7. Umi Azizah

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS CILACAP
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tsunami”
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin
ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan
bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
            Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan
doa nya.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang profesi keperawatan. Kami mohon
maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan
penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi
pembaca maupun kami.

Cilacap, 26 Maret 2021

Anggota Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Pengertian Tsunami.......................................................................................3

B. Penyebab Tsunami........................................................................................3

C. Gejala Tsunami.............................................................................................5

D. Sistem Peringatan Dini..................................................................................5

E. Rambatan Tsunami.......................................................................................7

F. Karakteristik Tsunami...................................................................................7

G. Skema Terjadinya Tsunami.......................................................................8

H. Dampak Tsunami........................................................................................10

I. Persiapan Menghadapi Tsunami.................................................................10

J. Cara Penanggulangan Tsunami...................................................................12

K. Upaya Penyelamatan diri saat terjadi Tsunami.......................................12

L. Data Historis Tsunami................................................................................13

BAB III..................................................................................................................14

PENUTUP..............................................................................................................14

A. Kesimpulan.................................................................................................14

B. Saran...........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tsunami merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi waktu


kemunculannya, namun jika terjadi dapat menimbulkan kerusakan dan
dampak yang besar, Daya rusak bencana tsunami sangat dahsyat terutama
di wilayah pesisir dan dapat menjangkau wilayah yang cukup luas hingga
puluhan kilometer dari garis pantai. Daerah yang masih mempunyai
potensi mendapat kerusakan karena terpaan gelombang tsunami disebut
dengan daerah rawan bencana tsunami (LAPAN, 2015).

Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang,


secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan
badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal
dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh
gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah
laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang
tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam
gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan
kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat
terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang
berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang
tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya
sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang
Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.
Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan
karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang
tsunami.

1
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban
jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan
pertanian, tanah, dan air bersih.

Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama


yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah lain. Namun hingga abad
ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim.
Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.

Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi di masa lalu menyebut


tsunami sebagai "gelombang laut seismik".

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan tsunami?
2. Apa penyebab dari bencana tsunami?
3. Gejala apa saja yang muncul sebelum tsunami terjadi?
4. Bagaimana poses terjadinya tsunami?
5. Apa saja karakteristik tsunami?
6. Apa akibat dari bencana tsunami?
7. Bagaimana upaya untuk pencegahan serta penanggulangan tsunami?
8. Dimana saja kawasan yang pernah terjadi bencana tsunami?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan tsunami
2. Mengetahui apa penyebab dari bencana tsunami
3. Mengetahui gejala apa saja yang muncul sebelum tsunami terjadi
4. Mengetahui bagaimana poses terjadinya tsunami
5. Mengetahui apa saja karakteristik tsunami
6. Mengetahui apa akibat dari bencana tsunami
7. Mengetahui bagaimana upaya untuk pencegahan serta penanggulangan
tsunami
8. Mengetahui mana saja kawasan yang pernah terjadi bencana tsunami

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tsunami

Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar


dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama diakibatkan oleh
gempa bumi yang terjadi di dasar laut.

Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut. Di


laut dengan kedalaman7000 m misalnya, kecepatannya bisa mencapai
942,9 km/jam. Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan pesawat jet.
Namun demikian tinggi gelombangnya di tengah laut tidak lebihdari 60
cm. Akibatnya kapal-kapal yang sedang berlayar diatasnya jarang
merasakan adanya tsunami. Berbeda dengan gelombang laut biasa,
tsunami memiliki panjang gelombang antara dua puncaknya lebih dari 100
km di laut lepas dan selisih waktu antara puncak-puncak gelombangnya
berkisar antara 10 menit hingga 1 jam. Saat mencapai pantai yang dangkal,
teluk,atau muara sungai gelombang ini menurun kecepatannya, namun
tinggi gelombangnya meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.

B. Penyebab Tsunami

Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebab
terjadinya tsunami ini adalah :

1. Gempa bumi yang berpusat di bawah laut

Meskipun demikian, tidak semua gempa bumi dibawah laut


berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat
menjadi pernyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan
kriteria sebagai berikut:

a. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.

3
b. Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
c. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR.
d. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik
atau turun).

Tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi biasanya


menimbulkan gelombang yang cukup besar, tergantung dari
kekuatan gempanya dan besarnya area patahan yang terjadi.

Tsunami dapat dihasilkan oleh gangguan apapun yang dengan


cepat memindahkan suatu massa air yang sangat besar, seperti suatu
gempabumi, letusan vulkanik, batu bintang/meteor atau tanah
longsor. Bagaimanapun juga, penyebab yang paling umum terjadi
adalah dari gempabumi di bawah permukaan laut. Gempabumi kecil
bisa saja menciptakan tsunami akibat dari adanya longsor di bawah
permukaan laut/lantai samudera yang mampu untuk membangkitkan
tsunami. Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah
bentuk secara vertikal dan memindahkan air yang berada di atasnya.
Dengan adanya pergerakan secara vertical dari kulit bumi, kejadian
ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi.
Gempa bumi di daerah subduksi ini biasanya sangat efektif untuk
menghasilkan gelombang tsunami dimana lempeng samudera slip di
bawah lempeng kontinen, proses ini disebut juga dengan subduksi.

2. Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa


vulkanik (gempa akibat letusan gunung berapi). Tsunami besar yang
terjadi padatahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau
yang berada di Selat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di Nusa
Tenggara Barat padatanggal 10-11 April 1815 juga memicu
terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur dan Maluku. Indonesia
sebagai negara kepulauan yang beradadi wilayah ring of fire (sabuk
berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.

4
3. Longsor Bawah Laut

Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara


lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan
terjadinya palung laut dan pegunungan. Tsunami karena longsoran
bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine landslide.

4. Hantaman Meteor di Laut

Jatuhnya meteor berukuran besar di laut juga merupakan


penyebab terjadinya tsunami.

C. Gejala Tsunami
1. Diawali dengan gempa bumi.
2. Air laut tiba-tiba surut
3. Bau garam menyengat
4. Langit tampak berwarna hitam
5. Terjadi ledakan yang dahsyat

D. Sistem Peringatan Dini

Banyak kota-kota di sekitar Pasifik, terutama di Jepang dan juga


Hawaii, mempunyai sistem peringatan tsunami dan prosedur evakuasi
untuk menangani kejadian tsunami. Bencana tsunami dapat diprediksi oleh
berbagai institusi seismologi di berbagai penjuru dunia dan proses
terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui perangkat yang ada di dasar
atu permukaan laut yang terknoneksi dengansatelit.

Perekam tekanan di dasar laut bersama-sama dengan perangkat yang


mengapung di laut buoy, dapat digunakan untuk mendeteksi gelombang
yang tidak dapat dilihat oleh pengamat manusia pada laut dalam. Sistem
sederhana yang pertama kali digunakan untuk memberikan peringatan
awal akan terjadinya tsunami pernah dicoba di Hawai pada tahun 1920-an.
Kemudian, sistem yang lebih canggih dikembangkan lagi setelah
terjadinya tsunami besar pada tanggal 1 April 1946 dan 23 Mei 1960.

5
Amerika serikat membuat Pasific Tsunami Warning Center pada tahun
1949, dan menghubungkannya ke jaringan data dan peringatan
internasional pada tahun 1965.

Salah satu sistem untuk menyediakan peringatan dini tsunami, CREST


Project, dipasang di pantai Barat Amerika Serikat, Alaska, dan Hawai oleh
USGS, NOAA, dan Pacific Northwest Seismograph Network, serta oleh
tiga jaringan seismik universitas.

Hingga kini, ilmu tentang tsunami sudah cukup berkembang,


meskipun proses terjadinya masih banyak yang belum diketahui dengan
pasti. Episenter dari sebuah gempa bawah laut dan kemungkinan kejadian
tsunami dapat cepat dihitung. Pemodelan tsunami yang baik telah berhasil
memperkirakan seberapa besar tinggi gelombang tsunami di daerah
sumber, kecepatan penjalarannya dan waktu sampai di pantai, berapa
ketinggian tsunami di pantai dan seberapa jauh rendaman yang mungkin
terjadi di daratan. Walaupun begitu, karena faktor alamiah, seperti
kompleksitas topografi dan batimetri sekitar pantai dan adanya corak
ragam tutupan lahan (baik tumbuhan, bangunan, dll), perkiraan waktu
kedatangan tsunami, ketinggian dan jarak rendaman tsunami masih belum
bisa dimodelkan secara akurat.

Sistem peringatan dini di indonesia :

Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah


mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian
Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta.
Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika
terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada
sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat
mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System -
DSS).

6
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan
banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga
internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia
adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi(RISTEK). Sedangkan
instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO
GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat
mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit
setelah gempa terjadi.

E. Rambatan Tsunami

Kecepatan rambat gelombang tsunami berbeda-beda, tergantung


pada kedalaman laut. Di laut dalam, kecepatan rambat tsunami mencapai
500 – 1000km per jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang
namun ketinggiangelombangnya hanya sekitar 1 meter.Ketika gelombang
tsunami ini sudah mendekati pantai, kecepatan rambatnya hanya sekitar 30
km per jam, namun ketinggian gelombangnya bisa mencapai puluhan
meter. Ini sebabnya banyak orang yang sedang berlayar di laut dalam tak
menyadari adanya tsunami. kehancuran mengerikan yang disebabkan oleh
tsunami.

F. Karakteristik Tsunami
1. Kecepatan Tsunami

Secara empiris, kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut


dan percepatan gravitasi di tempat tersebut. Untuk di laut dalam,
kecepatan tsunami bisa setara dengan kecepatan pesawat jet, yaitu
sekitar 800 km/jam. Semakin dangkal lautnya, kecepatan tsunami
semakin berkurang, yaitu berkisar antara 2 – 5 km/jam.

2. Ketinggian Tsunami

7
Ketinggian gelombang Tsunami berbanding terbalik dengan
kecepatanya. Artinya, jika kecapatan tsunami besar, tetapi ketinggian
gelombang tsunami hanya beberapa puluh centimeter saja.
Sebaliknya untuk di daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil,
sedangkan ketinggian gelombangnya cukup tinggi, bisa mencapai
puluhan meter.

Ketinggian tsunami di pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor,


salah satunya adalah bentuk pantainya. Ada 2 (dua) bentuk pantai
yaitu :

a. Pantainya terjal

Bentuk pantai seperti ini mengakibatkan bagian utama dari energi


tsunami dipantulkan oleh slope (pembatas). Sehingga
pemantulannya secara utuh mengikuti periode tsunami, tanpa
pecah. Tinggi gelombang yang gelombang yang dihasilkan antara 1
– 2 meter.

b. Pantainya landai

Bentuk pantai ini mengakibtkan energi tsunami akan dinaikkan


oleh pantai, disini berlaku prinsip dasar energi, yakni energi selalu
konstan. Sehingga jika kecepatannya berkurang maka
amplitudonya besar, panjang gelombangnya berkurang dan
mengakibatkan pecahnya gelombang. Hal inilah yang
mengakibatkan tinggi gelombang tsunami bisa mencapai puluhan
meter.

G. Skema Terjadinya Tsunami

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan


perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,
longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami

8
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut


naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di


mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan
kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan
menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah
pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya
beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi
gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan
masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh
dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan
bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar.
Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng
samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api
juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan
tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.
Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan
air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan
benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau
longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter.

9
H. Dampak Tsunami
Dampak Positif dari bencana tsunami :

1. Bencana alam merenggut banyak korban, sehingga lapangan


pekerjaan menjadi terbuka luas bagi yang masih hidup
2. Kegunaan secara Psikologis: Menjalin kerjasama dan bahu- membahu
untuk menolong korban bencana, menimbulkan efek kesadaran bahwa
manusia itu saling membutuhkan satu sama lain.
3. Kita bisa mengetahui samapai dimanakah konstruksi bangunan kita
serta kelemahannya, dan kita dapat melakukan inovasi baru untuk
penangkalan apabila bencana tersebut datang kembali tetapi dengan
konstruksi yang lebih baik.

Dampak Negatif dari bencana tsunami

1. Merusak apa saja yang dilaluinya. bangunan, tumbuh-tumbuhan dan


dan mengakibatkan korban jiwa manusia, serta menyebabkan
genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
2. Banyak tenaga kerja ahli yang menjadi korban, sehingga sulit mencari
lagi tenaga ahli yang sesuai dalam bidang pekerjaannya.
3. Pemerintah akan kewalahan dalam pelaksanaan pembangunan pasca
bencana, karena faktor dana yang besar.
4. Menambah tingkat kemiskinan apabila ada masyarakat korban
bencana yang kehilangan harta benda.

I. Persiapan Menghadapi Tsunami


1. Mengetahui pusat informasi bencana, seperti Posko Bencana, Palang
Merah Indonesia, Tim SAR. Kenali areal rumah, sekolah, tempat
kerja, atau tempat lain yang beresiko. Mengetahui wilayah dataran
tinggi dan dataran rendah yang beresiko terkena Tsunami.

10
2. Jika melakukan perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel,
motel, dan carilah pusat pengungsian. Adalah penting mengetahui rute
jalan keluar yang ditunjuk setelah peringatan dikeluarkan.
3. Siapkan kotak Persediaan Pengungsian dalam suatu tempat yang
mudah dibawa (ransel punggung), di dekat pintu.
4. Siapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
5. Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
6. Membawa barang secukupnya saja untuk keperluan pengungsian.
7. Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak yang
berwenang atas penyebaran informasi tentang tsunami.
8. Jika hanya ada sedikit waktu sebelum datang tsunami,segera mencari
pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
9. Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami,atau
mengikuti rute dan tempat yang suah ditetapkan oleh pihak yang
berwenang.
10. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada
tempat Anda berada,bila ingin menyelamatkan harta benda carilah
yang mudah dan ringan dibawa.
11. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke
tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi
bersama-sama.
12. Jika tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat
keluar dan cari tempat yang tinggi dan aman.
13. Setelah Terjadi Tsunami, Periksa kesediaan makanan. Makanan
apapun yang terkena air mungkin sudah tercemar dan harus dibuang.
14. Memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Berikan bantuan P3K
dan panggil bantuan. Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali
yang luka serius.

11
J. Cara Penanggulangan Tsunami
1. Adapun cara yang dilakukan untuk penanggulangan bencana tsunami
adalah :
2. Melaksanakan evakuasi secara intensif.
3. Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
4. Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
5. Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta
pendistribusian
6. logistik yang diperlukan.
7. Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau
kota.
8. Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan
lumpur.
9. Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan
gunakan pula dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun
luar negeri.
10. Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.

K. Upaya Penyelamatan diri saat terjadi Tsunami


1. Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap
saat. Janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan
menikmati pantai dan lautan.
2. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air
laut dekat pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat,
segeralah lari menuju ke tempat yangtinggi (perbukitan atau bangunan
tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
3. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke
pantai. Arahkan perahu ke laut.
4. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera
turun ke daerahyang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan
menerjang.

12
5. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan
pertama pada korban. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada
guncangan gempabumi, air laut dekat pantaisurut secara tiba-tiba
sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat
yangtinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan
teman-teman yang lain

L. Data Historis Tsunami


1. 1 November 1755, setelah gempa bumi kolosal menghancurkan
Lisbon, Portugal dan pegunungan di Eropa, orang menyelamatkan diri
dengan menggunakan perahu. Namun Tsunami akhirnya menyusul.
Peristiwa mengerikan secara bersamaan tersebut membunuh lebih dari
60 ribu orang.
2. 27 Agustus 1883, letusan gunung Krakatau memicu terjadinya
tsunami yang menenggelamkan 36 ribu orang Indonesia yang berada
di pulau Jawa bagian barat dan utara Sumatera. Kekuatan gelombang
mendorong 600 ton blok terumbu karang menuju tepi pantai bersama
dengan arus tsunami yang besar.
3. 15 Juni 1896, gelombang setinggi 30 meter, disebabkan oleh gempa
bumi menyapu pantai timur Jepang. Sebanyak 27 ribu orang menjadi
korban.
4. 1 April 1946, tsunami April Fool, dipicu sebuah gempa yang terjadi di
Alaska, membunuh 159 orang, dan kebanyakan berada di kepulauan
Hawaii.
5. 9 Juli 1958, diingat sebagai tsunami terbesar yang pernah dicatat oleh
masa modern, Gempa di Teluk Lituya Alaska disebabkan oleh tanah
longsor yang awalnya dipicu oleh gempa bumi berskala 8,3 skala
richter. Gelombang sangat tinggi, tetapi karena wilayah tersebut relatif
terisolasi dan kondisi geologinya unik maka tsunami tidak
menyebabkan banyak kerusakan. Tapi hanya menenggelamkan satu
perahu dan membunuh dua orang

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai


berikut :

Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi,


tanah longsor, meteor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.

Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang


menyebabkan perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke
bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.

Dampak Tsunami sebagian besar mengakibatkan kerusakan parah dan


banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya upaya
untuk menghadapi tsunami baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat
terjadi tsunami dan setelah terjadi tsunami. Ada pula berbagai macam cara
untuk menanggulangi bencana tsunami.

B. Saran

Untuk mengantisipasi datangnya tsunami yang sampai saat ini belum


bisa diprediksikan dengan tepat kapan dan dimana akan terjadi maka dapat
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

Selalu waspada dan memantau dengan aktif informasi tentang bahaya


tsunami dari pihak yang berwenang terhadap adanya potensi tsunami
terutama penduduk yang bermukim didekat pantai.Menentukan tempat-
tempat berlindung yang tinggi dan aman jika terjadi tsunami. Menyediakan

14
persediaan makanan dan air minum untuk keperluan darurat dan
pengungsian. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-
barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian seperti
perlengkapan P3K atau obat-obatan.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://psb-psma.org/

Diakses pada tanggal 26 Maret 2021

http://ariatmancool.blogspot.com/2010/11/makalah-tentang-tsunami.html

http://cahyocenok.blogspot.com/2012/11/makalah-tentang-tsunami.html

http://alhiedjamal.wordpress.com/2012/11/05/makalah-tsunami/

http://makalahtsunami.blogspot.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami/

Diakses pada tanggal 26 Maret 2021

http://ismorosiyadi.blogspot.com/2011/11/artikel-tsunami.html/

http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=13675.0/

http://www.anneahira.com/proses-tsunami.htm/

http://harytami3.wordpress.com/2009/03/05/tsunami-penyebab-dan-akibatnya/

http://www.anneahira.com/penyebab-terjadinya-tsunami.htm

http://dwiwidiyastoto.blogspot.com/2010/03/penyebab-dan-cara-
penanggulangan.html

http://community.um.ac.id/showthread.php?53079-Mekanisme-Tsunami

http://gugling.com/kenali-ciri-ciri-tsunami.html/

Diakses pada tanggal 26 Maret 2021

http://www.pu.go.id/publik/ind/produk/info_peta/rwnbanjir/bencana2006/00gemp
atsunami15562006.htm
16
Diakses pada tanggal 26 Maret 2021

http://putunaghbali.blogspot.com/2012/04/dampak-positif-dan-dampak-negatif-
dari.html?m=1

Diakses pada tanggal 26 Maret 2021

17

Anda mungkin juga menyukai