Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN An. A DENGAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH

DI RUANG ARAFAH 3 RUMAH SAKIT ISLAMI FATIMAH CILACAP

Laporan kasus

Di susun oleh :

Umi azizah

19.03.0005

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKES SERULINGMAS CILACAP

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan limpahnya kami
dapat menyelesesaikan tugas makalah Asuhan Keperawatan Dasar Gangguan
Keseimbangan Suhu Tubuh berjalan dengan baik.

Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami Asuhan Keperawatan Dasar
Gangguan Keseimbangan Suhu Tubuh dengan benar.Ucapkan terimakasih kepada Dosen
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar makalah Asuhan
Keperawatan Gangguan Keseimbangan Suhu Tubuh.Tidak lupa saya sampaikan terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dalam menyusun
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi
para pembacanya.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini,Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca dengan kesempurnaan rancangan makalah ini.
Semoga rancangan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Cilacap,7 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI...............................................................................................................................4
I. KONSEP GANGGUAN KETIDAKSEIMBANGAN SUHU TUBUH.................................4
A. PENGERTIAN.....................................................................................................................4
B. ANATOMI FISIOLOGI.....................................................................................................4
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI..............................................................................4
D. PENATALAKSANAAN MEDIS........................................................................................5
E. PENGKAJIAN.....................................................................................................................5
F. GANGGUAN ATAU MASALAH YANG MUNGKIN MUNCUL..................................5
G. FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN...................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................8
TINJAUAN KASUS............................................................................................................................8
A. Pengkajian................................................................................................................................8
a) IDENTITAS DIRI KLIEN..................................................................................................8
b) RIWAYAT PENGKAJIAN................................................................................................8
c) PENGKAJIAN SAAT INI..................................................................................................8
D. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE.........................................................................................11
E. PROGRAM TERAPI..............................................................................................................12
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG............................................................................................12
B. ANALISA DATA....................................................................................................................12
INTERVENSI.................................................................................................................................14
IMPLEMENTASI...........................................................................................................................16
EVALUASI.....................................................................................................................................19
BAB IV...............................................................................................................................................22

ii
PEMBAHASAN.................................................................................................................................22
BAB V.................................................................................................................................................23
PENUTUP...........................................................................................................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Termoregulasi merupakan pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan. Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh
mekanisme fisiologis dan perilaku. Agar suhu tubuh tetap konstan dan berada
dalam batasan normal, hubungan antara produksi panas dan pengeluaran panas
harus dipertahankan. Hubungan regulasi melalui mekanisme kontrol suhu untuk
meningkatkan suhu diatur oleh hipotalamus posterior mengontrol produksi panas.
Hipertermi merupakan gangguan termoregulasi yang paling banyak dijumpai
pada anak yang membutuhkan perlakuan dan penanganan khusus serta berbeda
dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini dikarenakan apabila tindakan dalam
mengatasi demam tidak tepat dan lambat maka akan mengakibatkan pertumbuhan
dan perkembangan anak terganggu.
Kejang demam merupakan penyakit yang lazim ditemui pada bayi dan anak
usia 6 bulan hingga 4 tahun. Hampir 3% anak yang berumur dibawah 5 tahun
pernah mengalami kejang demam. Kejang demam biasanya timbul dengan anak
diatas suhu 38 C yaitu pada kondisi hipertermi.
Berdasarkan profil kesehatan indonesia tahun 2017 menunjukan bahwa
terdapat beberapa penyakit yang menimbulkan hipertermi diantaranya ada
DHF,kejang demam,typoid,diare,dan lain sebagainya. Kasus DHF terjadi pada
68.470 penderita dengan jumlah kematian 493 penderita. Provinsi lampung berada
pada urutan ke-24 dengan CFR 18,39% per 100.000 penduduk dan kasus diare
terjadi pada 1.725 penderita dengan jumlah kematian 34 penderita. Provinsi
lampung menduduki urutan ke 6 dengan 25 penderita.
Berdasarkan study cohort yang dilakukan annager dan teman-temannya pada
687 anak dengan umur rata-rata 18 tahun setelah kejang demam simpel memiliki
resiko hanya 2,4%. Sedangkan untuk anak-anak yang menderita kejang demam
kompleks memiliki peningkatan risiko 8,17 atau 49% tergantung pada
komplikasinya. Berdasarkan survey di rumah sakit umum jendral ahmad yani
diruang anak diperoleh pada tahun 2018 sebanyak 141 anak dengan kasus kejang

1
demam dan masalah yang bisa diangkat oleh tenaga keperawatan di ruang anak
rumah sakit ahmad yani adalah gangguan termoregulasi (hipertermia).
Peran perawat dalam penangan pasien dengan gangguan termorgulasi yaitu
melakukan pengkajian merupakan suatu proses yang mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien Pada umumnya tindakan keperawatan
yang dilakukan di rumah sakit terhadap penderita hipertermi yaitu kompres
hangat,dapat dilakukan dengan cara anjurkan pasien mengenakan pakaian yang
tipis,anjurkan pasien menggunakan selimut yang tipis, berikan udara yang sejuk
dan anjurkan pasien untuk banyak minum.

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mampu mendeskripsikikan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa
hipertermi di ruang arafah 3 rumah sakit islam fatimah cilacap
2. Tujuan khusus
a. Penulis dapat mendeskripsikan pengkajian pada An.A dengan diagnosa
hipertermi di ruang arafah 3 rumah sakit islam fatimah
b. Penulis mampu mendeskripsikan perencanaan tindakan yang sesuai pada
pasien An. A dengan diagnosa hipertermi di ruang arafah 3 rumah sakit
islam fatimah
c. Penulis mampu mendeskripsikan pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai
dengan standar praktek keperawatan pada pasien An.A dengan diagnosa
hipertermi di ruang arafah 3 rumah sakit islam fatimah cilacap
d. Penulis mampu mendeskripsikan evaluasi keperawatan pada pasien An.A
dengan diagnosa hipertermi di ruang arafah 3 rumah sakit islam fatimah

C. Manfaat penelitian
1. Rumah sakit islam fatimah
Laporan kasus ini dapat memberikan gambaran dalam pemberian asuhan
keperawatan bagi pasien hipertermi di ruang arafah 3 rumah sakit islam
fatimah
2. STIKES SERULINMAS CILACAP

2
Laporan kasus ini dapat memberikan informasi dna pengetahuan sebagai
wacana untuk pembelajaran tentang pasien hipertermi di ruang arafah 3
rumah sakit islam fatimah
3. Profesi
Laporan kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi perkuliahan
tentang hipertermi di ruang arafah 3 rumah sakit islam cilacap
4. Mahasiswa
Mendapatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan bagi penderita
hipertermi di ruang arafah3 rumah sakit islam fatimah

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

I. KONSEP GANGGUAN KETIDAKSEIMBANGAN SUHU TUBUH


A. PENGERTIAN
Ketidakseimbangan suhu tubuh merupakan kegagalan mempertahankan suhu
tubuh dalam parameter normal yang dapat mengganggu kesehatan (nanda,2015).
Ketidakseimbangan suhu tubuh dibagi menjadi dua yaitu hipertermia dan
hipotermia. Hipertermia adalah suhu tubuh inti diatas kisaran normal di urnal
karena kegagalan regulasi. Hipertermia merupakan suatu keadaan dimana
seseorang mengalami atau beresiko untuk mengalami kenaikan suhu tubuh secara
terus menerus lebih tinggi dari 37c atau 38c karena peningkatan kerentaan
terhadap faktor eksternal. Sedang hipotermia merupakan kegagalan termoregulasi
dibawah kisaran normal. Terdapat juga ketidakefektifan termoregulasi yaitu
flukutuasi suhu di antara hipotermia dan hipertermia.

B. ANATOMI FISIOLOGI
Sistem yang mengatur suhu tubuh memiliki 3 bagian yaitu sensor dibagian
permukan dan inti tubuh, integrator di hipotalamus, dan sistem efektor yang dapat
menyesuaikan produksi serta pengeluaran panas. (konzer,2011)
Panas di produksi dalam tubuh melalui metabolisme yang merupakan
reaksikimia pada sel tubuh. Makanan merupakan sumber bahan bakteri yang
utama bagi metabolisme. Hipertermi dapat disebabkan oleh gangguan otak atau
bahan reaksi yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan
demam. Zat pirogen ini dapat berupa protein,pecahan protein, dan zat lain.
Terutama toksin polisakarida yang dilepas oleh bakteri toksi/pirogen yang
dihasilkan dari degenarasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama
keadaan sakit (hidayah & uliyah,2016)
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
a. Dehidrasi penyakit atau trauma
b. Ketidakmampuan untuk menurunnya kemapuan untuk berkeringat
c. Pakaian yang tidak layak
d. Kecepatan metabolisme meningkat

4
e. Pengobatan/anastesi terpajan pada lingkungan yang panas
D. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Istirahat total
2. Peningkatan intake cairan
3. Pemberian penyuluhan sesuai penyakit
4. Memberikan kompres hangat bila demam
E. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Pada identitas pasien terdapat nama,umur, tanggal lahir, jenis kelamin, status
perkawinan, pekerjaan,alamat, agama, pendidikan, tanggal masuk RS, dan
tanggal pengkajian.
2. Riwayat pengkajian
Terdapat keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,riwayat penyakit
dahulu,riwayat penyakit keluarga, diagnosa medis,tindakan yang sudah di
lakukan, pemeriksaan penunjang.
3. Pengkajian saat ini
- Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
- Pola nutrisi dan metabolik
- Pola eliminasi
- Pola aktivitas dan latihan
- Pola tidur dan istirahat
- Pola persepsual
- Pola persepsi diri
- Pola seksualitas
- Pola peran hubungan
- Pola nilai dan keyakinan
4. Pemeriksaan fisik, merupakan pemeriksaan untuk mengetahui keadaan fisik
pasien seperti kesadaran,tekanan darah,nadi, pernafasan, berat badan, tinggi
badan,mata,kepala, hidung, telinga, mulut, leher, thorax, abdomen,
genetalia,punggung, ekstermitas.
F. GANGGUAN ATAU MASALAH YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan fluktuasi suhu
lingkungan

5
2. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna makanan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kendala lingkungan

G. FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN

N Dx. Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi Rasional


O (NIC) tindakan
1. Hipertermi Setelah dilakukan 1.hentikan 1.untuk
tindakan selama 2X24 aktivitas fisik menghentikan
jam diharapkan 2.monitor aktivitas
hipertermi berkurang tanda tanda pasien
dengan kriteria hasil : vital 2.untuk
1. Memonitor 3.monitor suhu mengetahui
ststus tbubuh kondisi dan
kesehatan menggunakan keadaan pasien
2. Mengetahui alat yang 3.untuk
hubungan usia sesuai mengetahui
dengan suhu 4.berikan obat suhu tubuh
tubuh anti menggigil pasien
3. Mengenali sesuai 4.untuk
kondisi trubuh kebutuhan menurunkan
yang dapat suhu tubuh
mempercepat pasien
produksi
4. Memodifikasi
intake cairan
sesuai
kebutuhan

2. Ketidakseimbang Setelah dilakukan 1.monitor 1.untuk


an nutrisi tindakan selama 2x24 adanya mual mengetahui
jam diharapkan muntah adanya keluha
ketidakseimbangan 2.identifikasi mual muntah
nutrisi berkurang adanya alergi 2.untuk

6
dengan dengan atau intoleransi mengetahui
Kriteria hasil : 3.anjurkan ada atau
1.Hemoglobin pasien terkait tidaknya alergi
2.Intake makanan dengan pada pasien
lewat mulut kebutuhan 3.untuk
3.Toleransi makanan makanan mengetahui
tertentu kebutuhan
makanan
pasien
3. Gangguan pola Setelah dilakukan 1.monitor atau 1.untuk
tidur tindakan 2x24 jam catat pola tidur mengetahui
diharapkan periode pasien dan pola dan jam
tidur pasien dengan jumlah jam tidur
optimal dengan tidur 2.untuk
kriteria hasil 2.bantu meningkatkan
1.Jam tidur meningkatkan kualitas jam
2.Pola tidur jumlah jam tidur pasien
3.Kualita tidur tidur 3.untuk
3.fasilitasi mempertahank
untuk an rutinitas
mempertahank waktu tidur
an rutinitas 4.agar pasien
waktu tidur dapat istirahat
4.batasi jumlah dengan cukup
pengunjung

7
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
a) IDENTITAS DIRI KLIEN
Dari hasil pengkajian tanggal 26 januari 2021 diruang ARRAFAH 3 RSI
FATIMAH CILACAP diperoleh data pasien seorang perempuan bernama
An.A dengan umur saat dikaji 1 tahun dengan alamat Progo RT05/RW08.
Klien beragama islam dan asli dari suku jawa,pasien masuk rumah sakit
pada tanggal 25 januari 2021 dengan diagnosa medis KDS.
b) RIWAYAT PENGKAJIAN
a. Keluhan utama saat masuk RS:
Keluarga Pasien mengatakan demam dirasa mulai dari hari senin
tanggal 25 januari 2021 dan kejang sudah 2 kali selama dirumah sejak
pukul 04.00 kemudian pasien langsung dibawa kerumah sakit Fatimah
pukul 22.40
b. Keluhan utama saat pengkajian
Keluarga pasien mengatakan pasien demam naik turun sejak senin pagi
c. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga Pasien mengatakan pasien demam dari hari senin pagi kejang
sudah 2 kali selama dirumah kemudian langsung dibawa kerumah sakit
pukul 22.40
d. Riwayat penyakit terdahulu
Keluarga Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah memiliki
riwayat kejang
e. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sama dengan
keluarganya

8
f. Diagnosa medik saat masuk rumah sakit (MRS),pemeriksaan
penunjang,dan tindakan yang telah dilakukan
Pasien mengatakan pada saat masuk rumah sakit diagnosa medisnya
KDS,sudah dilakukan TTV dan pemberian obat.
c) PENGKAJIAN SAAT INI
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga Pasien mengatakan pasien panas kejang susah tidur kemudian
pasien dibawa kerumah sakit
b. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit
Ibu Pasien mengatakan pasien pola makan baik,sehari makan 3 kali
sehari
Selama sakit
Ibu Pasien mengatakan pola makannya sedikit cuman beberapa sendok
,sehari hanya makan 2 kali dan tidak habis
c. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit
Ibu Pasien mengatakan sebelum sakit buang air besar 4 kali sehari
teksturnya lembek warna hijau
Selama sakit
Ibu Pasien mengatakan BAB masih lancar tetapi sedikit
b. Buang air kecil
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit buang air kecil sebanyak 3
kali
Selama sakit
Ibu Pasien mengatakan selama sakit buang air kecil masih normal
tidak ada perubahan buang air kecil
d. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum
Mandi

9
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
Keterangan :

1 :Mandiri
2 :Alat Bantu
3 :Dibantu Orang Lain
4 :Dibantu Orang Lain Dan Alat
5 :Tergantung Total

e. Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit
Ibu Pasien mengatakan pasien tidur normal 8 jam
Selama sakit
Ibu Pasien mengatakan pasien tidur hanya 1 jam dan sering terbangun
f. Pola persepsual
Sebelum sakit
Ibu Pasien mengatakan penglihatannya normal tidak ada gangguan
begitu juga dengan pendengarannya
Selama sakit
Ibu Pasien mengatakan penglihatannya normal
g. Pola persepsi diri
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan khawatir karena sebelumnya tidak pernah
sakit
Selama sakit
Ibu pasien mengatakan khawatir melihat anaknya sakit
h. Pola seksualitas
Sebelum sakit
Tidak ada gangguan saat berkemih
Selama sakit
Masih sama kondisinya
i. Pola peran dan hubungan

10
Sebelum sakit
Pasien berkomunikasi dengan baik pada keluarganya
Selama sakit
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik
j. Pola managemen koping stres
Sebelum sakit
Ibu Pasien mengatakan anaknya tidak rewel tidak menangis
Selama sakit
Ibu Pasien mengatakan anaknya sering menangis
k. Sistem nilai dan keyakinan
Sebelum sakit
Keluarga selalu mengajarkan berdoa sebelum dan sesudah makan
Selama sakit
Keluarga selalu mengajarkan berdoa

D. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE


1. Kesadaran: compos mentis
2. Tanda vital: TD: - mmHg,RR: 22x\menit N:88x/menit,S:38,2C
3. Berat badan: 8kg Tinggi badan: 80cm
4. Kepala: bentuk kepala simetris tidak ada benjolan,bekas luka,rambut bersih
kulit kepala bersih
5. Mata : mata normal tidak ada bekas luka tidak ada benjolan penglihatan jelas
bola mata simetris kanan kiri
6. Hidung: bentuk simetris kanan dan kiri ada bekas luka tidak ada polip
7. Telinga: bentuk simetris kanan dan kiri tidak ada benjolan tidak ada luka
pendengaran jelas
8. Mulut : mukosa bibir nkering bentuk mulut simetris warna bibir sedikit pucat
9. Leher: tidak ada bekas luka
10. Thorak
a. Payudara: normal
b. Jantung: irama jantung teratur
c. Paru:suara paru normal,saat bernafas tidak ada sesak
11. Abdomen: tidak ada luka,perut simetris
12. Ekstremitas:

11
a. Atas: terpasang infus DS 1\4 NS disebelah kiri

E. PROGRAM TERAPI
1. infus DS 1\4 NS 30 tpm mikro

2. injeksi autrain 100 mg kp

3. injeksi diazepam 2,5 mg kp

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A.Hasil pemeriksaan laboratorium

Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan rujukan Keterangan
Hemoglobin 10.9 9/DL 12-16
4000-
Leukosit 6.910 10’3/ul 10.000
Hematokrit 31 % 40-47
150.000-
Trombosit 164.000 10^3/ul 4000
Eritrosit 4.8 10^6/ul 4,0-5.0
HJL. Eosnofil 1 % 0-3
HJl.basofil 0 % 0-1
HJL.netrofil
batang 2 % 2-6
HJL.netrofil
segmen 59 % 50-70
HJL. Limfosit 37 % 20-40
HJL.monosit 1 % 2-8
NS 1 TES
NS 1 TES Positif Negatif

B. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Keluarga pasien Fliktuasi suhu lingkungan Ketidakefektifan

12
mengatakan pasien demam termoregulasi
naik turun sejak hari senin
pagi
Pasien kejang 2kali
dirumah
DO: Pasien tampak lemah
Pasien tampak gelisah
Raut wajah tegang
2. DS: Keluarga pasien Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
mengatakan setiap kali mencerna makanan nutrisi
makan tidak habis,pasien
makan nasi hanya sedikit
Keluarga pasien
mengatakan berat badan
pasien menurun
DO: Pasien tampak lemas
Bibir pasien tampak
pucat
Berat badan menurun
3. DS: Keluarga pasien Kendala lingkungan Gangguan pola tidur
mengatakan pasien tidur
hanya 1 jam dan sering
terbangun
DO: Pasien tampak lemas
Pasien tidak
bersemangat
Pasien tampak lesu

Diagnosa prioritas:

1. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan fluktuasi suhu lingkungan


2. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
makanan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kendala lingkungan

13
INTERVENSI
N Dx. Kep Tujuan Intervensi Rasional
o (NOC) (NIC) tindakan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1.Hentikan 1. Untuk
termoregulasi 2x24 jam diharapkan aktivitas fisik mengetahui
hipertermi berkurang 2. Monitor aktivitas pasien
dengan kriteria hasil : tanda tanda 2. Untuk
indikator A T A vital mengetahui
1.Memonitor 4 1 3. Monitor kondisi dan
perubahan suhu tubuh keadaan pasien
status menggunakan 3. Untuk
kesehatan alat yang mengetahuisuh
2.Melakukan 4 1
sesuai u tubuh pasien
tindakan
4.Berikan obat 4. Untuk
mandiri untuk
anti menggigil menurunkan
mengontrol
sesuai suhu tubuh
suhu tubuh
3.Mencegah 3 1 kebutuhan pasien
aktivitas
berlebihan
untuk
mengurangi
resiko
4Memodifikasi 4 1
aktivitas fisik
untuk
mengontrol
suhu tubuh
Keterangan data :
1.tidak pernah menunjukan
2.jarang menunjukan
3.kadang kadang
menunjukan
4.sering menunjukan

14
5.secara konsisten
menunjukan
2. Ketidakseimbang Setelah dilakukan tindakan 1.Monitor 1.Untuk
an nutrisi 2x24 jam diharapkan adanya mual mengetahui
ketidakseimbangan nutrisi muntah adanya keluhan
berkurang dengan kriteria 2.Identifikasi mual muntah
hasil : adanya alergi 2.Untuk
Indicator A T A atau intoleransi mengetahui
Hemoglobin 2 5 makanan yang ada atau
Intake 3 5
dimiliki pasien tidaknya alergi
makanan
3.Anjurkan pada pasien
lewat mulut
Toleransi 3 5 pasien terkait 3.Untuk
makanan dengan menegtahui
Keterangan data : kebutuhan kebutuhan
1.tidak adekuat makanan makanan
2.sedikit adekuat tertentu pasien
3.cukup adekuat
4.sebagian besar adekuat
5.sepenuhnya adekuat
3. Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan 1.Monitor atau 1.Untuk
tidur 2x24 jam diharapkan catat pola mengetahui
periode tidur pasien dengan tidurpasien dan pola dan jam
optimal dengan kriteria jumlah jam tidur
hasil : tidur 2.Untuk
Indicator A T A 2.Bantu meningkatkan
Jam tidur 3 5 meningkatkan kualitas jam
Pola tidur 3 5
Kualitas 3 5 jumlah jam tidur pasien
tidur tidur 3.Untuk
Keterangan data : 3.Fasilitasi mempertahank
1.sangat terganggu untuk an rutinitas
2.banyak terganggu mempertahank waktu tidur
3.cukup terganggu an rutinitas 4.Agar pasien
4.sedikit terganggu waktu tidur dapat istirahat
5.tidak terganggu 4.Batasi dengan cukup

15
jumlah
pengunjung

IMPLEMENTASI
No Dx Keperawatan Hari Implementasi Evaluasi Respon Paraf
Tgl
1. Ketidakefektifan Selasa 1.Perawat S: Pasien mau melakukan
termoregulasi 26 menyarankan untuk penghentian aktivitas fisik
januari menghentikan O: Pasien telah melakukan
07.00 aktivitas fisik penghentian aktivitas fisik

07.30 2.Mengkaji tanda S:Pasien mau melakukan


tanda vital seperti TTV
cek suhu nadi dan O:Pasien telah melakukan
saturasi oksigen penegcekan TTV

08.00 3.Mengkaji suhu S:Pasien mau dilakukan


tubuh pengecekan suhu tubuh
menggunakan alat O:Pasien telah melakukan
yang sesuai pengukuran suhu tubuh

08.30 4.Memberikan obat S: Keluarga pasien

16
yang sesuai bila memberikan izin untuk
diperlukan pemberian obat yang
diperlukan
O:Pasien tampak
menerima obat

2. Ketidakseimbangan Rabu 1.Mengkaji apakah S:Keluarga pasien


nutrisi 27 terjadi mual muntah mengatakan pasien tidak
januari merasa mual
14.10 O:Pasien tampak lebih
nyaman atau rileks

2.Mencari tahu
14.45 adanya S:Keluarga pasien
alergi/intolernasi mengatakan tidak
makanan yang memiliki alergi makanan
dimiliki pasien O:Pasien tampak
memakan apa saja

3.Menganjurkan
15.00 pasien terkait S:Keluarga pasien
dengan makanan mengatakan akan
tertentu melakukan anjuran
berdasarkan perawat
perkembangan usia O:Pasien tampak
kooperatif

17
3. Gangguan Pola 17.00 1.Menanyakan S:Keluarga pasien
Tidur waktu tidur pasien mengatakan pasien tidur
hanya 1 jam
O:Pasien tampak
teerbangun saat tidur

18.00 2.Menciptakan S:Keluarga pasien mau


lingkungan yang melakukan anjuran dari
kondusif perawat untuk
menciptakan lingkungan
yang kondusif
O:Keluarga pasien tampak
melakukan anjuran dari
perawat

18.30 3.Menganjurkan S:Keluarga pasien


pasien untuk mengatakan akan menaati
mempertahankan jadwal tidur yang
kebiasaan waktu dianjurkan perawat untuk
tidur anaknya
O:Keluarga pasien tampak
memahami anjuran dari
perawat

19.00 4.Membatasi S:Keluarga pasien


jumlah pengunjung mengatakan bersedia

18
O:Tidak terlihat ada
pengunjung

EVALUASI
No Dx. Keperawatan Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
1 Ketidakefektifan 27/01/202 S : Ibu pasien mengatakan demam
termoregulasi 1 anaknya sudah turun

O : Pasien sudah tidak rewel

A:
Indikator awal tujuan akhir
1.memonitor 4 1 1
perubahan
status
kesehatan
2.melakukan 4 1 1
tindakan
mandiri untuk
mengontrol
suhu tubuh
3.mencegah 3 1 1
aktivitas
berlebih untuk
mengurangi
resiko
4.memodifikas 4 1 1
i aktivitas fisik
untuk
mengontrol
suhu tubuh
Keterangan skala :
1.tidak pernah menunjukan

19
2.jarang menunjukan
3.kadang kadang menunjukan
4.sering menunjukan
5.secara konsisten menunjukan

P : Semua tearatasi, hentikan intervensi


2 Ketidakseimbangan S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah
nutrisi mulai mau makan

O : wajah pasien sudah tidak pucat

A:
indikator awal tujuan akhir
1.hemoglobi 2 5 5
n
2.intake 1 5 5
makanan
lewat mulut
3.intake 1 5 5
cairan lewat
mulut
Keteranga skala :
1.tidak adekuat
2.sedikit adekuat
3.cukup adekuat
4.sebagian besar adekuat
5.sepenuhnya adekuat

P : Semua teratasi, hentikan intervensi


3 Gangguan Pola S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah
Tidur mulai bisa tidur nyenyak

O : Pasien tampak senang dan sudah


tidak lemas

20
A:
indikator awal tujuan akhir
1.jam 3 5 5
tidur
2.pola 3 5 5
tidur
3.kualita 3 5 5
s tidur
Keterangan skala :
1.sangat terganggu
2.banyak terganggu
3.cukup terganggu
4.sedikit terganggu
5.tidak terganggu

P : Semua teratasi, hentikan intervensi

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Pada bab ini penulis mencoba membandingkan tahap awal proses keperawatan
An.A dengan diagnosa medis hipertermi yang dilakukan pada tanggal 26
januari 2021. Maka bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan
kenyataan yang diperoleh sebagai hasil pelaksanaan studi kasus. Penulis juga
membahas beberapa kesulitan yang ditemukan dalam pemberian asuhan
keperawatan terhadap An.A hipertermi dalam penyusunan asuhan kesehatan
saya merencanakan keperawatan yang meliputi
pengkajian,perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi

21
B. Dx keperawatan

1.Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan fluktuasi suhu


lingkungan

2.Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna


makanan

3.Gangguan pola tidur berhubungan dengan kendala lingkungan

BAB V

PENUTUP
A. Kekuatan dan kelemahan selama pengelolaan kasus
1. kekuatan dalam pengelolaan kasus adalah data yang diperoleh jelas dari klien
langsung sehingga pasien dapat bekerja sama untuk mengimplementasikan
intervensi

22
2. kelemahan dalam pengelolaan kasus adalah waktu yang kurang efektif karena
harus stand by dari seluruh kamar pasien dan mengumpulkan referensi terbaru yang
sulit di dapat

B. SARAN (ditujukan kepada rs,perawat,mahasiswa,dan institusi)

Tenaga kesehatan khususnya perawat diharapkan untuk melanjutkan asuhan


keperawatan yang sudah dikelola yang bertujuan untuk pemulihan kesehatan pasien

C. Daftar pustaka

https://id.scribd.com/doc/145626940/makalah-termoregulasi

https://docplayer.info/36931053-Keseimbangan-suhu-tubuh.html

NANDA, NIC, NOC, 2018, Panduan Penyusunan asuhan Keperawatan

23

Anda mungkin juga menyukai