Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

R
DENGAN DIAGNOSA HALUSINASI PENDENGARAN
DI BANGSAL TERATAI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

OLEH KELOMPOK 3 :
Titi Rusilawati
Sunarti
Moren A. Wagania

PROFESI NERS POLTEKKES YOGYAKARTA


TAHUN 2019/2020
LATAR BELAKANG
• Sekitar 450 juta orang didunia yang mengalami
gagguan jiwa. Kesehatan jiwa menjadi salah satu
masalah kesehatan yang signifikan di dunia. Terdapat
sekitar 35 juta orang terkena depresi (WHO,2014).
• Survei Global Health Data Exchange tahun 2017
menunjukkan ada 27,3 juta orang di Indonesia
mengalami masalah kejiwaan apabila dilihat dari data
Riset Kesehatan Dasar 2013 hingga 2018 angka
prevalensi gangguan mental meningkat hingga
mencapai angka 9.8.
• Berdasarkan data yang dihimpun oleh
Dinas Kesehatan DIY pada tahun 2016, terdapat
12.322 di antaranya, yang merupakan ODGJ dengan
halusinasi menempati urutan pertama (Menurut
Berita Nasional Republika)
PENGERTIAN
• Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
sensori persepsi yang dialami oleh pasien
gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi
berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus
yang nyata (menurut Zelika, 2015)
ETIOLOGI
• Faktor Predisposisi • Faktor Presipitasi
1. Faktor genetis 1. Sumber koping
2. Faktor neurobiologis 2. Kondisi kesehatan
Studi neurotransmitter 3. Lingkungan
Teori virus 4. Sikap/perilaku
Psikologis
JENIS HALUSINASI
• Menurut Yusalia, 2015
Halusinasi pendengaran (auditorik)
Halusinasi penglihatan (visual)
Halusinasi penghidu (olfactory)
Halusinasi peraba (tactile)
Halusinasi pengecap (gustatory)
Halusinasi cenesthetik
Halusinasi kinesthetic
RENTANG RESPON HALUSINASI
Respon adaptif Respon maladaptif

 Pikiran logis  Kadang-kadang  Waham


 Persepsi akurat proses pikir  Halusinasi
terganggu (distorsi
 Emosi konsisten  Sulit berespons
pikiran
dengan  Perilaku disorganisasi
 Ilusi
pengalaman  Isolasi sosial
 Menarik diri
 Perilaku sesuai
 Reaksi emosi >/<
 Hubungan sosial  Perilaku tidak biasa
harmonis
TANDA DAN GEJALA
• tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai,
• menggerakkan bibir tanpa suara,
• bicara sendiri,
• pergerakan mata cepat,
• diam,
• asyik dengan pengalaman sensori,
• kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan
realitas rentang perhatian yang menyempit hanya
beberapa detik atau menit,
• kesukaran berhubungan dengan orang lain,
• tidak mampu merawat diri
FASE HALUSINASI
1. Comforting (menyenangkan)
2. Condemning (menjijikan/menakutkan)
3. Controling (mengontrol)
4. Conquering (mengancam)
PENATALAKSANAAN
• Bina hubungan saling percaya
• Lakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 1-4
• Psikofarmakologis : obat, terapi kejang listrik
atau ECT dan terapi aktivitas kelompok (TAK)
POHON MASALAH
Akibat Resiko perilaku kekerasan

Core Problem Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

Penyebab Gangguan Konsep Diri : Harga diri


rendah
PENGKAJIAN
• Ruang Rawat/MRS : Teratai RS.Sardjito
• Tanggal Dirawat : 6 Desember 2019

I. Identitas Pasien
• Nama : Tn. R
• Umur : 50 th
• No.RM : 00.94.79.74
• Tgl Pengkajian : 9 Desember 2019
• Informan : Pasien dan data sekunder
II. Alasan Masuk
5 hari sebelum masuk RS pasien mengalami
gejalan berupa bingung, tampak mondar-
mandir, tidak tenang dirumah, pasien sering
mengulangi pertanyaan, kadang curiga dengan
anggota keluarga. Pasien tidak bisa tidur
walaupun obat telah diminum, obat diminum
tapi tidak lengkap. Keluarga membawa pasien
kontrol ke RSUD Wates namun pasien menolak
untuk disuntik bulanandan tampak bingung
sehingga dirujuk ke RSUP Sardjito
III. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? Ya
2. Pengobatan sebelumnya : kurang berhasil

Penjelasan :
Pasien mengatakan sering masuk keluar RS (ruang jiwa)
sejak dulu, susah tidur, obat tidak lengkap diminum
karena menurut pasien sama saja kondisi ketika minum
obat maupun tidak minum obat. Pasien mengatakan tidak
pernah melakukan maupun mengalami penganiayaan
baik fisik, seksual, kekerasan dalam keluarga. Pasien
hanya merusak barang-barang seperti gelas, piring dan
perabotan lain karena frustasi ingin sembuh
• Pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan

Penjelasan :
Pasien mengatakan bila bekerja di suatu tempat
cepat berhenti / tidak bertahan lama,
dikarenakan lama mendapat pekerjaan pasien
membakar semua gambar designnya. Pada
status RM didapatkan data pasien jatuh dari
sepeda waktu SD dan tidak diperiksakan
IV. Pemeriksaan Fisik
1.Tanda vital
• TD : 132/64 mmHg HR : 111x/menit
• S : 36,2° C RR : 20x/menit

2. Antropometri
• BB : 60 kg TB : 167 cm
• 1. Genogram
+ + + +

+ + + +

Keterangan : + Meninggal Perempuan Tinggal


bersama
Pasien Laki-laki

Penjelasan :
Pasien mengatakan anak ke 4 dari 7 bersaudara, orang tua dan kakek nenek sudah
meninggal karena sakit tua. Pasien tinggal serumah dengan kakaknya yang belum
menikah. Dalam keluarga dikatakan tidak ada riwayat gangguan jiwa
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Pasien mengatakan dari semua bagian tubuh “biasa saja”

b. Identitas
Pasien mengatakan dirinya seorang laki-laki, sebelum masuk RS hanya
menganggur dan membantu kakaknya menjual pakan ternak

c. Peran
Pasien mengatakan jika dirumah dalam keluarga membantu kakak
perempuannya menjual pakan ternak juga melakukan kegiatan seperti
mencuci piring dan perabotan rumah tangga lainnya. Pasien tidak
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin di lakukan ECT supaya cepat pulang RS,

e. Harga Diri
Pasien mengatakan jika ada tamu dirumah merasa “malu” dan berpikir
orang-orang mengetahui dirinya sakit jiwa sehingga pasien hanya
berhubungan dengan keluarganya
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti adalah kakaknya yang belum
menikah

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat


Pasien mengatakan tidak mengikuti kegiatan kelompok / masyarakat

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Pasien mengatakan sulit membangun hubungan dengan orang lain,
cenderung menghindar bila bertemu orang lain
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien menganut agama islam , pasien mengatakan ketika ada suara-
suara yang tidak nyata muncul akan berkurang ketika diucapkan kalimat
istighfar

b. Kegiatan ibadah
Saat dikaji, pasien mengatakan sudah tidak pernah sholat karena tidak
mendengar suara adzan, mau sholat jika mendengar suara adzan

IV. Status Mental


1. Penampilan : Tidak rapi
Saat dikaji, tali baju tidak diikat, kumis dan jenggot tidak rapi

2. Pembicaraan : Inkoheren
Asien berbicara dengan pembicaraan yang sulit dipahami, alur kacau
3. Aktivitas Motorik : Normoaktif
Normoaktif adalah dorongan yang wajar untuk bergerak dan relevan
dengan lingkungan

4. Alam Perasaan : Sedih


Saat dikaji, pasien mengatakan sedih karena belum di lakukan tindakan
ECT

5. Afek : Tumpul
Ada perubahan roman muka saat diwawancara dengan pasien, ketika
stimulus menyenangkan tertawa, stimulus yang tidak menyenangkan
roman muka berubah

6. Interaksi Selama Wawancara : Defensif


Saat dikaji pasien kooperatif walau kadang alur bicara kacau, kontak
mata ada. Pasien selalu berusaha mempertahankan pendapat
contohnya ketika dijelaskan manfaat mengobrol dengan orang lain
pasien mengatakan “untuk apa”
7. Persepsi : Pendengaran
Pasien mengatakan mendengar suara keras orang-orang yang lewat dan
berbicara supaya sengsara, akan disiksa, mendengar suara lebah dan
malaikat yang akan mengancam dirinya supaya mati. Waktu muncul
suara-suara setiap tidak istirahat juga saat sendiri. Jika suara semakin
keras pasien mengucapkan kalimat istighfar

8. Proses Pikir
Saat wawancara ketika diberikan pertanyaan langsung menjawab
pertanyaan yang sesuai sampai pada tujuan kadang melanjutkan
pembicaraan dengan alur kacau

9. Isi Pikir
Ada ide curiga dirinya diguna-guna sehingga tidak bisa tidur siang

10. Tingkat Kesadaran


Saat diwawancara, tidak ada gangguan tingkat kesadaran dan orientasi
baik waktu, tempat maupun orang
11. Memori
Saat dikaji didapatkan data memori jangka panjang beberapa tahun yang
lalu sudah lupa tapi untuk hal-hal berkesan diingat seperti teman
sekawan waktu SLTA dan ketika di restrain, untuk memori jangka pendek
tidak ada gangguan, pasien mengingat seminggu yang lalu masuk RS
diantar keluarga

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Saat dikaji, pasien dapat berhitung penambahan angka dan mampu
menjawab pertanyaan dengan baik

13. Kemampuan Penilaian


Saat dikaji, perawat memberi pilihan kepada pasien memilih mandi dulu
sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi dan pasien dapat
memilih mandi dulu sebelum makan biar terasa segar

14. Daya Tilik Diri


Pasien mengatakan mengetahui mengapa sampai dirawat di ruang
Teratai karena sakit jiwa dan dirinya tidak menyalahkan orang lain
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan : Bantuan minimal
2. BAB/BAK : Bantuan minimal
Pasien mengatakan makan 3x/hari nasi, ikan, sayur, ditambah snack. Pasien
makan pakai sendok, porsi makan hampir habis hanya jika ada makanan yang
tidak disukai maka tidak dimakan. BAB 1x/hari tiap bangun tidur, BAK sering
tapi tidak dihitung. BAB/BAK di kamar mandi, merapikan dan memakai
pakaian di kamar mandi

3. Mandi : Bantuan minimal

4. Berpakaian/Berhias : Bantuan minimal

5. Istirahat dan Tidur


Tidur malam jam 20.00 – 04.00
6. Penggunaan Obat : Bantuan minimal
7. Pemeliharaan Kesehatan : Perawatan lanjutan
8. Kegiatan Dalam Rumah :
Membantu kakak menjual pakan ternak, mencuci perabotan
rumah seperti piring, gelas
9. Kegiatan di Luar Rumah : Tidak ada

Penjelasan no. 3-9


Pasien mengatakan mandi dan sikat gigi serta mengganti pakaian
1x/hari di pagi hari pukul 05.00. Untuk therapy pasien
preokupasi ECT, obat diminum saat sore hari. Saat dirumah,
pasien membantu menjual pakan ternak dan membantu
mencuci perabotan rumah.
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Masalah dengan dukungan kelompok :
Pasien tidak bersosialisasi dengan kelompok diluar rumah

Masalah dengan dukungan lingkungan :


Pasien tidak bersosialisasi dengan lingkungan diluar rumah

Masalah dengan pendidikan :


Pasien merupakan lulusan SLTA

Masalah dengan pekerjaan :


Pasien dulunya sering berpindah-pindah tempat kerja, jika dirumah
sering membantu kakaknya berjualan pakan ternak dan mencuci piring

Masalah dengan perumahan :


Pasien tinggal serumah dengan kakaknya
Masalah ekonomi :
Pasien saat ini tidak bekerja karena di rawat di RS, di rumah pembiayaan
ditanggung oleh kakaknya

Masalah dengan pelayanan kesehatan :


Pasien tidak mau kontrol rutin di RS

Masalah lainnya:
Masuk RS karena obat yang diminum tidak lengkap, pasien merasa sama
saja minum obat atau tidak

X. Pengetahuan Kurang Tentang


• Koping
• Obat-obatan
XII. Aspek Medik

Diagnosa Medik :
Skizofrenia tak terinci d/d skizofrenia paranoid

Terapi Medik
Zyperexa 1 amp / 24 jam via IM
Seroguel XR 400 mg / 24 jam via PO
Haloperidol 5 mg / 24 jam (ekstra) via IM
Chlorpromazine 50 mg (extra) via PO
ANALISA DATA
NO. DATA PENYEBAB MASALAH

1. DS : Gangguan sensori
Pasien mengatakan mendengar suara- persepsi
suara keras sehingga tidak bisa (D. 0085)
istirahat juga suara lebah dan malaikat
yang mengancam dirinya supaya mati

DO :
- Pasien tampak berbicara sendiri
- Berjalan mondar-mandir
- Tidak bisa istirahat

2. DS : Harga diri rendah


Pasien mengatakan malu saat (D. 0086)
bertemu orang dan segera
menghindar,pasien beranggapan orang
lain mengatakan dirinya sakit jiwa

DO :
- Kontak mata ada tapi kurang
- Lesu dan tidak bergairah
- Berbicara pelan daninkoheren
ANALISA DATA
NO. DATA PENYEBAB MASALAH

3. DS : Ketidakadekuatan Ketidakpatuhan
Pasien mengatakan menginginkan pemahaman (D. 0114)
dilakukan tindakan ECT dan kadang
minum obat tidak lengkap

DO :
- Perilaku tidak menjalankan
anjuran dan program pengobatan
- Masalah kesehatan menetap

4. DS : Resiko Perilaku
Pasien mengatakan memecahkan Kekerasan
gelas, piring karena frustasi tidak (D. 0146)
kunjung sembuh

DO : -

5. Ds : Defisit Perawatan Diri


Pasien mengatakan sikat gigi 1x/hari, (D. )
mandi 1x/hari
DO :
- Tali baju tidak diikat
- Kumis dan jenggot tidak rapi
- Gigi tampak kotor
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
pendengaran
2. Harga diri rendah kronis
3. Defisit perawatan diri
4. Ketidakpatuhan berhubungan dengan
ketidakadekuatan pemahaman (defisit
kognitif )
5. Resiko perilaku kekerasan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)

Senin, Gangguan sensori persepsi Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen halusinasi (I.
09 /12- 2019 : halusinasi pendengaran keperawatan selama 3x7 09288)
jam 10.40 jam diharapkan persepsi Strategi pelaksanaan 1-4
sensori pasien membaik
dengan kriteria hasil :

1. Verbalisasi mendengar
suara-suara menurun
2. Perilaku halusinasi
menurun
3. Menarik diri menurun
4. Melamun menurun
5. Curiga menurun
6. Mondar-mandir
menurun
7. Respon sesuai
stimulus membaik
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)

Senin, Harga diri rendah kronis Setelah dilakukan tindakan 1. Promosi harga diri
09 /12- 2019 keperawatan selama 3x7 (I.09308)
jam 10.40 jam diharapkan harga diri 2. Promosi hubungan positif
pasien mmeningkat (I.09309)
dengan kriteria hasil :
Strategi pelaksanaan 1-3
1. Penilaian diri positif
meningkat
2. Kontak mata
meningkat
3. Gairah aktifitas
meningkat
4. Perasaan malu
menurun
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)

Senin, Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan perawatan diri (I.
09 /12- 2019 keperawatan selama 3x7 11348)
jam 10.40 jam diharapkan perawatan 2. Dukungan perawatan diri
diri meningkat dengan berhias (I.
kriteria hasil : 3. Dukungan perawatan diri
berpakaian (I. 11350)
1. Kemampuan mandi 4. Dukungan perawatan diri
meningkat mandi (I.
2. Mengenakan pakaian
meningkat Strategi pelaksanaan 1-4
3. Minat melakukan
perawatan diri
meningkat
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)

Senin, Resiko perilaku kekerasan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi resiko (I.14502)
09 /12- 2019 keperawatan selama 3x7 2. Manajemen keselamatan
jam 10.40 jam diharapkan kontrol lingkungan (I.14513)
meningkat dengan kriteria 3. Manajemen medikasi
hasil : (I.14517)

1. Verbalisasi ancaman
kepada orang lain
menurun
2. Perilaku menyerang
menurun
3. Perilaku merusak
lingkungan sekitar
menurun
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

Senin, Gangguan sensori persepsi Jam 10.45 Jam 09.00


09 /12- 2019 : halusinasi pendengaran 1. Manajemen S:
halusinasi SP 1 Pasien mengatakan masih
- Membina hubungan mendengar suara-suara bisikan
saling percaya yang tidak nyata dan sudah
- Melakukan kontrak mencoba mengontrol dengan
waktu dan tempat cara menghardik
- Mengajarkan cara O:
menghardik halusinasi - Ada kontak mata tapi
kurang
- Pasien kooperatif diajak
komunikasi
- Pasien bisa mengutarakan
perasaan yang dialami
- Pasien dapat mengikuti
cara menghardik halusinasi
- Pasien dapat menyebutkan
2 dari 4 SP halusinasi
- Pasien masih banyak
melamun
A : Persepsi sensori
pendengaran sesuai kriteria
belum teratasi
P : Kontrak waktu lanjutkan SP
2 patuh minum obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

Senin, Harga diri rendah kronis Jam 11.00 Jam 14.00


09 /12- 2019 1. Promosi harga diri S:
SP 1 Pasien membalas salam,
- Membina hubungan mengungkapkan perasaan,
saling percaya menyatakan buat apa bertemu
- Melakukan kontrak orang lain karena mereka
waktu dan tempat menganggap dirinya gila
- Melatih kemampuan O:
positif diri yang dimiliki - Ada kontak mata tapi
pasien kurang
- Penilaian diri masih kurang
- Berjalan wajah tidak
menunduk
- Pasien mampu merespon
pertanyaan perawat
- Tampak pasien membaca
koran
A : Masalah harga diri rendah
sesuai kriteria hasil belum
teratasi
P : Kontrak waktu lanjutkan SP
2
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

Senin, Defisit perawatan diri Jam 11.15 Jam 14.00


09 /12- 2019 1. Dukungan perawatan S:
diri SP Pasien mengatakan mandi,
- Membina hubungan sikat gigi 1x/hari di pagi hari
saling percaya jam 05.00 setelah bangun tidur
- Melakukan kontrak ,menurut pasien karena tidak
waktu dan tempat berkeringat jadi mandi 1x/hari,
- Melatih pasien cara BAB/BAK di toilet, berpakaian
perawatan kebersihan ganti 1x/hari, makan 3x/hari
diri dengan sendok dan tempat
makan plastik

O:
- Kemampuan mandiri
dengan bantuan minimal
- Badan tidak bau
- Gigi tampak kotor

A : Masalah defisit perawatan


diri sesuai kriteria hasil belum
teratasi

P : Kontrak waktu lanjutkan SP


2 melakukan berhias/
berdandan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

Senin, Resiko perilaku kekerasan Jam 11.30 Jam 14.00


09 /12- 2019 1. Pencegahan perilaku S:
kekerasan Pasien mengatakan sebelum
SP 1 masuk RS membanting piring
- Membina hubungan gelas saat marah
saling percaya dengan O:
pasien - Pasien tenang, tidak
- Melakukan kontrak mengamuk
waktu - Tidak ada kata-kata yang
- Memberi edukasi dan mengancam
mengajarkan cara - Pasien dapat
mengontrol marah mengungkapkan
dengan cara fisik tarik perasaannya
nafas - Pasien melakukan aktifitas
menonton tv

A : Perilaku merusak lingkungan


sekitar menurun

P : Kontrak waktu lanjutan


intervensi SP 2
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Selasa, 1. SP 2 Jam 14.00


10 /12- 08.30 1. Membina hubungan saling percaya S:
2019 08.35 2. Memvalidasi kemampuan pasien Pasien mampu mengenali
08.37 melakukan latihan menghardik nama perawat, bisa
3. Melatih cara pasien mengontrol memberikan umpan balik
halusinasi dengan patuh minum obat mengontrol halusinasi
08.45 6 benar dengan minum obat
4. Menyampaikan umpan balik pasien O:
mengontrol halusinasi - Obat diberi sesuai
aturan
- Pasien menyebutkan
nama perawat Bu Titi,
Bu Narti, Moren
- Tampak
memperagakkan cara
menghardik dan
menyebutkan manfaat
obat

A : Masalah GSP sesuai


kriteria hasil SP 2 teratasi

P : Kontrak waktu lanjutan


intervensi SP 3
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Rabu, 1. SP 3 Jam 14.00


10 /12- 08.30 1. Membina hubungan saling percaya S:
2019 08.35 2. Memvalidasi kemampuan pasien Pasien mampu mengenali
melakukan latihan menghardik dan nama perawat, bisa
patuh minum obat memberikan umpan balik
08.37 3. Melatih cara mengantrol halusinasi mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap saat dengan menghardik, minum
halusinasi datang obat. Pasien bercakap-
08.45 4. Menyampaikan umpan balik pasien cakep dengan perawat
mengontrol halusinasi dan O:
memasukkan pada jadwal kegiatan - Tampak memperagakan
harian cara menghardik dan
menyebutkan manfaat
obat
- Tampak bercakap-cakap
dengan petugas

A : Masalah GSP sesuai


kriteria hasil SP 3 teratasi

P : Kontrak waktu lanjutan


intervensi SP 4
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Selasa, 2. SP 2 Jam 14.00


09 /12- 08.50 1. Membina hubungan saling percaya S:
2019 08.52 2. Memvalidasi kegiatan sebelumnya Pasien mampu mengenali
hari pertama nama perawat dan
08.55 3. Melatih aspek positif (kemampuan) menyebutkan nama perawat
ke 2 yang dimiliki pasien yaitu juga dapat mengungkapkan
menggambar, merapikan tempat perasaannya
tidur O:
09.00 4. Menyampaikan umpan balik dari - Pasien mampu duduk
pasien tentang aspek positif yang berdampingan
dimiliki - Mampu merespon
pertanyaan perawat
- Kontak mata ada
- Pasien melakukan
jadwal kegiatan
sebelumnya

A : Masalah HDR sesuai


kriteria hasil SP 2 teratasi

P : Kontrak waktu lanjutan


intervensi SP 3
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Rabu, 2. SP 3 Jam 14.00


10 /12- 08.50 1. Membina hubungan saling percaya S:
2019 08.52 2. Memvalidasi kegiatan sebelumnya Pasien mampu mengenali
hari pertama dan kedua nama perawat dan
08.54 3. Memberi dukungan positif pada menyebutkan nama perawat
pasien juga dapat menyebutkan
09.00 4. Menyampaikan feed back dari pasien aspek positifnya merapikan
tentang kegiatan yang telah tempattidur, menggambar,
dilakukan di rumah bekerja mencuci
piring dan menjual pakan
ternak
O:
- Pasien mampu
mengungkapkan
perasaan
- Pasien mau duduk
berdampingan
- Mampu merespon
pertanyaan perawat

A : Masalah HDR sesuai


kriteria hasil SP 3 teratasi

P : Monitor pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Selasa, 5. SP 2 Jam 14.00


09 /12- 08.50 1. Membina hubungan saling percaya S:
2019 08.52 2. Memvalidasi kegiatan sebelumnya Pasien mampu mengenali
hari pertama nama perawat dan
08.55 3. Melatih cara berdandanberhias menyebutkan nama perawat
09.00 4. Menyampaikan umpan balik dari juga dapat mengungkapkan
pasien tentang aspek positif yang perasaannya
dimiliki O:
- Rambut, kumis dan
jenggot sudah dirapikan
- Mampu merespon
pertanyaan perawat
- Kontak mata ada
- Pasien melakukan
jadwal kegiatan
sebelumnya

A : Masalah DPD sesuai


kriteria hasil SP 2 teratasi

P : Kontrak waktu lanjutan


intervensi SP 3
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Rabu, 5. SP 3 Jam 14.00


10 /12- 08.50 1. Membina hubungan saling percaya S:
2019 08.52 2. Memvalidasi kegiatan sebelumnya Pasien mampu mengenali
hari pertama dan kedua nama perawat dan
08.55 3. Melatih cara makan dengan baik menyebutkan nama perawat
09.00 4. Menyampaikan umpan balik dari juga dapat mengungkapkan
pasien tentang aspek positif yang perasaannya, menyatakan
dimiliki makan 3x/hari memakai
sendok dan piring
aluminium
O:
- Rambut, kumis dan
jenggot sudah dirapikan
- Mampu merespon
pertanyaan perawat
- Kontak mata ada
- Pasien melakukan
jadwal kegiatan
sebelumnya

A : Masalah DPD sesuai


kriteria hasil SP 3 teratasi

P : Kontrak waktu lanjutan


intervensi SP 4
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Selasa, 4. 09.15 1. Memonitor pemberian obat yang Jam 14.00


09 /12- telah diatur S:
2019 09.20 2. Menjadwalkan kegiatan harian Pasien mengatakan
selama menjalani pengobatan meminum obat setiap sore
09.30 3. Memastikan obat diminum pasien obat diminum 1 macam,
disuntik 1 macam

O:
- Tidak ada alergi obat
- Zyperexa 1 amp / 24 j
via IM, seroquel XR 400
mg/24 jam via PO
- Kegiatan terjadwal
dilakukan sebagian

A : Masalah ketidakpatuhan
teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Rabu, 4. 09.15 1. Memonitor pemberian obat yang Jam 14.00


10 /12- telah diatur S:
2019 09.20 2. Menjadwalkan kegiatan harian Pasien mengatakan
selama menjalani pengobatan meminum obat setiap sore
09.30 3. Memastikan obat diminum pasien obat diminum 1 macam,
disuntik 1 macam

O:
- Tidak ada alergi obat
- Zyperexa 1 amp / 24 j
via IM, seroquel XR 400
mg/24 jam via PO
- Kegiatan terjadwal
dilakukan sebagian

A : Masalah ketidakpatuhan
teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
- Edukasi manfaat rutin
minum obat dan
kerugiannya
- Monitoring pemberian
obat
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Selasa, 3. SP 2 Jam 14.00


09 /12- 09.15 1. Membina hubungan saling percaya S:
2019 09.20 2. Mengevaluasi kegiatan hari pertama Pasien mengatakan
09.30 3. Mepertahankan lingkungan yang kegiatan yang dibuat tidak
aman bagi pasien dengan salah satu semua dilakukan, pasien
cara tempat makan serta perabotan mengatakan tidak berbicara
makan tidak terbuat bahan pecah kasar jika meminta,
belah menolak, menanyakan
09.40 4. Memberi edukasi cara mengontrol sesuatu
marah dengan cara verbal (menolak
dengan baik, meminta dengan baik, O:
menanyakan dengan baik) - Tampak tenang
- Tidak mengamuk
- Tidak ada kata-kata
mengancam
- Pasien kooperatif

A : Masalah RPK sesuai


kriteria hasil SP 2 teratasi

P : Lanjutkan intervensi
kontrak waktu SP 3
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx. Kep Jam Implementasi Evaluasi

Rabu, 3. SP 3 Jam 14.00


10 /12- 09.15 1. Membina hubungan saling percaya S:
2019 09.20 2. Mengevaluasi kegiatan hari pertama Pasien mengatakan
09.30 3. Mepertahankan lingkungan yang kegiatan yang dibuat tidak
aman bagi pasien dengan salah satu semua dilakukan, pasien
cara tempat makan serta perabotan mengatakan tidak solat
makan tidak terbuat bahan pecah karena tidak mendengar
belah adzan
09.40 4. Memberi edukasi cara mengontrol
marah dengan cara spiritual sholat O:
- Tampak tenang
- Tidak mengamuk
- Tidak ada kata-kata
mengancam
- Pasien kooperatif

A : Masalah RPK sesuai


kriteria hasil SP 3 teratasi

P : Lanjutkan intervensi
kontrak waktu SP 4
JURNAL TERKAIT
1. Wijayati Fitri, dkk. 2019. Health Information : Jurnal Penelitian. Penerapan
Intervensi Manajemen Halusinasi Terhadap Tingkat Agitasi Pada Pasien
Skizofrenia.
Kesimpulan :
Penerapan terapi manajemen halusinasi dengan bercakap-cakap
berpengaruh meningkatkan keamanan, kenyamanan dan orientasi
realita terhadap tingkat agitasi , gelisah dan insomnia pasien
halusinasi pendengaran
1. Anis Muhammad. 2017. JNursing Journal. Upaya Penurunan Intensitas Halusinasi
Dengan Memotivasi Melakukan Aktivitas Secara Terjadwal
Kesimpulan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, pasien dapat mengontrol
serta mengurangi intensitas halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal, adapun hal ini membutuhkan perawatan yang lebih
lanjut dengan kerja sama antar tim medis dan support system dari
keluarga
MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai