Anda di halaman 1dari 34

Nama kemompok: 4

• A. A. YOGA MAHENDRA PUTRA (17C10162)


• I KADEK DHARMA PUTRA (17C10168)
• NI LUH PUTU DEVI WARDANI (17C10173)
• NI MADE MONIKA TARI (17C10174)
• GEK AYU PUTU DIAH SULASIH (17C10176)
• NI PUTU LINDA ANDINI (17C10187)
• I GEDE KAMA BUDIANTARA DITHA (17C10194)
• AYU DIAN PERMATA DEWI (17C10116)
DEFINISI

halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dimana klien


mempersepsikan sesuatu melalui panca indera tanpa ada stimulus
eksternal. Halusinasi berbeda dengan ilusi, dimana klien mengalami
persepsi yang salah terhadap stimulus, salah persepsi pada halusinasi
terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang terjadi, stimulus internal
dipersepsikan sebagai sesuatu yang nyata ada oleh klien.
Etiologi

1. Faktor predisposisi 2. Faktor presipitasi


a. Faktor perkembangan a. Dimensi fisik
b. Faktor sosiokultural b. Dimensi emosional
c. Faktor biokimia c. Dimensi intelektual
d. Faktor psikologis d. Dimensi sosial
e. Faktor genetic e. dimensi spiritual
Rentang Respon Halusinasi

Respon adaptif Respon maladaptive

 Pikiran logis  Kadang-kadang proses  Waham


 Persepsi akurat pikir terganggu  Halusinasi
 Emosi konsisten dengan (distorsi pikiran  Sulit berespons
pengalaman  Ilusi  Perilaku
 Perilaku sesuai  Menarik diri disorganisasi
 Hubungan sosial  Reaksi emosi >/<  Isolasi sosial
harmonis  Perilaku tidak biasa
Jenis Halusinasi
1. Halusinasi pendengaran (auditorik) 70 %
2. Halusinasi penglihatan (visual) 20 %
3. Halusinasi penghidu (olfactory)
4. Halusinasi peraba (tactile)
5. Halusinasi pengecap (gustatory)
6. Halusinasi cenesthetik
7. Halusinasi kinesthetic
Fase Halusinasi
1.Fase 1 : Comforting
2.Fase II: Condemning
3.Fase III: Controlling
4.Fase IV: Conquering
POHON MASALAH
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

SP1P (Pasien) :
Mengidentifikasi jenis halusinasi klien.
Mengidentifikasi isi halusinasi klien.
Mengidentifikasi waktu halusinasi klien.
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien.
Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi klien.
Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi klien.
Mengajarkan klien menghardik halusinasi.
Menganjurkan klien memasukkan cara mengardik ke dalam kegiatan harian.
SP2P (Pasien) :
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
SP3P (Pasien) :
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
SP4P (Pasien) :
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur.
Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
SP1K (Keluarga) :
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami klien,
tanda dan gejala halusinasi, serta proses terjadinya
Menjelaskan cara merawat klien dengan halusinasi
SP2K (Keluarga) :
Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien dengan halusinasi
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien halusinasi
SP3K (Keluarga) :
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
Menjelaskan follow up kegiatan klien setelah pulang/ selama di rumah
Pengkajian

Identitas Klien :

Nama : T.M (L)


Umur : 33th
Alamat : Br. Kawan Serangan
Pekerjaan :-
Informan : Ibu pasien
Tgl pengkajian : 8 oktober 2019 \
No Rm :-
Alasan Masuk

- Saat pengkajian pasien tampak tenang sesekali pasien bengong sambil menatap sesuatu

Faktor Presipitasi/Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengalami gangguan kejiwaan sejak kelas 2


SMP. Pasien pernah mengalami kekerasan fisik
dipukuli pada area wajah dan punggung oleh
tetangganya sehingga pasien trauma. Ibu pasien
mengataka saat kondisi pasien tidak stabil, pasien slalu
berteriak dan mengamuk sambil menyebutkan nama
tetangga tersebut. Ibu pasien mengatakan seperti ada
yang membisikan kepada pasien nama tetangganya
tersebut. Pasien sering bercerita kepada ibunya.
FAKTOR PREDISPOSISI

1.Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?


-Ya
jelaskan : Ibu pasien mengatakan pasien sempat mengamuk dan menjadi pendiam
sejak kelas 2 SMP dan sempat dirawat di RSJ Provinsi Bali.
2. Pengobatan sebelumnya
- Berhasil
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
- ya
jelaskan : Patah tulang kaki akibat terjatuh dari pohon
RIWAYAT PSIKOSOSIAL

1. Aniaya fisik
-usia 13th
jelaskan :Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah melakukan kekerasan terhadap orang lain,
pasien hanya mengucapkan kata-kata kasar saat marah.

2. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
- Ibu pasien mengatakan pasien kecewa karena tidak menjadi juara di kelasnya.
- Pasien mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh tetangganya sehingga setiap kambuh pasien
berteriak memanggil nama tetangganya tersebut, seperti ada yang membisikan nama tetangganya itu.
Masalah keperawatan : Halusinasi (Gangguang Persepsi Sensori)
3. Kesan Kepribadian klien
-Extrovert
jelaskan : Ibu pasien mengatakan pasien sangat suka mengobrol, tidak bisa di stop dan berbicara tidak teratur
atau kurang jelas.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
-tidak

1. Penampilan
- pasien nampak berpakaian tidak rapi
2. Kesadaran
 Kwantitatif/ penurunan kesadaran
- Compos mentis
 Kwalitatif
-gangguan tidur (Ibu pasien mengatakan pasien tidur pada siang hari dan menonton tv pada malam
hari hingga pagi)
3. Disorientasi
-waktu (Ibu pasien mengatakan pasien tidur pada siang hari dan menonton tv pada malam hari
hingga pagi.)
4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor
 Kelambatan
-hipokinesia, hipoaktivitas
 Peningkatan
- hiperkinesia, hiperaktivitas
5. Afek/ Emosi
-Ibu pasien mengatakan saat kambuh pasien dapat ditenangkan tetapi labil,
terkadang tenang dan terkadang tidak atau susah ditenangkan.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan.
6. Persepsi
-Ibu pasien mengatakan bahwa, pasien bercerita saat emosi atau kondisi tidak
baik seperti ada orang yang membisikan nama orang yang dia benci.
Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran.
7. Proses Pikir
 Arus Pikir
-koheren (Pasien dapat dipahami tapi berbelit-belit)
 Isi Pikir
- fobia (Ibu pasien mengatakan setiap kali mendengar atau ada orang yang
membisikan nama seseorang yang dia benci, pasien akan langsung mengamuk dan
berteriak)
 Bentuk Pikir
-nonrealistik
8. Memori
-gangguan daya ingat jangka pendek
9.Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
-Ibu pasien mengatakan pasien mampu berhitung dan
berkonsentrasi dengan baik saat ngobrol.
10. Kemampuan Penilaian
-gangguan ringan (Pasien mampu memutuskan apa yang
harus dilakukan seperti makan, mandi dan menggosok gigi.)
11.Daya tilik diri/ insight
- mengingkari penyakit yang diderita (Pasien mengatakan
dirinya sudah sehat)
12. Interaksi selama Wawancara
-kontak mata kurang (Saat berbicara pasien tampak melirik
kanan kiri)
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum
dan sesudah sakit)

 Konsep Diri
a. Citra tubuh : Pasien tampak menyukai seluruh tubuhnya.
b. Identitas : Pasien mengatakan bernama Tn. M berumur 33 tahun.
c. Peran : Pasien mengatakan sebagai anak dan tidak bekerja.
d. Ideal diri : Pasien mengatakan baik-baik saja dan tidak ingin dianggap orang gila.
e. Harga diri : Pasien dan ibu pasien mengatakan, pasien tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang lain.
2. Genogram
3. Hubungan Sosial
a) Hubungan terdekat : Ibu pasien mengatakan, pasien hanya dekat
dengan keluarganya saja.
b) Peran serta dalam kelompok/ masyarakat : Ibu pasien mengatakan,
pasien tidak dapat mengikuti kegiatan diluar rumah atau masyarakat.
-Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Ibu pasien
mengatakan, pasien susah membina hubungan dengan orang lain dan
susah fokus, berbicara tidak jelas.
4. Spiritual dan kultural
a) Nilai dan keyakinan :-
b) Konflik nilai/ keyakinan/ budaya :-
c) Kegiatan ibadah :-
- Ibu pasien mengatakan, pasien sembahyang dirumah sajadan
didampingi olehnya.
Aktivitas sehari-hari (ADL

1. Makan - Perawatan Lanjutan (ya)


- Bantuan minimal - Sistem pendukung (ya)
2. BAB/BAK 8. Aktivitas di dalam rumah
- Bantuan minimal - Mempersiapkan makanan (tidak)
3. Mandi - Menjaga kerapihan rumah (tidak)
- Bantuan minimal - Mencuci pakaian (tidak)
4. Berpakaian/berhias - Pengaturan keuangan (tidak)
- Bantuan minimal 9. Aktivitas di luar rumah
5. Istirahat dan tidur - Belanja (tidak)
6. Pengginaan obat -transportasi (tidak)
- Sebagian -lain-lain (tidak)
7. Pemeliharaan kesehatan
Mekanisme koping

Adatif
-teknik relokasi

Maladaptif
- Menghindar

Masalah keperawatan : Koping


Individu Tidak Efektif
KURANG PENGETAHUAN
TENTANG

-Koping (Ibu pasien mengatakan bahwa


pasien susah mengontrol emosi saat
kambuh)
Masalah keperawatan : Koping Individu
Tidak Efektif
ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Skizofrenia


Terapi medik : -

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Koping individu tidak efektif
2. Halusinasi (gangguan persepsi sensori)
3. Resiko perilaku kekerasan
Analisa data
Pohon masalah
Diagnosa Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ruang : Puskesmas Pembantu Serangan (Puskesmas III Denpasar


Selatan)
Nama Pasien : Tn. M
No. Register :-

No. Dx TANGGAL MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TERATASI TANDA TANGAN


1. 8 Oktober 2019 Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN JIWA
LANJUTAN…..
LANJUTAN…
LANJUTAN…
ADA PERTANYAAN ??
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai