PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
transportasi sangat terkait dengan kehidupan manusia. Sejalan dengan itu maka
koping yang dimiliki. Koping pada setiap individu berbeda-beda sehingga dapat
optimal dari seseorang, dan perkembangan ini berjalan selaras dengan orang
lain (UU Kesehatan Jiwa No.3 Tahun 1966 dalam Kusumawati dan Hartono,
2010; hal.2).
Individu yang menderita gangguan jiwa bukan hanya jiwanya saja yang
gangguan jiwa, maka ketiga unsur ini harus diperhatikan. Gangguan jiwa
artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala patologi dari unsur psikologis.
Hal ini tidak berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. Individu yang sakit
2
dan menderita ialah manusia seutuhnya dan bukan hanya badannya, jiwanya,
bahasa, emosi, dan prilaku sosialnya ( Herman, 2008 dalam Direja, 2011;
hal.95). Salah satu prilaku yang tampak pada penderita skizofrenia ini adalah
Harga Diri Rendah, yang biasanya ditandai dengan mengejek dan mengeritik
menghindari kesenangan, dan menarik diri. Harga Diri Rendah tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti penolakan orang tua, peran yang tidak
sesuai dengan kebudayaan, kultur sosial yang berubah dan lain sebagainya
prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia 1,7 per mil. Di Bali
prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk sebesar 2,3 per mil sedangkan
Bali pada tahun 2010 menemukan prevalensi gejala gangguan jiwa sebesar 185
klien dari 1.000 penduduk (18,5%). Di Bali diperkirakan terdapat 15.000 klien
tahun 2019 dari tiga bulan terakhir (Agustus, September, Oktober) diperoleh
data bahwa dari 2.604 klien yang masuk dan dirawat inap di RSJ Provinsi Bali
diantaranya 1.462 klien (66,8%) laki-laki dan 727 klien (33,2%) perempuan
dari data tersebut didapatkan dengan Prilaku Kekerasan terdapat 859 klien
Sosial 411 klien (15,78%), Harga Diri Rendah 266 klien(10,22%), Percobaan
Bunuh Diri klien 26 (1%) dan dengan Defisit Perawatan Diri 282 klien
ruang Drupadi RSJ Provinsi Bali diperoleh 106 klien (4,07%) dari 2.604 total
klien yang dirawat di RSJ Provinsi Bali. Yang mengalami Resiko Prilaku
Diri Rendah sebanyak 20 klien (18,86%), Resiko bunuh diri 6 klien (5,66%),
Defisit Perawatan diri 14 klien (13,20%) dan lain lain sebanyak 3 klien(2,83%).
Dari sekian klien yang dirawat di RSJ Provinsi Bali terutama diruang
Drupadi klien yang paling banyak yaitu klien yang mengalami gangguan jiwa
dengan diagnosa medis Skizofrenia, salah satu prilaku yang tampak pada klien
dengan diagnosa medis Skizofrenia adalah Gangguan Konsep Diri : Harga Diri
4
Rendah. Adapun beberapa alasan yang diajukan penulis ialah karena Harga
Diri Rendah merupakan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk
hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan
medis harus lebih sigap dalam penanganan kasus ini, yang kedua ialah jika
Diri, Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain serta Halusinasi. Dari ketiga
Oktober 2019”. Penulis mengharapkan semoga studi kasus ini dapat menjadi
dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah serta dapat dijadikan
dirumah sakit jiwa pada umumnya dan keluarga klien pada khususnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
keperawatan pada klien dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
secara baik dan benar sehingga klien memiliki kemampuan untuk merawat
dirinya sendiri.
2. Tujuan Khusus
5
BAB II
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian
terjadi pada fungsi otak (Nancy Andreasen, 2008, dalam Yosep, 2009;
b. Proses Terjadinya
klien tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam
yang timbul secara perlahan-lahan ini bisa saja menjadi skizofrenia akut.
Periode skizofrenia akut adalah gangguan yang singkat dan kuat, yang
7
gejala positif dan gejala negatif (Yosep, 2009; hal. 212) yaitu:
1) Gejala Positif
Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak
2) Gejala negatif
yang lain selain tidur dan makan. Perasaan yang tumpul membuat
d. Jenis-jenis skizofrenia
kemunduran kemauan.
dan halusinasi.
berkabut.
a. Pengertian
sikap, baik persepsi baik yang disadari maupun tidak disadari (Potter dan
merasakan kesedihan yang mendalam dan juga mudah putus asa (Keliat,
dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhaap
diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal
dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri
Rentang Respon
Respon Respon
Adaptif Maladaptif
Keterangan :
berdaya, pesimis.
b. Psikopatologis
yaitu :
tidak percaya pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur sosial
yang berubah.
2) Faktor Presipitasi
diri rendah dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau dari luar
kategori:
diharapkan.
perkembangan
Tanda dan gejala yang muncul pada Gangguan Konsep Diri: Harga Diri
penggunaan obat
4) Menunda keputusan
5) Sulit bergaul
hidup
d. Penatalaksanaan Medis
16
meliputi:
1) Psikofarmaka
sebagai berikut :
singkat
hanya diperoleh dengan resep dokter, dapat dibagi dalan 2 golongan yaitu
2) Psikoterapi
(Maramis,2009)
elektrode yang dipasang satu atau dua temples. Therapi kejang listrik
4) Terapy Modalitas
18
Akemat,2005; hal.49).
19
a. Pengkajian
kemampuan koping yang dimiliki klien ( Stuart dan Larai, 2001, dalam
1) Pengumpulan data
b) Alasan Masuk
c) Faktor Predisposisi
d) Pemeriksaan fisik
nadi, suhu, dan respirasi. Ukur tinggi badan dan berat badan
e) Psikososial
(1) Genogram
(c) Peran
kelompok/ masyarakat.
terhadap penyakitnya.
kehidupannya.
kelompok di masyarakat.
(4) Spiritual
22
kelompok.
f) Status mental
(1) Penampilan
(2) Pembicaraan
kompulsif.
(5) Afek
23
(7) Persepsi
berkali – kali).
(11) Memori
dirinya.
di luar rumah
h) Mekanisme koping
j) Pengetahuan
k) Aspek medik
26
yaitu :
Pohon Masalah
yaitu :
b. Perencanaan
SP1P SP1K
- Bina hubungan saling percaya - Bina hubungan saling percaya
- Identifikasi kemampuan positif - Identifikasi masalah yang
yang dimiliki dirasakan dalam merawat klien
- Nilai kemampuan yang dapat - Jelaskan proses terjadinya HDR
dilakukan saat ini - Jelaskan tentang cara merawat
- Pilih kemampuan yang akan dilatih klien HDR
- Diskusikan dengan pasien - Main peran dalam merawat klien
beberapa aktivitas yang dapat HDR
dilakukan dan dipilih sebagai - Susun rencana keluarga / jadwal
kegiatan yang akan klien lakukan keluarga untuk merawat klien
sehari-hari
- Bantu klien menetapkan aktivitas
mana yang dapat klien lakukan
secara mandiri
- Nilai kemampuan pertama yang
telah dipilih
- Masukan dalam jadwal kegiatan
klien
SP2P SP2K
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1P) - Evaluasi kemampuan SP1
28
c. Pelaksanaan
rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan oleh klien saat ini (here
tindakan aman bagi klien. Setelah tidak ada hambatan maka tindakan
dengan klien yang isinya menjelaskan apa yang akan dilaksanakan dan
hal.38).
d. Evaluasi
29
pada tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek yang telah
ditentukan.
telah dilaksanakan.
telah dilaksanakan.
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Pekerjaan :- Wiraswasta
Gianyar Sukawati,
Gianyar
No CM : 024991
31
dan tidak mau makan sejak 10 hari yang lalu (20 September 2019) dan
tidak mau mandi sejak 2 hari yang lalu (28 September 2019) tanpa
Klien mengeluh menjadi orang tua yang jelek dan tidak mampu
mengatakan bahwa ada yang akan membunuhnya, sejak saat itu klien
Provinsi Bali selama ± 2 bulan dan yang kedua sekitar 4 tahun yang
3) Faktor Predisposisi
Klien mengatakan pertama kali dirawat sekitar 6 tahun yang lalu dengan
ingin membunuhnya, saat itu klien pertama kali dirawat sekitar 2 bulan
dan diizikan untuk pulang, pengobatan saat itu berhasil, namun karena
saat dirumah klien tidak teratur minum obat sehingga kambuh sekitar
4 tahun yang lalu klien dirawat lagi di RSJ provinsi Bali dengan keluhan
namun klien menolak dan saat itu laki-laki yang dijodohkan berkata
4) Faktor Presipitasi
Keluarga mengatakan klien mengalami sakit seperti ini karena tidak kuat
tersebut.
5) Pemeriksaan Fisik
a) Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
33
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36°C
Respirasi : 20 x/menit
b) Ukuran Lain
TB : 154 cm
BB : 50 kg
6) Psikososial
a) Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
34
: Meninggal
: Orang terdekat
: Tinggal serumah
: Pasien
: Gangguan jiwa
sudah menikah dan mempunyai dua orang anak laki-laki dan satu
kakak kandung kien juga mengalami sakit yang sama dengan klien.
Konsep Diri
merawat anak-anaknya.
tiga orang anak, dua anak laki-laki dan satu orang anak
perempuan
Klien ingin cepat sembuh dan ingin melihat anaknya yang kini
diasuh mertuanya.
c) Hubungan sosial
d) Spiritual
7) Status mental
a) Penampilan
dan celana panjang warna abu, rambut rapi dan pasien menggunakan
alas kaki.
b) Pembicaraan
lambat, klien hanya mau bicara bila ditanya dan menjawab petanyaan
c) Aktivitas motorik
d) Alam perasaan
dirinya jelek.
e) Afek
semua sesuai dengan pertanyaan dan raut muka klien saat ditanya hal
melihat pengkaji.
g) Persepsi
suara yang didengar oleh klien saja dan orang lain tidak mendengar,
h) Proses Pikir
i) Isi Pikir
38
j) Tingkat kesadaran
berada di RSJ Bangli, sekarang hari selasa jam 10.00 Wita. Tingkat
k) Memori
Klien masih mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan
obat” Kini ingat kapan dirinya dibawa kerumah sakit jiwa “saya
m) Kemampuan penilaian
lebih baik makan apa mandi dulu”? klien mengatakan “lebih baik
Bangli dan klien berharap ingin cepat sembuh dari sakitnya agar bisa
a) Makan
Klien mengatakan makan tiga kali sehari, satu porsi dengan menu
makan tiga kali sehari dia minumnya hanya air putih sehabis makan
dan saat harus, keluarga mengatakan tidak tahu jumlahnya, saat sakit,
dalam sehari. Keluarga juga mengatakan saat sakit tidak mau mencari
b) Defekasi/Berkemih
Klien mengatakan biasa BAB 1 kali sehari, BAK 3-5 kali sehari
secara mandiri.
c) Mandi
Klien mengatakan biasa mandi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari
mandiri.
d) Berpakaian/Berhias
keluarga.
Klien bisa istirahat malam pukul 21.00 dan bangun pagi pukul 05.00
tengah malam.
f) Penggunaan obat
g) Pemeliharaan kesehatan
41
bersosialisasi.
9) Mekanisme Koping
11) Pengetahuan
akan sembuh bila rajin minum obat dan kontrol setelah pulang. Saat
42
pengobatan.
- Stelosi 2 x 2,5 mg
- Trihexyphinedyl 1 x 2 mg
- Haloperidol 2 x 5 mg
- Trihexypenydil 1x2mg
b. Analisa Data
TABEL 2
ANALISA DATA KEPERAWATAN PADA KLIEN KS DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRIRENDAH
DI RUANG DRUPADI RSJ PROVINSI BALI
TANGGAL 13 OKTOBER 2019
c. Rumusan masalah
Pohon masalah
d. Diagnosa keperawatan
TABEL 3
RENCANA KEPERAWATAN PADA KLIEN KS DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG DRUPADI RSJ PROVINSI BALI
TANGGAL 13 OKTOBER 2019
g. Pelaksanaan
TABEL 4
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KS DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG DRUPADI RSJ PROVINSI BALI
TANGGAL 13 S/D 16 OKTOBER 2019
Diagnosa Rencana
Hari/Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan Keperawatan
Selasa, Gangguan Strategi 1) Melakukan SP1P pada klien S :“Selamat siang bu” Nama saya
13 Oktober Konsep Diri : Pelaksanaaan dengan Gangguan konsep diri : KS senang dipanggil KD,
2019 Harga Diri 1 Pasien Harga Diri Rendah perasaan saya saat ini biasa
11.00 wita Rendah (SP1P) 2) Membina hubungan saling saja, saya tidak bisa melakukan
Gangguan percaya dengan klien apa-apa dirumah dan dirumah
Konsep Diri : Mengucapkan salam sakit ini, saya hanya diam dan
Harga Diri “Selamat siang, Bu” menonton tv.
Rendah Perkenalkan diri dengan klien O : Klien mau membalas salam,
“Perkenalkan nama saya mau berjabat tangan, kontak
Buda” mata kurang, klien sesekali
Memanggil nama klien dengan melihat kearah lain dan diam,
sebutan yang disukainya kemudian melanjutkan
“Nama Ibu siapa? Senang pembicaraan, klien tampak
dipanggil siapa?” sedih, klien belum mau
48
Selasa, Gangguan SP1K 1) Membina hubungan saling S : “Om swastyastu, silakan duduk,
13 Oktober Konsep Diri : Gangguan percaya dengan keluarga ya, saya belum banyak tau
2019 Harga Diri Konsep Diri : Mengucapkan salam tentang penyakit yang dialami
13.00 wita Rendah Harga Diri “Om Swastyastu, selamat sore istri saya, setelah ibu
Rendah pak” menjelaskan sekarang saya
Perkenalkan diri dengan mengetahui cara merawat serta
keluarga menangani jika istri mengalami
“Perkenalkan saya Buda seperti itu lagi” saya akan
mahasiswa Sarjana melatih kegiatan setiap hari jika
Keperawatan STIKES Bali istri saya udah pulang”
yang mendapatkan tugas O : Keluarga klien kooperatif dan
diruang Drupadi RSJ mau membalas salam perawat,
Provinsi Bali tujuan saya keluarga juga mampu
menemui bapak untuk mengulang penjelasan yang
memvalidasi dan diberikan petugas, mengetahui
mendiskusikan dengan cara merawat jika klien pulang,
keluarga tentang prilaku serta mendemostrasikannya dan
klien KS dan rencana meenyusun jadwal untuk
keperawatan yang berkaitan merawat klien.
dengan klien dirumah demi A : SP1K tercapai
kesembuhan klien KS ” P : Lanjutkan SP2K
2) Menjelaskan prosedur
terjadinya HDR
Menanyakan kepada keluarga
sejauh mana pengetahuan
keluarga tentang sakit yang
dialami klien
50
h. Evaluasi
TABEL 5
EVALUASI KEPERAWATAN “KS” DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG DRUPADI RSJ PROVINSI BALI
TANGGAL 13 S/D 16 OKTOBER 2019