H
DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG NIHIWATU
RUMAH SAKIT JIWA NAIMATA
TANGGAL 28 MARET 2022
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 Maret 2022 di ruang Nihiwatu RSJ Naimata
Kupang, dengan sumber data yaitu pasien, keluarga (ibu) pasien dan perawat ruangan,
catatan medik, pemeriksaan fisik dan observasi.
1. Identitas klien
Ruang Rawat : Nihiwatu
Initial : Tn. Y. H.
Umur : 27 tahun
Pekerjaan :-
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 28 Maret 2022
No R.M : 001xxx
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
2. Alasan Masuk
Keluarga (ibu) pasien mengatakan pasien di bawa ke RSJ Naimata Kupang karena
pasien marah-marahdirumah, gelisah, bicara endiri-sendiri dan memakar pakaiannya.
Pasien tidak rutin minum obat. Pasien mengatakan bahwa ada yang menyuruhnya
untuk marah-marah, dan membakar pakaiannya.
3. Faktor predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya
Jelaskan : Keluarga (ibu) pasien mengatakan pasien pernah di rawat di RSJ Menur
Surabaya tahun 2017, selama 6 bulan dan di nyatakan sembuh
Masalah Keperawatan : - Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
- Risiko perilaku kekerasan
2. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Tidak
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Jelaskan : Keluarga (ibu) pasien mengatakan pasien pasien tidak pernah mengalami
kekerasan fisik.
Masalah Keperawatan : Tidak ada maslah keperawatan.
4. Fisik
1) Tanda vital
Tensi : 135/83 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,30C
2) Ukuran
BB : 60 kg
TB : 156 cm
3) Keluhan fisik. Tidak
5. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki meninggal
Perkawinan
Pasien
Anak/Saudara
Tinggal serumah
6. Status Mental
a. Penampilan
Jelaskan : Penampilan rapih, menggunakan pakaian sesuai dan cara berpakaian
seperti biasa.
b. Pembicaraan
Pasien tidak mampu memulai pembicaraan, suara pasien kecil dan tidak langsung
merespon pertanyaan yang diberikan.
c. Afektif motorik
Jelaskan : Aktivitas pasien tampak tidak wajar, adanya peningkatan gerakan fisik
seperti sering mondar-mandir, tampak tidak fokus dan tampak gelisah saat dikaji.
d. Alam perasaan
Jelaskan : Pasien terkadang tampak sedih dan senyum-senyum sendiri
e. Afek dan emosi
Labil
Jelaskan : Perasaan pasien cepat berubah-ubah
f. Interaksi selama wawancara
Kontak mata pasien kurang dan kooperatif
Jelaskan: Saat diajak bicara pasien kooperatif, kontak mata kurang dan dan hanya
menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diberikan
g. Persepsi
Halusinasi Pendengaran
Pasien mengatakan bahwa ia mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk
marah-marah dan membakar pakaiannya
Jelaskan : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
h. Proses pikir
Blocking
Jelaskan: Pasien hanya menjawab sesuai pertanyaan dan ingin cepat mengakhiri
pembicaraan
i. Isi pikir
Pasien tidak mengalami waham
j. Tingkat kesadaran
Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat, dan orang
Jelaskan: Saat ditanya pasien tahu ia berada di RS Jiwa, mampu membedakan
pagi/siang/malam, pasien mengenal/mengingat orang-orang di sekitarnya.
k. Memori
Gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan: Pasien tidak mampu mengingat kejadian beberapa hari yang lalu
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Jelaskan: Konsentrasi pasien mudah beralih dan menolak untuk diajak melakukan
berhitung sederhana
m. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Jelaskan : Pasien dapat mengambil suatu keputusan secara mandiri dan
mendapatkan bantuan dari orang lain.
n. Daya tilik
Mengingkari penyakit yang di derita
Jelaskan : Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit
Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan
e. Apakah pasien menikmati saat bekerja kegiatan yang menghasilkan atau hobi
Tidak.
Ibu pasien mengatakan pasien sangat menikmati setiap pekerjaan yang dikerjakan
dan merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dikerjakan sampai tuntas.
8. Mekanisme Koping
Adaptif
Jelaskan : Pasien mau berbicara dengan orang lain (ibu kandung)
10.Pengetahuan
Keluarga (ibu) pasien mengatakan pasien masih menyangkal sakitnya dan tidak paham
tentang obat-obatan yang pasien minum.
Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan
11.Aspek Medis
Dignosa medis : Skizofrenia Paranoid
Terapi :
No Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi
1. Haloperidol 2x1,5 Terapi psikosis pada Hipersensitifitas
mg/oral skizofrenia terhadap obat, depresi
sistem saraf pusat
berat (termasuk
koma), neuroleptic
malignant
syndrome (NMS),
kejang yang tidak
terkontrol, dan
penyakit Parkinson.
2. Cepezet 0-0-50 Untuk mengatasi Pasien yang
mg/oral gangguan mental atau mengalami depresi
mood seperti gangguan sumsum tulang dan
kejiwaan yang membuat pasien penderita
penderitanya mengalami gangguan hati atau
halusinasi, delusi, dan ginjal berat.
perubahan pada sikap
(skizofrenia) dan
gangguan kesulitan
membedakan antara
imajinasi dan kenyataan
(psikosis) serta
gangguan perilaku.
3. Trihexyphenidyl 2x2 Untuk pasien yang Hipersensitifitas
mg/oral memiliki gangguan terhadap
gerakan akibat penyakit trihexyphenidyl
parkinson. hydrochloride
Gangguan Sensori
Masalah utama :
Persepsi : Halusinasi