Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

PAN
DENGAN HALUSINASI DI RUMAH BERDAYA DENPASAR
TANGGAL 22-24 DESEMBER 2022

OLEH :

KADEK KUSUMA DWIJAYANTI

203213222

A14-A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IDENTITAS PASIEN

1. Nama : Tn. PAN


2. Tanggal Dirawat : Sejak 2007
3. Umur : 37 Tahun
4. Tanggal Pengkajian : 22 Desember 2022
5. Alamat : Jl. Tukad Yeh Biu No. 22 Sesetan
6. Pendidikan : STM
7. Agama : Hindu
8. Status : Belum menikah
9. Pekerjaan : Freelance
10. Jenis Kelamin : Laki-Laki

ALASAN MASUK

a. Data Primer
Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara berisik yang ia tidak bisa pahami
sama sekali
b. Data Sekunder
Pasien mengatakan merasa gelisah apabila mendengar suara tersebut

Riwayat Penyakit Sekarang dan Faktor Presipitasi

a. Riwayat Penyakit Sekarang


Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 Desember 2022 pukul 10.00 WITA,
pasien mengatakan awal mula dirinya mengalami halusinasi mendengar suara-suara
berisik yang ia tidak bisa pahami dimulai pada tahun 2007. Pasien mengatakan saat
itu merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi mendengar berbagai suara yang ia
tidak bisa pahami sama sekali. Pasien mengatakan suara berisik itu datang saat ia
sedang sendiri. Karena selalu mendengar hal tersebut pasien memutuskan untuk pergi
berobat ke RSUD. Wangaya. Pasien mengatakan pengobatannya saat itu berjalan
dengan baik, selama menjalani pengobatan di RSUD. Wangaya pasien juga
mengatakan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di rumah berdaya. Namun saat ini
pasien mengatakan sudah jarang mengikuti kegiatan yang ada di rumah berdaya
karena sudah bisa bekerja freelance dan membantu ibunya berjualan. Pasien
mengatakan bahwa saat ini masih menjalani pengobatan dan masih minum obat
sebanyak 1 tablet risperidone setiap malam sebelum tidur
b. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan factor presipitasi diakibatkan oleh stress yang muncul tanpa
sebab. Pasien mengatakan saat ini mencoba untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan
agar tidak lagi mendengar hal-hal aneh tersebut

Faktor Predisposisi

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?


 Ya ✔
 Tidak
Jika Ya, Jelaskan :
Pasien mengatakan sebelumnya pertama kali merasa mengalami halusinasi yaitu pada
tahun 2007 dan hingga sekarang pasien masih menjalani pengobatan di RSUD.
Wangaya setiap 2 bulan sekali
2. Pengobatan Sebelumnya
 Berhasil ✔
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan :
Pasien mengatakan pengobatan sebelumnya berhasil dan hingga saat ini masih
menjalani pengobatan
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Ya
 Tidak ✔
Jika Ya Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik di masa lalu
4. Pernah ada riwayat NAPZA
 Narkotika
 Penyalahgunaan Psikotropika
 Zat adiktif : kafein, nikotin, alcohol ✔
 Dll
Penjelasan :
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat narkotika, dan alcohol. Pasien
mengatakan saat ini hanya mengkonsumsi kopi di siang hari
5. Riwayat trauma
Korban
Usia Saksi Pelaku
1. Aniaya fisik - - -
2. Aniaya seksual - - -
3. Penolakan - - -
4. Kekerasan dalam keluarga - - -
5. Tindakan criminal - - -
6. Usaha bunuh diri - - -
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat trauma
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat masa lalu yang tidak menyenangkan
seperti kegagalan, kematian, maupun perpisahan. Pasien mengatakan merasa senang
di masa-masa sulit yang ia rasakan sejak tahun 2007 selalu ada keluarga dan teman
yang mendukungnya.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa?


 Ada
 Tidak ✔
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal : 23 Desember 2022

1. Keadaan umum : Pasien tampak sehat


2. TTV :
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 95x/menit
c. S : 36oC
d. RR : 20x/menit
3. Ukuran
a. BB : 68 kg
b. TB : 179 cm
4. Keluhan Fisik
 Nyeri
 Keluhan lain
 Tidak ada keluhan ✔
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak merasakan keluhan fisik seperti nyeri dan yang lainnya
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1. Genogram
Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Keponakan perempuan

Jekaskan :
Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien memiliki adik laki-laki yang sudah
menikah. Pasien memiliki seorang keponakan perempuan. Saat ini pasien tinggal dengan ibu,
ayah, adik, istri adiknya, dan keponakan perempuannya. Pasien mengatakan hubungannya
dengan anggota keluarganya sangat baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya
b. Identitas
Pasien mengatakan namanya Putu Adit Nugraha berjenis kelamin laki-laki
c. Peran
Pasien mengatakan ia merupakan putra pertama di keluarganya dan menjadi seorang
paman bagi keponakannya
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan tidak tergantung dengan obat
e. Harga diri
Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan kondisinya saat ini
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/ terdekat
Pasien mengatakan keluarganya merupakan orang yang paling berarti dan terdekat
nya saat ini. Pasien juga mengatakan memiliki teman dekat yang selalu
memberikan pekerjaan untuk mengantar barang ATK.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Pasien mengatakan tidak begitu aktif dalam kegiatan kelompok/ masyarakat.
Karena di lingkungannya hanya kepala keluarga yang ikut serta dalam setiap
kegiatan yang ada di lingkungan tersebut.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Pasien mengatakan bahwa ia beragama hindu
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan rutin melakukan persembahyangan di hari purnama/tilem
maupun di hari raya Galungan dan Kuningan bersama dengan keluarganya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi
 Rapi ✔
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak sesuai fungsinya
Jelaskan :
Pasien tampak berpenampilan dengan rapi dan bersih. Saat pengkajian pasien tampak
mengenakan pakaian berwarna hitam bersih, celana sepanjang lutut, dan rambut
disisir rapi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaran
 Lain- lain : Normal ✔
Jelaskan :
Selama pengkajian pasien tidak memiliki kendala dalam pembicaraan. Pasien tampak
berbicara normal dan mampu untuk memulai pembicaraan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Aktifitas motoric dan psikomotorik
Kelambatan :
 Hipokinesia, hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitasserea
Jelaskan :
Saat dilakuakn pengkajian pasien tampak bersikap normal, pasien tampak tidak
melakukan gerakan yang berlebihan
Peningkatan :
 Hiperkinesia, hiperaktifitas
 Gagap  Grimace

 Stereopati  Otomatisma

 Gaduh Gelisah Katatonik  Negativisme

 Mannarism  Reaksi konversi

 Katapleksi  Tremor

 Tik  Verbigerasi

 Ekhopraxia  Berjalan kaku/ rigid

 Command automatism  Komplusif :…..

Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian pasien tampak bersikap normal
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
4. Afek dan Emosi
a. Afek
 Adekuat ✔
 Tumpul
 Dangkal/datar
 Inadekuat
 Labil
 Ambivalensi
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian afek pasien tampak adekuat pasien mau menjawab
pertanyaan yang diajukan. Dan pasien mau tertawa dan tersenyum saat ditanya hal
yang disukai.
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
b. Emosi
 Merasa kesepian
 Apatis
 Marah
 Anhedonia
 Eforia
 Cemas
 Sedih
 Depresi
 Keinginan bunuh diri
Jelaskan :
Selama dilakukan pengkajian emosi pasien normal. Pasien tidak menunjukkan rasa
kesepian, marah, serta kecemasan
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
5. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga
Jelaskan :
Selama dilakukan wawancara pasien sangat kooperatif
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
6. Persepsi – Sensorik
Pernyataan pasien :
1) Pasien kerap mendengar suara-suara berisik
2) Pasien mengatakan tidak bisa memberitahukan suara apa yang ia dengar.
Pasien mengatakan hanya mendengar suara berisik yang ia sendiri tidak bisa
artikan atau pahami.
3) Pasien mengatakan suara-suara berisik itu muncul ketika ia sedang sendiri
a. Halusinasi
 Pendengaran ✔
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman
 Kinestetik
 Visceral
b. Ilusi
 Ada
 Tidak ada ✔
c. Depersonalisasi
 Ada
 Tidak ada ✔
d. Derealisasi
 Ada
 Tidak ada ✔
Jelaskan :
Pasien kerap mendengarkan suara-suara yang berisik yang ia tidak bisa pahami sama
sekali artinya. Pasien mengatakan suara itu terkadang muncul saat ia sedang sendiri.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
7. Proses piker
Pertanyaan :
1) Pernahkah anda percaya bahwa seseorang atau suatu kekuatan di luar anda
memasukkan buah pikiran yang bukan milik anda ke dalam pikiran anda, atau
menyebabkan anda bertindak tidak seperti biasanya?
Jawaban : Pasien mengatakan pernah percaya bahwa ada kekuatan yang
menyebabkan pasien bertindak tidak seperti biasanya. Pasien mengatakan
akibat kekuatan suara berisik yang ia dengarkan pasien bertindak seolah-olah
merasa sangat gelisah dengan keadaan itu.
2) Pernahkah anda peracaya bahwa anda sedang dikirimi pesan khusus melalui
TV, radio atau koran, atau bahwa ada seseorang yang tidak anda kenal secara
pribadi tertarik pada anda?
Jawaban : Pasien mengatakan bahwa tidak pernah percaya dengan hal tersebut
3) Pernahkah anda percaya bahwa seseorang sedang membaca pikiran anda atau
bisa mendengar pikiran anda atau bahkan anda bisa membaca atau mendengar
apa yang sedang dipikirkan oleh orang lain?
Jawaban : Pasien mengatakan bahwa tidak pernah percaya atau mersakan hal
yang seperti itu
4) Pernahkah anda percaya bahwa seseorang sedang memata matai anda, atau
seseorang telah berkomplot melawan anda atau mencederai anda?
Jawaban : Pasien mengatakan bahwa tidak pernah percaya atau merasakan hal
seperti itu
5) Apakah keluarga atau teman anda pernah mennganggap keyakinan anda aneh
atau tidak lazim?
Jawaban : Pasien mengatakan saat halusinasinya kambuh kemungkinan besar
keluarganya akan menganggapnya aneh karena terlihat gelisah tanpa sebab
apapun
Arus pikir
 Koheren ✔
 Inkoheren
 Sirkumstansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilangan asosiasi
 Bicara lambat
 Flight of idea
 Bicara cepat
 Irrelevansi
Jelaskan :
Selama melakukan pengkajian dengan pasien perkataan pasien mampu untuk
dimengerti. Pasien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat tanpa ada
peralihan topik.
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
Isi pikir
 Obsesif
 Ekstansi
 Fantasi
 Aliensi
 Pikiran bunuh diri
 Preokupasi
 Pikiran isolasisosial
 Ide yang terkait ✔
 Pikiran rendah diri
 Pesimisme
 Pikiran magis
 Pikiran curiga
 Fobia
 Waham
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien mengatakan saat halusinasinya muncul suara-suara berisik yang ia
dengarkan mendominasi isi pikirannya
Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran
8. Kesadaran
 Menurun
- Compos mentis ✔
- Sopor
- Apatis
- Subkoma
- Somnolensia
- Koma
 Meninggi
 Hipnosa
 Disosiasi
 Gangguan perhatian
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien sadar sepenuhnya, dan dapat menjawab
semua pertanyaan saat wawancara.
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
9. Orientasi
 Waktu ✔
 Tempat ✔
 Orang ✔
Jelaskan :
a. Waktu : pasien dapat untuk membaca jam, dan pasien mampu untu mengenali
pagi, siang, dan malam
b. Tempat : pasien mampu untuk membedakan suatu tempat, seperti rumahnya dan
rumah sakit tempat ia berobat
c. Orang : pasien mampu untuk membedakan orang-orang yang ada di sekitarnya,
seperti contohnya pasien dapat mengenal ibu, ayah, adik, dan keluarga lainnya,
serta teman-temannya.
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
10. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang (lebih dari 1 bulan) ✔
 Gangguan daya ingat jangka pendek (1 hari- 1 bulan)
 Gangguan daya ingat saat ini (24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 Hiperamnesia
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien dapat menceritakan masa lalunya dengan
baik, mulai dari tahun berapa pasien mulai merasakan gejala halusinasi, dan mulai
kapan pasien memulai pengobatan serta bergabung pada kegiatan yang ada di rumah
berdaya
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
11. Tingkat konsentrasi menghitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian tingkat konsentrasi pasien stabil dan normal.
Pasien mampu berhitung dengan baik dari 1-10.
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
12. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan ✔
 Gangguan bermakna
 Gangguan proses pikir
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu menangani masalah sederhana yang dialaminya
13. Daya tilik diri
 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
 Gangguan proses pikir ✔
Jelaskan : Pasien mengatakan menyadari penyakitnya saat ini, pasien mengatakan
berusaha untuk menanamkan pada diri sendiri bahwa saat ia mendengar sesuatu yang
sangat berisik itu merupakan bukan hal yang nyata. Pasien juga mengatakan gejala-
gejala halusinasi sudah tidak pernah ia rasakan lagi baru-baru ini
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
 Mandiri ✔
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu untuk makan secara mandiri
2. BAB/BAK
 Mandiri ✔
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu untuk BAB/BAK secara mandiri
3. Mandi
 Mandiri ✔
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu untuk mandi secara mandiri
4. Sikat gigi
 Mandiri ✔
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu untuk sikat gigi secara mandiri
5. Keramas
 Mandiri ✔
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu untuk keramas secara mandiri
6. Berpakaian/ berhias
 Mandiri ✔
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu untuk berpakaian/ berhias secara mandiri
7. Istirahat/ tidur
 Tidur siang
 Tidur malam ✔
 Aktifitas sebelum tidur dan sesudah tidur ✔
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak pernah tidur siang. Pasien mengatakan hanya tidur
di malam hari dari pukul 23.00- 06.00. Untuk aktifitas sebelum tidur pasien rutin
minum obat yang diberikan oleh dokter sebanyak 2 tablet dan untuk aktifitas sesudah
tidur pasien biasanya bersih-bersih rumah dan membantu ibunya berjualan.
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
8. Penggunaan obat
 Bantuan minimal ✔
 Bantuan total
Jelaskan : Pasien mengatakan saat ini mampu untuk minum obat secara
mandiri,pasien juga mengatakan terkadang keluarganya juga membantu
mengingatkannya untuk minum obat.
9. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
 Perawatan lanjutan ✔
 Sistem pendukung Ya Tidak
 Keluarga ✔
 Terapis ✔
 Teman sejawat ✔
 Kelompok sosial ✔
Jelaskan : Saat ini pasien masih menjalani pengobatan dan selalu didukung oleh
keluarga, teman-temannya, dan masyarakat sekitar
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
10. Aktifitas dalam rumah
Ya Tidak
 Mempersiapkan makanan ✔
 Menjaga kerapihan rumah ✔
 Mencuci pakaian ✔
 Pengaturan keuangan ✔
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu untuk membantu mempersiapkan makanan,
menjaga kerapihan rumah, mencuci pakaian, dan mengatur keuangannya sendiri.
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
11. Aktifitas di luar rumah
Ya Tidak
 Belanja ✔
 Transportasi ✔
 Lain-lain
Jelaskan : Pasien mengatakan mampu untuk pergi berbelanja sendiri dan menaiki
sepeda motor sendiri
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan

MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain ✔  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah ✔  Reaksi lambat/ berlebihan
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktifitas konstruktif  Menghindar
 Olahraga ✔  Mencederai diri
 Lain-lain  Lain-lain
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam melakukan komuniaksi dengan
orang lain, pasien mengatakan mampu menyelesaikan masalah ringan yang sedang ia hadapi
secara mandiri, dan pasien juga mengatakan juga terkadang menyempatkan diri untuk
berolahraga ringan.
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan dukungan kelompok yang ada di
lingkungannya
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Pasien mengatakan tidak ada masalah yang berhubungan dengan lingkungannya
3. Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Pasien mengatkan tidak ada masalah dengan pendidikannya
4. Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan yang ia tinggali saat ini
5. Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan ekonominya saat ini
6. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
ASPEK PENGETAHUAN
 Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Jelaskan : Pasien mengatakan saat ini tidak mempunyai masalah yang berkaitan
dengan pengetahuan, karena sejak 2007 di awal pasien merasakan halusinasi dokter
sudah memberikan edukasi terkait penyakit yang ia sedang alami saat ini, dan
mekanisme koping yang tepat untuk menangani halusinasi yang ia rasakan
ASPEK MEDIS
 Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
 Terapi medis : Risperidone 3mg
ANALISA DATA
NO Data Masalah/ Daignosa Keperawatan
1. DS : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
- Pasien mengatakan mendengar Pendengaran
suara- suara yang berisik yang ia
tidak bisa pahami sama sekali.
- Pasien menagtakan merasa
gelisah apabila mendengar suara
tersebut.
- Pasien mengatakan suara berisik
tersebut datang saat ia sedang
sendirian
DO :
- Saat dilakukan pengkajian
pasien tampak kooperatif.
Kontak mata pasien saat
dilakukan wawancara tampak
baik

DAFTAR MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan
Effect

Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Pendengaran Core


Problem

Isolasi Sosial Causa

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
INTERVENSI KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI RUMAH BERDAYA DENPASAR

Inisal klien : Tn. PAN

Ruangan : Rumah Pasien

No. Rm :-

Intervensi
Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan keperawatan
Gangguan TUM : SLKI : Persepsi SIKI : Manajemen 1. Mengetahui
Persepsi - Klien dapat Sensori (L. 09083) Halusinasi (I. 09288) perilaku yang
Sensori : mengontrol Setelah 3x Observasi mengindikasikan
Halusinasi terjadinya pertemuan klien 1. Monitor pasien
halusinasi gangguan persepsi perilaku yang mengalami
TUK : sensori halusinasi mengindikasi halusinasi
- Klien dapat pendengaran halusinasi 2. Mengetahui isi
membina membaik sesuai 2. Monitor isi halusinasi pasien
hubungan dengan kriteria hasil halusinasi (mis. 3. Lingkungan yang
saling percaya : kekerasan atau aman dapat
- Klien dapat 1. Verbalisasi membahayakan memberikan rasa
mengenal mendengar diri) nyaman pada
halusinasi bisikan Terapeutik pasien
- Klien dapat menurun 3. Pertahankan 4. Mengetahui
mengontrol 2. Perilaku lingkungan yang perasaan dan
halusinasi halusinasi aman respon pasien
- Klien memilih menurun 4. Diskusikan terhadap
cara 3. Konsentrasi perasaan dan halusinasi
mengatasi pasien respons 5. Menumbuhkan
seperti yang membaik terhadap rasa saling
telah halusinasi percaya dengan
didiskusikan 5. Hindari pasien
- Klien dapat perdebatan 6. Agar pasien dapat
dukungan dari tentang validitas mengontrol
keluarga halusinasi ketika terjadi
dalam Edukasi halusinasi
mengontrol 6. Anjurkan 7. Agar pasien dapat
halusinasi memonitor mengurangi
- Klien dapat sendiri situasi terjadinya
memanfaatka terjadinya halusinasi dengan
n obat dengan halusinasi mengekspresikan
baik 7. Anjurkan bicara apa yang ia
pada orang yang rasakan pada
dipercaya untuk orang lain
memberi 8. Teknik relaksasi
dukungan dan dapat
umpan balik memberikan rasa
korektif tenang pada
terhadap pasien
halusinasi 9. Agar pasien
8. Ajarkan mengetahui cara
melakukan untuk mengontrol
distraksi halusinasinya
9. Ajarkan cara 10. Pemberian obat
mengontrol antipsikotik dan
halusinasi antiansietas akan
Kolaborasi : memberikan
10. Kolaborasi dampak
pemberian obat ketenangan pada
antipsikotik dan pasien
antiansietas, jika
perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI RUMAH BERDAYA DENPASAR
Nama : Tn. PAN
Ruangan : Rumah Pasien
No. Rm :-
Tanggal Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi
Kamis, 22, Gangguan Persepsi SP 1 S:
Desember Sensori : Halusinasi - Membantu pasien - Pasien mengatakan
2022 mengenali halusinasinya : terkadang mendengar
isi, frekuensi, waktu suara beisik yang ia
terjadi, situasi pencetus, tidak bisa pahami
perasaan, dan respon. sama sekali artinya
- Menjelaskan cara - Pasien mengatakan
mengontrol halusinasi suara itu datang
- Mengajarkan pasien ketika ia sedang
mengontrol halusinasi sendiri
dengan cara menghardik - Pasien mengatakan
berusaha untuk
meyakini dirinya
bahwa suara yang ia
dengar merupakan
suara yang tidak
nyata
- Pasien mengatakan
merasa gelisah
apabila mendengar
suara tersebut
- Pasien mengatakan
akan mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik
yang sudah diajarkan
O:
- Pasien tampak
kooperatif
- Pasien tampak
mampu untuk
mengenali
halusinasinya yang
meliputi isi,
frekuensi, dan waktu
halusinasi tersebut
terjadi
- Pasien tampak
mampu untuk
melakukan cara
mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik
seperti yang sudah
diajarkan.
A : SP 1 tercapai
P : Evaluasi kegiatan SP 1.
Lanjutkan SP 2 :
Mengontrol halusinasi
dengan cara minum obat
secara teratur

Kusuma

Jumat, 23 Gangguan Persepsi Evaluasi kegiatan SP 1 S:


Desember - Pasien mengatakan
2022 Sensori : Halusinasi SP 2 : masih mengingat
- Mengontrol halusinasi cara mengontrol
dengan cara minum halusinasi dengan
obat secara teratur cara menghardik
- Pasien mengatakan
sudah jarang
mendengar suara
berisik tersebut
- Pasien mengatakan
sudah minum obat
(Risperidone 3 mg)
secara teratur setiap
malam sebanyak 1
tablet sebelum tidur
O:
- Pasien tampak
kooperatif
- Pasien mampu untuk
mengulang cara
menghardik yang
sudah diajarkan
kemarin
- Pasien mampu untuk
menyebutkan jadwal
rutin minum obat
- Pasien tampak
minum obat yang
sudah diresepkan
oleh dokter secara
teratur.
- Pasien
mendengarkan
penjelasan mengenai
pentingnya minum
obat secara teratur
yang sudah diberikan
- Pasien mampu
menyebutkan nama
obat yang di minum
A : SP 2 tercapai
P : Evaluasi kegiatan SP 2.
Lanjutkan SP 3 & SP 4
- SP 3 : Mengontrol
halusinasi dengan
cara bercakap-cakap
dengan orang lain
- SP 4 : Mengontrol
halusinasi dengan
cara melakukan
aktifitas terjadwal

Kusuma

Sabtu, 24 Gangguan Persepsi Evaluasi kegiatan SP 2 S


Desember Sensori : Halusinasi SP 3 : - Pasien dapat
2022 - Mengontrol halusinasi mengatakan masih
dengan cara bercakap- mengingat tentang
cakap dengan orang edukasi pentingnya
lain minum obat secara
SP 4 : teratur yang
- Mengontrol halusinasi diberikan kemarin
dengan cara melakukan - Pasien mengatakan
aktifitas terjadwal sudah jarang
mendengar suara-
suara berisik tersebut
- Pasien mengatakan
sudah bercakap-
cakap dengan orang
lain baik keluarganya
di rumah maupun
teman SMP nya yang
sering
memberikannya job
pekerjaan
- Pasien mengatakan
anjuran dari dokter
juga disarankan
untuk melakukan
aktifitas yang
terjadwal untuk
menghilangkan
halusinasi
- Pasien mengatakan
sudah melakukan
aktifitas seperti
membantu ibunya
berjualan dan
membantu temannya
mengirimkan ATK
O:
- Saat dilakukan
pengkajian pasien
mampu untuk
memulai percakapan
- Pasien mampu untuk
bercakap-cakap
dengan orang lain
terutama dengan
keluarga dan sahabat
terdekatnya
- Pasien mampu untuk
menyebutkan
aktifitas harian
rutinnya
A : SP 3 dan SP4 tercapai
P : Intervensi selesai. Tujuan
tercapai. Pertahankan
kondisi pasien

Kusuma

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Strategi Pelaksanaan 1 (SP 1) Halusinasi Pendengaran


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS : Pasien mengatakan dulu sering mendengar suara-suara berisik yang ia sendiri
tidak bisa pahami sama sekali artinya, namun untuk saat ini pasien sudah jarang
mendengarkan suara berisik tersebut. Pasien mengatakan akan merasa gelisah saat
mendengar suara berisik tersebut.
DO : Pasien terlihat baik-baik saja. Saat ini kondisi pasien masih dalam tahap
pengobatan. Saat dilakukan pengkajian pasien tidak menunjukkan adanya gejala
halusinasi.
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Umum
Pasien dapat mengontrol terjadinya halusinasi
4. Tujuan Khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat mengenal halusinasi
3) Klien dapat mengontrol halusinasi
5. Tindakan Keperawatan
SP 1 :
- Membantu pasien mengenali halusinasinya : isi, frekuensi, waktu terjadi,
situasi pencetus, perasaan, dan respon
- Menjelasakan cara mengontrol halusinasi
- Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi
B. Proses Pelaksanaan Tindakan (SP1)
Orientasi
1. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi pak, Perkenalkan nama saya Kusuma, saya mahasiswa
keperawatan dari Stikes Wira Medika. Saat ini saya sedang praktek di Rumah
Berdaya dari pukul 09.00 – 15.00. Kalau saya boleh tau nama bapak siapa? Dan
senangnya dipanggil dengan sebutan apa?

2. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Ada keluhan tidak pak? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Apakah nyenyak pak?”
3. Kontrak
Topik : “ Baiklah pak, bagaimana kalau hari ini kita bercakap-cakap mengenai
suara berisik yang selama ini bapak dengarkan?”
Waktu : “Untuk waktunya bagaimana kalu kita bercakap-cakap selama 10 menit
pak? Apakah bapak bersedia?
Tempat : “ Untuk tempatnya bapak mau bercakap-cakap dimana? Bagaimana
kalau kita duduk santai di kursi tersebut pak?”
Tujuan : “ Jadi begini pak, tujuan saya mengajak bapak bercakap-cakap mengenai
hal suara berisik yang selama ini bapak dengarkan adalah tujuannya untuk
membantu bapak untuk mengenali suara berisik tersebut seperti mengenali kapan
saja suara itu muncul, dan juga tujuan lainnya yaitu untuk mengajarkan
mengontrol suara yang sering bapak dengar dengan cara menghardik”
Kerja
1. Apakah bapak mendengar suara berisik tersebut tanpa wujudnya?
2. Kapan saja bapak mendengar suara berisik tersebut?
3. Bagaimana perasaan bapak saat mendengar suara berisik tersebut?
4. Berapa lama bapak mendengar suara berisik tersebut?
5. Bagaimana kalau saat ini kita belajar mengontrol suara berisik yang bapak
dengarkan tersebut?
6. Yang pertama kita belajar cara menghardik ya pak. Menghardik ini merupakan
upaya untuk mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara menolak
halusinasi yang muncul. Caranya yaitu, saat suara- suara itu muncul bapak tutup
telinga menggunakan kedua tangan lalu ucapkan “ pergi, pergi saya tidak mau
dengar, kamu suara palsu, suara itu tidak nyata” bapak dapat mengucapkan hal
tersebut berulang- ulang hingga suara itu tidak terdengar lagi. Sekarang ayo bapak
yang mencobanya… Bagus pak, benar sekali seperti itu caranya menghardik ya
pak. Besok kita peragakan lagi ya pak
Terminasi
1. Evaluasi :
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan bapak saat kita bercakap-cakap tadi? Apakah bapak
merasa senang dengan latihan menghardik tadi?”
b. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement)
“Setelah kita bercakap-cakap tadi, sekarang coba bapak simpulkan apa saja
yang sudah kita bicarakan tadi? Apakah bapak masih dapat menyebutkan
bagaimana cara untuk mencegah suara berisik itu agar tidak muncul lagi?”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau suara-suara berisik itu muncul lagi, silahkan bapak bisa mencoba cara
yang sudah bapak latih tadi. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
berlatih yang lainnya pak? Apakah bapak bersedia? Dan maunya jam berapa
dan dimana pak?”
(Masukkan kegiatan Latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien)
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakap tentang penggunaan
obat?”
Waktu : “ Kira- kira besok bapak maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam
11.00 pak?”
Tempat : “Kira-kira tempat yang nyaman untuk bercakap-cakap dimana ya
pak? Kalau di tempat ini bagaimana pak? Baik kalau begitu besok kita
kembali mengobrol disini ya pak”.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Strategi Pelaksanaan 2 (SP 2) Halusinasi Pendengaran


C. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS : Pasien mengatakan sudah jarang mendengar suara berisik tersebut. Pasien
juga mengatakan tidurnya nyenak semalam
DO : Pasien terlihat baik-baik saja. Saat ini kondisi pasien masih dalam tahap
pengobatan. Saat dilakukan pengkajian pasien tidak menunjukkan adanya gejala
halusinasi. Pasien tampak kooperatif
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Umum
Pasien dapat mengontrol terjadinya halusinasi
4. Tujuan Khusus
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
5. Tindakan Keperawatan
Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
SP 2 :
- Mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara teratur
1. Menanyakan program pengobatan
2. Menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur
3. Menjelaskan apabila putus obat
D. Proses Pelaksanaan Tindakan (SP2)
Orientasi
1. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi pak, bagaimana keadaannya hari ini? Apakah masih ingat dengan
saya? Iya pak saya Kusuma yang kemarin sempat bercakap-cakap dengan bapak
mengenai cara menghardik halusinasi”
2. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Ada keluhan tidak pak? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Apakah nyenyak pak? Apa bapak masih ingat dengan janji kemarin?
Iya pak janji kita hari ini yaitu membahas tentang obat. Bagaimana kalau kita
mulai saja pak?
3. Kontrak
Topik : “ Baiklah pak, bagaimana kalau hari ini kita bercakap-cakap mengenai
obat-obatan yang bapak minum?”
Waktu : “Untuk waktunya bagaimana kalu kita bercakap-cakap selama 10 menit
pak? Apakah bapak bersedia?
Tempat : “ Untuk tempatnya bapak mau bercakap-cakap dimana? Bagaimana
kalau kita duduk santai di kursi tersebut pak?”
Tujuan : “ Jadi begini pak, tujuan saya mengajak bapak bercakap-cakap mengenai
obat-obatan yang bapak minum adalah tujuannya untuk membantu bapak untuk
mengetahui pentingnya mimun obat yang sudah direspkan oleh dokter secara
teratur dan bagaimana bahayanya apabila bapak putus obat”.
Kerja
Apakah bapak sudah minum obat secara teratur?
Apakah setelah minum obat suara-suara berisik yang bapak dengarkan muncul
kembali?
Berapa macam obat yang bapak minum dalam sehari?
Apakah bapak tau nama obat yang bapak minum?
Nanti kalau suara-suara berisik itu sudah tidak bapak dengarkan lagi bapak tidak
boleh berhenti untuk minum obat ya pak. Jangan lupa juga untuk selalu rutin kontrol
ke dokter ya pak. Sebab nanti kalau putus obat halusinasi bapak dapat kambuh lagi.
Bapak juga harus teliti ketika minum obat. Patikan obatnya sudah benar. Jangan lupa
untuk membaca nama kemasannya. Pastikan juga untuk minum obat tepat waktu ya
pak”
Terminasi
2. Evaluasi :
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan bapak saat kita bercakap-cakap tentang obat tadi?”
b. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement)
“Setelah kita bercakap-cakap tadi, sekarang coba bapak simpulkan apa saja
yang sudah kita bicarakan tadi? Apakah bapak masih ingat mengapa bapak
tidak boleh sampai putus obat? Dan coba sebutkan bagaimana cara minum
obat yang benar”
c. Rencana tindak lanjut
“Jangan lupa untuk minum obat dengan teratur sesuai dengan dosis yang tepat,
dan jangan sampai putus obat ya pak”
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain?”
Waktu : “ Kira- kira besok bapak maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam
10.00 pak?”
Tempat : “Kira-kira tempat yang nyaman untuk bercakap-cakap dimana ya
pak? Kalau di tempat ini bagaimana pak? Baik kalau begitu besok kita
kembali mengobrol disini ya pak”.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Strategi Pelaksanaan 3 (SP 3) Halusinasi Pendengaran
E. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS : Pasien mengatakan sudah jarang mendengar suara berisik tersebut. Pasien
juga mengatakan tidurnya nyenak semalam
DO : Pasien terlihat baik-baik saja. Saat ini kondisi pasien masih dalam tahap
pengobatan. Saat dilakukan pengkajian pasien tidak menunjukkan adanya gejala
halusinasi. Pasien tampak kooperatif
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Umum
Pasien dapat mengontrol terjadinya halusinasi
4. Tujuan Khusus
Klien memilih cara mengatasi seperti yang di diskusikan
5. Tindakan Keperawatan
Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP2)
SP 3 :
- Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
F. Proses Pelaksanaan Tindakan (SP3)
Orientasi
1. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi pak, bagaimana keadaannya hari ini? Apakah masih ingat dengan
saya? Iya pak saya Kusuma yang kemarin sempat bercakap-cakap dengan bapak
mengenai pentingnya minum obat secara teratur pak”
2. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Ada keluhan tidak pak? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Apakah nyenyak pak? Apa bapak masih ingat dengan janji kemarin?
Iya pak janji kita hari ini yaitu membahas tentang cara bercakap-cakap dengan
orang lain untuk mengontrol halusiansi. Bagaimana kalau kita mulai saja pak?
3. Kontrak
Topik : “ Baiklah pak, bagaimana kalau hari ini kita mengobrol santai tentang cara
bercakap-cakap dengan orang lain pak?”
Waktu : “Untuk waktunya bagaimana kalu kita bercakap-cakap selama 10 menit
pak? Apakah bapak bersedia?
Tempat : “ Untuk tempatnya bapak mau bercakap-cakap dimana? Bagaimana
kalau kita duduk santai di kursi tersebut pak?”
Tujuan : “ Jadi begini pak, tujuan saya mengajak bapak mengobrol mengenai cara
bercakap-cakap dengan orang lain karena saat mengobrol dengan orang lain dapat
mampu mendistraksi dan mengalihkan focus terhadap halusinasi kepada
percakapan yang dilakukan dengan orang lain.
Kerja
Apakah bapak pernah bercakap-cakap dengan orang lain? Jadi nanti kalau bapak
mulai mendengar suara berisik tersebut langsung saja bapak mencari teman untuk
diajak mengobrol. Minta teman untuk mengobrol dengan bapak. Contohnya begini :
tolong, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo mengobrol dengan saya!”
Terminasi
3. Evaluasi :
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan bapak setelah temu latihan kita hari ini?
b. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement)
“Setelah kita bercakap-cakap tadi, sekarang coba bapak simpulkan apa saja
yang sudah kita bicarakan tadi? Sekarang bapak bisa untuk menerapkan cara
ini apabila bapak mendengar suara-suara berisik itu lagi”
c. Rencana tindak lanjut
“Nanti kalau suara-suara itu muncul lagi bapak bisa memanggil teman/ orang
yang ada di rumah untuk diajak mengobrol ya pak”
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan aktifitas terjadwal?”
Waktu : “ Kira- kira besok bapak maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam
10.00 pak?”
Tempat : “Kira-kira tempat yang nyaman untuk bercakap-cakap dimana ya
pak? Kalau di tempat ini bagaimana pak? Baik kalau begitu besok kita
kembali mengobrol disini ya pak”.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Strategi Pelaksanaan 4 (SP 4) Halusinasi Pendengaran
G. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS : Pasien mengatakan sudah jarang mendengar suara berisik tersebut. Pasien
juga mengatakan tidurnya nyenak semalam
DO : Pasien terlihat baik-baik saja. Saat ini kondisi pasien masih dalam tahap
pengobatan. Saat dilakukan pengkajian pasien tidak menunjukkan adanya gejala
halusinasi. Pasien tampak kooperatif
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Umum
Pasien dapat mengontrol terjadinya halusinasi
4. Tujuan Khusus
Klien memilih cara mengatasi seperti yang di diskusikan
5. Tindakan Keperawatan
Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP3)
SP 4 :
- Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas terjadwal
H. Proses Pelaksanaan Tindakan (SP4)
Orientasi
4. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi pak, bagaimana keadaannya hari ini? Apakah masih ingat dengan
saya? Iya pak saya Kusuma yang kemarin sempat bercakap-cakap dengan bapak
mengenai mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain”
5. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Ada keluhan tidak pak? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Apakah nyenyak pak? Apa bapak masih ingat dengan janji kemarin?
Iya pak janji kita hari ini yaitu membahas tentang cara mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktifitas terjawal. Bagaimana kalau kita mulai saja pak?
6. Kontrak
Topik : “ Baiklah pak, bagaimana kalau hari ini kita mengobrol santai tentang cara
bercakap-cakap dengan orang lain pak?”
Waktu : “Untuk waktunya bagaimana kalu kita bercakap-cakap selama 10 menit
pak? Apakah bapak bersedia?
Tempat : “ Untuk tempatnya bapak mau bercakap-cakap dimana? Bagaimana
kalau kita duduk santai di kursi tersebut pak?”
Tujuan : “ Jadi begini pak, tujuan saya mengajak bapak mengobrol mengenai
melakukan aktifitas terjadwal untuk mengontrol halusinasi karena melalui aktifitas
yang bapak lakukan dapat mengalihkan focus terhadap halusinasi yang timbul.
Kerja
Aktifitas apa saja yang biasanya bapak lakukan? Pagi-pagi saat baru bangun tidur apa
saja kegiatannya pak? Wah banyak sekali ya kegiatannya pak. Bapak bisa melakukan
kegaiatan rutin bapak untuk mengontrol halusinasi yang akan timbul ya pak
Terminasi
4. Evaluasi :
d. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan bapak setelah temu latihan kita hari ini?
e. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement)
“Setelah kita bercakap-cakap tadi, sekarang coba bapak simpulkan apa saja
yang sudah kita bicarakan tadi? Sekarang bapak bisa untuk menerapkan
aktifitas rutin bapak apabila bapak mendengar suara-suara berisik itu lagi”
f. Rencana tindak lanjut
“Nanti kalau suara-suara itu muncul lagi bapak bisa melakukan aktifitas rutin
bapak untuk menghilangkan halusinasi bapak”
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakap santai tentang cara
mengontrol halusinasi pak?”
Waktu : “ Kira- kira besok bapak maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam
10.00 pak?”
Tempat : “Kira-kira tempat yang nyaman untuk bercakap-cakap dimana ya
pak? Kalau di tempat ini bagaimana pak? Baik kalau begitu besok kita
kembali mengobrol disini ya pak”.

Anda mungkin juga menyukai