Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PSIKOSOSIAL PADA Tn.S DENGAN ANSIETAS


DI RUANG MULTAZAM RSI PKU MUHAMMADIYAH TEGAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

AZRUL FAIZ
82021040292

JURUSAN PROFESI KEPERAWATAN (NERS)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2022
ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH PSIKOSOSIAL

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Danawarih Rt 3/2 Balapulang
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Swasta
No RM : 26.57.09
Tanggal Dirawat : 30 Mei 2022
Tanggal Pengkajian: 31 Mei 2022
Ruang Rawat : Multazam 2

B. ALASAN MASUK
Keluarga mengatakan pasien mengeluh lemas sejak 5 hari yang lalu. pasien memiliki
riwayat DM dengan pengobatan yang tidak terkontrol sejak 1 tahun yang lalu. Keluarga
mengatakan pasien mengeluh pandangannya mulai rabun. Awalnya hanya mata kiri yang
merabun dan sekarang mata kanan juga mulai rabun sejak 1 minggu yang lalu. Sehingga
keluarga mengajak pasien berobat ke Puskesmas dan diberikan obat untuk mengurangi keluhan
tersebut
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir akan kondisinya saat ini. Pasien juga
mengatakan masih mengeluh pandangan mulai rabun dan lemas.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor perkembangan
Pasien mengatakan pernah menderita penyakit DM yang tidak terkontrol sejak 1 tahun yang
lalu dan pandangannya mulai rabun.

2. Faktor komunikasi dalam keluarga


Komunikasi antar keluarga baik, ketika mempunyai masalah pasien memecahkan masalahnya
bersama istri,dan juga anak – anak nya.

3. Faktor psikologis
Pasien termasuk tipe orang yang terbuka, sering menceritakan keluh kesah yang dialami
kepada istri dan tidak merasa dirinya tidak berharga.
4. Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.

D. FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor sosial budaya
Pasien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.
2. Faktor biokimia
Adanya rasa khawatir dan cemas karena penyakitnya semakin parah,dikarenakan pasien tidak
melakukan pengobatan yang teratur.
3. Faktor psikologis
Pasien merasa cemas khawatir dengan masalahnya dan pasien mengatakan tidak mengerti tentang
penyakit yang dialaminya.
4. Riwayat Trauma
Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal

Jelaskan:
Tidak ada riwayat trauma pada pasien
Masalah/ Diagnosa Keperawatan : -
5. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Ya Tidak √

6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
E. PEMERIKSAAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tingkat Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda Vital
TD : 110/70 mm/Hg N : 86 x/mnt
SB : 360 C RR : 20 x/mnt
4. Ukuran : BB 50 kg TB : 162 cm
Turun Naik

Jelaskan :
Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital seperti
dijabarkan di atas, pasien tidak mengetahui apakah berat badannya mengalami perubahan
selama perawatan.
5. Keluhan fisik :
Ya √ Tidak

Jelaskan:
Pasien mengeluh pandangannya kabur dan lemas.

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

= laki-laki = pasien

= perempuan = menikah

= meninggal = keturunan

--------- = tinggal serumah = orang terdekat


Jelaskan : Pasien adalah anak terakhir. Pasien berumur 52 tahun. Orang tua pasien sudah
meninggal. Pasien sudah menikah, dan memiliki 5 orang anak. Pasien tinggal serumah dengan
istri dan anak- anaknya. Hubungan pasien dengan keluarganya terjalin dengan erat dan
sangat baik. Orang yang terdekat dengan pasien adalah istri dan anak- anaknya.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien senang dan menerima keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki. Pasien juga
mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai
b. Identitas diri
Pasien mengatakan nama lengkapnya “Tn.S”, pasien menyebutkan tanggal lahirnya dan
usianya, pasien juga menyebutkan asalnya dari Danawarih dan mengatakan sudah menikah
dan mempunyai lima anak.
c. Peran
Pasien dalam keluarga berperan sebagai kepala keluarga .
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin berguna bagi keluarga dan lingkungannya serta tidak ingin
menyusahkan banyak orang karena penyakit yang dideritanya.
e. Harga diri
Pasien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan orang lain.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien mengatakan orang terdekat yang biasanya diajak untuk memecahkan masalah adalah
istri dan anak-anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat:
Pasien mengatakan pasien jarang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di dalam masyarakat
baik itu yang bersifat adat maupun umum karena kondisi pasien yang semakin menua.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien mengatakan tidak mengalami hambatan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama Islam dan yakin dengan adanya ALLAH SWT. Pasien tidak mempunyai
keyakinan yang berlebih terhadap agama yang dianutnya.
b. Kegiatan ibadah
Pasien rajin menjalankan sholat 5 waktu.
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan fisik
Pasien berpenampilan rapi, berpakaian sesuai dengan tempatnya, rambut pasien disisir rapi

2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat, selama
proses wawancara pasien berbicara mengenai satu topik pembicaraan dengan jelas.

3. Aktifitas motorik/Psikomotor

Saat wawancara pasien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan yang diulang-
ulang ataupun gemetar. Namun saat membicarakan penyakit dan kondisinya saat ini, pasien
tampak sedikit cemas dan khawatir.

Masalah Keperawatan : Ansietas

4. Alam perasaan
Pasien terlihat menunjukkan ekspresi khawatir dan takut karena pasien merasa trauma untuk
masuk kerumah sakit dan kondisinya saat ini yang semakin menua.
Masalah Keperawatan : Ketakutan.

5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan pasien sesuai dengan stimulus yang diberikan.

6. Interaksi selama wawancara

Selama proses wawancara, pasien mau menjawab pertanyaan perawat. Kontak mata pasien
bagus dan pasien menatap wajah perawat saat wawancara dan mau menjawab pertanyaan
perawat dengan antuasias.

7. Persepsi
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi
1. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan pasien jelas dan tidak berbelit-belit, tidak diulang berkali-
kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu topik
pembicaraan.

2. Isi pikir
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
3. Tingkat Kesadaran
Pasien menyadari bahwa dia sedang tidak berada di rumahnya, pasien juga sadar dan
mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat kesadaran pasien terhadap
waktu, orang dan tempat jelas. Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6

4. Memori
Pasien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu maupun ini.
Pasien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi pasien sudah makan atau belum. Pasien tidak
pernah mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek.
5. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi pasien baik dan fokus terhadap apa yang ditanyakan oleh
perawat
6. Kemampuan penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah pasien mendahulukan kegiatan merapikan tempat tidur
atau menyapu. Pasien memilih merapikan tempat tidur terlebih dahulu karena kata pasien itu
juga lebih mendesak.
7. Daya tilik diri
Pasien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya.
H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal
 Bantual total
2. Defekasi/berkemih
Bantuan minimal
 Bantual total
3. Mandi
Bantuan minimal
 Bantual total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
 Bantual total
5. Istirahat dan tidur
 Tidur siang lama : 13.00 s.d 14.30
 Tidur malam lama : 21.00 s.d 04.00
 Aktivitas sebelum/setelah tidur : mencuci muka dan kencing
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
 Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan √

Sistem pendukung √
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √

Menjaga kerapian rumah √

Mencuci pakaian √

Pengatur keuangan √

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja √

Transportasi V

Lain-lain √

Dari data diatas dapat dijabarkan bahwa pasien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya,
seperti : mandi, makan, berpakaian secara mandiri. Pasien tidak memiliki gangguan pola
tidur. Aktivitas pasien di dalam rumah biasanya merapikan atau bersih-bersih halaman rumah,
memcuci bajunya, sedangkan kebutuhan pasien di luar rumah biasanya melakukan perjalanan
atau berpergian dengan dibantu oleh keluarga atau istrinya.
I. MEKANISME KOPING
ADAPTIF MALADAPTIF
Bicara dengan orang lain  Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat
 Teknik relokasi  Reaksi berlebih
 Aktivitas konstruktif  Bekerja berlebihan
 Olah raga  Menghindar
 Lainnya  Mencederai diri
 Lainnya
Jelaskan :
Saat diwawancara reaksi pasien baik, pasien dapat berbicara dengan orang lain tanpa ada
gangguan, dan pasien dapat menyelesaikan masalah yang ada di keluarga pasien.

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok
Uraikan : Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab pasien dapat berkumpul
dan bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga.
 Masalah berhubungan dengan pendidikan
Uraikan : Pasien tidak bersekolah
 Masalah dengan pekerjaan
Uraikan : Pasien tidak bekerja, pasien sebagai ibu rumah tangga.
 Masalah dengan perumahan
Uraikan : Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya pasien mempunyai tempat
tinggal yang bersih dan luas

Masalah dengan ekonomi

Uraikan : Tidak ada masalah dengan ekonomi


Masalah lainnya
Uraikan :Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya pasien cukup
berinteraksi dengan orang lain.

K. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


 Obat-obatan
 Lainnya : Saat dilakukan wawancara pasien bertanya tentang bagaimana proses penyakit dan cara
pencegahan terjadinya komplikasi dari penyakit yang ia derita.
L. ASPEK MEDIK
a. Diagnosa medik : DM
b. Terapi medik
 Asering 20 tpm
 Omeprazole 2 x 40 mg IV
 Ondancentron 3 x 4 mg IV
 Sanmol Flash 3 x 1 IV
 Antasida 3 x 10 ml

M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN ( POHON MASALAH )

Ketakutan ( effect )

Kecemasan/ansietas ( core problem )

Gangguan rasa nyaman (edcausa)

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketakutan
b. Ansietas
c. Gangguan rasa nyaman
O. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan

1 Ansietas TUM :
Pasien mampu
mengurangi dan
mengontrol
kecemasannya.
TUK : 1. Bina hubungan 1. Pembinaan
1. Setelah diberikan saling percaya hubungan
askep selama 1 dengan : saling
kali pertemuan a. Sapa pasien percaya
(tiap dengan ramah merupakan
pertemuan 20 baik verbal dasar
menit) maupun non terjalinnya
diharapkan verbal komunikasi
pasien membina b. Perkenalkan terbuka
hubungan saling diri dengan sehingga
percaya dengan sopan. meningkatka
KH : c. Tanyakan nama n rasa
a. Wajah pasien lengkap pasien komunikasi
cerah dan dan nama pasien.
tersenyum panggilan yang
b. Pasien mau disukai.
membalas d. Jelaskan tujuan
salam. pertemuan.
c. Pasien mau e. Jujur dan
menyebutkan menepati janji
nama sambil f. Tunjukkan
berjabat sikap empati
tangan dan dan menerima
ada kontak pasien apa
mata adanya.
d. Pasien
bersedia
menceritakan
perasaannya
TUK : 1. Adakan kontak 1. Dapat
2. Pasien dapat sering dan singkat mengetahui
mengidentifikasi secara bertahap. kapan pasien
dan 2. Bantu pasien untuk mengalami
menggambarkan mengidentifikasi kecemasan.
perasaan tentang dan 2. Untuk
kecemasannya menggambarkan mengadopsi
dengan KH : perasaan yang koping yang
a. Pasien dapat mendasari baru, pasien
menyebutkan kecemasannya. pertama kali
waktu, isi, 3. Gunakan harus
frekuensi pertanyaan terbuka menyadari
timbulnya beralih dari topik perasaan dan
kecemasan. yang tidak mengatasi
b. Pasien dapat mengancam ke isu penyangkalan
mengungkapk konflik yang disadari
an 4. Tinjau penilaian atau tidak
perasaannya terhadap stresor, disadari
terhadap nilai-nilai yang
kecemasannya terancam dan cara
. konflik berkembang
TUK : 1. Identifikasi 1. Mengetahui
3. Pasien dapat bersama pasien cara yang
mengidentifikasi cara / tindakan terbaik untuk
penyebab yang dilakukan jika mengontrol
kecemasannya terjadi kecemasan. kecemasan
dengan KH : 2. Ajarkan teknik
a. Pasien dapat distraksi dan
menceritakan relaksasi
penyebab
kecemasan
b. Pasien dapat
menyebutkan
tindakan yang
biasanya
dilakukan
untuk
mengendalikan
kecemasannya.
c. Pasien dapat
memilih cara
mengatasi
kecemasannya.
PELAKSANAAN

No. Hari/Tanggal Tindakan Keperawatan Respon Pasien Paraf

1.
30 mei 2022
Salam terapeutik :
14.00 selamat siang bpk
(tersenyum mendekati
pasien)

“Pak kenalkan nama


saya F, bpk bisa manggil “Nama saya bpk S, panggil
saya Perawat F, nama saja saya pak S, sya disini
bpk siapa dan senang bersama istri”
dipanggil siapa?
bpk dengan siapa disini?
“Ya”
Kontrak :

“Sekarang kita
mengobrol selama 20
menit disini ya, pak?

“Bagaimana perasaan “Perasaan saya biasa-biasa


bpk hari ini? saja , tetapi saya merasa tidak
nyaman karena saya kembali
dirawat dirumah sakit”.

“bpk S sudah “ Usia saya sekarang 52


menyebutkan nama dan Tahun”
panggilan bpk S, usia
bpk sekarang berapa?
“bpk S bekerja dimana? “Saya bekerja dipabrik”

“bpk tinggal dirumah “ Saya tinggal bersama istri


dengan siapa? bpk dan mempunyai 5 anak
mempunyai anak
berapa? “ istri saya namanya W,

“Nama istri bpk siapa? beliau bekerja sebagai IRT”.


dan bekerja dimana?

“bpk mempunyai “Saya saudara bertiga, dan


saudara berapa? saya anak paling terakhir ”.
Dan anak ke berapa?
“bpk boleh saya tahu “Aktivitas yang sering saya
aktivitas sehari-hari? lakukan adalah bekerja
Bagaimana kalau
sekarang bpk bercerita
tentang apa yang sering
bpk lakukan?

“bpk sejak kapan “Saya kurang mengetahui


mengetahui penyakit tentang penyakit yang saya
alami saat ini”
yang bpk derita saat ini
ini?”
“Menurut bpk faktor “Mungkin karena pola makan
penyebab bpk terserang saya yang kurang tepat, dan
penyakit itu apa?” saya sering makan pedas”
“ Nah, menurut bpk, “ Nah, itu yang saya belum
bagaimana sih caranya tahu , tapi kata dokter saya
mengetahui tanda dan disuruh menjaga pola makan
gejala penyakit Ibu ? dan tidak boleh makan
mkanan yang pedas”
“ Baik kalau begitu bu
nanti sebentar
dipertemuan selanjutnya, “Iya, terima kasih “
mungkin
saya akan menjelaskan
bagaimana cara untuk
melakukan pencegahan
terhadap penyakit ini,
agar menghindari resiko
komplikasi yang
mungkin muncul iya pak

“pak tidak terasa kita “Iya, saya tunggu”.


sudah mengobrol 20
menit , jadi kita cukupkan
dulu
pembicaraan kita karena
waktunya sudah habis,
jadi besok saya kesini lagi
untuk melanjutkan nya
sambil mengecek tensi
bpk di jam yang sama,
selama 20 menit kembali
kita ngobrol- ngobrol,
terimasih
sebelumnya”.

2. “selamat siang pak masih “Selamat siang , tentu saja


1 juni 2022
ingat dengan saya?” masih pak” (sambil
14.00 memegang tangan perawat
“bpk bagaimana
berjabatan).
perasaan sekarang ini?
Apakah masih merasa “Perasaan saya saat ini
cemas dan khawatir ?” merasa cemas dan khawatir
tentang penyakit dan kondisi
saya saat ini”
“bpk mengatakan merasa “Iya, pak. Saya kurang
khawatir karena bpk mengetahui dan belum paham
belum paham tentang tentang penyakit yang saya
kondisi dan penyakit alami dan bagaimana cara
yang bpk alami, serta mencegahnya pak”
upaya untuk
mencegahnya?”
“ Jadi seperti ini, bpk ini
kan memilikiriwayat “Oh jadi seperti itu , lalu
penyakit maag, jadi bpk bagaimana cara untuk

kurangi mengkonsumsi mencegahnya ?.”


makanan pedas dan
asam agar penyakit yang
bpk derita tidak kambuh
dan itulah yang
menyebabkan bpk mual
bahkan sampai muntah.
“Biasanya pencegahan “ Oh jadi seperti itu , tapi sya
yang dilakukan dengan kadang-kadang juga masih
kurangi mengkonsumsi cemas dan khawatir ,
makann pedas dan asam, seandainya saya mengalami
mengatur pola makan, sakit nanti dirumah “
mengatur waktu makan
agar tidak telat makan “
“ Nah bpk kan sudah tau
sekarang bagaimana
kondisi dan penyakit
serta pencegahndari “ Baik , bpk bisa ajarkan saya
penyakit maag yang bpk teknik nafas dalam sepertinya
derita. Jadi bpk tidak itu yang paling gampang “
perlu khawatir , namun
apabila bpk berkenan
saya memiliki beberapa
cara untuk mengatasi
atau mengurangi
kecemasan yang bpk
rasakan dan mungkin
bisa diterapkan di
rumah. Ada yang
dinamakan teknik
relaksasi, teknik
relaksasi tersebut terdiri
dari meditasi,
mendengarkan musik,
dan menikmati hiburan,
teknik pernapasan
dalam, dan yoga. bpk
bisa memilih salah satu
teknik relaksasi
tersebut.”
“ Baiklah pak, sekarang
kita mulai latihan
relaksasi nafas “Baiklah, pak.”
dalamnya”
“Bagaimana perasaan
bpk setelah kita
mengobrol tentang
masalah yang bpk
“Saya merasa lebih baik pak”
rasakan dan latihan
teknik relaksasi napas
dalam?”
“pak tidak terasa kita
sudah mengobrol selama “Baik,pak. Terima kasih.

20 menit. Jadi, kita Selamat siang”


cukupkan sampai di sini
pembicaraan kita.
Seandainya ada yang
perlu bpk tanyakan lagi
nanti bisa panggil saya
di Nurse Station di
dapan , Selamat Siang
pak”

P. EVALUASI

NO HARI/TANGGAL TINDAKAN EVALUASI

1. SP.1 S : Pasien mengatakan namanya


31 mei 2022
Membina Hubungan Tn.s, biasa dipanggil pak S dan
Pukul. 14.00
Saling percaya dengan Pasien mengatakan bekerja
pasien
O:
1. Pasien mau menjawab
salam

2. Pasien mau berbincang


dengan perawat

3. Pasien mengungkapkan
penyebab kecemasannya.

A : Tujuan Khusus tercapai

P : Lanjutkan ke Tujuan khusus


selanjutnya

2. SP.2 S : Pasien mengatakan yang


01 juni 2022
Pasien dapat membuat ia cemas adalah
Jam 14.00
mengidentifikasi dan penyakitnya dan kurang
menggambarkan mengetahui tentang kondisinya,
perasaan tentang pencegahan serta pengobatan dari
kecemasannya penyakitnya.

O :

1. Pasien menceritakan
penyebab terjadinya
kecemasan dan
kekhawatirannya kepada
perawat.

2. Pasien terlihat mengerti


dan paham dengan
penjelasan yang diberikan
perawat.

A : Tujuan Tercapai

P : Lanjutkan intervensi

3. TUK 3. Pasien dapat S : Pasien mengatakan takut akan


2 juni 2022
mengidentifikasi kembali merasa khawatir dan
Jam 14.00
cemas di rumah, saat diberikan
penyebab kecemasannya teknik relaksasi untuk mengatasi
kecemasannya pasien memilih
menggunakan teknik relaksasi
nafas dalam.

O :
1. Pasien memilih teknik
relaksasi nafas dalam

2. Pasien melakukan teknik


relaksasi nafas dalam untuk
mengurasi rasa cemas

A : Tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai