Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PSIKOSOSIAL PADA NY.

S DENGAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN ANSIETAS PADA PASIEN HIPERTENSI

DI RUANG DAHLIA RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

DISUSUN OLEH :

ENDANG RINI ASTUTI

NIM : 2022030115

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PSIKOSOSIAL PADA NY.S DENGAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN ANSIETAS PADA PASIEN HIPERTENSI

DI RUANG DAHLIA RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Tanggal pengkajian : 05 April 2023
Alamat : Kalibagor, Kebumen
Umur : 42 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Dx.Medis : Hipertensi,GERD
B. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Sejak 5 hari yang lalu pasien mengeluh nyeri perut skala 3 hilang timbul seperti ditusuk-
tusuk. Terasa mual terus. Pasien dirawat Inap karena TD 190/120 mmHg mual,muntah.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Biologis
Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan magh. Pasien tidak mempunyai
kelainan dan keterbatasan fisik. Pasien tidak mempunyai trauma atau cacat fisik dan
pasien tidak mempunyai masalah gizi buruk/pola makan dan berat badan dalam
keadaan normal. Pasien sebelum sakit makan dan minum seperti orang pada
umumnya yaitu nasi dengan lauk pauk seadanya serta minum air putih sehari 6-8
gelas sehari.
2. Psikologis
Pasien dalam berkomunikasi tidak aktif tetapi bicara seperlunya jika ditanya. Pasien
tidak pernah menderita penyakit serius dan tidak pernah berobat ke alternatif . Pasien
sebelumnya tidak pernah mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan baik
dengan suami ataupun dengan keluarganya, hanya masalah biasa yang bisa
diselesaikan secara baik- baik dan kekeluargaan.
3. Social Budaya
Pasien berusia 42 tahun, berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan
terakhir SMA. Dengan kondisinya saat ini yang akan menjalani rawat inap. Pasien
saat ini hanya tiduran di tempat tidur dan terkadang jalan-jalan sebentar diruangan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari dibantu perawat. Pasien merasa beruntung
mempunyai keluarga yang perhatian terhadap dirinya terutama suami dan anaknya
yang selau memberikan suport agar pasien kuat dan tabah menjalani rawat inap.
Pasien beragama islam dan kadang-kadang ikut kegiatan kerja bakti, pengajian dan
juga ikut kumpulan yasinan atau arisan di lingkup RT.
D. FAKTOR PRESIPITASI
Saat pasien mengalami hipertensi dan harus menjalani perawatan. Pasien mengatakan
cemas. Gelisah, timbul rasa takut dan khawatir dengan kondisinya.
E. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kondisi pasien saat dikaji compos mentis
2. Pemeriksaan Vital Sign
TD 190/12 mmHg
Nadi 88x/menit
Suhu 36,8 0 C.
RR 20x/menit
Spo2 98 % tanpa 02
3. Pemeriksaan Fisik
Pasien saat ini dalam kondisi baik, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterik
dan penglihatan dalam keadaan normal. Pasien tidak mempunyai kelainan pada
pernafasan, tidak menggunakan alat bantu pernafasan dan pernafasan normal 20
x/menit serta tidak mempunyai kelainan pada jantung , suara reguler. Bising usus 14
x/menit. Pada saat ini klien masih tiduran ditempat tidur. Pasien mengatakan nyeri di
perut seperti ditusuk-tusuk, skala 3, hilang timbul. Pasien tampak menahan nyeri.
Pasien mengatakan mual. Oedem kedua kaki.
Pengkajian fisiologis aktivitas dan istirahat, pasien saat ini hanya tiduran di
tempat tidur, aktivitas pasien mandiri. Selama sakit tidur klien tidak terganggu,
kualitas tidur cukup, tidur malam 8 jam dari pukul 21.00 s/d pukul 05.00, klien
tidur siang ± 1 jam. Sesekali terbangun tapi bisa tidur kembali. Pengkajian
fisiologis eliminasi, pasien BAK spontan, BAK 3-4 kali sehari warna kuning
jernih. Tidak ada keluhan nyeri ketika BAK, penggunaan obat diuretik (+). Klien
terakhir BAB 2 hari yang lalu. Pengkajian fisiologis neurologis, saraf sensori
baik, saraf koordinasi baik, refleks patella (+), achilles (+), bisep (+), trisep (+),
brankioradialis (+). Pengkajian fisiologis, memori jangka panjang dan jangka
pendek baik, kemampuan kognitif dan bahasa baik, orientasi terhadap orang,
tempat, dan waktu baik. Antropometri: BB saat ini 50 kg, TB 150 cm, IMT 22
(status gizi baik), tidak terpasang NGT, bising usus 14 x/menit fungsi menelan
baik. Biokimia: Nilai Lab: ureum 247,5 mg/dl, kreatinin 16,85 mg/dl, Hb 9,8
gr/dl.
4. Pengkajian Psikososial
a. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Laki-laki
: Perempuan

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

: Garis pernikahan

: Pasien

b. Konsep Diri

1) Gambaran Diri

Pasien merasa saat ini pasien sudah sempurna semua anggota tubuhnya yang

dimiliki adalah pemberian dari yang maha kuasa sehingga harus disyukuri.

2) Identitas diri

Pasien adalah seorang perempuan 42 tahun, pendidikan terakhir SMA, sudah

menikah, kegiatan sehari-hari pasien sebelum sakit adalah sebagai ibu rumah

tangga, pasien merasa puas dengan kondisinya yaitu merawat suami dan anak

serta menikmati hidupnya.

3) Peran

Saat ini pasien adalah seorang istri yang melakukan kegiatan sehari-hari.

Dimana saat ini pasien merasa tidak dapat mengurus suami dan anaknya serta

tidak dapat melakukan itu semua dikarenakan harus menjalani rawat inap.

4) Ideal diri

Pasien mengatakan nyeri di perut seperti ditusuk-tusuk, skala 3, hilang timbul.

Pasien mengatakan masih cemas dan belum bisa menerima kalau kondisinya

harus seperti ini,harus dirawat di ruang isolasi. Saat ini pasien merasakan

khawatir dengan kondisinya. Pasien mengatakan masih cemas dan belum bisa
menerima kalau kondisinya harus seperti ini,harus dirawat di ruang isolasi.

Saat ini pasien merasakan khawatir dengan kondisinya. Pasien tidak nyaman

karena harus diisolasi. Pasien sering gelisah dan keluar keringat dingin. Skala

HADS 17. Kontak mata tidak fokus, pasien belum mampu mengurangi

kecemasan dengan relaksasi nafas dalam dan distraksi berdzikir.

5) Harga diri

Hubungan pasien dengan orang lain dalam kondisi baik, begitu juga hubungan

dengan tetangga juga dalam keadaan yang baik, terutama hubungan dengan

suaminya. Menurut pasien suaminya memandang dirinya adalah adalah istri

yang baik dan sempurna dimatanya.

c. Hubungan Sosial
Dalam membina hubungan, pasien mengatakan berhubungan baik dengan
keluarga dan tetangganya. Pasien mengatakan sering berkeluh kesah dengan
suami dan anaknya. Terkadang pasien untuk mengisi waktu luangnya ikut
kegiatan RT seperti arisan, kerja bakti.
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Pasien merasa saat ini adalah cobaan yang terberat dalam hidupnya, dan harus
dijalani, keluarga memahami kondisinya dan suami mendukung kalau ini
memang jalan yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya.
2) Kegiatan ibadah
Pasien melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat dan
berdoa mohon diberi kesehatan dan kelancaran dalam menghadapi perawatan
selama sakit Covid 19.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan Umum
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus,menggunakan baju sesuai, dan mandi 2
kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan penampilannya.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan suara yang lemah, berbicara seperlunya sambil menghela
nafas panjang, pasien lebih sering diam dan pasien tampak tegang,khawatir
memikirkan sakitnya.
3. Aktivias Motorik
Klien tampak sedikit tenang tetapi jika membicarakan penyakit klien lemas, cemas
4. Alam perasaan
Menunjukan ekpresi khawatir dan cemas, tidak mampu
5. Afek
Sesuai dengan stimulus yg diberikan
6. Persepsi
Tidak pernah mengalami halusinasi
7. Isi pikir
Normal
8. Proses pikir
Normal
9. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien masih normal, pasien masih dapat megenali siapa dirinya ,
istri dan keluarganya, dan yang jelas pasien masih sadar jika dirinya berada dirumah
sakit.
10. Daya ingat
Pasien saat ini dan sebelumnya tidak mengalami gangguan daya ingat, karena pasien
masih ingat tentang kejadian dimasa lalu dan sekarang sedang dirawat karena covid
19.
11. Kemampuan berhitung
Baik
12. Penilaian
Klien mampu memberikan keputusan ketika merasa sakit
13. Daya tilik diri
Klien mengerti dengan penyakitnya

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Identifikasi proses penggunaan obat dirumah
Pasien setelah pulang dari rumah sakit dianjurkan untuk meminum obat rutin untuk
membantu proses penyembuhan.
2. Proses pemeliharaan kesehatan dirumah
Pasien dianjurkan untuk merawat dirinya dengan baik supaya cepat sembuh dan bisa
aktivitas seperti sedia kala.
3. Identifikasi aktifitas didalam rumah dan di luar rumah
Pasien dianjurkan untuk aktivitas seperti biasanya dari hal-hal yang rngan terlebih
dahulu kemudian ditingkatkan lagi sesuai kemampuannya.
H. MEKANISME KOPING
Pasien dalam menghadapi masalah sakitnya bisa menerima dan banyak berdoa kepada
Allah supaya sakitnya cepat sembuh.
I. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : Hipertensi, GERD
2. Pemeriksaan laboratorium
Nilai lab:
Hb 10,8 gr/dl
Hematokrit 40 %
Trombosit 285.000 mm3
Leukosit 10,0 ribu/ul
Swab PCR SARS COVID 19 NEGATIF
3. Ro Thorax : Pulmo tak tampak kelainan, besar cor normal
4. Terapi
Infus RL 20 tpm

Injeksi domperidone 3x1 ampul

Injeksi lansoprazole 1x1 vial

Amlodipin 10 mg1x1 tablet

J. ANALISA DATA

No Hari Data Fokus Masalah Penyebab Diagnosa

Tanggal Keperawatan

1. Rabu, 05 DS : Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Agen injury Nyeri akut bd
April di perut
fisiologis agen injury
2023 P : Agen injury fisik
Q : Ditusuk-tusuk fisiologis
R : Perut
S :3
T : hilang timbul.
DO : Pasien tampak menahan
nyeri

2. Rabu, 05 DS : Pasien mengatakan Ansietas Krisis Ansietas bd


April masih cemas dan belum bisa
situasional krisis situasional
2023 menerima kalau kondisinya
harus seperti ini,harus dirawat
di ruang isolasi. Saat ini
pasien merasakan khawatir
dengan kondisinya.
DO : Pasien tidak nyaman
karena harus dirawat inap.
Pasien sering gelisah dan
keluar keringat dingin. Skala
HADS 17. Kontak mata tidak
focus. pasien belum mampu
mengurangi kecemasan
dengan relaksasi nafas dalam
dan distraksi berdzikir.

Prioritas Diagnosa

1. Ansietas bd krisis situasional


2. Nyeri akut bd agen injury fisiologis

K. INTERVENSI
Rabu, 05 April jam 15.00

No Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan

1. Ansietas bd krisis Tujuan umum yang ditetapkan adalah pasien dapat mengatasi
situasional kecemasan. Tujuan khusus adalah pasien mampu mengenal
ansietas, pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik
relakasi, pasien mampu mengatasi ansietas melalui distraksi,
pasien mampu mengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari,
pasien mampu mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual
dan keluarga mampu mengenal masalah ansietas pasien dan
masalah merawat pasien ansietas.

Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam masalah kecemasan


teratasi dengan kriteria hasil :

1. Kognitif, klien mampu :


a. Mengenal pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, akibat, dan proses terjadinya ansietas
b. Mengetahui cara mengatasi ansietas
2. Psikomotor, klien mampu mengatasi ansietas
dengan :
a. Melakukan latihan relaksasi napas dalam
b. Melakukan latihan berdzikir
3. Afektif, klien mampu :
a. Merasakan manfaat dari Latihan yang
dilakukan
b. Membedakan perasaan sebelum dan sesudah
Latihan
SP 1: Latihan 1 untuk pasien: Pengkajian ansietas dan latihan
Teknik relaksasi (Tarik nafas dalam dan distraksi).
SP 2: Latihan 2 untuk pasien: Evaluasi ansietas, manfaat
Teknik relaksasi dan Latihan hypnosis diri sendiri (Latihan 5
jari) dan kegiatan spiritual.
SP 3: Latihan 1 untuk keluarga: Latih cara merawat dan
membimbing pasien menghadapi ansietas.
SP 4: Latihan 2 untuk keluarga: Latih keluarga menciptakan
lingkungan dan suasana yang mendukung perawatan ansietas,
mengenal tanda dan gejala kekambuhan ansietas dan follow up
ke fasilitas pelayanan Kesehatan secara teratur.

2. Nyeri akut bd agen injury Setelah dilakukan Tindakan 3x24 jam tingkat nyeri menurun
fisik dengan kriteria hasil :

 Keluhan nyeri menurun


 Skala nyeri menurun
 Meringis menurun

Observasi

 Identifilasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,


kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri terapi musik
 Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


L. IMPLEMENTASI
Rabu, 05 April 2023

No Dx Kep Jam Implementasi Respon Paraf

1. Ansietas bd 16.00 Menjelaskan penyebab,terjadinya proses terjadi, tanda S : Pasien mengatakan merasa lebih Endang
krisis situasional gejala, akibat tenang merasa lebih tenang dan cemas
berkurang. Pasien mengatakan ia
Melatih cara mengatasi kecemasan : mampu mengindentifikasi situasi yang
mencetus ansietas. Pasien mengatakan
- Teknik relaksasi napas dalam sudah bisa melakukan teknik relaksasi
- Metode berdzikir napas dalam. Pasien mengatakan sudah
bisa melakukan distraksi dzikir.
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal
kegiatan O : Pasien tampak rileks dan gelisah
berkurang. Pasien mampu menjelaskan
kembali penjelasan yang sudah
diberikan. Pasien mampu melakukan
teknik relaksasi napas dalam. Pasien
mampu melakukan distraksi dzikir.

2. Nyeri akut bd 16.00 Observasi S : Pasien mengatakan nyeri di perut Endang


agen injury fisik P : Agen injury fisik
-Mengidentifilasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Q : Ditusuk-tusuk
kualitas, intensitas nyeri R : Perut
S :2
-Mengidentifikasi skala nyeri T : hilang timbul.
-Mengidentifikasi respon nyeri non verbal

-Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan O : Pasien tampak menahan nyeri


memperingan nyeri

-Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

Terapeutik

-Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (mendengarkan usic)

-Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

-Memfasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

-Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

-Menjelaskan strategi meredakan nyeri

-Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

-Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat

-Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri

Kamis, 06 April 2023

No Dx Kep Jam Implementasi Respon Paraf

1. Ansietas bd 08.00 Menjelaskan penyebab,terjadinya proses terjadi, tanda S : Pasien mengatakan lebih tenang dan Endang
krisis situasional gejala, akibat cemas berkurang. Pasien mengatakan ia
mampu mengindentifikasi situasi yang
Melatih cara mengatasi kecemasan : mencetus ansietas. Pasien mengatakan
sudah bisa melakukan teknik relaksasi
- Teknik relaksasi napas dalam , hypnosis 5 jari napas dalam. Pasien mengatakan sudah
- Metode distraksi music instrumental piano bisa melakukan distraksi dzikir.
O : Pasien tampak rileks dan gelisah
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal berkurang. Pasien mampu menjelaskan
kegiatan kembali penjelasan yang sudah
diberikan. Pasien mampu melakukan
teknik relaksasi napas dalam. Pasien
mampu melakukan distraksi dzikir.
Sesuai jadwal yang diberikan.

2. Nyeri akut bd 08.00 Observasi S : Pasien mengatakan nyeri di perut Endang


agen injury fisik P : Agen injury fisik
-Mengidentifilasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Q : Ditusuk-tusuk
kualitas, intensitas nyeri R : Perut
S :2
-Mengidentifikasi skala nyeri T : hilang timbul.
-Mengidentifikasi respon nyeri non verbal

-Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan O : Pasien tampak menahan nyeri


memperingan nyeri

-Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

Terapeutik

-Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (mendengarkan usic)

-Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

-Memfasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

-Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

-Menjelaskan strategi meredakan nyeri

-Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

-Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat

-Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri

Jumat 07 April 2023

No Dx Kep Jam Implementasi Respon Paraf

1. Ansietas bd 08.00 Menjelaskan penyebab,terjadinya proses terjadi, tanda S : Pasien mengatakan merasa lebih Endang
krisis situasional gejala, akibat tenang tetapi rasa cemas masih ada
hanya muncul kadang-kadang saja. Jika
Melatih cara mengatasi kecemasan : cemas muncul pasien menerapkan
relaksasi nafas dalam dan berdzikir.
- Teknik relaksasi napas dalam O : Pasien tampak rileks. Pasien mampu
- Metode berdzikir menjelaskan kembali penjelasan yang
sudah diberikan. Pasien mampu
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal melakukan teknik relaksasi napas
kegiatan dalam. Pasien mampu melakukan
distraksi dzikir. Pasien melakukan
latihan sesuai jadwal yang diberikan.
Skore HADS 10.

2. Nyeri akut bd 08.00 Observasi S : Pasien mengatakan nyeri di perut Endang


agen injury fisik P : Agen injury fisik
-Mengidentifilasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Q : Ditusuk-tusuk
kualitas, intensitas nyeri R : Perut
S :1
-Mengidentifikasi skala nyeri T : hilang timbul.
-Mengidentifikasi respon nyeri non verbal

-Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan O : Pasien tampak lebih relaks


memperingan nyeri
-Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

Terapeutik

-Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (mendengarkan usic)

-Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

-Memfasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

-Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

-Menjelaskan strategi meredakan nyeri

-Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

-Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat

-Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri
M. EVALUASI

Rabu, 05 April

No Jam Evaluasi Paraf

1. 18.00 S : Pasien mengatakan merasa rasa cemas masih ada. Jika Endang
cemas muncul pasien menerapkan relaksasi nafas dalam dan
berdzikir.
O : Pasien tampak masih tegang dan kadang gelisah. Pasien
mampu menjelaskan kembali penjelasan yang sudah diberikan.
Pasien mampu melakukan teknik napas dalam. Pasien mampu
melakukan berdzikir.
A : Masalah ansietas belum teratasi.
P : Evaluasi SP-1 dan SP-2
Latihan cara mengatasi kecemasan dengan teknik relaksasi
napas dalam, hypnosis 5 jari dan distraksi music instrumental
piano.
Bantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal kegiatan.

2. 18.00 S : Pasien mengatakan nyeri di perut Endang


P : Agen injury fisik
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S :2
T : hilang timbul.
O : Pasien tampak menahan nyeri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Manajemen nyeri

Kamis, 06 April 2023

No Jam Evaluasi Paraf

1. 10.00 S : Pasien mengatakan merasa lebih tenang dan cemas Endang


berkurang. Pasien mengatakan ia mampu mengindentifikasi
situasi yang mencetus ansietas. Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan teknik tarik napas dalam, hypnosis 5 jari. Pasien
mengatakan sudah bisa melakukan distraksi music instrumental
piano.
O : Pasien tampak rileks dan gelisah berkurang. Pasien
mampu menjelaskan kembali penjelasan yang sudah diberikan.
Pasien mampu melakukan teknik napas dalam, hypnosis jari.
Pasien mampu melakukan distraksi music instrumental piano.
Sesuai jadwal yang diberikan.
A : Masalah ansietas belum teratasi.
P : bantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal
kegiatan.
2. 10.00 S : Pasien mengatakan nyeri di perut Endang
P : Agen injury fisik
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S :2
T : hilang timbul.
O : Pasien tampak menahan nyeri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Manajemen nyeri

Jumat, 07 April 2023

No Jam Evaluasi Paraf

1. 10.00 S : Pasien mengatakan merasa lebih tenang tetapi rasa cemas Endang
masih ada hanya muncul kadang-kadang saja. Jika cemas
muncul pasien menerapkan relaksasi nafas dalam dan berdzikir
O : Pasien tampak rileks. Pasien mampu menjelaskan kembali
penjelasan yang sudah diberikan. Pasien mampu melakukan
teknik relaksasi napas dalam. Pasien mampu melakukan
distraksi dzikir. Pasien melakukan latihan sesuai jadwal yang
diberikan. Skore HADS 10.
A : Masalah ansietas belum teratasi.
P :Bantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal
kegiatan.

2. 10.00 S : Pasien mengatakan nyeri di perut Endang


P : Agen injury fisik
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S :1
T : hilang timbul.
O : Pasien tampak lebih relaks
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Manajemen nyeri

Anda mungkin juga menyukai