S DENGAN
DISUSUN OLEH :
NIM : 2022030115
2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PSIKOSOSIAL PADA NY.S DENGAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Tanggal pengkajian : 05 April 2023
Alamat : Kalibagor, Kebumen
Umur : 42 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Dx.Medis : Hipertensi,GERD
B. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Sejak 5 hari yang lalu pasien mengeluh nyeri perut skala 3 hilang timbul seperti ditusuk-
tusuk. Terasa mual terus. Pasien dirawat Inap karena TD 190/120 mmHg mual,muntah.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Biologis
Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan magh. Pasien tidak mempunyai
kelainan dan keterbatasan fisik. Pasien tidak mempunyai trauma atau cacat fisik dan
pasien tidak mempunyai masalah gizi buruk/pola makan dan berat badan dalam
keadaan normal. Pasien sebelum sakit makan dan minum seperti orang pada
umumnya yaitu nasi dengan lauk pauk seadanya serta minum air putih sehari 6-8
gelas sehari.
2. Psikologis
Pasien dalam berkomunikasi tidak aktif tetapi bicara seperlunya jika ditanya. Pasien
tidak pernah menderita penyakit serius dan tidak pernah berobat ke alternatif . Pasien
sebelumnya tidak pernah mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan baik
dengan suami ataupun dengan keluarganya, hanya masalah biasa yang bisa
diselesaikan secara baik- baik dan kekeluargaan.
3. Social Budaya
Pasien berusia 42 tahun, berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan
terakhir SMA. Dengan kondisinya saat ini yang akan menjalani rawat inap. Pasien
saat ini hanya tiduran di tempat tidur dan terkadang jalan-jalan sebentar diruangan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari dibantu perawat. Pasien merasa beruntung
mempunyai keluarga yang perhatian terhadap dirinya terutama suami dan anaknya
yang selau memberikan suport agar pasien kuat dan tabah menjalani rawat inap.
Pasien beragama islam dan kadang-kadang ikut kegiatan kerja bakti, pengajian dan
juga ikut kumpulan yasinan atau arisan di lingkup RT.
D. FAKTOR PRESIPITASI
Saat pasien mengalami hipertensi dan harus menjalani perawatan. Pasien mengatakan
cemas. Gelisah, timbul rasa takut dan khawatir dengan kondisinya.
E. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kondisi pasien saat dikaji compos mentis
2. Pemeriksaan Vital Sign
TD 190/12 mmHg
Nadi 88x/menit
Suhu 36,8 0 C.
RR 20x/menit
Spo2 98 % tanpa 02
3. Pemeriksaan Fisik
Pasien saat ini dalam kondisi baik, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterik
dan penglihatan dalam keadaan normal. Pasien tidak mempunyai kelainan pada
pernafasan, tidak menggunakan alat bantu pernafasan dan pernafasan normal 20
x/menit serta tidak mempunyai kelainan pada jantung , suara reguler. Bising usus 14
x/menit. Pada saat ini klien masih tiduran ditempat tidur. Pasien mengatakan nyeri di
perut seperti ditusuk-tusuk, skala 3, hilang timbul. Pasien tampak menahan nyeri.
Pasien mengatakan mual. Oedem kedua kaki.
Pengkajian fisiologis aktivitas dan istirahat, pasien saat ini hanya tiduran di
tempat tidur, aktivitas pasien mandiri. Selama sakit tidur klien tidak terganggu,
kualitas tidur cukup, tidur malam 8 jam dari pukul 21.00 s/d pukul 05.00, klien
tidur siang ± 1 jam. Sesekali terbangun tapi bisa tidur kembali. Pengkajian
fisiologis eliminasi, pasien BAK spontan, BAK 3-4 kali sehari warna kuning
jernih. Tidak ada keluhan nyeri ketika BAK, penggunaan obat diuretik (+). Klien
terakhir BAB 2 hari yang lalu. Pengkajian fisiologis neurologis, saraf sensori
baik, saraf koordinasi baik, refleks patella (+), achilles (+), bisep (+), trisep (+),
brankioradialis (+). Pengkajian fisiologis, memori jangka panjang dan jangka
pendek baik, kemampuan kognitif dan bahasa baik, orientasi terhadap orang,
tempat, dan waktu baik. Antropometri: BB saat ini 50 kg, TB 150 cm, IMT 22
(status gizi baik), tidak terpasang NGT, bising usus 14 x/menit fungsi menelan
baik. Biokimia: Nilai Lab: ureum 247,5 mg/dl, kreatinin 16,85 mg/dl, Hb 9,8
gr/dl.
4. Pengkajian Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Garis pernikahan
: Pasien
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Pasien merasa saat ini pasien sudah sempurna semua anggota tubuhnya yang
dimiliki adalah pemberian dari yang maha kuasa sehingga harus disyukuri.
2) Identitas diri
menikah, kegiatan sehari-hari pasien sebelum sakit adalah sebagai ibu rumah
tangga, pasien merasa puas dengan kondisinya yaitu merawat suami dan anak
3) Peran
Saat ini pasien adalah seorang istri yang melakukan kegiatan sehari-hari.
Dimana saat ini pasien merasa tidak dapat mengurus suami dan anaknya serta
tidak dapat melakukan itu semua dikarenakan harus menjalani rawat inap.
4) Ideal diri
Pasien mengatakan masih cemas dan belum bisa menerima kalau kondisinya
harus seperti ini,harus dirawat di ruang isolasi. Saat ini pasien merasakan
khawatir dengan kondisinya. Pasien mengatakan masih cemas dan belum bisa
menerima kalau kondisinya harus seperti ini,harus dirawat di ruang isolasi.
Saat ini pasien merasakan khawatir dengan kondisinya. Pasien tidak nyaman
karena harus diisolasi. Pasien sering gelisah dan keluar keringat dingin. Skala
HADS 17. Kontak mata tidak fokus, pasien belum mampu mengurangi
5) Harga diri
Hubungan pasien dengan orang lain dalam kondisi baik, begitu juga hubungan
dengan tetangga juga dalam keadaan yang baik, terutama hubungan dengan
c. Hubungan Sosial
Dalam membina hubungan, pasien mengatakan berhubungan baik dengan
keluarga dan tetangganya. Pasien mengatakan sering berkeluh kesah dengan
suami dan anaknya. Terkadang pasien untuk mengisi waktu luangnya ikut
kegiatan RT seperti arisan, kerja bakti.
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Pasien merasa saat ini adalah cobaan yang terberat dalam hidupnya, dan harus
dijalani, keluarga memahami kondisinya dan suami mendukung kalau ini
memang jalan yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya.
2) Kegiatan ibadah
Pasien melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat dan
berdoa mohon diberi kesehatan dan kelancaran dalam menghadapi perawatan
selama sakit Covid 19.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan Umum
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus,menggunakan baju sesuai, dan mandi 2
kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan penampilannya.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan suara yang lemah, berbicara seperlunya sambil menghela
nafas panjang, pasien lebih sering diam dan pasien tampak tegang,khawatir
memikirkan sakitnya.
3. Aktivias Motorik
Klien tampak sedikit tenang tetapi jika membicarakan penyakit klien lemas, cemas
4. Alam perasaan
Menunjukan ekpresi khawatir dan cemas, tidak mampu
5. Afek
Sesuai dengan stimulus yg diberikan
6. Persepsi
Tidak pernah mengalami halusinasi
7. Isi pikir
Normal
8. Proses pikir
Normal
9. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien masih normal, pasien masih dapat megenali siapa dirinya ,
istri dan keluarganya, dan yang jelas pasien masih sadar jika dirinya berada dirumah
sakit.
10. Daya ingat
Pasien saat ini dan sebelumnya tidak mengalami gangguan daya ingat, karena pasien
masih ingat tentang kejadian dimasa lalu dan sekarang sedang dirawat karena covid
19.
11. Kemampuan berhitung
Baik
12. Penilaian
Klien mampu memberikan keputusan ketika merasa sakit
13. Daya tilik diri
Klien mengerti dengan penyakitnya
J. ANALISA DATA
Tanggal Keperawatan
1. Rabu, 05 DS : Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Agen injury Nyeri akut bd
April di perut
fisiologis agen injury
2023 P : Agen injury fisik
Q : Ditusuk-tusuk fisiologis
R : Perut
S :3
T : hilang timbul.
DO : Pasien tampak menahan
nyeri
Prioritas Diagnosa
K. INTERVENSI
Rabu, 05 April jam 15.00
1. Ansietas bd krisis Tujuan umum yang ditetapkan adalah pasien dapat mengatasi
situasional kecemasan. Tujuan khusus adalah pasien mampu mengenal
ansietas, pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik
relakasi, pasien mampu mengatasi ansietas melalui distraksi,
pasien mampu mengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari,
pasien mampu mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual
dan keluarga mampu mengenal masalah ansietas pasien dan
masalah merawat pasien ansietas.
2. Nyeri akut bd agen injury Setelah dilakukan Tindakan 3x24 jam tingkat nyeri menurun
fisik dengan kriteria hasil :
Observasi
Edukasi
Kolaborasi
1. Ansietas bd 16.00 Menjelaskan penyebab,terjadinya proses terjadi, tanda S : Pasien mengatakan merasa lebih Endang
krisis situasional gejala, akibat tenang merasa lebih tenang dan cemas
berkurang. Pasien mengatakan ia
Melatih cara mengatasi kecemasan : mampu mengindentifikasi situasi yang
mencetus ansietas. Pasien mengatakan
- Teknik relaksasi napas dalam sudah bisa melakukan teknik relaksasi
- Metode berdzikir napas dalam. Pasien mengatakan sudah
bisa melakukan distraksi dzikir.
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal
kegiatan O : Pasien tampak rileks dan gelisah
berkurang. Pasien mampu menjelaskan
kembali penjelasan yang sudah
diberikan. Pasien mampu melakukan
teknik relaksasi napas dalam. Pasien
mampu melakukan distraksi dzikir.
Terapeutik
Edukasi
1. Ansietas bd 08.00 Menjelaskan penyebab,terjadinya proses terjadi, tanda S : Pasien mengatakan lebih tenang dan Endang
krisis situasional gejala, akibat cemas berkurang. Pasien mengatakan ia
mampu mengindentifikasi situasi yang
Melatih cara mengatasi kecemasan : mencetus ansietas. Pasien mengatakan
sudah bisa melakukan teknik relaksasi
- Teknik relaksasi napas dalam , hypnosis 5 jari napas dalam. Pasien mengatakan sudah
- Metode distraksi music instrumental piano bisa melakukan distraksi dzikir.
O : Pasien tampak rileks dan gelisah
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal berkurang. Pasien mampu menjelaskan
kegiatan kembali penjelasan yang sudah
diberikan. Pasien mampu melakukan
teknik relaksasi napas dalam. Pasien
mampu melakukan distraksi dzikir.
Sesuai jadwal yang diberikan.
Terapeutik
Edukasi
1. Ansietas bd 08.00 Menjelaskan penyebab,terjadinya proses terjadi, tanda S : Pasien mengatakan merasa lebih Endang
krisis situasional gejala, akibat tenang tetapi rasa cemas masih ada
hanya muncul kadang-kadang saja. Jika
Melatih cara mengatasi kecemasan : cemas muncul pasien menerapkan
relaksasi nafas dalam dan berdzikir.
- Teknik relaksasi napas dalam O : Pasien tampak rileks. Pasien mampu
- Metode berdzikir menjelaskan kembali penjelasan yang
sudah diberikan. Pasien mampu
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal melakukan teknik relaksasi napas
kegiatan dalam. Pasien mampu melakukan
distraksi dzikir. Pasien melakukan
latihan sesuai jadwal yang diberikan.
Skore HADS 10.
Terapeutik
Edukasi
Rabu, 05 April
1. 18.00 S : Pasien mengatakan merasa rasa cemas masih ada. Jika Endang
cemas muncul pasien menerapkan relaksasi nafas dalam dan
berdzikir.
O : Pasien tampak masih tegang dan kadang gelisah. Pasien
mampu menjelaskan kembali penjelasan yang sudah diberikan.
Pasien mampu melakukan teknik napas dalam. Pasien mampu
melakukan berdzikir.
A : Masalah ansietas belum teratasi.
P : Evaluasi SP-1 dan SP-2
Latihan cara mengatasi kecemasan dengan teknik relaksasi
napas dalam, hypnosis 5 jari dan distraksi music instrumental
piano.
Bantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal kegiatan.
1. 10.00 S : Pasien mengatakan merasa lebih tenang tetapi rasa cemas Endang
masih ada hanya muncul kadang-kadang saja. Jika cemas
muncul pasien menerapkan relaksasi nafas dalam dan berdzikir
O : Pasien tampak rileks. Pasien mampu menjelaskan kembali
penjelasan yang sudah diberikan. Pasien mampu melakukan
teknik relaksasi napas dalam. Pasien mampu melakukan
distraksi dzikir. Pasien melakukan latihan sesuai jadwal yang
diberikan. Skore HADS 10.
A : Masalah ansietas belum teratasi.
P :Bantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal
kegiatan.