Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH TN. U PADA PASIEN


DENGAN TB PARU DAN DIABETES MELLITUS TYPE II DI PAVILIUN
FLAMBOYAN RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2022

Oleh :
RESTI RIZQIAH NUR’AINI
220510018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN TANGERANG


SELATAN
2022
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH TN. U PADA PASIEN DENGAN


TB PARU DAN DM TYPE II DI PAVILIUN FLAMBOYAN RSU KABUPATEN
TANGERANG TAHUN 2022

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawbkan


dihadapan Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Lapangan
Program studi ners (profesi) ilmu keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, November 2022

Pembimbing lapangan/CI

(kusnaedi, S.kep)
FORMAT PENGKAJIAN
Keperawatan Medikal Bedah STIKes BANTEN

DATA DEMOGRAFI
Nama : Tn. U
Usia : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Jl Bojong Kamal
Tanggal Pengkajian : 1 Desember 2022
Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Usia : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan pasien : Istri
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
PENGKAJIAN Waktu masuk rumah sakit
Tanggal : 1 Desember 2022
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : TD : 120/70 mmHg, N: 121x/mnt, RR : 22 x/mnt, SPO2 : 97%,
Suhu: 36,60C,
Masuk dari ruang
: IGD
Riwayat Kesehatan
1. Diagnosa Medis : TB Paru dan DM Type II
2. Keluhan utama : Klien mengatakan badannya terasa lemas, sesak napas
batuk berdahak sudah ± 2 minggu dan kurang nafsu makan
selama sakit, keringat dimalam hari
3. Riwayat kesehatan sekarang : Pasien masuk igd dengan keluhan lemas, Sesak saat bernapas
dan batuk berdahak dan terdapat ulkus pedis dextra Pada saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 1 desember pasien mengatakan masih lemas dan tidak nafsu makan, sesak dan batuk
berdahak, terdapat ulkus pedis dextra.
4. Riwayat kesehatan terdahulu
a. Dirawat di RS sebelumnya : Iya
b. Operasi yang pernah dijalani : Tidak ada
c. Alergi makanan & obat-obatan : Tidak ada
d. Tranfusi darah : Tidak ada
e. Apakah merokok? : Tidak
f. Apakah mengkonsumsi alkohol? : Tidak
g. Apakah mengkonsumsi narkoba? : Tidak
h. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada

PENGKAJIAN SISTEM Pola biologis & psikologis


No Pola Sebelum sakit Selama sakit
1. Nutrisi Frekuensi makan 3x/hari porsi Selama dirawat dirumah
makan habis sakit pasien mengatakan
Minum kurang lebih 2 liter/hari makan 3x sehari tetapi
hanya ½ porsi pasien
minum sebanyak 1
botol aqua besar
2. Eliminasi BAB 1 hari sekali warna kuning Bab 1 kali sehari
dan tidak ada darah
BAK dengan frekuensi yang
tidak dapat dihitung karena nya ±4-5 kali/hari pasien
tergantung dari banyak atau menggunakan pampers
sedikitnya minum ketika BAK lancar tidak
tersendat sendat
3. Istirahat tidur Tidur nyenyak tidak ada pasien mengatakan tidur
gangguan, waktu tidur malam 8 nyenyak
jam/hari

4. Aktivitas dan Menjalankan aktivitas seperti pasien mengatakan


biasa bekerja aktivitas dibantu total
latihan
oleh keluarga

5. Personal hygiene pasien mandi 2x/hari, mampu Selama dirumah sakit


melakukan kebersihan diri
pasien mandi hanya 1x/hari
sendiri
dipagi hari hanya di lap saja
dan dibantu oleh
keluarga

Aspek psikososial
1. Pola komunikasi Saat dilakukan pengkajian pasien mengerti apa yang
ditanyakan oleh perawat

2. Afek/emosi Pasien merasa gelisah


3. Orientasi Pasien mampu menawab pertanyaan tentang hari, waktu,
tempat dan alamat

4. Orang paling dekat Pasien paling dekat dengan istrinya


dengan klien
5. Konsep diri 1. Identitas
Pasien mengatakan namanya Tn. U
pasien mengatakan sudah menikah
2. Citra tubuh
Pasien mengatakan takut karena penyakitnya tapi
tetap harus mengikuti proses pengobatan karena untuk
kesembuhan
3. Harga diri
Pasien mengatakan menerima perubahan yang ada
pada dirinya karena semua adalah kehedak tuhan
4. Peran
Pasien mengatakan sudah merasa mampu jadi istri
yang baik, hubungan dengan suami, anak anaknya,
keluarga serta teman temannya juga baik-baik saja
5. Ideal diri
Pasien ingin merawat hingga sembuh

Hasil pengkajian sistem


1. Sistem kardiovaskular
Dari hasil inspeksi didapat konjungtiva ikterik, mukosa mulut kering, CRT <3 detik.
TD: 120/70 mmHg, N: 88x/mnt
2. Sistem respirasi
Respirasi 24x/menit, SPO2 : 97%. Berdasarkan hasil inspeksi bahwa pasien sesak, batuk
berdahak tidak ada lesi dihidung, ketika dipalpasi tidak ada nyeri di hidung, pergerakan
rongga dada simetris, tidak sianosis. Didapatkan suara nafas tambahan ronkhi.
3. Sistem pencernaan
Berdasarkan hasil inspeksi pada mulut didapatkan hasil bahwa rongga mulut bersih, tidak
ada lesi atau bau mulut, tidak ada pembengkakan pada tonsil, gigi dan gusi lengkap.
Berdasarkan hasil palpasi didapatkan refleks menelan normal.
4. Sistem endokrin
Tidak ada kelainan pada sistem endokrin.
GDS: 210
5. Sistem eliminasi/perkemihan
Frekuensi BAK ±4-5 x/hari pasien menggunakan pampers ketika ditanya BAK lancar
tidak tersendat-sendat.

6. Sistem integumen
Berdasarkan hasil inspeksi dan palpasi didapatkan bahwa adanya ulkus pedis dextra
7. Sistem persyarafan
Keadaan umum compos mentis, kesadaran GCS 15 = E(4), M(6), V(5), respon terhadap
stimulus normal. Orientasi waktu baik dengan ketepatan dalam orientasi waktu, tempat
dan orang. Fungsi memori baik
8. Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 5
Kekuatan otot kaki kanan dan kiri 5

Pemeriksaan Penunjang Obat


- OBH 3x1
- PCT tab 3x1
- Vit B6 3x1
- Oat 4fdc 1x3
- Ampicilin sulbuctan 4x1,5
- Omeprazole 1x40 mg
- Drip insulin 5 unit
- Inhalasi ventolin 3x1
LABORATORY RESULTS

Confirm Date : 30.11. 2022 06.50.47 MR No : 00311074


Result Date : 30.11. 2022 09.56.58 Patient Name : Tn. udin
Address : Kp. Bojong Kamal

TEST RESULT REFERENCE UNITS

HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.1 13.7-17.3 g/dl
Lekosit 5.38 3.80 - 10.60 x103^/ul
Hematokrit 29 40 - 52 %
Trombosit 186 140 -440 x10^3/ul
HITUNG JENIS
Basofil 0 0–1 %
Eosinofil 10 2–4 %
Batang 0 3–5 %
Segmen 61 50 – 70 %
Limfosit 14 25 – 40 %
Monosit 7 2-8 %
KIMIA
KARBOHIDRAT
Gula Darah Sewaktu 210 <180 mg/dl
ANALISA DATA

Nama Klien : Tn. U Usia : 38 Tahun


Bed/Ruang : Pav. Flamboyan No RM : 00311074
Diagnosa Medis : TB Paru dan DM Type II

NO DATA (SIGN SYMPTON) PENYEBAB (ETIOLOGI) MASALAH


(PROBLEM)

1. DS : Klien ada batuk dan Mycobacterium Tuberculosis bakteri


berdahak.

DO :
- Sputum berlebih mencapai alveolus
- Frekuensi napas Bersihan Jalan Napas
berubah Tidak Efektif

terjadi reaksi antigen-antibody

terjadi pengeluaran secret / sputum

akumulasi secret dijalan napas

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif


2. DS : Klien mengatakan sesak ketika Pola napas tidak
bernapas Mycobacterium efektif
Tuberculosis bakteri
DO :

1. TTV
Sesak
TD: 120/70 mmHg, N:

88, Spo2: 98% S: pengunaan alat bantu napas
36,6°C, RR : 24x/m ↓
Pola napas tidak efektif
2. Klien terpasang alat bantu napas
menggunakan Nasal Kanul
3Lpm
3. DS : Peningkatan glukosa dalam Ketidakstabilan
-Klien mengatakan tidak darah diatas kadarglukosa dalam
mengetahui memiliki penyakit normal atau tidak terkontrol darah
diabetes
-Klien mengatakan badannya
lemas

Insulin tidak bekerja secara


DO : efektif akibat terlalu tingiinya
- Kadarglukosa dalam guladarah darah
darah 210 mg/dl

Ketidakstabilan
kadarglukosa dalam darah

4. DS : Gangguan integritas kulit


- Klien mengatakan terdapat DM
luka ↓
DO :
- Terdapat ulkus pedis dextra Neuropati
- Luka tampak kemerahan ↓
Ulkus

Gangguan integritas kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sesak
3. Ketidak stabilan kadar glukosa dalam darah (meningkat) ditandai dengan GDS
meningkat

4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan penyakit diabetes militus

5.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. U Usia : 38 Tahun
Bed/Ruang : Pav. Flamboyan No. RM : 00311074

Diagnosa Medis : TB Paru dan DM Type II


NO Diagnosa keperawatan Perencanaan
Kriteria Hasil Intervensi
1 Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Bersihan jalan napas Latihan Batuk Efektif
L.01001 I.01006

Setelah dilakukan Observasi :


tindakan asuhan 1. Identifikasi
kemampuan batuk
keperawatan jam 2. Monitor tanda dan
diharapkan gangguan gejala infeksi saluran
napas
bersihan jalan napas Terapeutik :
membaik dengan kriteria 3. Atur posisi semi-
fowler atau fowler
hasil: 4. Pasang perlak dan
1. Batuk efektif bengkok dipangkuan
pasien
menurun (5) 5. Buang sekret pada
2. Produksi sputum tempat sputum
Edukasi :
menurun (5)
6. Jelaskan tujuan dan
3. Prosuksi sekret prosedur batuk efektif
7. Anjurkan tarik napas
menurun (5)
dalam melalui hidung
4. Frekuensi nafas selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik ,
membaik (5)
kemudian keluarkan
5. Pola nafas dari mulut dan bibir
selama 8 detik
membaik (5)
8. Anjurkan mengulangi
6. Saturasi napas dalam hingga 3
kali
membaik (5)
9. Anjurkan batuk
dengan kuat langsung
tarik napas dalam yang
ke -3
Kolaborasi :
10. Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektron, jika perlu
Fisioterapi dada
I.01004
Observasi :
1. Identifikasi indikasi
dilakukan fisioterapi
dada
2. Monitor status
pernapasan
3. Periksa segmen paru
yang mengandung
sekresi berlebih
4. Monitor toleransi
selama dan setelah
prosedur
Terapeutik :
5. Posisikan pasien sesuai
dengan area paru yang
mengalami penumpukan
sputum
6. Gunakan bantal untuk
membantu pengaturan
posisi
7. Lakukan perkusi dengan
posisi telapak tangan di
telungkup kan selama 3-
5 menit
8. Lakukan vibrasi dengan
posisi telapak tangan
rata bersamaan ekspirasi
melalui mulut
9. Lakukan fisioterapi
dada setidaknya dua jam
setelah makan
Edukasi :
10. Jelaskan tujuan dan
prosedur fisoterapi dada
11. Anjurkan bantuk segera
setelah posedur selesai

2 Gangguan Pola Napas Tidak Pola Napas L.01004 Pemantauan Respirasi


Efektif Setelah dilakukan I.01014
tindakan asuhan Observasi :
keperawatan diharapkan 1. Monitor saturasi oksigen
pola napas tidak efektif Teraupetik :
membaik, dengan 2. Pemasangan alat bantu nafas
kriteria hasil : (Nasal kanul)
1. Penggunaan otot 3. Atur interval pemantauan
bantu membaik (5) respirasi sesuai kondisi
2. Tekanan ekspirasi pasien
meningkat (5) 4. Dokumentasi hasil
3. Tekanan inpirasi pemantauan
meningkat (5) Kolaborasi
4. Terapi Oksigen 5. Kolaborasi pemberian obat
membaik (5) dengan dokter.
Terapi Oksigen
I.01026
Observasi
1. Monitor kecepatan aliran
oksigen
2. Monitor posisi alat terapi
oksigen
3. Monitor aliran okisigen
secara periodic dan patikan
yang diberikan cukup
4. Monitor efektifitas terapi
okigen
5. Monitor tanda-tanda
hipoventilasi
6. Monitor integrita mukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
Teraupetik
7. Bersihkan sekret pada mulut
8. Pertahankan kepatenan jalan
napas
9. Tetap berikan oksigen saat
pasien ditranportasi
3 Ketidakstabilan Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia
glukosa dalam Tindakan asuhan I.03115
darah
keperawatan diharapkan Observasi
gula darah klien berada 1. Identifikas situasi yang
pada rentang normal, menyebabkan kebutuhan
dengan kriteria hasil : insulin meningkat
1. Pusing menurun (5) 2. Monitor GDS
2. Lelah/lesu menurun 3. Monitor tanda/gejala
(5) hiperglikemia
3. Kadar glukosa 4. Monitor frekuensi nadi
dalam darah Kolaborasi
membaik (5) 5. Kolaborasi pemberian
4. Keluhan kesemutan insulin
pada jari-jari kaki 6. Kolaborasi pemberian cairan
dangan menurun IV (NaCL 0,9%)
(5)

4 Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan Perawatan Luka I.14564


Tindakan asuhan Observasi
keperawatan diharapkan 1. Monitor karakteristik luka
integritas kulit membaik miss. Drainase, warna
dengan kriteria hasil: ukuran dan bau
1. Kerusakan jaringan 2. Monitor tanda-tanda infeksi
menurun (5) Terapeutik
2. Kerusakan lapisan 3. Lepaskan balutan dan plester
kulit menurun (5) secara perlahan
3. Nyeri menurun (5) 4. Bersihkann dengan cairan
4. Kemerahan menurun Nacl atau sesuai kebutuhan
(5) 5. Pasang balutan sesuai jenis
5. Nekrosis menurun luka
(5) 6. Pertahankan Teknik steril
6. Suhu kulit membaik saat melakukan perawatan
(5) luka
Edukasi
7. Ajarkan Teknik non
farmakologis mengurangi
nyeri
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian
analgetic, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. U Usia : 38 Tahun
Bed/Ruang : Pav. Flamboyan No. RM : 00311074

Diagnosa Medis : TB Paru dan DM Type II


No Hari & Implementasi Evaluasi (Soap) Paraf dan
DX Tanggal nama
pelaksana
1. Senin, 1 Latihan Batuk S : Klien ada batuk Resti
Desember Efektif dan berdahak.
2022 I.01006
O:
Observasi :
12.00 Wib 1. Identifikasi - Sputum berlebih
kemampuan - Frekuensinapas
batuk berubah
E/F : Klien A : Masalah belum
belum mampu teratasi
batuk dengan
benar P : Lanjutkan
2. Monitor tanda Intervesi :
dan gejala
infeksi saluran 1. Latihan
napas Batuk
E/F : batuk Efektif :
berdarah 1,2,3,4,5,6,7,
Terapeutik : 8,9,10
3. Atur posisi semi- 2. Fisioterapi
fowler atau dada :
fowler 1,2,3,4,5,6,7,
E/F : Klien 8,9,10,11
nyaman dengan
posisi semi
fowler
4. Pasang perlak
dan bengkok
dipangkuan
pasien
E/F : pasang
perlak pada klien
dan dekatkan
bengkok
5. Buang sekret
pada tempat
sputum
E/F : klien
mengeluarkan
dahaknya
ditempat sputum
Edukasi :
6. Jelaskan tujuan
dan prosedur
batuk efektif
E/F : klien
mengerti apa
yang telah
dijelaskan
7. Anjurkan tarik
napas dalam
melalui hidung
selama 4 detik,
ditahan selama 2
detik , kemudian
keluarkan dari
mulut dan bibir
selama 8 detik
E/F : klien
mampu
melakukan
teknik batuk
efektif
8. Anjurkan
mengulangi
napas dalam
hingga 3 kali
E/F : klien
melalukan ulang
9. Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung tarik
napas dalam
yang ke -3
E/F : Klien
mampu
melakukannya
Kolaborasi :
10. Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspektron, jika
perlu
E/F : Pemberian
obat Obh

Fisioterapi dada
I.01004
Observasi :
1. Identifikasi
indikasi
dilakukan
fisioterapi dada
E/F : klien
terdapat batuk
dan susah
mengeluarkan
dahak
2. Monitor status
pernapasan
E/F : 24x/menit
3. Periksa segmen
paru yang
mengandung
sekresi berlebih
E/F : Terdapat
sekret yang
berlebih
4. Monitor toleransi
selama dan
setelah prosedur
Terapeutik :
5. Posisikan pasien
sesuai dengan
area paru yang
mengalami
penumpukan
sputum
E/F : Mengatur
posisi klien
6. Gunakan bantal
untuk membantu
pengaturan posisi
E/F :
memberikan
bantal
7. Lakukan perkusi
dengan posisi
telapak tangan di
telungkup kan
selama 3-5 menit
8. Lakukan vibrasi
dengan posisi
telapak tangan
rata bersamaan
ekspirasi melalui
mulut
9. Lakukan
fisioterapi dada
setidaknya dua
jam setelah
makan
Edukasi :
10. Jelaskan tujuan
dan prosedur
fisoterapi dada
11. Anjurkan bantuk
segera setelah
posedur selesai

2 Senin, 1 Observasi : S : Klien Resti


Desember 1. Monitor saturasi mengatakan sesak
2022
oksigen ketika bernapas
12.50 Wib E/F : Spo2 98% O:
Teraupetik : - TD: 120/70
2. Pemasangan alat mmHg, N: 88,
bantu nafas (Nasal Spo2: 98% S:
kanul) 36,6°C, RR :
E/F : Alat bantu 24x/m
Nasal Kanul 3 lpm - Klien terpasang
Kolaborasi alat bantu
3. Kolaborasi napas
pemberian obat menggunakan
dengan dokter. Nasal Kanul
E/F : 3Lpm
inhalasi ventolin - Inhalasi
ventolin
3 Senin, 1 Observasi S:
Desember - Klien
1. Identifikas situasi mengatakan
2022
yang menyebabkan tidak
mengetahui
13.00 Wib kebutuhan insulin memiliki
penyakit
meningkat
diabetes
E/F : Klien - Klien
mengatakan
mengatakan jika badannya lemas
dirumah tidak O:

mengatur pola - Hasil GDS

makannya. 210 mg/dl


2. Monitor GDS pukul 13.20
E/F : Hasil GDS 210 WIB
mg/dl. A: Masalah ketidak
3. Monitor tanda/gejala seimbangan kadar
hiperglikemia glukosa dalam darah
E/F : Terasa mati rasa belum teratasi
4. Monitor frekuensi P : Lanjurkan
intervensi nomor 2
nadi dan 5.
E/F :88x/menit.
Kolaborasi
5. Kolaborai pemberian
insulin
E/F :
Pemberian insulin
5unit
6. Kolaborasi
pemberian cairan IV
4 Senin, 1 Observasi S: Resti
Desember 1. Memonitor - Klien
2022
karakteristik luka mengatakan
13.50 Wib miss. Drainase, terdapat luka
warna ukuran dan O :
bau - Luka ditutup
E/F : Tidak ada pus dengan
dan bau balutan
2. Monitor tanda-tanda - Luka
infeksi dibersihkan
E/F: Adanya setiap pagi
kemerahan pada area - Tidak ada
luka aroma bau
Terapeutik - Tidak ada pus
3. Lepaskan balutan dan - Luka kering
plester secara A : Masalah
perlahan integritas kulit
E/F : Luka teratasi Sebagian
dibersihkan setiap P :Lanjutkan
Intervensi nomor
pagi 2,3,4,5,dan 6
4. Bersihkann dengan
cairan Nacl atau
sesuai kebutuhan
E/F: Menggunakan
NaCl
5. Pasang balutan sesuai
jenis luka
E/F : Terpasang
menggunakan kasa
steril
6. Pertahankan Teknik
steril saat melakukan
perawatan luka
Edukasi
7. Ajarkan Teknik non
farmakologis
mengurangi nyeri
E/F : Kompres hangat
jika ada nyeri
Kolaborasi
8. Kolaborasi
pemberian analgetic,
jika perlu
E/F : Pemberian obat
Ampicilin sulbuctan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn. U Usia : 38 Tahun
Bed/Ruang : Pav. Flamboyan No. RM : 00311074

Diagnosa Medis : TB Paru dan DM Type II


Dx Hari & Catatan Perkembangan Paraf dan
Keperawatan Tanggal nama
pelaksana
Bersihan Jalan Selasa, 2 S: Resti
Napas Tidak Desember - Klien mengatakan Batuk Dan
Efektif 2022 dahak sudah berkurang
O:
14. 00 - Sputum berkurang
WIB A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi :
1. Latihan batuk efektif
2. Fsioterapi dada
I:
1. Atur posisi semi-fowler atau
fowler
E/F : Klien nyaman dengan posisi
semi fowler
2. Pasang perlak dan bengkok
dipangkuan pasien
E/F : pasang perlak pada klien dan
dekatkan bengkok
3. Buang sekret pada tempat
sputum
E/F : klien mengeluarkan dahaknya
ditempat sputum
4. Jelaskan tujuan dan prosedur
batuk efektif
E/F : klien mengerti apa yang telah
dijelaskan
5. Anjurkan tarik napas dalam
melalui hidung selama 4 detik,
ditahan selama 2 detik ,
kemudian keluarkan dari mulut
dan bibir selama 8 detik
E/F : klien mampu melakukan
teknik batuk efektif
6. Anjurkan mengulangi napas
dalam hingga 3 kali
E/F : klien melalukan ulang
7. Anjurkan batuk dengan kuat
langsung tarik napas dalam
yang ke -3
E/F : Klien mampu melakukannya
E:
S:
- Klien mengatakan Batuk dan
dahak berkurang
O:
- Sputum berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi :
1. Latihan batuk efektif
2. Fsioterapi dada
R:-
Gangguan Pola Selasa, 2 S: Resti
Napas Tidak Desember - Klien mengatakan sesak napas
Efektif 2022 berkurang
O:
14. 50 - TD : 120/90 mmHg
WIB - Nadi 98 x/menit
- RR : 23 x/menit
- Pasien dibantu alat nasal kanul 1
lpm
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1,2 dan 3
I:
1. Monitor saturasi oksigen
E/F : Spo2 100%
2. Pemasangan alat bantu nafas
(Nasal kanul)
E/F : Alat bantu alat nasal kanul 1
lpm
3. Kolaborasi pemberian obat dengan
dokter.
E/F : Melakukan inhalasi
E:
S:
- Klien mengatakan sesak
berkurang
O:
- Klien tampak sudah nyaman
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1,2 dan 3
R: -
Ketidakstabilan Selasa, 2 S: Resti
kadarglukosa Desember - Klien mengatakan badanya masih
dalam darah 2022 terasa kebas dan tidak punya
tenaga
15. 20 O:
WIB - GDS Pagi : 208
- Insulin 5 unit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 2 dan 5
I:
1. Monitor GDS
1. Kolabosari pemberian Insulin
E:
S:
- Klien mengatakan setiap
harinya tidak memiliki tenaga
tangan, kaki terasa kebas
O:
- Klien tampak lemas dan pucat
- GDS Sore 194
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 2 dan 5
R: -
Gangguan Selasa, 2 S: Resti
Integritas Kulit Desember - Klien mengatakan kakinya susah
2022 diangkat
O:
15. 50 - Luka tertutp dengan balutan
WIB - Tidak ada pus
- Luka tidak bau
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Lanjutkan intervensi 2,3,4,5,dan 6
I:
2. Monitor tanda-tanda infeksi
3. Lepaskan balutan dan plester
secara perlahan
4. Bersihkann dengan cairan Nacl
atau sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis luka
6. Pertahankan Teknik steril saat
melakukan perawatan luka
E:
S:
- Klien mengatakan kakinya
susah diangkat
O:
- Tidak ada pus
- Luka kering
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 4,5 dan 6
R:-
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai