Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PSIKOSOSIAL PADA TN.

T DENGAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN ANSIETAS PADA PASIEN HIPERTENSI

DI RUANG DAHLIA RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

DISUSUN OLEH :

ENDANG RINI ASTUTI

NIM : 2022030115

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PSIKOSOSIAL PADA TN. T DENGAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN ANSIETAS PADA PASIEN HIPERTENSI
DI RUANG DAHLIA RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. T
Tanggal pengkajian : 07 April 2023
Alamat : Giwangretno, Sruweng, Kebumen
Umur : 34 th
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Status Perkawinan : Menikah
Dx.Medis : Hipertensi, susp Oeshopagitis
B. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Tanggal 07 April 2023 pasien konsulan dari klinik THT ke klinik dalam dengan
hipertensi dan nyeri telan.TD : 180/105 mmHg, N: 89 x/menit, S : 37,3℃, RR :
22x/menit.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Biologis
Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Pasien tidak mempunyai kelainan
dan keterbatasan fisik. Pasien tidak mempunyai trauma atau cacat fisik dan pasien
tidak mempunyai masalah gizi buruk/pola makan dan berat badan dalam keadaan
normal. Pasien sebelum sakit makan dan minum seperti orang pada umumnya
yaitu nasi dengan lauk pauk seadanya serta minum air putih sehari 6-8 gelas
sehari.
2. Psikologis
Pasien dalam berkomunikasi tidak aktif tetapi bicara seperlunya jika ditanya.
Pasien tidak pernah menderita penyakit serius dan tidak pernah berobat ke
alternatif . Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami perlakuan yang tidak
menyenangkan baik dengan suami ataupun dengan keluarganya, hanya masalah
biasa yang bisa diselesaikan secara baik- baik dan kekeluargaan.
3. Social Budaya
Pasien berusia 34 tahun, berjenis kelamin laki-laki dengan tingkat pendidikan
terakhir S1. Pasien merasa beruntung mempunyai keluarga yang perhatian
terhadap dirinya terutama istri dan anaknya yang selalu memberikan suport agar
pasien kuat dan tabah menjalani masalah dalam kehidupan. Pasien beragama
islam dan kadang-kadang ikut kegiatan kerja bakti, pengajian dan juga ikut
kumpulan yasinan atau arisan di lingkup RT.
D. FAKTOR PRESIPITASI
Saat pasien mempunyai Riwayat penyakit hipertensi dan sekrang mempunyai keluhan
sulit menelan.sehingga harus menjalani perawatan. Pasien mengatakan cemas.
Jantung terasa berdebar-debar, gelisah, timbul rasa takut dan khawatir dengan
kondisinya.Pasien mengatakan masih cemas dan belum bisa menerima kalau
kondisinya harus seperti ini, harus dirawat inap.
E. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kondisi pasien saat dikaji compos mentis
2. Pemeriksaan Vital Sign
3. TD : 180/105 mmHg, N: 89 x/menit, S : 37,3℃, RR : 22x/menit.
Spo2 98 % tanpa 02
4. Pemeriksaan Fisik
Pasien saat ini dalam kondisi baik, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterik
dan penglihatan dalam keadaan normal. Pasien tidak mempunyai kelainan pada
pernafasan, tidak menggunakan alat bantu pernafasan dan pernafasan normal 20
x/menit serta tidak mempunyai kelainan pada jantung , suara reguler. Bising usus
14 x/menit. Pada saat ini klien masih tiduran ditempat tidur. Pasien mengatakan
nyeri di kerongkongan skala 4 hilang timbul. Pengkajian fisiologis aktivitas dan
istirahat, pasien saat ini hanya tiduran di tempat tidur, aktivitas klien dibantu oleh
perawat,. Selama sakit tidur klien tidak terganggu, kualitas tidur cukup, tidur
malam 8 jam dari pukul 21.00 s/d pukul 05.00, klien tidur siang ± 1 jam. Sesekali
terbangun tapi bisa tidur kembali. Pengkajian fisiologis eliminasi, pasien BAK
spontan, BAK 3-4 kali sehari warna kuning jernih. Tidak ada keluhan nyeri ketika
BAK, penggunaan obat diuretik (-). Klien terakhir BAB 2 hari yang lalu.
Pengkajian fisiologis neurologis, saraf sensori baik, saraf koordinasi baik, refleks
patella (+), achilles (+), bisep (+), trisep (+), brankioradialis (+). Pengkajian
fisiologis kognitif, memori jangka panjang dan jangka pendek baik, kemampuan
kognitif dan bahasa baik, orientasi terhadap orang, tempat, dan waktu baik.
Pengkajian fisiologis tingkat kesadaran compos mentis.
5. Pengkajian Psikososial
a. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

: Garis pernikahan

: Pasien

b. Konsep Diri

1) Gambaran Diri

Pasien merasa saat ini pasien sudah sempurna semua anggota tubuhnya

yang dimiliki adalah pemberian dari yang maha kuasa sehingga harus

disyukuri.

2) Identitas diri
Pasien adalah seorang laki-laki 34 tahun, pendidikan terakhir S1, sudah

menikah, kegiatan sehari-hari pasien sebelum sakit adalah sebagai ayah

dan kepala rumah tangga, pasien merasa puas dengan kondisinya yaitu

sebagai guru dan ayah dari anaknya serta menikmati hidupnya.

3) Peran

Peran pasien adalah seorang suami yang melakukan kegiatan sehari-hari

dan berprofesi sebagai guru. Dimana saat ini pasien merasa tidak dapat

menjalankan peranya dikarenakan harus menjalani rawat inap.

4) Ideal diri

Saat ini pasien mengeluh nyeri di kerongkongan, rencana akan dilakukan

endoskopi jika tensinya sudah kembali nrmal. Saat ini pasien merasakan

khawatir dengan kondisinya. Pasien tidak nyaman karena harus dirawat

inap. Pasien sering gelisah dan keluar keringat dingin. Pasien cemas

karena akan diendoskopi dan tensinya belum stabil. Skala HADS 13.

Pasien belum mampu mengurangi kecemasan dengan relaksasi nafas

dalam, hypnosis jari dan distraksi music instrumental piano.

5) Harga diri

Hubungan pasien dengan orang lain dalam kondisi baik, begitu juga

hubungan dengan tetangga juga dalam keadaan yang baik, terutama

hubungan dengan istrinya. Menurut pasien, istrinya memandang dirinya

adalah adalah suami yang baik dan sempurna dimatanya.

c. Hubungan Sosial
Dalam membina hubungan, pasien mengatakan berhubungan baik dengan
keluarga dan tetangganya. Pasien mengatakan sering berkeluh kesah dengan
suami dan anaknya. Terkadang pasien untuk mengisi waktu luangnya ikut
kegiatan RT seperti arisan, kerja bakti.
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Pasien merasa saat ini adalah cobaan yang terberat dalam hidupnya, dan
harus dijalani, keluarga memahami kondisinya dan istri mendukung kalau
ini memang jalan yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya.
2) Kegiatan ibadah
Pasien melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat
dan berdoa mohon diberi kesehatan dan kelancaran dalam menghadapi
perawatan selama sakit .
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan Umum
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus,menggunakan baju sesuai, dan mandi
2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan penampilannya.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan suara yang lemah, berbicara seperlunya sambil menghela
nafas panjang, pasien lebih sering diam dan pasien tampak tegang,khawatir
memikirkan sakitnya.
3. Aktivias Motorik
Klien tampak sedikit tenang tetapi jika membicarakan penyakit klien lemas,
cemas
4. Alam perasaan
Menunjukan ekpresi khawatir dan cemas, tidak mampu
5. Afek
Sesuai dengan stimulus yg diberikan
6. Persepsi
Tidak pernah mengalami halusinasi
7. Isi pikir
Normal
8. Proses pikir
Normal
9. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien masih normal, pasien masih dapat megenali siapa
dirinya , istri dan keluarganya, dan yang jelas pasien masih sadar jika dirinya
berada dirumah sakit.
10. Daya ingat
Pasien saat ini dan sebelumnya tidak mengalami gangguan daya ingat, karena
pasien masih ingat tentang kejadian dimasa lalu dan sekarang sedang dirawat
karena hipertensi dan sakit saat menelan.
11. Kemampuan berhitung
Baik
12. Penilaian
Klien mampu memberikan keputusan ketika merasa sakit
13. Daya tilik diri
Klien mengerti dengan penyakitnya
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Identifikasi proses penggunaan obat dirumah
Pasien setelah pulang dari rumah sakit dianjurkan untuk meminum obat rutin
untuk membantu proses penyembuhan.
2. Proses pemeliharaan kesehatan dirumah
Pasien dianjurkan untuk merawat dirinya dengan baik supaya cepat sembuh dan
bisa aktivitas seperti sedia kala.
3. Identifikasi aktifitas didalam rumah dan di luar rumah
Pasien dianjurkan untuk aktivitas seperti biasanya dari hal-hal yang rngan terlebih
dahulu kemudian ditingkatkan lagi sesuai kemampuannya.
H. MEKANISME KOPING
Pasien dalam menghadapi masalah sakitnya bisa menerima dan banyak berdoa kepada
Allah supaya sakitnya cepat sembuh.
I. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : Hipertensi, supect Oesophagitis
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Nilai lab:
Hb 14,8 gr/dl
Hematokrit 43%
Trombosit 285.000 mm3
Leukosit 9,3 ribu/ul
Swab PCR SARS COVID 19 negatif
4. Ro Thorax : Pulmo tak tampak kelainan, besar cor normal
5. Terapi
Infus RL 20 TPM
Cefriaxone 2x1 gr
Ranitidine 2x1 amp
Sucralfat 3x 2 cth
J. ANALISA DATA

No Hari Data Fokus Masalah Penyebab Diagnosa


Keperawatan
Tanggal

1. Jumat, DS : Pasien mengatakan Nyeri akut Agen injury Nyeri akut bd


07 April nyeri saat menelan fisik agen injury fisik
2023 P : Agen injury fisik
Q : Ditusuk-tusuk
R : kerongkongan
S :4
T : hilang timbul.
DO : Pasien tampak
menahan nyeri

2. Jumat, DS : Pasien mengatakan Ansietas Krisis Ansietas bd


07 April masih cemas dan belum situasional krisis
2023 bisa menerima kalau situasional
kondisinya harus seperti
ini,harus dirawat di ruang
isolasi. Saat ini pasien
merasakan khawatir dengan
kondisinya.
Pasien takut karena Covid
19, patah tulangnya akan
sulit sembuhnya. Jantung
berdebar-debar
DO : Pasien tidak nyaman
karena harus diisolasi.
Pasien sering gelisah dan
keluar keringat dingin.
Pasien cemas karena Covid
19, patah tulangnya akan
sulit sembuhnya. Skala
HADS 13. Kontak mata
tidak fokus. pasien belum
mampu mengurangi
kecemasan dengan relaksasi
nafas dalam dan distraksi
berdzikir.

Prioritas Diagnosa :

1. Nyeri akut bd agen injury fisik


2. Ansietas bs krisis situasional
K. INTERVENSI

Jumat tanggal 07 April 2023 jam 15.00


No Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan

1. Nyeri akut bd agen Setelah dilakukan Tindakan 3x24 jam tingkat nyeri menurun
injury fisik dengan kriteria hasil :

- Keluhan nyeri menurun


- Skala nyeri menurun
- Meringis menurun

Observasi

-Identifilasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,


intensitas nyeri

-Identifikasi skala nyeri

-Identifikasi respon nyeri non verbal

-Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan


nyeri

-Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

Terapeutik

-Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa


nyeri terapi musik

-Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.


Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

-Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

-Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

-Jelaskan strategi meredakan nyeri

-Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

-Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

-Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa


nyeri

Kolaborasi

-Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


2. Ansietas bd krisis Tujuan umum yang ditetapkan adalah pasien dapat
situasional mengatasi kecemasan. Tujuan khusus adalah pasien mampu
mengenal ansietas, pasien mampu mengatasi ansietas
melalui tehnik relakasi, pasien mampu mengatasi ansietas
melalui distraksi, pasien mampu mengatasi ansietas melalui
hipnotis lima jari, pasien mampu mengatasi ansietas melalui
kegiatan spiritual dan keluarga mampu mengenal masalah
ansietas pasien dan masalah merawat pasien ansietas.
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam masalah kecemasan
teratasi dengan kriteria hasil :

1. Kognitif, klien mampu :


a. Mengenal pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, akibat, dan proses terjadinya ansietas
b. Mengetahui cara mengatasi ansietas
2. Psikomotor, klien mampu mengatasi ansietas
dengan :
a. Melakukan latihan relaksasi napas dalam
b. Melakukan latihan berdzikir
3. Afektif, klien mampu :
a. Merasakan manfaat dari Latihan yang
dilakukan
b. Membedakan perasaan sebelum dan
sesudah Latihan

SP 1: Latihan 1 untuk pasien: Pengkajian ansietas dan


latihan Teknik relaksasi (Tarik nafas dalam dan distraksi).
SP 2: Latihan 2 untuk pasien: Evaluasi ansietas, manfaat
Teknik relaksasi dan Latihan hypnosis diri sendiri (Latihan 5
jari) dan kegiatan spiritual.
SP 3: Latihan 1 untuk keluarga: Latih cara merawat dan
membimbing pasien menghadapi ansietas.
SP 4: Latihan 2 untuk keluarga: Latih keluarga menciptakan
lingkungan dan suasana yang mendukung perawatan
ansietas, mengenal tanda dan gejala kekambuhan ansietas
dan follow up ke fasilitas pelayanan Kesehatan secara
teratur.
L. IMPLEMENTASI
Jumat, 07 April 2023

No Dx Kep Jam Implementasi Respon Paraf

1. Nyeri akut bd 16.00 Observasi S : Pasien mengatakan nyeri di Endang


agen injury fisik kerongkongan
-Mengidentifilasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, P : saat menelan nyeri bertambah
kualitas, intensitas nyeri Q : Ditusuk-tusuk
R : Tangan kiri
-Mengidentifikasi skala nyeri S :3
-Mengidentifikasi respon nyeri non verbal T : hilang timbul.

-Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan


memperingan nyeri O : Pasien tampak menahan nyeri

-Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

Terapeutik

-Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (mendengarkan music)

-Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

-Memfasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

-Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

-Menjelaskan strategi meredakan nyeri

-Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

-Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat


-Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi

-Melakukan kolaborasi pemberian analgetic inj Ketorolac 30


mg

2. Ansietas bd 16.00 Menjelaskan penyebab, proses terjadi, tanda gejala, akibat S : Pasien mengatakan merasa lebih Endang
krisis situasional tenang tetapi rasa cemas masih ada.
Melatih cara mengatasi kecemasan : Pasien mengatakan ia mampu
mengindentifikasi situasi yang
- Teknik relaksasi napas dalam , hypnosis 5 jari mencetus ansietas
- Metode distraksi music instrumental piano O : Pasien tampak rileks. Pasien
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal mampu menjelaskan kembali penjelasan
kegiatan yang sudah diberikan.

Sabtu, 08 April 2023


No Dx Kep Jam Implementasi Respon Paraf

1. Nyeri akut bd 16.00 Observasi S : Pasien mengatakan nyeri di Endang


agen injury fisik kerongkongan
-Mengidentifilasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, P : nyeri disraskan saat menelan
kualitas, intensitas nyeri Q : Ditusuk-tusuk
R : Tangan kiri
-Mengidentifikasi skala nyeri S :2
-Mengidentifikasi respon nyeri non verbal T : hilang timbul.

-Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan


memperingan nyeri O : Pasien tampak menahan nyeri

-Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

Terapeutik

-Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (mendengarkan usic)

-Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

-Memfasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

-Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

-Menjelaskan strategi meredakan nyeri

-Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

-Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat

-Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri

Kolaborasi

-Melakukan kolaborasi pemberian analgetic inj Ketorolac 30


mg

2. Ansietas bd 16.00 Menjelaskan penyebab,terjadinya proses terjadi, tanda S : Pasien merasa lebih tenang dan Endang
krisis situasional gejala, akibat
cemas berkurang. Pasien mengatakan ia
Melatih cara mengatasi kecemasan : mampu mengindentifikasi situasi yang
mencetus ansietas. Pasien mengatakan
- Teknik relaksasi napas dalam , hipnosis 5 jari sudah bisa melakukan teknik tarik napas

- Metode distraksi music instrumental piano dalam. Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan dzikir. Sesuai jadwal
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal
kegiatan kegiatan yang diberikan.
O : Pasien tampak rileks dan gelisah
berkurang. Pasien mampu menjelaskan
kembali penjelasan yang sudah
diberikan. Pasien mampu melakukan
teknik relaksasi nafas dalam. Pasien
mampu melakukan distraksi music
instrumental piano.

Minggu, 09 April 2023


No Dx Kep Jam Implementasi Respon Paraf

1. Nyeri akut bd 08.00 Observasi S : Pasien mengatakan nyeri di Endang


agen injury fisik kerongkongan berkurang
-Mengidentifilasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, P : nyeri saat menelan
kualitas, intensitas nyeri Q : Ditusuk-tusuk
R : Tangan kiri
-Mengidentifikasi skala nyeri S :2
-Mengidentifikasi respon nyeri non verbal T : hilang timbul.

-Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan


memperingan nyeri O : Pasien tampak menahan nyeri

-Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

Terapeutik

-Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (mendengarkan usic)

-Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

-Memfasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

-Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

-Menjelaskan strategi meredakan nyeri

-Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

-Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat

-Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri
Kolaborasi

-Melakukan kolaborasi pemberian analgetic inj Ketorolac 30


mg

2. Ansietas bd 08.00 Menjelaskan penyebab,terjadinya proses terjadi, tanda S : Pasien mengatakan merasa lebih Endang
krisis situasional gejala, akibat tenang, sudah tidak cemas lagi. Pasien
menerapkan relaksasi nafas dalam dan
Melatih cara mengatasi kecemasan : berdzikir. Respon Objektif, pasien
tampak rileks dan tidak gelisah lagi,
- Teknik relaksasi napas dalam , hypnosis 5 jari
O : Pasien tampak rileks dan tidak
- Metode distraksi music instrumental piano gelisah lagi, pasien mampu mengatasi
Membantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal kecemasan dengan teknik relaksasi
kegiatan napas dalam. Pasien mampu
mengurangi kecemasan dengan distraksi
music instrumental piano. Pasien
melakukan latihan sesuai jadwal yang
diberikan. Skore HADS 6.
M. EVALUASI
Jumat, 07 April 2023

No Jam Evaluasi Paraf

1. 18.00 S : Pasien mengatakan nyeri di kerongkongan Endang


P : nyeri saat menelan
Q : Ditusuk-tusuk
R : Tangan kiri
S :3
T : hilang timbul.
O : Pasien tampak menahan nyeri
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Manajemen nyeri
2. 18.00 S : Pasien mengatakan merasa lebih tenang tetapi rasa cemas Endang
masih ada. Pasien mengatakan ia mampu mengindentifikasi
situasi yang mencetus ansietas.
O : Pasien tampak rileks. Pasien mampu menjelaskan
kembali penjelasan yang sudah diberikan.
A : Masalah ansietas belum teratasi.
P : Evaluasi SP-1 dan SP-2. Latihan cara mengatasi
kecemasan teknik relaksasi napas dalam,hypnosis 5 jari dan
distraksi music instrumental piano. Bantu pasien melakukan
latihan sesuai dengan jadwal kegiatan.

Sabtu, 08 April 2023

No Jam Evaluasi Paraf

1. 18.00 S : Pasien mengatakan nyeri di kerongkongan berkurang Endang


P : nyeri saat emnelan
Q : Ditusuk-tusuk
R : Tangan kiri
S :2
T : hilang timbul.
O : Pasien tampak menahan nyeri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Manajemen nyeri
2. 18.00 S : Pasien mengatakan merasa lebih tenang dan cemas Endang
berkurang. Pasien mengatakan ia mampu mengindentifikasi
situasi yang mencetus ansietas. Pasien mengatakan sudah
bisa melakukan teknik tarik napas dalam, hypnosis 5 jari.
Pasien mengatakan sudah bisa melakukan terapi distraksi
dengan music instrumental piano.

O : Pasien tampak rileks dan gelisah berkurang. Pasien


mampu menjelaskan kembali penjelasan yang sudah
diberikan. Pasien mampu melakukan teknik relaksasi nafas
dalam, ypnosisi 5 jari. Pasien mampu melakukan
distraksimusik instrumental piano. Sesuai jadwal yang
diberikan.

A : Masalah ansietas belum teratasi.

P :Bantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal


kegiatan.

Minggu, 09 April 2023

No Jam Evaluasi Paraf

1. 12.00 S : Pasien mengatakan nyeri di kerongkongan Endang


P :nyeri saat menelan
Q : Ditusuk-tusuk
R : Tangan kiri
S :1
T : hilang timbul.
O : Pasien tampak menahan nyeri
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Manajemen nyeri
2. 12.00 S : Pasien mengatakan merasa lebih tenang, sudah tidak Endang
cemas lagi. Pasien menerapkan relaksasi nafas dalam,
hypnosis 5 jari dan terapi distraksi music instrumental piano.
O : Pasien tampak rileks dan tidak gelisah lagi. Pasien
mampu menjelaskan kembali penjelasan yang sudah
diberikan. Pasien mampu mengatasi kecemasan dengan
teknik relaksasi napas dalam, hypnosis 5 jari. Pasien mampu
mengurangi kecemasan dengan distraksi music instrumental
piano. Pasien melakukan latihan sesuai jadwal yang
diberikan. Skore HADS 6.
A : Masalah ansietas teratasi.
P :Bantu pasien melakukan latihan sesuai dengan jadwal
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai