Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

He Dengan Prioritas Masalah


Gangguan Kebutuhan Dasar Istirahat : Hipertensi Di Kelurahan Asri
Rejo Medan Colombia
Dosen pengampu : Cipto, S.Kep, MH Kes

Disusun oleh :

Nama : Jihan Maulana Hidayat


NIM : P1337420421067
Tingkat : 1A
Absen : 34

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLORA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022/2023
A. Asuhan Keperawatan Kasus

1. PENGKAJIAN PASIEN DI LINGKUNGAN

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. He

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 62 tahun

Status Perwakinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : Tamat SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Pipa Ledeng No. 87 Medan Colombia

Golongan Darah :O

Tanggal Pengkajian : 15 Juni 2017

Diagnosa Medis : Hipertensi

II. KELUHAN UTAMA

Pasien mengeluh tidak bisa tidur pada malam hari dan sering terbangun di malam
hari, susah untuk tidur juga pada siang hari. Juga mengalami sakit kepala dan sering
mengantuk pada pagi hari, dan jika terbangun pada malam hari tidak bisa tidur kembali
dan sudah dialami selama 3 hari.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocative/palliative

1. Apa Penyebabnya : Hipertensi


2. Hal-hal yang Memperbaiki Keadaan : Jika pasien berjalan – jalan
sampai lelah pada sore hari maka pasien dapat tidur.

B. Quantity/Quality

1. Bagaimana dirasakan : Pasien merasa lelah

2. Bagaimana dilihat : Pasien tampak gelisah, lesu, kehitaman di


daerah sekitar mata, sering menguap atau
mengantuk.

C. Severity

Pasien mengatakan akibat tidak bisa tidur ia merasa sangat mengantuk dan tidak dapat
mengurus rumah seperti biasanya.

D. Time/waktu

Pada saat malam hari tidak bisa tidur dan pada siang hari pun tidak bisa
tidur.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Pasien mengatakan dirinya tidak mempunyai penyakit yang lain hanya


mengalami hipertensi.

B. Pengobatan atau tindakan yang dilakukan

Tidak pernah berobat ke Rumah sakit maupun klinik

C. Pernah dirawat/dioperasi

Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit.

D. Alergi

Pasien mengatakan dirinya tidak ada alergi.

E. Imunisasi

Pasien mengatakan dirinya mendapatkan imunisasi lengkap sewaktu

masih kecil.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Pasien mengatakan ibunya menderita hipertensi.

B. Saudara kandung

Pasien mengatakan semua anggota keluarganya sehat tidak ada yang


menderita penyakit yang serius.

C. Penyakit keturunan yang ada

Pasien mengatakan keluarganya mempunyai penyakit keturunan yaitu


penyakit hipertensi. Pasien mengatakan orang tua perempuannya mengalami
penyakit Hipertensi.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami


gangguan jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Pasien mengatakan ayahnya telah meninggal dunia.

F. Penyebab meninggal

Ayah pasien meninggal dikarenakan menjadi korban tabrak lari.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

1. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien mengatakan pasrah akan penyakitnya dan ia bersyukur selama


penyakitnya tidak terlalu serius.

2. Konsep Diri

1. Gambaran diri

Pasien mengatakan dirinya menyukai bentuk tubuhnya kecuali


pada bagian kaki karena pasien merasa bagian kakinya terlalu kecil
sehingga ukuran kakinya hampir seukuran dengan anaknya.
2. Ideal diri

Pasien mengatakan ingin bekerja lagi sehingga dapat membantu


keadaan ekonomi keluarganya.

3. Harga diri

Pasien mengatakan baik-baik saja selama tidak ada yang


merendahkan anggota keluarganya.

4. Peran diri

Pasien mengatakan bahwa ia ibu dari 5 orang anak dan nenek dari
7 orang cucu.

5. Identitas diri

Pasien mengatakan sebelumnya bekerja sebagai tukang cuci dan


sekerang menjadi ibu rumah tangga dan merawat cucu-cucunya.

3. Keadaan emosi

Keadaan emosi pasien stabil tetapi perhatiannya terpecah-pecah akibat


dari kurang tidur.

4. Hubungan sosial

1. Orang yang berarti : Suami, anak dan cucu.

2. Hubungan dengan keluarga : Pasien mengatakan hubungan dirinya


dengan keluarganya baik-baik saja dan mereka saling mengunjungi jika
ada hari libur.

3. Hubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan hubungannya

dengan tetangganya baik.

4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak ada hambatan


yang berarti.

5. Spiritual

1. Nilai dan keyakinan : pasien mengatakan dirinya mempunyai


nilai dan keyakinan yang kuat tentang agama yang dianutnya.
2. Kegiatan ibadah : pasien mengatakan selalu tepat waktu dan
selalu mengikuti pengajian di lingkungannya

VII. STATUS MENTAL

1. Tingkat kesadaran

Tingkat kesadaran pasien compos mentis yaitu kesadaran normal, sadar


sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.

2. Penampilan

Penempilan pasien tampak rapi baik cara berpakaian, dalam hal makan,
mandi, dan toileting.

3. Pembicaraan

Pasien berbicara jelas, nada suara lembut, frekuensi suara lambat.

4. Alam perasaan

Pasien merasa sedikit cemas.

5. Afek

Pasien tidak mengalami gangguan pada afek, seperti afek datar yaitu tidak ada perubahan
dalam roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan, hanya
bereaksi bila ada stimulus yang lebih kuat.

6. Interaksi selama wawancara

Pasien kooperatif, mau diajak bicara, kontak mata pasien saat dilakukan
pengkajian bagus, pasien mau menatap lawan bicara.

7. Persepsi

Jika mereka memiliki rumah sendiri mereka akan mempunyai kehidupan


yang lebih baik lagi.

8. Proses pikir
Pasien tidak mengalami gangguan proses piker seperti sirkuntasial
(pikiran berputar-putar), tangensial (pembicaraan yang berbelit-belit), flight of
idea (pikiran melayang).

9. Isi pikir

Pasien tidak mengalami gangguan isi piker seperti obsesi (pikiran yang
terus muncul meskipun pasien berusaha menghilangkannya), fobia (rasa
ketakutan yang patologis/tidak rasional terhadap suatu objek/situasi/benda
tertentu yang tidak dapat dihilangkan).

10. Waham

Pasien tidak mengalami gangguan waham seperti waham agama, waham


kebesaran, waham curiga, maupun waham somatic/hipokondrik.

11. Memori

Pasien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang, jangka


pendek maupun gangguan memori saat ini.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Pasien tampak gelisah, lesu, kehitaman di daerah sekitar mata, perhatian


terpeca-pecah.

B. Tanda-tanda Vital

a. Suhu tubuh : 36,80C

b. Tekanan darah : 180/100 mmHg

c. Nadi : 80 x/i

d. Pernapasan : 24 x/i

e. Skala nyeri : 4

f. TB : 150 cm

g. BB : 67 kg

C. Pemerikasaan Head to toe


a. Kepala dan rambut

a) Bentuk : normal, simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan

b) Ubun-ubun : tertutup dan keras

c) Kulit kepala : bersih, tidak ada masalah

b. Rambut

a) Penyebaran dan keadaan rambut : bagus, penyebaran merata,


keadaan normal

b) Bau : tidak berbau

c) Warna kulit : normal, bewarna hitam

c. Wajah

a) Warna kulit : normal, sawo matang

b) Struktur wajah : normal, simetris, tidak ada kelainan

d. Mata

a) Kelengkapan dan kesimetrisan : normal, mata lengkap dan


simetris

b) Palpebra : normal, tidak ada ptosis, tidak ada oedema, tidak


ada tanda-tanda radang

c) Konjungtiva dan sklera : konjungtiva anemis, sklera tidak


ikterus

d) Pupil : isokor, kontraksi pupil (+/+), reflek cahaya (+)

e) Cornea dan iris : pengapuran katarak (-), oedema (-), tidak ada
tanda-tanda radang

f) Visus : klien dapat melihat lambaian tangan dalam jarak satu


meter

g) Tekanan bola mata : tekanan bola mata normal kiri dan kanan
e. Hidung

a) Tulang hidung dan posisi septumnasi : normal, tulang hidung


simetris, posisi septumnasi simetris

b) Lubang hidung : normal, bersih, tidak ada sumbatan

c) Cuping hidung : normal, tidak ada pernapasan cuping hidung

f. Telinga

a) Bentuk telinga : normal, daun teling simetris kiri dan kanan

b) Ukuran telinga : normal, sama besar, simetris kiri dan kanan

c) Lubang telinga : normal, lubang telinga paten

d) Ketajaman pendengaran : baik, tidak ada gangguan

g. Mulut dan faring

a) Keadaan bibir : kering, bentuk bibir simetris

b) Keadaan gusi dan gigi : gigi tampak bersih, gusi tidak ada
perdarahan

c) Keadaan lidah : lidah bersih, tidak ada stomatitis

d) Orofaring : normal tidak ada tanda-tanda peradangan, mampu


menelan dengan baik

h. Leher

a) Posisi trachea : medial normal

b) Thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

c) Suara : terdengar dengan cukup jelas

d) Kelenjar limfe : tidak ada pembengkakan kelenjar getah


bening

e) Vena jugularis : tidak ada distensi vena jugularis

f) Denyut nadi karotis : teraba jelas dan reguler


i. Pemeriksaan integumen

a) Kebersihan : kulit bersih dan berminyak

b) Kehangatan : kulit tarasa hangat ( dalam keadaan normal)

c) Warna : normal, warna kulit sawo matang

d) Turgor : normal, turgor kembali < 3”

e) Kelembaban : terasa lembab

f) Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan

j. Pemeriksaan thoraks/dada

a) Inspeksi thorak : bentuk normal

b) Pernafasan : frekuensi 24 x/i, irama teratur dan reguler

c) Tanda kesulitan bernafas : tidak ada tanda kesulitan bernafas

k. Pemeriksaan paru

a) Palpasi getaran suara : fremitus taktil seimbang kiri & kanan

b) Perkusi : terdengar bunyi resonan

c) Auskultasi : suara nafas normal, suara ucapan jelas, suara


tambahan tidak ada terdengar

l. Pemeriksaan jantung

a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

b) Palpasi : ictus cordis (PMI) pada ics 5 mid clavicula sinistra,


teratur

c) Perkusi : batas jantung intercosta 4-5

d) Auskultasi : bunyi jantung didapat s1 dan s2 tunggal, lup dup


(normal), murmur tidak ada, frekuensi 80 x/i

m. Pemeriksaan abdomen

a) Inspeksi : bentuk abdomen normal, simetris, tidak tampak


massa/benjolan, bayangan pembuluh darah tidak tampak
b) Auskultasi : peristaltik 8 x/i, tidak ada suara tambahan

c) Palpasi : tanda nyeri tekan tidak ada, tidak teraba


massa/benjolan, tidak ada tanda ascites, tidak ada pembengkakan
hepar

d) Perkusi : suara abdomen timpani, ascites (-)

n. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

a) Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan

b) Anus dan perinium : tidak dilakukan pemeriksaan

o. Pemeriksaan muskuloskeletal/ekstremitas

a) Kesimetrisan otot : normal simetris

b) Pemeriksaan oedema : tidak ada oedema

c) Kekuatan otot : normal, tidak ada gangguan

d) Kelainan pada ekstremitas dan kuku : ekstremitas hangat, tidak


ada clubing finger

p. Pemeriksaan neurologi

a) Tingkat kesadaran : GCS 15

b) Meningeal sign : kaku kuduk (-), kernig (-), babinsky (-),


brudzinky (-)

c) Nervus cranialis

1) Nervus olfaktorius/N 1 : Dapat membedakan bau-


bauan

2) Nervus optikus/N 2 : Penglihatan normal, tidak kabur

3) Nervus okulomotoris/N 3, Trochlearis/N 4, Abdusen/N


6 : Tidak ada gangguan mengangkat kelopak mata, pupil
isokor,gerakan bola mata normal

4) Nervus trigeminus/N 5 : Tidak mengalami paralis pada


otot wajah , reflek kornea baik
5) Nervus fasialis/N 7 : Wajah simetris, tidak ada kelainan
pada saraf wajah, persepsi pengecapan dalam batas normal

6) Nervus vestibulocochlearis/N 8 : Tidak dilakukan


pemeriksaan

7) Nervus glossopharingeus/N 9, Vagus/N 10 :


Kemampuan menelan baik, palatum sedikit terangkat dan
letak uvula relatif ditengah saat mengatakan “aa”, ada
refleks tersedak

8) Nervus asesorisus/N 11 : Tidak ada atrofi otot


sternocleidomastoideus dan trapesius

9) Nervus Hipoglossus/N 12 : Lidah simetris, tidak ada


deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi indra
pengecapan normal

q. Fungsi motorik

a) Cara berjalan : pasien berjalan normal

b) Romberg test : mampu menggerakkan tangan dengan mata


tertutup, dapat berdiri tegak dengan satu kaki tetapi sebentar

c) Pronasi-supinasi test : klien dapat menelentangkan dan


menelungkupkan telapak tangan

r. Fungsi sensorik

a) Identifikasi sentuhan ringan : klien dapat mengidentifikasi


sentuhan kapas tanpa melihat

b) Test tajam-tumpul : klien dapat membedakan sentuhan tajam


tumpul

c) Test panas dingin : klien dapat membedakan sensasi panas dan


dingin

d) Streognosis test : klien dapat mengidentifikasi benda yang


diletakkan pada telapak tangan
e) Graphestesia test : klien dapat merasakan tulisan yang dibuat
pada telapak tangan

f) Membedakan dua titik : klien dapat menbedakan dua titik

g) Topognosis test : klien dapat mengidentifikasi lokasi sentuhan

s. Refleks

a) Bisep : tidak dilakukan pemeriksaan

b) Trisep : tidak dilakukan pemeriksaan

c) Brachioradialis : tidak dilakukan pemeriksaan

d) Patelar : tidak dilakukan pemeriksaan

e) Tendon achiles : tidak dilakukan pemeriksaan

f) Plantar : tidak dilakukan pemeriksaan

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

A. Pola makan dan minum

a. Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari

b. Nafsu/selera makan : selera makan baik

c. Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati

d. Alergi : Tidak ada.

e. Mual dan muntah : tidak ada mual dan muntah

f. Waktu pemberian makanan : pagi, siang, sore

g. Jumlah dan jenis makanan : sesuai porsi nasi, lauk, sayur dan buah

h. Waktu pemberian cairan/minum : saat setelah makan saja

i. Masalah makanan dan minuman (kesulitan mengunyah, menelan) :


normal, tidak ada maslah makanan dan minuman

B. Perawatan diri/personal hygiene

a. Kebersihan tubuh : tubuh tampak bersih


b. Kebersihan gigi dan mulut : gigi tampak sedikit kuning dan kurang
bersih

c. Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku dan kaki tangan pendek dan
bersih

C. Pola kegiatan/aktivitas

a. Uraian aktivitas pasien mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian


dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total. Pasien dapat melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti mandi, makan, eliminasi,ganti
pakaian

b. Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit : -

D. Pola eliminasi

a. BAB

a) Pola BAB : teratur 1 x/hari

b) Karakter feses : keras

c) Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat perdarahan

d) BAB terakhir : pagi hari sebelum dilakukan pengkajian

e) Diare : tidak ada diare

f) Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laktasif

b. BAK

a) Pola BAK : 5-6 x/hari

b) Karakter urine : kuning jernih

c) Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : tidak ada rasa


nyeri/kesulitan

d) Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada

e) Penggunaan diuretik : tidak ada penggunaan diuretik

f) Upaya mengatasi masalah : tidak ada upaya mengatasi masalah


E. Mekanisme koping

a. Adaptif

Pasien mau bicara dengan orang lain, melakukan tekhnik


relaksasi, dan mau menyampaikan masalah kepada keluarganya

b. Maladaptif

Pasien tidak meminum alkohol, tidak bekerja berlebihan, tidak


menghindar, dan tidak menciderai diri sendiri.
2. ANALISA DATA

Tabel 1. Analisa data asuhan keperawatan pada Ny. S dengan prioritas masalah Gangguan
Pola Tidur kebutuhan dasar tidur di Lingkungan VI Sari Rejo Medan Polonia.

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS : Lansia Gangguan Pola Tidur
-Ny. S mengatakan
susah tidur,tidak
nyenyak, sulit untuk Penurunan fisiologi
memulai tidur, sulit tidur
untuk melanjutkan tidur
jika sudah terbangun dan
sering ngantuk pada
siang hari, hanya dapat
Penurunan elastisitas
tidur selama 3 jam.
pembuluh darah
DO :
- Wajah Ny.S tampak
lelah.
Hipertensi
- Sering Menguap
- Daerah sekitar mata
terlihat kehitaman. Gangguan Pola Tidur
- Pasien terlihat menahan
sakit kepala.
- Perhatian terpecah-
pecah.
2. DS : Kemiskinan Defisiensi Pengetahuan.
- Ny. S mengatakan
kurang mengetahui
informasi kesehatan. Tidak pernah ke
–Ny. S mengatakan tidak pelayanan kesehatan
mengetahui penyebab
penyakitnya.
–Ny. S mengatakan Defisiensi pengetahuan
tidak pernah ke terkait penyakitnya.
pelayanan kesehatan.

3. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor eksternal ditandai
dengan susah tidur, tidur tidak nyenyak, dan wajah tampak tidak segar.

2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai


dengantidak pernah ke pelayanan kesehatan, kurang pengetahuan.
4. PERENCANAAN

No. Dx Perencanaan Keperawatan


1. Tujuan : klien dapat mempertahan kebutuhan tidur dalam batas normal.
Indikator NOC Tidur (0004) :
1. Jam tidur
2. Pola tidur
3. Perasaan segar sesudah tidur
4. Tidur dari awal sampai habis di malam hari secara konsisten.
Rencana Tindakan Rasional
NIC Peningkatan Tidur (1850)
 Ajarkan pasien dan orang  Memberikan informasi dasar
terdekat mengenai faktor dalam menentukan rencana
yang berkontribusi perawatan.
terjadinya gangguan pola
tidur (misalnya, fisiologis,
psikologis, pola hidup,
perubahan shift kerja yang
sering, perubahan zona
waktu yang cepat, jam kerja
yang panjang dan
berlebihan, dan faktor
lingkungan lainnya).

 Sesuaikan lingkungan  Mengurangi gangguan saat


(misalnya, cahaya, tidur.
kebisingan, suhu, kasur dan
tempat tidur) untuk
meningkatkan tidur.
 Monitor makanan sebelum  Mengurangi waktu
tidur dan intake minuman keterjagaan pada malam hari.
yang dapat memfasilitasi /
mengganggu tidur.

 Ajarkan pasien bagaimana  Memberi rasa nyaman dan


melakukan relaksasi otot mempercepat proses tidur.
autogenik atau bentuk non –
farmakologi lainnya untuk
memancing tidur.

 Mulai / terapkan langkah –  Meningkatkan pola tidur.


langkah kenyamanan seperti
pijat, pemberian posisi, dan
sentuhan afektif.

 Bantu pasien untuk  Meningkatkan agar bisa tidur


membatasi tidur siang pada malam hari.
dengan menyediakan
aktivitas yang meningkatkan
kondisi terjaga, dengan
tepat.
2. Tujuan : Setelah dilakukannya asuhan keperawatan pada klien, klien dapat
mengetahui mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
Indikator NOC Pengetahuan : Proses Penyakit (1803)
1. Tanda dan gejala penyakit.
2. Faktor – faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi.
3. Strategi untuk meminimalkan perkembangan penyakit.
Rencana Tindakan NIC Pengajaran Rasional
: Proses Penyakit (5602)
 Jelaskan tanda dan gejala  Agar pasien mengetahui,
yang umum dari penyakit, mengerti dan memahami
sesuai kebutuhan. tentang sakit yang dialami.

 Diskusikan perubahan gaya  Memberikan pengetahuan


hidup yang mungkin dasar dimana pasien cepat
diperlukan untuk mencegah membuat pertimbangan
komplikasi di masa yang dalam memilih gaya hidup.
akan datang dan / atau
mengkontrol proses
penyakit.

 Review pengetahuan pasien  Mengetahui apakah klien


mengenai kondisinya mengerti tentang penjelasan
yang diberikan perawat.

 Diskusikan pilihan terapi /  Agar pasien dapat pergi ke


penanganan. pelayanan kesehatan yang
ada untuk memeriksa
kesehatannya.
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari / Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi
Tanggal
Senin/ 1. 1. Melakukan pengkajian S:
19 Juni masalah gangguan tidur
- Klien dapat mengerti tentang
2017 klien, karakteristik, dan
masalah yang mengakibatkan
penyebab kurang tidur.
gangguan pola tidur.
2. Menganjurkan klien
untuk mengurangi - Klien mengatakan akan
kebisingan, mengatur mengatur cahaya yang redup.
cahaya yang redup.
- Klien mengatakan akan
3. Menganjurkan klien
membatasi intake cairan
untuk lebih banyak minum
terutama pada malam hari.
pada siang hari daripada
malam hari. - Klien mengatakan akan mandi
4. Menganjurkan klien menggunakan air hangat.
untuk mandi menggunakan
O:
air hangat
5. Menganjurkan klien - Klien belum bisa tidur tepat
untuk tidur dengan posisi waktu. TD : 170/100 mmHg
yang nyaman, seperti posisi
A : Masalah belum teratasi
sim.
6. Menganjurkan klien P : Intervensi dilanjutkan
untuk tidak banyak tidur
- Mengatur cahaya
pada siang hari.
- Mengurangi intake cairan

- Posisi tidur yang nyaman

- Kamar tidur yang bersih


Selasa/ 2. 1. Melakukan penkes S:
20 Juni tentang Hipertensi.
- Klien mengatakan telah
2017 2. Mendiskusikan dengan
mengerti tentang penyakitnya.
klien gaya hidup yang
sesuai untuk mengurangi - Klien mengatakan akan
kenaikan tekanan darah. menjaga pola makan dan rajin
3. Menganjurkan klien berolahraga.
untuk berobat ke unit
O : Klien dapat mengulangi
pelayanan kesehatan.
kembali penjelasan yang
4. Meminta klien untuk
diberikan oleh perawat.
mengulangi penjelasan yang
diberikan oleh perawat. A : Masalah belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan

- Menganjurkan klien berobat ke


unit pelayanan kesehatan.

Rabu / 1. 1. Melakukan pengkajian S:


21 Juni masalah gangguan tidur
- Klien sudah dapat
2017 klien, karakteristik, dan
mengakibatkan gangguan pola
penyebab kurang tidur.
tidur.
2. Menganjurkan klien
untuk mengurangi - Klien mengatakan sudah
kebisingan, mengatur mengatur cahaya yang redup.
cahaya yang redup.
- Klien mengatakan sudah
3. Menganjurkan klien
membatasi intake cairan
untuk lebih banyak minum
terutama pada malam hari.
pada siang hari daripada
malam hari. - Klien mengatakan sudah mandi
4. Menganjurkan klien menggunakan air hangat.
untuk mandi menggunakan
O:
air hangat
5. Menganjurkan klien - Klien sudah kelihatan lebih
untuk tidur dengan posisi
yang nyaman, seperti posisi segar.
sim.
A : Masalah belum teratasi
6. Menganjurkan klien
untuk tidak banyak tidur P : Intervensi dilanjutkan
pada siang hari.
- Posisi tidur yang nyaman

- Kamar tidur yang bersih

Anda mungkin juga menyukai