Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

A DENGAN HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANG RAWAT INAP GATOTKACA RSJD Dr. AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa


Pembimbing Akademik: Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Klinik: Ns. Nurul Amin,S.Kep

Disusun oleh:
Yufenty Christin Harsel
NIM:22020123210076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS XLII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. A DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
PENDENGARAN

I. IDENTITAS KLIEN
A. Nama : Tn. A
B. Umur : 37 tahun
C. Jenis kelamin : Laki-laki
D. Agama : Islam
E. Pendidikan : SMP
F. Pekerjaan : Petani
G. Tanggal masuk RS : 15 September 2023
H. Tangal pengkajian : 19 September 2023
I. Dx. Medis : Skizofrenia tidak terinci
J. No. RM : 001851xx
II. ALASAN MASUK
Pasien dibawa keluarga ke RSJD dr. Amino Gondohutomo dengan keluhan marah-marah
tanpa sebab dan keluyuran. Klien juga mengatakan dia dibawa ke RSJ oleh keluarganya
karena sering mendengar bisikan – bisikan suara mengaji dan mengajak bermain bola.

III. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


A. Faktor Predisposisi
a. Gangguan jiwa di masa lalu
Klien tidak memiliki riwayat mengalami gangguan jiwa.
b. Pengalaman tidak menyenangkan
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki pengalaman yang tidak
menyenangkan
c. Gangguan jiwa dalam keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa
d. Trauma
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengalami trauma fisik, bully, trauma
seksual, dan kekerasan dari keluarga maupun teman dan tetangganya
e. Trauma criminal
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam tindakan kriminal seperti
pembunuhan, penganiayaan, pencurian, ataupun tindakan kriminal lainnya.
B. Factor Presipitasi
Klien mengatakan ingin sekali memiliki pendidikan yang tinggi namun karena kesulitan
biaya dia hanya bisa menamatkan SMP dengan ujian paket B. Klien mengatakan dalam
keluarga hanya dia saja yang belum menikah sedangkan kakak dan adik-adiknya semua
sudah menikah.
IV. FISIK
A. Kesadaran
Composmentis (E4M6V5)
B. Tanda-tanda vital
1. Tanda-tanda Vital : 124/74 mmHg
2. Frekuensi nadi : 102 kali permenit
3. Frekuensi napas : 20 kali permenit
4. Suhu : 36.5oC
C. Riwayat makan/minum di rumah
Makan: Makan sebanyak 3x sehari dengan porsi normal dan selalu habis
Minum: minum air putih sebanyak 6-8 gelas perhari
D. Tanda-tanda dehidrasi
Tidak ada tanda dehidrasi pada klien. Mukosa bibir lembab, turgor kulit elastis,
E. Riwayat penyakit fisik
Klien tidak memiliki riwayat penyakit fisik serius Diabetes Melitus (-), Penyakit Jantung
(-), Asma (-)

V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

: Laki-laki
: Perempuan

: Menikah

: Tinggal serumah

: Pasien

B. Konsep diri
1. Body image: Klien mengatakan puas dengan citra tubuhnya namun dia
menginginkan tubuhnya lebih gemuk lagi.
2. Identitas diri: Klien mengatakan dia cuma seorang petani tamatan SMP. Dulu klien
sangat ingin mempunyai pendidikan tinggi namun karena orang tua tidak mampu.
Klien mengatakan baginya buku adalah jendela pengetahuan dan dia sangat gemar
membaca. Klien juga mengatakan ingin menjadi laki-laki seutuhnya.
3. Peran: Klien mengatakan di rumah kilen bekerja di sawah membantu orang tuanya
4. Ideal diri: Klien mengatakan ingin memiliki pekerjaan yang layak kemudian
menikah.
5. Harga diri: pasien mengatakan kedua orangtuanya sangat sayang kepadanya. Klien
mengatakan dia pernah merasa menjadi anak yang tidak mampu membahagiakan ke
dua orangtuanya dengan penghasilannya sendiri dan dia berharap bisa menjadi lebih
berguna di masa lalu.
C. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti: pasien mengatakan kedua orang tuanya adalah orang yang
paling berarti dalam hidupnya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: sebelum sakit pasien memang
jarang ikut serta dalam acara masyarakat.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien mengatakan dia lebih
senang dirumah dan juga tidak terlalu suka keramaian, klien suka menyendiri
Selama dirawat di rumah sakit, klien tidak memiliki dan mengalami hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain. Klien mengatakan susah untuk memulai
pembicaraan kecuali ada mengajak duluan.
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan: pasien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam, pasien
menyakini bahwa sakit yang dialaminya ini merupakan ujian yang datang dari Allah
dan yakin bahwa dirinya akan sembuh.
2. Kegiatan ibadah: pasien sebelum sakit selalu mengerjakan sholat, saat di RS pasien
jarang melakukan sholat 5 waktu.
VI. STATUS MENTAL
A. Penampilan:
Klien tampak rapi, berpakaian dengan rapi dan bersih.
B. Pembicaraan:
Pada saat pengkajian pasien kurang mampu memulai pembicaraan, berbicara pelan dan
lambat, dan kadang terdiam.
C. Aktivitas motorik:
pasien tampak lesu, Ketika menjawab pertanyaan pasien lebih banyak menunduk,
kontak mata tidak stabil, tangan klien tampak gemetaran dan kadang jari- jari tangan
kanannya digerak-gerakan seperti berhitung dan menunjuk. Ketika berjalan selalu
menunduk.
D. Alam perasaan:
pasien tampak sedih dan segera ingin pulang.
E. Afek:
afek pasien sesuai. Pasien dapat menunjukkan ekspresi sesuai dengan perasaan .
F. Interaksi selama wawancara:
selama wawancara klien cukup kooperatif , kontak mata pasien kurang, cenderung diam
dan menunduk .
G. Persepsi:
Klien mengalami halusianasi pendengaran mendengar bisikan-bisikan orang mengaji
dan mengajaknya bermain bola, dalam sehari klien mendengar 3 – 4 kali dan pada saat
klien sendiri, jika mendengar suara-suara bisikan yang dia lakukan adalah berjalan-jalan.
Klien mengatakan saat ini suara bisikan itu sudah mulain berkurang frekwensinya,
dalam sehari 1-2 kali sehari.
H. Proses fikir:
Koheren, saat klien berbicara , kalimat dapat dipahami dengan baik
I. Isi fikir:
Pasien tidak mengalami gangguan isi fikir
J. Waham:
Pasien tidak mengalami waham
K. Tingkat kesadaran:
Pasien masih tampak bingung
L. Memori:
1. Daya ingat jangka Panjang: pasien cukup baik, pasien mampu menceritakan hal-hal
yang ia lakukan sebelum masuk rumah sakit.
2. Daya ingat jangka pendek; pasien cukup baik saat ditanyakan tentang aktivitas di
rumah sakit pasien mampu menceritakan aktivitasa selama di RS.
3. Daya ingat saat ini: pasien mampu menyebutkan menu makanan sarapan pagi ini
yang telah dimakan, pasien mampu menjawab kalua ia mampu idur nyenyak. Pasien
juga mampu mengingat kalau pasien pagi ini sudah minum obat.
M. Tingkat konsentrasi dan berhitung:

Klien dapat berkosentrasi dengan baik. Pasien dapat menebak warna dengan benar,
berhitung sederhana dengan baik dibuktikan dengan klien bisa menghitung mundur dari
hitungan 10, hitung perkalian sederhana, penjumlahan dan pengurangan.
N. Kemampuan penilaian:

Pasien mampu mengambil keputusan yang sederhana seperti ingin tidur, ingin makan
dulu atau minum dulu. Pasien memutuskan untuk makan terlebih dahulu setelah itu
minum dan tidur.
O. Daya tilik diri:

Daya tilik diri pada pasien baik. Klien menyadari bahwa sekarang sedang berada di
RSJD Dr. Amino Gondohutomo, pasien mengakui kalau dirinya mengalami gangguan
jiwa.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (DISCHARGE PLANNING)


A. Makan

Pasien mampu makan dan minum secara mandiri. Pasien makan 3x sehari. Pasien
menyukai menu makan yang disediakan Rumah Sakit. Pasien mampu menggunakan
alat makan dengan benar dan makan tidak berceceran di mulut. Pasien mampu
menghabiskan porsi makan yang di berikan dan membereskan alat makan pada
tempatnya.
B. BAB/BAK
Pasien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK secara mandiri. Pasien tidak
mengalami keluhan dalam BAB mapun BAK. Saat pengkajian pasien belum BAB.
Pasien biasa BAB dan BAK di kamar mandi
C. Mandi

Pasien mengatakan mandi 2x sehari, keramas tidak menentu dan gosok gigi 2x.
D. Berpakaian

Pasien berpakaian secara mandiri.


E. Istirahat dan tidur

Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur saat di RS


F. Penggunaan obat

Klien mengonsumsi obat yang disediakan rumah sakit secara rutin. Klien mengonsumsi
obat yang diberikan oleh perawat ruangan dan dipastikan bahwa klien sudah minum
obat. Obat diberikan pada pagi dan sore hari.
G. Pemeliharaan Kesehatan

Memastikan klien minum obat secara rutin, menjelaskan halusinasi yang dialami klien
dan mengajarkan cara mengatasi masalah halusinasi serta mendorong klien untuk
mempertahankan jadwal kontrol rutin ke RSJD atau fasilitas kesehatan terdekat jika
sudah perbolehkan pulang nanti.
H. Kegiatan di dalam rumah

Pasien mengatakan saat dirumah biasanya makan minum secara mandiri dan merapikan
tempat tidur sendiri. Pasien mandi sehari 2 kali secara mandiri. Pasiensering membantu
kedua orang tua di sawah.
I. Kegiatan di luar rumah

Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain bila dimotivasi. Namun sebelum masuk
RS, pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan
masyarakat/lingungan sekitar rumahnya hanya kadang-kadang saja karena kadang klien
merasa minder dengan teman-temannya karena belum menikah dimana saat berkumpul
sering ditanyai kapan menikah. Klien jarang mengikuti acara/kegiatan, pengajian atau
gotong royong
VIII. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping pasien adaptif yaitu klien kooperatif dan dapat berbicara dengan baik
dengan orang lain. Klien juga juga akan berbicara jika ada yang mengajaknya berbicara.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pasien mengatakan jarang berbaur dengan orang-orang di lingkungan sekitar rumahnya,
terkadang berbaur jika ada teman yang mengajaknya berkumpul namun kadang merasa
minder karena selalu ditanya tentang jodoh. Selama ini pasien tidak memiliki masalah
dengan pelayanan kesehatan, pasien nurut kalau mau diajak berobat ke pelayanan
kesehatan yang ada
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Pasien menyadari kalau dirinya memiliki gangguan jiwa, tetapi pasien mengatakan tidak
mengetahui mengenai gangguan jiwa yang dideritanya, sistem pendukung lingkungan,
faktor pencetus, obat-obatan serta koping yang adaptif ketika masalahnya timbul. Saat
ditanyakan pasien hanya menjawab tidak mengetahuinya.

XI. ANALISA DATA


Data Masalah
DS: Gangguan persepsi sensori: halusinasi
- Pasien mengatakan mendengar suara pendengaran
bisikan seperti orang mengaji dan
mengajak bermain bola.Selama di RS
masih mendengar suara-suara bisikan
yang sama tapi sudah berkurang hanya 1-
2x sehari disaat pasien sendiri.
DO:
- Klien tampak lesu
- Tangan klien tampak tremor dan
kadang jari tangan kanannya
digerak-gerakan berulang seperti
berhitung dan menunjuk-nunjuk
- Klien selalu berjalan menunduk
DO: Isolasi sosial
- Klien mengatakan tidak terlalu suka
keramaian, klien lebih suka menyendiri.
- Pasien mengatakan susah memulai
pembicaraan dengan orang
DS:
- Pasien tampak duduk sendiri
- Pasien kadang tampak menjauh dari
teman-temannya
- Pasien tampak sedikit lesu
- Kontak mata pasien kurang

XII. ASPEK MEDIK


A. Diagnosa Medik
Skizofrenia tak terinci
B. Terapi Medik
Nama obat dosis Rute Indikasi Kontraindikasi Efek samping
Risperidone 2X2mg PO Sebagai obat antipsikotik Hipersensitif terhadap Mulut kering, penglihatan kabur,
pada pasien skizofrenia dan triheksifenidil, glaucoma sudut pusing, mual, muntah, bingung,
kondisi psikis lain dengan agitasi, konstipasi, takikardi,
sempit, takiaritmia, psikosis berat,
gejala halusinasi, delusi, dilatasi ginjal, retensi urin
psikoneurosis, hipertrofi prostat,
gangguan pola pikir,
kecurigaan dan rasa dan obstruksi saluran cerna
permusuhan, menarik diri,
emosional yang tidak
stabil, dan sulit berbicara
Clozapine 2x50mg PO obat untuk meredakan gejala Jika terdapat 10erempu Agranulositosis yang lebih sering
skizofrenia, yaitu gangguan
agranulositosis atau 10erempu ditemukan pada 10erempuan,
mental yang menyebabkan
seseorang mengalami hipersensitivitas terhadap mengantuk/sedasi, peningkatan berat
halusinasi, delusi, serta
penggunaan obat ini. Peringatan badan, pandangan kabur,
gangguan berpikir dan
berperilaku. Obat ini juga untuk menghentikan obat jika fatigue, demam, bibir kering.
bisa digunakan untuk
pada pemeriksaan darah
menangani gejala psikosis
pada pasien dengan sindrom ditemukan hasil leukosit kurang
Parkinson.
dari 3500/mm3 atau angka 10
perempuan10 kurang dari
2000/mm3.
POHON MASALAH
Halusinasi Pendengaran Effect

ISOS Core problem

HDR causa
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
a. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
XIV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
b. Isolasi sosial
XV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.A
No. RM : 001851xxx
Tgl Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan
19/09/23 Gangguan Persepsi 1. Bina hubungan saling percaya
Setelah dilakukan tindakan
Sensori : Halusinasi 2. Diskusikan dengan klien isi, frekuensi, waktu terjadi,
keperawatan minimal selama 4 x 1
Pendengaran situasipencetus, perasaan, dan respon terhadap halusinasi
jam diharapkan klien dapat
3. Jelaskan dan latihan klien cara mengontrol halusinasi
mengontrol halusinasinya dengan
kriteria hasil: dengan cara menghardik halusinasi (SP 1)
a. Jelaskan cara menghardik halusinasi
1. Klien dapat mengenal
b. Peragakan cara menghardik halusinasi
halusinasinya : isi, frekuensi,
c. Minta klien memperagakan ulang
waktu terjadi, situasi pencetus,
d. Pantau penerapan cara menghardik
perasaan, dan respon
e. Kuatkan perilaku klien
2. Klien dapat mengontrol 4. Masukan dalam jadwal kegiatan harian
halusinasinya dengan cara
5. Jelaskan dan latih klien cara mengontrol halusinasi
menghardik
denganmenggunakan obat secara taratur (SP 2)
3. Klien dapat mengontrol a. Jelaskan pentingnya penggunaan obat
halusinasinya dengan cara b. Jelaskan yang terjadi bila obat tidak sesuai program
menggunakan obat dengan benar yangdiberikan

4. Pasien mampu mengontrol c. Jelaskan akibat bila putus obat


halusinasi dengan bercakap-
d. Jelaskan cara mendapat obat/ berobat
cakap dengan orang lain
e. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar
(benar jenis, guna, frekuensi, cara, kontuinitas, minum
obat)

4. Masukan dalam jadwal kegiatan harian

5. Jelaskan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan


bercakap-cakap dengan orang lain (SP 3)
a. Jelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
b. Jelaskan cara bercakap-cakap dengan orang lain
c. Peragakan cara bercakap-cakap dengan orang lain
d. Minta klien memperagakan ulang
e. Pantau penerapan cara bercakap-cakap dengan orang lain
f. Kuatkan perilaku klien
6. Masukan dalam jadwal kegiatan harian

7. Jelaskan dan latih klien cara mengontrol halusinasi


denganmelakukan aktifitas yang terjadwal (SP 4)
a. Jelaskan pentingnya aktifitas yang teratur
b. Diskusikan aktifitas yang biasanya dilakukan pasien
c. Latih klien melakukan aktifitas
d. Bantu klien menyusun jadwal aktivitas sehari-hari
sesuaidengan jadwal yang telah dilatih
e. Pantau jadwal pelaksanaan kegiatan
f. Berikan reinforcement
8. Masukan dalam jadwal kegiatan harian

19/9/23 Isolasi sosial Setelah dilakukan tindakan SP 1


keperawatan minimal selama 3x4 1. Identifikasi tanda dan gejala, penyebab
jam, diharapkan pasien mampu dan akibat isolasi sosial
mengatasi isolasi sosial yang 2. Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan teman
dialaminya dengan kriteria hasil: 3. Diskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan teman
1. Pasien mampu mengenal isolasi 4. Latih pasien berkenalan dengan perawat
sosial 5. Latih pasien berkenalan denganpasien lain
2. Pasien mampu berkenalan 6. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
dengan perawat atau pasien lain. berkenalan
3. Pasien mampu bercakap- cakap SP 2
dalam melakukan kegiatan 1. Latih pasien berkenalan dengan2-3 pasien
harian. 2. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk berkenalan 2-3
4. Pasien mampu berbicara sosial: pasien
meminta sesuatu, berbelanja dan SP 3
sebagainya 1. Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
sehari-hari
2. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan bercakap-
cakap saat melakukan kegiatan sehari- hari
XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tujuan/ Target
No Hari/Tanggal Implementasi Ttd
Dx Respon Klien Evaluasi
1 Selasa, 1 Setelah dilakukan tindakan Menyapa klien dan berkenalan S: S:
19/9/2023 keperawatan selama 60 dengan klien - Klien “ nama saya A, umur Klien agak malu-malu bercakap- Yufenty
09.30 WIB menit diharapkan: 37th, asal saya dari Demak” cakap dengan perawat
- Klien mampu Menanyakan pengalaman dan - klien berkata, “Saya suka
membina hubungan apa yang dsukai klien mendengarkan lagu roma O:
saling percaya irama,” - Klien kooperatif dan responsif
dengan perawat O: - Klien kadang menjawab sambil
- Klien tampak kooperatif dan menunduk
responsive - Kontak mata kurang
- Klien menjawab setiap
pertanyaan dengan baik A : BHSP tercapai
-
P : Lanjutakan intervensi
Melanjutkan intervensi strategi
pelaksanaan pasien masalah
halusinasi:
Ajarkan klien mengenali halusinasi
dan cara menghardik halusinasi
2 Rabu, 1 Setelah dilakukan Mengajarkan klien mengenali S: S: Yufenty
20/9/2023 Tindakan keperawatan halusinasi dan cara - klien berkata, “Suara- Klien dapat mengidentifikasi
09.30 selama 60 menit diharapkan menghardik halusinasi suara yang muncul saat halusinasinya. Klien belum bisa
- Klien mampu saya sendiri sebanyak 3-4x mengontrol halusinasi dengan
mengenali halusinasai sehari membuat saya merasa menghardik
dan dapat melakukakan cara tidak nyaman ingin jalan-
menghardik halusinasi jalan” O:
dengan benar - klien berkata, “Saya tahu itu - Klien kooperatif dan responsif
tidak nyata, tetapi membuat - Klien tenang
terganggu” - Klien mempraktekan cara
- klien berkata,“saya menghardik
tidak bisa menghilangkan
suara-suara itu, kadang A : Halusinasi Pendengaran
kalau saya sendiri saya
mendengarkan dia. P : lanjutkan intervensi

O:
- Klien lebih kooperatif, klien Melanjutkan intervensi strategi
mulai fokus dengan perawat pelaksanaan pasien masalah
- Klien tampak mampu halusinasi
mempraktekan cara Perawat:
menghardik yang diajarkan - Mendampingi klien
mengkonsumsi obat teratur.
- Edukasi kontrol halusinasi
dengan prinsip benar minum
obat
Klien:
Klien menuliskan kegiatan
mengahardik yang dilakukannya
pada buku catatan harian

3 Rabu, 2 Setelah dilakukan - Bertanya tentang S: S: Yufenty


19/9/2023 tindakan keperawatan masa kecil klien - Klien berkata, “Dulu Klien dapat mengidentifikasi
10.30 WIB selama 1x 60 menit - Bertanya tentang masa saya lebih menyukai perasaannya di masalalu apa yang
diharapkan klien membahagiakan kegiatan mendengarkan disenangi dan tidak terkait
mampu mengidentifikasi Bersama teman-teman musik di kamar atau bersosialisasi dengan orang lain
penyebab isolasi sosial d an k elu arg a menonton tv dirumah O:
dengan kriteria hasil - Bertanya terkait daripada pergi bersama - Klien kooperatif dan responsif
- Klien mampu kegiatan yang teman dan teman-teman saya - Klien tampak bahagia ketika
mengenali tanda dan dilakukan dirumah juga sudah menikah dan membahas masa lalu dan
gejala, penyebab dan kegiatan olahraga jarang bertemu sya” keluarganya
akibat isolasisosial yang disukai - Klien berkata,“tidak - Klien tampak focus dan kontak
- Klien mampu - Menjelaskan beberapa terlalu mengingat saat- mata mulai meningkat
memahami pentingnya keuntungan jika saat bersama teman karena
bersosialisasi bercakap-cakap hanya sesekali saja” A : Masalah belum teratasi
dengan orang lain - Klien mengetahui Klien
O: mampu menjelaskan
- Klien kooperatif penyebab, tanda gejala
- Klien mampu isolasisosial dengan bantuan
menjawab pertanyaan dari perawat
pertanyaan dengan baik - Mampu berani berinteraksi
dengan perawat secara penuh
P : lanjutkan intervensi
Mengajarkan klien berinteraksi
dengan sekitar
Perawat:
- Mengkaji dan mengevaluasi
apakah klien sudah
mengobrol/berkenalan
dengan klien lain
Klien:
- Klien berani mempraktekan
berkenalan langsung dengan
klien lain

Mengelola masalah isolasi sosial


- Memasukan jadwal berkenalan
dengan klien lain (SP 2)

4 Kamis, 1 Setelah dilakukan tindakan Jelaskan dan latih klien cara S: S: Yufenty
21/9/2023 keperawatan selama 60 mengontrol halusinasi dengan - Klien berkata, “sekarang Klien mengatakan mampu
09.00 WIB menit diharapkan: menggunakan obat secara saya sudah memahami menjelaskan pentingnya
Klien dapat mengontrol taratur (SP 2) bagaimana minum obat yang penggunaan obat, akibat jika putus
halusinasinya dengan cara a. Jelaskan pentingnya benar Mas.” obat dan prinsip 6 benar minum
menggunakan obat dengan penggunaan obat obat
benar b. Jelaskan yang terjadi bila O:
obat tidak sesuai program - Klien kooperatif, klien fokus O :
yang diberikan dengan perawat - Klien kooperatif
c. Jelaskan akibat bila putus - klien tampak mempu - Klien tampak mempu
obat menjelaskan menjelaskan pentingnya
d. Jelaskan cara mendapat obat/ pentingnya penggunaan obat, penggunaan obat, akibat jika
berobat akibat jika putus obat dan putus obat dan prinsip 6 benar
e. Jelaskan cara menggunakan prinsip 6 benar minum obat minum obat
obat dengan prinsip 6 benar A:
(benar jenis, guna, frekuensi, - Klien memahami cara
cara, kontuinitas, minum mengontrol halusinasi dengan
obat) menggunakan obat

P : lanjutkan intervensi
Melanjutkan intervensi strategi
pelaksanaan pasien masalah
halusinasi
Perawat:
- Mendampingi klien
mengkonsumsi obat teratur.
- Edukasi kontrol halusinasi
dengan prinsip benar minum
obat
Klien:
- Klien minum obat secara benar
dan teratur

5 Kamis, 2 Setelah dilakukan tindakan - Mengevaluasi kemampuan S: S: Yufenty


21/9/2023 keperawatan selama 1x30 berkenalan dengan klien lain - Klien berkata, Klien mengatakan sudah tidak
10.30 WIB menit diharapkan klien - Mengajak klien untuk “perkenalkan nama saya takut berkenalan dengan orang
mampu berkenalan dengan melakukankegiatan seperti A dari demak, lain, tetapi terkadang kesulitan
klien lain dan melakukan bermain bola hobi saya olahraga main karena tidak terbiasa
aktivitas dengan orang lain bola kaki” ke beberapa
klien lain O:
- Klien terlihat lebih sering
tersenyum
O: - Selama berinteraksi dengan
- Klien tampak perawat tidak ada respon
tersenyum saat blocking, klien selalu
berkenalan dengan lain menjawab pertanyaan
- Klien setuju untuk dengan baik
bermainbola dengan klien - Klien mulai berani mencoba
lain aktivitas baru

A: Masalah teratasi sebagian


Klien berani bersosialisasi dan
melakukan aktivitas sosial

P: Lanjutkan intervensi
Mengevaluasi klien dalam
Melanjutkan intervensi strategi
pelaksanaan berkenalan dan
mulai latih untuk bercakap-
cakap

Perawat:
Melakukan evaluasi
terkait perasaan setelah
berkenalandengan orang
lain
Klien:
Klien mampu mengenali orang-
orang yang diajak berkenalan
walaupun masih tidak mengingat
namanya dengan baik

6 Jumat, 1 Setelah dilakukan tindakan - Melakukan evaluasi terkait S: S: Yufenty


22/9/2023 keperawatan selama 1x30 cara mengontrol halusinasi - klien mengatakan mau - klien mengatakan mau minum
07.30 WIB menit diharapkan masalah dengan teratur minum obat minum obat obat
halusinasi dapat menurun - Mendampingi klien - Klien menyebutkan fungsi - Klien menyebutkan fungsi
degan kriteria hasil mengkonsumsi obat secara obat obat
- Klien memahami teratur. - Klien menyebutkan cara - Klien menyebutkan cara
prinsip meminum obat minum obat dengan benar minum obat dengan benar
dengan benar untuk
mengontrol O: O:
halusinasinya - klien tampak kooperatif klien tampak kooperatif

A:
- Klien dapat minum obat
- Klien dapat menyebutkan
fungsi obat dan cara minum
obat dengan benar

P : Lanjutkan intervensi
Perawat:
- Jelaskan dan latih klien cara
mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
Klien:
- Klien mengingat-ingat
frekuensi minum obat yang
di lakukan serta apakah
dibantu, mandiri, atau tidak
melakukan

Anda mungkin juga menyukai