KASUS KARDIOVASKULER
KASUS II
Seorang laki laki usia 55 tahun dirawat diruang perawatan jantung dengan diagnosis medis
Congestive Heart Failure (CHF) NYHA III. Pasien saat ini mengeluh mudah lelah saat
beraktivitas ringan dan sesak napas terutama saat berbaring dan saat malam hari. Frekuensi
pernapasan 25 kali/menit dan terlihat penggunaan otot bantu pernapasan. Sesak napas ini
membuat pasien sulit untuk tidur nyenyak. Klien telah mendapatkan terapi oksigen nasal
kanul 4 liter/menit. Klien juga mengalami edema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri
dengan derajat edema derajat 2. Hasil pengukuran tekanan darah saat ini menunjukkan hasil
150/100 mmHg. Perawat belum memiliki hasil pengukuran JVP.
Kelompok 3
1. Desy Karina Adang
2. Yufenty Christin Harsel
3. Sherlynce Natonis
4. Wiwien Permata Sekoni
ANALISA DATA
1 DS : Pola nafas Kelemahan otot
a. Frekuensi pernapasan 25
kali/menit,
b. terlihat penggunaan otot
bantu pernapasan
2 DS : Penurunan
Perubahan preload /
a. Pasien mengeluhkan curah perubahan afterload /
mudah lelah saat jantung perubahan kontraktilitas
beraktivitas ringan
b. Pasien mengeluhkan
sesak napas terutama
saat berbaring dan saat
malam hari
c. Pasien mengatakan
sesak napas ini
membuat pasien sulit
untuk tidur nyenyak.
DO :
3
DS : Pasien mengeluhkan sesak
Gangguan Ketidakseimbangan
napas terutama saat berbaring
Pertukaran Ventilasi- Perfusi
dan saat malam hari
Gas
DO :
- Pola napas abnormal :
Frekuensi Pernapasan
25x/menit
- Terlihat penggunaan otot
bantu pernapasan
4
DS :
Gangguan Sesak Nafas
a. Pasien mengeluhkan sesak
pola tidur
napas terutama saat berbaring
dan saat malam hari
b. Pasien mengatakan sesak
napas membuat pasien sulit
untuk tidur nyenyak
DO:
a. Frekuensi pernapasan 25
kali/menit
Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan :
oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
SOP PEMBERIAN POSISI
4 Posisi Lateral
Posisi miring dimana pasien bersandar
kesamping dengan sebagian besar berat tubuh
berada pada pinggul dan bahu bertujuan
untuk:
1. Mempertahankan body aligement
2. Mengurangi komplikasi akibat
immobilisasi
3. Meningkankan rasa nyaman
4. Mengurangi kemungkinan tekanan yang
menetap pada tubuh akibat posisi yang
menetap.
Indikasi
1. Pasien yang ingin beristirahat
2. Pasien yang ingin tidur
3. Pasien yang posisi fowler atau dorsal
recumbent dalam posisi lama
4. Penderita yang mengalami kelemahan
dan pasca operasi.
SOP PEMERIKSAAN JVP
No. Dokumen No Revisi Halaman