PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengerti dan memahami konsep area kerja keperawatan komunitas
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah:
a. Menjelaskan tentang definisi perawatan kesehatan kerja.
b. Menjelaskan bahaya ditempat kerja.
c. Menjelaskan praktik perawatan kesehatan kerja.
d. Menjelaskan isu praktik perawatan kesehatan kerja.
e. Menjelaskan analisis perkembangan perawatan kesehatan kerja
BAB II
PEMBAHASAN
d. Asfiksiasi
Asfiksian sederhana adalah inert gas yang mengencerkan
atmosfer yang ada, misalnya pada kapal, silo, atau tambang bawah
tanah. Konsentrasi oksigen pada udara normal tidak boleh kurang dari
19,5% volume udara. Sedangkan, asfiksian kimia mencegah transport
oksigen dan oksigenasi normal pada
darah atau mencegah oksigenasi normal pada kulit.
Contoh :
Asfiksian sederhana : methane, ethane, hydrogen, helium. Asfiksian
kimia : carbon monoxide, nitrobenzene, hydrogen
cyanide, hidrogen sulphide.
e. Karsinogen
Terbukti karsinogen pada manusia : benzene (leukaemia);
vinylchloride (liver angiosarcoma) ; 2-naphthylamine, benzidine
(kanker kandung kemih);asbestos (kanker paru-paru,mesothelioma).
f. Efek Reproduksi
Bahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan seksual
dari seorang manusia.
Contoh : Manganese, carbondisulphide, monomethyl dan ethyl ethers
dari ethylene glycol, mercury. Organic mercury
compounds, carbonmonoxide, lead, thalidomide, pelarut.
g. Racun Sistemik
Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada
organ atau sistem tubuh.
Contoh :
6. Corporate director
Perawat sebagai pembuat kebijakan pada tingkat perusahaan dan
pengembangan dan pengaturan segala program kesehatan dan keselamatan
kerja sera mengkonsulkannya dengan ahli. Selain itu juga mengevaluasi
outcome secara kuantitatif dan analisis cost benefit, memperkuat strategi
perencanaan dan analisis dan menyediakan visi dalam mengatur program
K3.
7. Consultant
Perawat berperan dalam meberikan saran untuk pengembangan kesehatan
dan keselamatan kerja dan dalam menyusun pelayanan yang diberikan
pada klien meliputi managed care dan case management.
8. Educator
Perawat berperan dalam merencanakan kurikulum yang sesuai dengan
persiapan edukasi dan bertanggung jawab dalam menyusun kurikulum dan
pengalaman klinik pada tingkat universitas, pendidikan professional
ataupun unit staf pengembangan program serta melakukan evaluasi uang
berkelanjutan terhadap program.
9. Researcher
Perawat berperan dalam mengembangkan penelitian melalui pembuatan
pertanyaan, desain penelitian, conduct research, write grant dan
disseminate research finding untuk meningkatkan praktek dan membangun
pengetahuan tentang profesi.
Proses Asuhan Keperawatan Pada Kelompok Kerja
1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang
bertujuan mengidentifikasi data yang penting mengenai klien.
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
a. Core atau inti: data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri:
umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,
keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :
1) Perumahan: Rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan,
sirkulasi dan kepadatan.
2) Pendidikan: Apakah ada sarana pendidikan yang dapat
2. Diagnosa keperawatan
Masalah yang ada di komunitas atau kelompok dan analisa data Setelah
dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, maka
kemudian dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang
mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul pada
masyarakat tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disusun diagnose
keperawatan komunitas dimana terdiri dari: Masalah kesehatan, Karakteristik
populasi, karakteristik lingkungan.
3. Perencanaan (intervensi)
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa
yang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan
adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang
telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam menentukan
tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang
mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu
sifat masalah dan sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga
yang tersedia. Dalam pelaksanaan
pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut
a. Tahap persiapan
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan
cara untuk berhubungan dengan masyarakat,
mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
b. Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk
menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok
kerja kesehatan (Pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh
masyarakat secara bergotong royong untuk
menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan memecahkan masalah
atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan kemampuan
masyarakat berperanserta dalam
pembangunan kesehatan di wilayahnya.
c. Tahap pendidikan dan latihan
Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
Melakukan pengkajian
Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose
keperawatan
Melatih kader
Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan
masyarakat
d. Tahap formasi kepemimpinan
e. Tahap koordinasi intersektoral
f. Tahap akhir
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi
serta memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja
kesehatan lebih lanjut.
4. Pelaksanaan (Implementasi)
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang
telah direncanakan yang sifatnya:
a. Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi,
mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan
kesehatan.
b. Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang
gizi.
c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi
terpenuhinya kebutuhan komunitas.
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat
pencegahan, yaitu:
a. Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada
populasi sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta
perlindungan khusus terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan
gizi, simulasi dan bimbingan dini dalam
kesehatan keluarga.
b. Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan
untuk mnghambat proses penyakit, Contoh: Mengkaji keterbelakangan
tumbuh kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan
penieriksaan kesehatan
seperti mata, gigi, telinga, dll.
c. Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu
pada tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga,
Contoh: Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko
gangguan kurang gizi untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke
Posyandu.
INTERVENSI IMPLEMENTASI
Penyuluhan Penggunaan APD Menjelaskan peralatan yang
dengan benar termasuk APD (baju khusus, kaca
*Sasaran (pemilik dan pekerja) mata, masker, helm, dll)
Menganjurkan para pekerja selalu
menggunakan penutup kepala saat
bekerja (minimalisir cedera otak)
Menganjurkan pemilik usaha untuk
memberikan fasilitas alat
perlindungan diri bagi karyawan
Penyuluhan Kesehatan Dan Menganjurkan para pekerja agar
diri Rumah selalu memakai masker saat
*Sasaran (pemilik dan pekerja) bekerja (mencegah terkontaminasi
dengan mikroorgnisme atau
menghirup zat kimia)
Menganjur pemilik perusahaan
untuk memperbaiki ventilasi
dilingkungan kerja (sirkulasi udara
yang kaya O2)
Menginformasikan bahaya
merokok saat bekerja dan dampak
bagi kesehatan tubuh
Penyuluhan Aktivita Fisik Dan Menginformasikan bahaya posisi
asupan nutrisi tubuh yang sama dalam waktu
*Sasaran (pemilik dan pekerja) yang lama (masalah nyeri sendi)
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan
dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi
rencana berikutnya. Evaluasi proses dan evaluasi hasil. Sedangkan fokus dari
evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas adalah :
a) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target
pelaksanaan
b) Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan
perencanaan, peran staf atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah
peserta
c) Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan
penggunaannya serta keuntungan program.
d) Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau
masyarakat puas terhadap tindakan yang dilaksanakan.
e) Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan
tindakan, apa perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun
IMPLEMENTASI EVALUASI
Menjelaskan peralatan yang Pemilik dan pkerja mampu
termasuk APD (baju khusus, kaca menyebutkan perlengkapan yang
mata, masker, helm, dll) termasuk ke dalam APD
Menganjurkan para pekerja selalu Ketika pekerja melakukan
menggunakan penutup kepala saat aktivitasnya mereka
bekerja (minimalisir cedera otak)
menggunakan pengaman kepala
Menganjurkan pemilik usaha untuk
memberikan fasilitas alat dengan benar
Pemilik menyediakan
perlindungan diri bagi karyawan
perlengkapan APD bagi pekrja
dan PPPK untuk pertolongan
pertama bagi pekerja
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan kesehatan kerja merupakan pelayanan kesehatan
yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap tenaga kerja
atau kelompok tenaga kerja serta meningkatkan kualitas hidup tenaga
kesehatan kerja. Bentuk pelayanan kesehatan diwujudkan melalui pemeriksaan
kesehatan, pengobatan dan asupan makanan yang bergizi. Bahan potensi
bahaya ditempat kerja yakni potensi bahaya fisik,potensi bahaya kimia,potensi
bahaya biologis,faktor faal ergonomic,potensi bahaya psikososial.
Peran perawat kesehatan kerja meliputi clinician, case manager,
coordinator, manager, practioner, corporate director,consultant, educator,
researcher. Masalah yang biasanya terjadi yaitu mengenai masalah
komunikasi, masalah SDM, kegagalan teknis dan kebijakan dan prosedur
yang tidak adekuat.
3.2 Saran
Sebagai perawat kesehatan kerja harus memiliki kemampuan dan
pengetahuan konseling yang spesifik seperti pengenalan masalah, membangun
dukungan, kepercayaan, dan hubungan yang confidential, pendekatan krisis,
dan pengetahuan tentang sumber komunitas untuk mendapatkan informasi
yang efektif bagi para pekerja. Banyak beberapa masalah di keperawatan
kesehatan kerja yang muncul di Indonesia contohnya saja tidak ada waktu
untuk memberikan sosialisasi terhadap pekerja, sehingga dengan adanya
masalah tersebut sebaiknya keperawatan tenaga kesehatan kerja harus bisa
meningkatkan strategi khusus untuk dapat melakukan Pendidikan
kesehatan secara efektif. Serta diharapkan bagi perawat kesehatan kerja
lebih mengutamakan upaya preventif dengan melakukan promosi kesehatan
dll. dalam hal meningkatkan pelayanan keperawatan di lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Agency for healthcare research & quality. 2003. AHRQ's patient safety
initiative. USA: AHRQ publication No. 04-RG005
Chairani, Reni. 2015. Modul Keperawatan Komunitas 1 : Asuhan
Keperawatan Komunitas pada Kelompok Khusus. Jakarta : Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaaan Sumber Daya Manusia
Effendy, Nasrul. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(2 ed.). Jakarta: EGC.
Efendi, Ferry, & Makhfudli. (2009). KEPERAWATAN KESEHATAN
KOMUNITAS. Teori dan Praktik dalam Keperawatan (Nursalam Ed.).
Jakarta: Salemba Medika.
ILO. 2005. Statistic and Databases. Online. Diakses dari [http://www.ilo.org]
diakses pada 28 April 2016
Jamsostek. 2005. Angka Kematian Tenaga Kerja Indonesia. Online. Diakses
dari [http://www. jamsostek.go.id] diakses pada 28 April 2016
Jurusalem, Mohammad Adam &Khayati Enny Zuhny. 2010. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Fakultas Teknik Universitas Negri Yogyakarta
Kesehatan Kerja Dan Keperawatan Kesehatan Kerja.
https://www.scribd.com/doc/216292949/ Kesehatan-Kerja-Dan-
Keperawatan-Kesehatan-Kerja. diakses 28 April 2016 pukul 18.30 WIB.
Oakley, K. 2002. Occupational Health Nursing. Philadelpia: Whurr Publisher
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/17/06350121/81.668 Kasus
Covid-19 di Indonesia dan Tingginya Penularan di Tempat Kerja
(kompas.com)