PENDIDIKAN KESEHATAN
GANGGUAN MOBILITAS PADA LANSIA
DI RUANG RAJAWALI 3A RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Disusun oleh:
Kelompok 2
B. TOPIK
Topik pada pendidikan kesehatan adalah “Gangguan Mobilitas pada Lansia di Ruang
Rajawali 3A RSUP Dr. Kariadi Semarang”.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan sasaran dapat mengerti dan dapat memahami
tentang gangguan mobilisasi sehingga komplikasi akibat tirah baring dapat dihindari.
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang gangguan mobilitas pada lansia.
b. Keluarga mampu menyebutkan risiko gangguan mobilitas pada lansia.
c. Keluarga dapat menyebutkan manfaat mobilitas pada lansia.
d. Keluarga mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mobilitas pada
lansia.
D. KRITERIA KLIEN
1. Keluarga pasien lansia
2. Keluarga bersedia mengikuti pendidikan kesehatan
E. STRUKTUR KEGIATAN
1. Tempat pertemuan
Ruang rajawali 3A RSUP Dr. Kariadi Semarang
2. Hari/tanggal
Jumat, 10 November 2023
3. Waktu
Pukul 10.00
4. Jumlah peserta
5 pasien lansia beserta pendamping pasien (keluarga)
5. Setting tempat
L CL
K K
KP KP
F F
O O
Keterangan :
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
K : Klien
KP : Keluarga Pasien
Gambar di atas menunjukan posisi pada saat dilakukan pendidikan kesehatan di kamar 1
yang terdapat 2 pasien lansia.
6. Perilaku yang ditampilkan
Lansia terlihat berbaring lemas di bed, lansia mengatakan bahwa ia menghabiskan
waktunya dengan berbaring di bad dan jarang melakukan mobilitas fisik.
7. Metode pendidikan kesehatan
Metode pendidikan kesehatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode
penjelasan atau menjelaskan tentang pengertian dari gangguan mobilitas pada lansia,
risiko gangguan mobilitas pada lansia, manfaat mobilitas pada lansia, dan upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan mobilitas pada lansia. Kelompok akan menjelaskan
kepada pasien dan keluarga menggunakan media berupa leaflet dengan harapan dapat
lebih mudah dalam memahami terkait materi yang di sampaikan. Pendidikan kesehatan
ini dilakukan secara bersama-sama dalam 1 kamar yang berisi 2 pasien lansia.
8. Pengorganisasian (Pembagian tugas dan uraian tugas)
a. Leader
- Membuka kegiatan.
- Memperkenalkan diri dan kelompok dengan lansia dan keluarganya serta
mempersilahkan anggota lain untuk memperkenalkan dirinya masing-masing.
- Melakukan kontrak waktu dan menjelaskan kegiatan apa yang akan dilakukan.
- Menanyakan perasaan lansia saat ini.
- Menjelaksan materi pendidikan kesehatan terkait gangguan mobilitas fisik.
- Melakukan evaluasi kegiatan.
- Menutup kegiatan.
b. Co Leader
- Membantu leader dalam pelaksanaan kegiatan.
- Ikut membantu menjelaskan materi terkait gangguan mobilitas fisik dengan sistem
bergantian dengan leader.
- Menanyakan perasaan lansia saat ini setelah kegiatan.
- Menyimpulkan kegiatan.
c. Fasilitator
- Memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama pelaksanaan
kegiatan.
- Membimbing dan membantu lansia dan keluarganya untuk fokus selama kegiatan
berlangsung.
- Memotivasi lansia dan keluarganya dalam mengikuti kegiatan dengan fokus dan
memperhatikan materi yang sedang dijelaskan.
d. Observer
- Mengidentifikasi situasi dan kondisi kegiatan.
- Sebagai time keeper dalam pelaksanaan kegiatan.
- Mengamati dan mencatat: Jumlah lansia yang hadir, Lansia yang aktif dan yang
pasif selama kegiatan.
- Menyampaikan hasil kegiatan.
- Mencatat dukungan dan hambatan selama kegiatan berlangsung.
G. TAHAP PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak waktu dengan lansia.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri, tugas dan peran
3) Memberikan kesempatan kepada klien untuk memberkenalkan diri
4) Menjelaskan tujuan umum pendidikan kesehatan dilakukan
b. Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Topik pendidikan kesehatan : Materi gangguan mobilitas fisik.
2) Waktu : 30 – 40 menit.
3) Tempat : Ruang Rawat Inap Rajawali 3A Kamar No.6
4) Menjelaskan tujuan khusus dilakukan pendidikan kesehatan
5) Menjelaskan peraturan selama kegiatan pendidikan kesehatan:
- Jika ada keluarga klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada leader dengan cara mengangkat tangan dan menyebutkan nama.
- Setiap peserta harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
- Dilarang berbicara sendiri atau mengobrol selama pendidikan kesehatan
dimulai.
- Mendengarkan pendapat orang lain.
- Fokus dan konsentrasi.
3. Tahap Kerja
a. Menjelaskan materi terkait gangguan mobilitas fisik dengan menggunakan poster.
b. Memberikan kesempatan untuk kliean agar dapat bertanya terkait materi yang belum
dipahami selama kegiatan pendidikan kesehatan.
c. Fasilitator membimbing peserta untuk menyimakan materi yang sedang disampaikan
pada leaflet yang sudah dibagikan.
d. Observer mengamati jalanannya proses pendidikan kesehatan dan mengantisipasi
terjadi kendala dan hambatan yang mungkin akan terjadi selama berlangsungnya
pendidikan kesehatan.
e. Co Leader akan memberikan kesimpulan tentang materi pendidikan yang telah
disampaikan dan pentingnya lansia dan keluarga memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Leader atau co leader akan menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
pendidikan kesehatan.
2) Leader atau co leader akan memberikan pujian atas partisipasi klien dan keluarga
klien karena telah mengikuti dan memperhatikan pendidikan kesehatan dari awal
sampai dengan akhir.
b. Penutup
Leader menutup kegiatan pendidikan kesehatan dengan mengucapkan terima kasih
dan salam penutup.
H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Mampu Menyusun dan mempersiapkan pre planning sebelum pelaksanaan
Pendidikan Kesehatan dengan topik gangguan mobilitas pada lansia.
b. Melakukan kontrak waktu dengan pembimbing klinik, lansia, dan keluarga sebelum
kegiatan Pendidikan Kesehatan berlangsung di Rajawali 3A.
c. Menyiapkan alat atau media yang akan digunakan untuk pendidikan kesehatan.
d. Menyusun pembagian tugas kelompok minimal H-1 pelaksanaan pendidikan
kesehatan berlangsung.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan pendidikan kesehatan terkait gangguan mobilitas fisik pada lansia sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta meliputi pasien dan keluarga mengikuti pendidikan kesehatan terkait
gangguan mobilitas pada lansia dari awal hingga akhir.
c. Peserta aktif berdiskusi dan tanya jawab selama pendidikan kesehatan terkait
gangguan mobilitas pada lansia.
d. Panita melakukan tugas sesuai dengan pembafian tugas yang direncanakan.
e. Media yang digunakan efektif dalam menunjang pendidikan kesehatan terkait
gangguan mobilitas pada lansia.
f. Kegiatan pendidikan kesehatan terkait gangguan mobilitas pada lansia dilaksanakan
secara kondusif dan sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta antusias terhadap kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan.
b. Peserta fokus selama Pendidikan kesehatan berlangsung.
c. Peserta memberikan timbal balik yang positif terhadap kegiatan pendidikan
kesehatan.
d. Pasien dan keluarga mengetahui manfaat dilakukaannya pendidikan kesehatan.
e. Pasien dan keluarga mampu mengulang kembali cara melakukan materi gangguan
mobilitas dan menjawab pertanyaan dari panitia dengan baik dan benar.
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
GANGGUAN MOBILISASI PADA LANSIA
Kesejajaran tubuh
Mobilisasi sendi
menggunakan latihan ROM
(Range of Motion)
Ambulasi dini
Mengurangi bahaya
mobilisasi
Latihan napas dalam dan
batuk efektif
(Potter & Perry, 2012)