Anda di halaman 1dari 2

Essay tentang Promosi Kesehatan Pada Masalah Kesehatan Wanita (Kanker Seviks)

Kanker serviks adalah salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada kaum
wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks. Fakta
menunjukkan bahwa jutaan wanita terinfeksi virus HPV, yang dianggap penyakit menular
melalui hubungan seks yang paling umum di dunia. Kanker serviks merupakan suatu
penyakit yang disebabkan oleh HPV atau Human Papilloma Virus onkogenik, mempunyai
presentase yang cukup tinggi dalam menyebabkan kanker serviks, yaitu 99,7 % (Tilong
AD,2012).

Menurut data global cancer Obsevatory (Globocan) 2020, sebanyak 36.633 (17,2%) tercatat
kasus baru yang terdiagnosa di Indonesia dan menempatkan posisi ke 2 setelah kanker
payudara.Sedangkan berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan 31 januari 2019, kasus
kanker serviks terjadi pada 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian mencapai
13,9 per 100.000 penduduk. Di Indonesia, 80% - 90% penderita kanker seviks biasanya sulit
disembuhkan karena mereka datang ke pelayanan kesehatan (rumah sakit) lebih dari 70%
dengan kondisi yang sudah dalam stadium lanjut (WHO,2009).

Masih tingginya insiden kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya kesadaran wanita yang sudah menikah/ melakukan hubungan seksual dalam
melakukan deteksi dini masih rendah (kurang dari 5 %) (Susilowati dan Dwiana 2014),
kurangnya pengetahuan dan informasi tentang penyakit kanker, khususnya upaya deteksi dini
kanker serviks. Meski termasuk jenis kanker yang mematikan, kanker serviks justru
merupakan jenis kanker yang dapat dicegah. Sayangnya informasi mengenai pencegahan dan
deteksi dini belum banyak menjadi perhatian perempuan Indonesia.

Penyebarluasan informasi tentang kanker serviks dan deteksi dini adalah dengan melakukan
promosi kesehatan. Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang mudah
diterima oleh masyarakat salah satunya adalah promosi kesehatan dengan menggunakan
media seperti leaflet, poster, audio visual. Melihat dari sifat masyarakat Indonesia sangat
terpengaruh dengan individu lain, maka penting juga adanya motivasi dari pihak yang kuat
dalam suatu komunitas untuk mengajak masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan
(Tjahjowati et al, 1997). Menurut Green (Notoatmodjo, 2007), promosi kesehatan adalah
segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi,
politik, dan organisasi, yang direncanakan untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi Kesehatan.

Dalam penelitian yang dilakukan Warni Fridayanti & Budi Laksono tahun 2016 pada wanita
usia 20-59 tahun di wilayah Puskesmas Sukoharjo I menunjukan adanya pengaruh promosi
kesehatan yang menggunakan media leaflat terhadap tingkat pengetahuan , sikap dan prilaku
responden dalam melakukan deteksi dini kanker serviks. Sejalan dengan penelitian tersebut,
dalam penelitian yang dilakukan Niswanah tahun 2020 Di Puskesmas Pampang pada Wanita
Pasangan Usia Subur (PUS) hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh promosi
kesehatan yang menggunakan metode penyuluhan dengan media audio visual disertai
ceramah dan diskusi terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan responden dalam
melakukan deteksi dini kanker serviks.

Perubahan perilaku tersebut membuktikan bahwa promosi kesehatan sebagai salah satu upaya
pencegahan terhadap suatu penyakit pada kelompok orang sehat, dengan tujuan agar mereka
mampu meningkatkan kesehatannya. Ditambah dengan adanya dorongan baik dari petugas
Kesehatan,tokoh masyarakat,tokoh agama sehingga responden lebih percaya dan semangat
untuk melakukan perubahan perilaku

Anda mungkin juga menyukai