Disusun oleh :
Kelompok 6 :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Lanjut Usia dengan Demensia”.
Penyusunan asuhan keperawatan keluaga ini tidak terwujud tanpa adanya
dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat :
1. Iva Puspaneli, Ns,. M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah keperawatan
keluarga.
2. Keluarga Tn.S yang sudah mengizinkan kami membuat asuhan keperawatan
keluaga sehingga tugas keperawatan keluaga dapat diselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan,
penyusunan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca dan dosen pembimbing, sehingga
penyusunan selanjutnya dapat lebih baik. Penulis berharap agar asuhan keperawatan
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Definisi lansia
2. Tahap Perkembangan Keluaga
3. Fungsi Keluaga
4. Tugas Perkembangan Keluaga Pada Tahap Pertengahan
5. Peran Tanggung Jawab Keluaga
6. Masalah Kesehatan Yang Terjadi Pada Tahap Pertengahan
B. Konsep keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
3. Intervensi Yang Mungkin Dilakukan
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Analisa data
C. Intrvensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jumlah populasi berusia 60 tahun atau lebih adalah yang paling cepat
berkembang di dunia, disebabkan karena penurunan kesuburan dan
meningkatnya usia harapan hidup. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan
penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada tahun 2015, orang berusia
60 tahun atau lebih sebanyak 901 juta orang atau 12% dari populasi di
dunia. Penduduk berusia 60 tahun atau lebih meningkat menjadi 3,26%
per tahun.
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, maka diperkirakan
jumlah penduduk lanjut usia juga akan semakin bertambah. Menurut PBB,
proyeksi jumlah lansia di dunia pada tahun 2025 mencapai 77,37% dari
penduduk dunia.
Saat ini, Eropa memiliki presentase terbesar penduduknya berusia 60
atau lebih (24%), tetapi penuaan yang cepat juga akan terjadi dibagian
dunia lainnya. Sehingga pada tahun 2050, negara-negara lainnya di dunia
akan memiliki hampir seperempat atau lebih dari populasi mereka berusia
60 tahun atau lebih kecuali Afrika. Jumlah lansia di dunia diproyeksikan
menjadi 1,4 miliar pada tahun 2030 dan 2,1 miliar pada tahun 2050 dan
bisa naik menjadi 3,2 miliar pada 2100.
Di kawasan Asia Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar
142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi Lansia meningkat 3
kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000
(7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia
24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan
jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi.
Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan jumlah
Lansia sekitar 80.000.000 (WHO, 2013)
Salah satu hal yang menjadi perhatian seseorang ketika memasuki usia
menua adalah gejala pikun maupun kesulitan mengingat memori baru. Hal
ini dikenal dengan Demensia. Saat ini, Demensia juga menyerang usia
muda, tidak lagi terjadi hanya terjadi pada lansia namun keparahannya
mungkin lebih pada usia tua. Seseorang yang menderita demensia, akan
mengalami penurunan fungsi intelektual yang akan menyebabkan
deteriorasi atau kemunduran kognitif dan fungsional. Hal ini akan
mengganggu kegiatan lainnya seperti sosial, pekerjaan dan aktivitas
seharihari. Orang dengan demensia juga akan mengalami penurunan
kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menjaga emosi
Prevalensi demensia juga menunjukkan angka yang cukup tinggi. Pada
tahun 2010 terdapat 35,6 juta orang dengan demensia dan diperkirakan
terjadi peningkatan dua kali lipat setiap 20 tahun, menjadi 65,7 juta di
tahun 2030 dan 115,4 juta di tahun 2050. Sementara di Asia Tenggara,
jumlah penderita demensia diperkirakan mengalami peningkatan dari 2,48
juta pada tahun 2010 menjadi 5,3 juta pada tahun 2030. Demensia
memiliki beberapa sub tipe diantaranya demensia alzheimer, demensia
vaskular, demensia lewy body dan demensia penyakit parkinson,
demensia frontotemporal, dan tipe campuran. Demensia tipe Alzheimer
prevalensinya paling besar (50-60%), disusul demensia vaskular (20-
30%).
B. Rumusan masalah
Bagaimana Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Lansia di Desa
Martasinga Cilacap dengan gangguan Demensia
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum untuk mengetahui proses pengkajian, Analisa data,
penegakan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, mendokumentasi dan
evaluasi terhadap fungsi kognitif pada lansia dengan gangguan
demensia di Desa Martasinga Cilacap
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui proses pengkajian fungsi kognitif pada lansia dengan
demensia sebelum diberikan terapi di Desa Martasinga Cilacap
b. Mengetahui proses Analisa data pada lansia dengan demensia di
Desa Martasinga Cilacap
c. Manpu menegakkan Diagnosa secara benar berdasarkan data yang
di kajian pada lansia degan demensia di Desa Martasinga Cilacap
d. Mampu merencanakan tindakan perawatan secara tepat pada lansia
dengan demensia di Desa Martasinga Cilacap
e. Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan masalah
yang ditemukan pada lansia dengan demensia di Desa Masrtasinga
f. Melakukan Evaluasi terhadap tindakan keperawatan pada lansia
dengan demensia di Desa Martasinga Cilacap
D. Manfaat penulisan
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Perawat
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai evaluasi kinerja
perawat dalam membangun masyarakat sehat terkait penyakit tidak
menular khususnya demensia yang bersifat preventif, promotif,
kuratif, maupun rehabilitative.
3. Bagi profesi keperawatan
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan atau
mengembangkan strategi dalam Asuhan Keperawatan pada Lansia
yang mengalami Demensia di Desa Martasinga Cilacap
4. Bagi instituti pendidikan
Menambah wawasan tentang pemberian Asuhan Keperawatan
pada Lansia yang mengalami Demensia di Desa Martasinga Cilacap
5. Bagi pasien
Dengan pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada lansia yang
mengalami demensia diharapkan Klien dapat meningkatkan kualitas
dan kemandirian dalam kehidupan sehari-hari dan juga meningkatkan
kesehatan
BAB II
KONSEP TEORI
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
Menurut Undang-Undang Republi Indonesia Nomor 13 tahun
1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia , yang dimaksud dengan
Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun ke atas (Infodation Kemenkes RI,2014).
Menurut Setianto (2004) eseorang dikatakan lanjut usia apabila
usianya 65 tahun ke atas. Lansia menurut Pudjiastuti (2003) , lansia
bukan penyait , namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
ehidupan yag ditandai dengan penurunan emampuan tubuh utu
beradaptasi dengan stress lingkungan
2. Klasifikasi Lansia
Berikut adalah klasifikasi lansia menurut usia menurut Maryam,
Ekasari, & dkk (2008) :
a. Pralansia (prasenilis), seseorang yang berusia antara 45-59 tahun
b. Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
c. Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih
atau seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan
5. Tes Diagnostik
Menurut Wahyudi (2008), berikut adalah pemeriksaan diagnostic
untuk klien demensia :
a. CT Scan untuk melihat serebral ventrikel dan pembesaran ruang
subaraknoid, atropi otak.
b. MRI sama dengan CT Scan.
c. Biopsi otak untuk membuktikan adanya neurofibrillary tangles dan
neuritis plague
d. Pemeriksaan skrinning neuropsikologis atau kognitif MMSE (Mini
Mental State Examination), skrinning selama 7 menit.
Pemeriksaan SPMSQ (Short Portable Mental Status
Questionnaire) juga bisa dilakukan.
6. Komplikasi
Menurut Menurut Kushariyadi (2010), berikut adalah komplikasi
demensia :
a. Peningkatan resiko infeksi di seluruh bagian tubuh
b. Ulkus diabetikus
c. Infeksi saluran kencing
d. Pneumonia
e. Kejang
f. Kontraktur Sendi
g. Kehilangan kemampuan untuk merawat diri
h. Malnutrisi dan dehidrasi akibat nafsu makan dan kesulitan
menggunakan peralatan
7. Penatalasanaan
a. Penatalaksanaan Umum
1) Terapi elektrokonvulsif
2) Monitor tanda vital dan jantung
3) Support nutris dan cairan
4) Diet cair atau lunak
5) Fisioterapi, occupational terapi
b. Pengobatan
1) Antipsikotik seperti Haloperidol
2) Sedative-hypnotiv :Chloral hydrate
4) Antidepresan
c. Terapi Farmakologi
1) Anti-oksidan, vitamin E yang terdapat dalam sayuran, kuning
telur, margarine, kacang-kacangan, minyak sayur, bisa
menurunkan resiko demensia Alzheimer. Vitamin C dapat
mengurangi radikal bebas (misalnya sayuran, stroberi, melon,
tomat, dan brokoli).
2) Obat anti-inflamasi
3) Obat penghambat asetilkolin esterase (misalnya Exelon)
d. Terapi Non Farmakologi
1) Penyampaian informasi yang benar kepada keluarga
2) Program harian untuk klien
5) Rehabilitasi
6) Terapi musik
C. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Identitas (Pasien,Penanggung jawab)
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mudah lupa akan peristiwa yang baru saja
terjadi, dan tidak mampu mengenali orang, tempat dan waktu.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Penyakit Sekarang
2) Riwayat Penyakir Dahulu
3) Riwayat Penyakit Keluarga
4) Riwayat Pekerjaan
5) Riwayat LingkunganHidup
6) RiwayatRekreasi
7) Sumber/ SistemPendukung yang digunakan
. Psiko Sosial Budaya dan Spiritual
d. Riwayat Psikososial
1) Sosial
2) Budaya
3) Spiritual
Keyakina klien terhadapa agama dan keyakinannya
masih kuat.a tetapi tidak atau kurang mampu dalam
melaksnakan ibadatnmya sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
e. Pengkajian Kebutuhan Dasar Klien
1) Aktivitas dan Latihan
2) Tidur dan Istirahat
3) Kenyamanan dan Nyeri
4) Nutrisi
5) Cairan,elekrolit dan asam basa
6) Oksigenasi
7) Eliminasi
8) Persepsisensori
f. Head to toe
1) Kepala : Kebersihan: untuk mengetahui adanya ketombe,
kerontokan rambut serta kebersihan secara umum..
2) Mata : adanya perubahan penglihatan
3) Hidung : untuk mengetahui hidung bersih, tidak ada luka atau
lessi, tidak ada masa, Nyeri pad sinus
4) Mulut dan tenggorokan :sakit tenggorokan, lesi dan luka pada
mulut, perubahan suara, karies.
5) Telinga : penurunan pendengaran, Telinga Perubahan
pendengaran, Rabas, Tinitus, Vertigo Sensitivitas pendengaran,
Alat-alat protesa, Riwayat infeki.
6) Dada (Torax): mengetahui Bentuk dada dari posisi anterior dan
posterior, ada tidaknya deviasi, ada tidaknya bendungan vena
pada dinding dada.
7) Abdomen: Bentuk distended/flat/lainnya, nyeri tekan, Bising
usus: kali/ menit Genetalia Kebersiha: setiap habis mandi
dibersihkan, tidak ada hemoroid
8) Ekstremitas: Kekuatan otot 5 : melawan grafitasi dengan
kekuatan penuh, tidak menggunakan alat bantu saat jalan, tidak
mengalami nyeri sendi. Integumen : dari hasil pengkajian
didapat : kulit tampak kering, seperti bersisik, kulit tampak
pucat, tampak kotor berwarna hitan karena bekas luka, sering
menggaruk badan.
Interpretasi ;
0-20 : Ketergantungan total
21-61 : Ketergantungan berat
62-90 : Ketergantungan sedang
91-99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
2) Pengkajian Nutrisi
Skrining Skor
A Mengalami penurunan asupan makanan lebih dari tiga bulan selama
adanya penurunan nafsu makan, gangguan pencernaan, menelan dan
kesulitan menelan makanan
0 = Adanya penurunan asupan makanan yang
besar
1 = Tidak diketahui
B
2 = Penurunan BB 1-3 kg
2 = Tidak
Mengalami gangguan neuropsikologis
0 = Mengalami demensia atau depresi berat
E
1 = Mengalami demensia ringan
1 = IMT 19-21
2 = IMT 21-23
3 = >23
Jika IMT tidak dapat diukur ganti pertanyaan F1 dengan F2
Evaluasi
Interpretasi
3) Pengkajian psikososial
a. Cemas :( ) ya ( ) tidak
b. Insomnia :( ) ya ( ) tidak
c. Gugup :( ) ya ( ) tidak
d. Takut :( ) ya ( ) tidak
e. Atress :( ) ya ( ) tidak
Total
Kesimpulan :
PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah pada dasarnya anda puas Ya/Tidak
dengan kehidupan anda ?
2 Sudahkah anda meninggalkan aktivitas
dan minat anda ?
3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda
kosong ?
4 Apakah anda sering bosan ?
5 Apakah anda mempunyai semangat
setiap waktu ?
6 Apakah anda takut sesuatu akan terjadi
pada anda ?
7 Apakah anda merasa bahagia disetiap
waktu ?
8 Apakah anda merasa jenuh ?
9 Apakah anda lebih suka tinggal dirumah
pada malam hari, dari pada pergi
melakukan sesuatu yang baru ?
10 Apakah anda merasa bahwa anda lebih
banyak mengalami masalah dengan
ingatan anda daripada yang lainnya ?
11 Apakah anda berfikir sangat
menyenangkan hidup sekarang ini ?
12 Apakah anda merasa tidak berguna saat
ini ?
13 Apakah anda merasa penuh berenergi
saat ini ?
14 Apakah anda saat ini sudah tidak ada
harapan lagi ?
15 Apakah anda berfikir banyak orang
yang lebih baik dari anda ?
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Ny. K
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status Perawinan : Menikah
Alamat : JL. Tirto Mulyo Mertasinga Cilacap Utara
Penanggung Jawab: Nn. D
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mudah lupa dengan peristiwa yang sudah terjadi
dan suka lupa menaruh barang contohnya kacamata dan dompet.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan 1 tahun terakhir mulai sering lupa. Pasien
mengatakan sering tidak mengikuti posyandu lansia karena lupa jarang
diingatkan oleh keluarganya, pasien juga mengatakan sering lupa
metutup kran air, menutup pintu dan mematikan TV jika akan
berpergian.
b. Riwayat Penyakir Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
asam urat serta pernah dirawat dirumah sakit 7 bulan yang lalu karena
jatuh terpleset di depan rumah.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarga memiliki riwayat hipertensi yaitu
Alm. ibu.
d. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengatakan pernah bekerja di pabrik tahu dan sebagai
buruh tani. Pasien mengatakan sekarang hanya berkerja sebagai petani.
Pendapatan ekonomi yang diterima dari suami dan anak-anaknya.
e. Riwayat Lingkungan Hidup
Pasien mengatakan tempat tinggal yang dihuni rumah sendiri
dengan jumlah kamar tidur 4, kamar mandi dalam 1, ada sumur timba,
samping kanan kiri rumah, penghuni 5 orang.
f. Riwayat Rekreasi
Pasien mengatakan setiap pagi ke sawah dan mencari keong.
Disiang dan sore hari memberi makan bebek. Dimalam hari dusuk
santai menonton TV.
g. Sumber/ SistemPendukung yang digunakan
Pasien mengatakan pelayanan kesehatan yang digunakan adalah
puskesmas yang berjarak 3,7 KM.
4. Psiko Sosial Budaya dan Spiritual
a. Riwayat Psikososial
Pasien mengatakan merasa cemas karena kondisi saat ini yang
mudah lupa dan untuk melakukan aktivitas mudah lelah.
b. Sosial
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan tetangga sering
duduk bersama mengobrol dan sering mengikuti pengajian.
c. Budaya
Pasien mengatakan setiap bulan Suro melakukan puasa sunah
selama 3 hari dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan tubuh
sesuai dengan keyakinan masyarakat.
d. Spiritual
Pasien mengatakan mengakui adanya Tuhan, beragama Islam,
sholat 5 waktu, puasa senin kamis dan lebih sering mengaji.
d. Nutrisi
Paien mengatakan makan dalam sehari 3x dengan nasi, sayur, lauk dan
pauk yang berbeda-beda setiap harinya. Pasien mengatakan selain
makan nasi dan lauk juga sesekali makan buah dan cemilan seperti
roti, kerupuk, dll. Pasien mengatakan setiap makan habis 1 porsi
makannya. Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan.
e. Cairan,elekrolit dan asam basa
Pasien mengatakan minum sehari 8 gelas belimbing air putih, pada
pagi hari atau sore hari biasanya minum teh hangat/dingin dan sesekali
minum susu.
f. Oksigenasi
Pasien mengatakan pernafasannya normal tidak mengalami sesak
nafas. Pasien mengatakan jika aktivitas terlalu lama nafas sedikit sesak
dan tidak mengalami gangguan paru-paru
g. Eliminasi
Pasien mengatakan dalam sehari buang air kecil ( TAK ) dalam sehari
2-3 kali, warna jernih, bau khas dan keluar banyak. Pasien mengatakan
buang air besar ( BAB ) dalam sehari 1 kali di pagi atau sore hari,
konsistensi fases lunak, warna kuning kecoklatan, berbau khas fases
h. Persepsisensori
Pasien mengatakan penglihatannya sudah berkurang dan sudah
menggunakan kacamata jika membaca tulisan namun jika beraktivitas
sehari-hari tidak memakai kacamata meskipun sedikit buram dan jika
beraktivitas sering berpegangan tembok atau pohon jika sedang di
sawah. Pasien mengatakan pendengarannya masih normal masih dapat
mendengar suara dengan jelas. Pasien mengatakan mulut masih
merasakan rasa makanan dan minuman yang masuk kedalam mulutnya
6. Head to toe
a. Kepala : Bersih, rambut beruban, tidak terdapat ketombe, rambut
lurus dan panjang
b. Mata : adanya perubahan penglihatan yang semakin berkurang atau
buram dan tidak fokus
c. Hidung : hidung bersih, tidak ada luka atau lessi, tidak ada nyeri,
tidak ada polip
d. Mulut dan tenggorokan : normal tidak ada sakit tenggorokan, tidak
ada lesi dan luka pada mulut, terdapat 3 gigi ompong
e. Telinga : pendengaran normal tidak ada penumpukan serumen di
telinga
f. Dada (Torax): simetris, tidak ada luka memar kebiruan
g. Abdomen: normal, perut berbentuk datar, tidak ada memar kebiruan
dan tidak ada nyeri tekan
h. Ekstremitas: Ekstermitas atas : normal tidak ada luka, kuku bersih
sedikit rusak, turgor kulit kembali lambat, tidak ada pembengkakan,
pergerakan lemah. Ekstermitas bawah : terdapat bekas luka jatuh
dikaki, tampak bersih dan pergerakan lambat, sering kesemutan
B. Diagnose Keperawatan
Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan Memori berhubungan dengan Proses Penuaan
2. Resiko Jatuh berhubungan dengan riwayat jatuh
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
10.35 Menstimulasikan DS :
WIB menggunakan Pasien
memori pada mengatakan
peristiwa yang baru sedikit mengingat
terjadi dengan cara gerakan
menanyakan ulang DO : pasien
gerakan yang telah tampak
diajarkan dan mempraktekan
anjurkan untuk ulang meskipun
mempraktekan ulang sedikit lupa
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan pada Ny. K dengan gangguan demensia di desa
Mertasinga Cilacap telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 September 2021
dan Minggu, 26 September 2021 diagnosa keperawatan yang ditegakan yaitu
Gangguan Memori berhubungan dengan Proses Penuaan dan Resiko Jatuh
berhubungan dengan riwayat jatuh. Implementasi yang dilakukan telah
berhasil dibuktikan dengan pasien lebih focus dalam beraktifitas dan lebih
berhati-hati dalam bergerak.
Pengkajian yang dilakukan menggunakan teknik wawancara sesuai
teori dan fakta pada pasien. Intervensi yang dilakukan sesuai dengan kondisi
pasien dan berhasil diimplementasikan sesuai intervensi yang telah disusun
dan terlaksana dengan baik. Evaluasi keperawatan masalah pasien belum
teratasi pada hari ke-2 atau terakhir karena pasien masihsering lupa dan dalam
beraktifitas tampak lemah.
B. Saran
1. Mahasiswa
Lebih termotivasi untuk mencari informasi atau menambah pengetahuan
dan wawasan dari buku ( literature ) dan tenaga kesehatan sehingga dapat
mencegah atau menangani berbagai masalah gangguan kesehatan salah
satunya dengan gangguan Demensia pada Lansia
2. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dalam melakukan hal pengkajian kepada pasien lebih
teliti sehingga dapat benar-benar sesuai dengan yang diharapkan dan
untuk menghindari kesalahan penentuan diagnose keperawatan dan
tindakan keperawatan
3. Rumah Sakit
Perlu adanya kerja sama antara layanan kesehatan sampai pada posyandu
lansia untuk mengatasi masalah yang ada pada pasien dengan cara lebih
akurat dan tepat
4. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi dapat menampah materi asuhan keperawatan
mengenai pasien lanisa dengan gangguan demensia sehingga mahasiswa
lebih kompeten dalam melakukan penyuluhan kepada pasien dengan
masalah demensia.
DAFTAR PUSTAKA
Ninik, M., Hartono, A., Suidah, H., & Pengertika, N. P. (2017). Fungsi
Kognitif
Pelaksanaan Senam Otak (Brain Gym) Pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma
diagnosa NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC. 59 Wilkinson,
J. M. (2016). Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA-1, INTERVENSI NIC,
HASIL NOC, Ed. 10. Jakarta: EGC.
Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha ILmu