Oleh :
Unaesatu Zahro
19.03.0065
2021
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Pada data biografi didapatkan bahwa pasien bernama Tn.S, umur
61 tahun, tanggal lahir 17 Juni 1960, jenis kelamin laki-laki, alamat
Karangpucung, status perkawinan sudah menikah, agama islam, suku
jawa, pendidikan SD, pekerjaan tani, tanggal masuk RS 26 Juli 2021
pukul 07.00 WIB, tanggal pengkajian 27 Juli pukul 14.30 WIB.
2. Riwayat penyakit
Keluhan utama saat masuk RS tanggal 26 Juli 2021 pukul 07.00
pasien datang ke RSUD Majenang dengan keluhan nyeri luka terbuka
pada betis kaki kiri pasien, luka disebabkan karena kejatuhan mesin
pemotong rumput dan didapatkan hasil dengan karakterisik nyeri
(metode PQRST) :
P : Pasien mengatakan nyeri pada daerah betis kaki sebelah kiri yang
disebabkan karena kejatuhan mesin pemotong rumput, dan nyeri
yang dirasakan bertambah sakit saat pasien berjalan. Apabila nyeri
timbul, yang dilakukan pasien adalah dengan cara mengangkat
kaki dan mengipasi bagian yang nyeri
Q : Nyeri yang dirasakan pasien yaitu tajam seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri yang dirasakan menjalar atau menyebar
S : Saat ditanya nyeri yang dirasakan pasien dari 0 tidak ada nyeri dan
10 sangat nyeri, skala nyeri yang digambarkan pasien adalah skala
nyeri 4 diukur menggunakan Numeric Rating Scale
T : Pasien mengatakan nyeri muncul secara terus-menerus
Riwayat penyakit sekarang, pasien sebelumnya kejatuhan mesin
pemotong rumput dan dibiarkan saja kira-kira sudah 40 hari, pada
tanggal 16 Juli 2021 pasien dibawa ke klinik Karangpucung dan
minum obat tetapi tidak ada perubahan lukanya, pasien juga
mengatakan sudah minum obat apa saja tetapi kondisi luka masih tetap
sama dan pada tanggal 26 juli 2021 pukul 07.00 pasien dibawa ke
RSUD Majenang mendaftar ke poli bedah. Dari poli bedah
ditempatkan diRuang Bougenvill dan dilakukan pemeriksaan
1
pengambilan darah untuk cek laboratorium, SWAB dan cek gula
darah, dan dilakukan pemasangan infus RL.
Riwayat penyakit dahulu pasien mengatakan sebelumnya belum
pernah sakit seperti ini namun 2 hari sebelum pasien kejatuhan mesin
pemotong rumput, ujung tangan pasien terluka dan kukunya
mengelupas namun cepat sembuh dibandingkan dengan luka pada
kaki. Pasien juga mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit,
hanya periksa ke klinik rawat jalan apabila ada sakit. Riwayat penyakit
keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit turunan seperti
DM, hipertensi dll.
3. Pengkajian saat ini
Pada tanggal 27 Juli 2021 pukul 14.30 pasien dilakukan pengkajian
dan didapatkan hasil
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak ada keluhan
karena masih ada efek anestesi regional yang dilakukan untuk
pengangkatan ulkus DM pada daerah kaki kiri bagian betis diatas
matat kaki dan terdapat rembesan darah pada balutannya. Pada tanggal
28 Juli 2021 pasien mengeluh nyeri pada kakinya.
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan, pengetahuan tentang
penyakitnya pasien mengatakan setelah pasien dibawa ke RSUD
pasien berfikir bahwa luka yang tidak sembuh-sembuh menjurus ke
DM dan mengetahui penyebabnya yaitu kejatuhan mesin pemotong
rumput dan luka dibiarkan terbuka selama kurang lebih 40 hari.
Pola nutrisi metabolik, program diit rumah sakit pasien disarankan
untuk meningkatkan kebutuhan protein untuk mempercepat proses
penyembuhan luka bekas operasi. Intake makanan sebelum sakit
pasien mengatakan makan 3 sampai 4 x1 hari dengan nasi, sayur dan
lauk. Selama sakit pasien makan 3x1 hari dengan 1 porsi yang
diberikan rumah sakit, saat dilakukan pengkajian pasien belum boleh
makan karena post OP. Intake cairan sebelum sakit pasien mengatakan
minum 1 hari pasien minum 1 botol aqua besar dan kadang lebih atau
setara dengan 1500ml dan pasien jarang minum kopi, selama sakit
2
pasien minum sebanyak 1800 ml dan pasien terpasang infus Ringer
Laktat.
Pola eliminasi, buang air besar (BAB) sebelum sakit pasien
mengatakan BAB 1x sehari dan BAB lancar dengan warna kuning,
konsistensi padat, bau khas, tidak ada nyeri dan tidak ada darah pada
feses. Selama sakit pasien mengatakan belum BAB selama dirawat di
RS. Buang air kecil (BAK) sebelum sakit pasien mengatakan BAK
lancar dengan warna bening, tidak ada nyeri, selama sakit pasien
mengatakan kencing lancar dan volume lebih banyak dari sebelum
dipasang infus dengan warna bening, dan tidak ada nyeri.
Pola aktivitas dan latihan, pasien mengatakan sebelum sakit pasien
melakukan sendiri (makan / minum, mandi, toileting, berpakaian,
ambulasi / ROM, mobilitas ditempat tidur). Selama sakit pasien
mengatakan untuk makan / minum bisa dilakukan sendiri, untuk
kebersihan badannya pasien kadang diseka oleh keluarganya, toileting
dibantu keluarganya, berpakaian untuk baju dibantu keluarganya,
ambulasi / ROM dipapah oleh keluarganya.
Pola tidur dan istirahat, sebelum sakit pasien mengatakan tidur
siang jarang dan tidur malam sulit tidur yaitu tidur seringnya jam 24.00
baru bisa tidur dan bangun jam 04.00. Selama sakit pasien mengatakan
bisa tidur namun mudah dibangunkan dan tidur siang hanya 1 jam
itupun tidak nyenyak, tidur malam kadang jam 21.00 atau jam 24.00
baru bisa tidur namun tidur tidak nyenyak dan dibantu dengan obat
tidur.
Pola persepsual, sebelum sakit pasien mengatakan pendengaran dan
penglihatan pasien baik, pengecap masih berfungsi dengan baik.
Selama sakit pendengaran pasien baik, penglihatan baik dan indra
pengecap baik.
Pola persepsi diri, sebelum sakit mengatakan tidak ada pemikiran
ke diabetes mellitus selama sakit pasien mengatakan sudah mengetahui
penyakitnya yaitu Diabetes. Setelah operasi pasien mengatakan lega
karena operasi berjalan dengan lancar.
3
Pola seksualitas, sebelum sakit pasien mengatakan kadang masih
melakukan hubungan seksual namun libido pasien sudah tidak seperti
dulu. Selama sakit pasien mengatakan belum pernah melakukan
hubungan seksual lagi.
Pola peran hubungan, sebelum sakit pasien mengatakan tinggal
bersama istrinya berdua dirumah, pasien memiliki 3 orang anak dan
memiliki 4 cucu, semua anaknya sudah menikah dan tidak tinggal satu
rumah dan saat pasien dirumah pasien mengatakan sering bercanda
dengan istrinya dan menonton tv bersama. Perekonomian baik karena
mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari walaupun sedikit tetap
bersyukur. Selama sakit pasien mengatakan rindu dengan keempat
cucunya dan untuk keuangan keluar lumayan banyak karena untuk
berobat dan pasien juga merasa sedih karena istri pasien dirumah
sendirian tidak ada yang menemani.
Pola management koping-stress, sebelum sakit pasien mengatakan
tidak punya dan tidak ingin memikirkan hal-hal yang membuat pasien
berfikir berat. Selama sakit pasien mengatakan sudah tidak cemas lagi
karena sudah dilakukan tindakan operasi pada kaki kiri pasien, namun
pasien merasa emas karena istri pasien dirumah sendirian tidak ada
yang menemani dan pasien juga bingung dengan ekonomi pasien saat
pasien sakit.
Sistem nilai dan keyakinan, sebelum sakit pasien mengatakan
menjalankan sholat 5 waktu dan pergi ke mushola untuk sholat magrib,
isya dan subuh, pasien juga mengatakan apabila terbangun dimalam
hari pasien akan sholat hajat dan tahajud. Selama sakit pasien
mengatakan tidak menjalankan sholat namun pasien banyak istighfar,
berdo’a dan sholawat dan meminta kesembuhan.
4. Pemeriksaan Fisik Hed To Toe
Pada tanggal 27 Juli 2021 pasien dilakukan pemeriksaan dengan
hasil Kesadaran compos mentis, keadaaan umum baik, didapatkan
hasil TTV : TD 103/63 mmHg, RR 20 x/menit, suhu 35,6 C, Nadi 100
x/menit, saturasi 97, GDS 215 g/dl.
4
Pemeriksaan bagian kepala bentuk kepala mesochepal, rambut
tampak banyak yang sudah beruban, rambut tampak bersih dan tidak
ada kutu, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok saat disisir
menggunakan jari tangan dan kepala tidak ada benjolan.
Pemeriksaan dada antara kanan dan kiri simeteris, tidak ada jejas,
untuk jantung tidak ada massa (cardiomegalli) atau pembesaran pada
jantung, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, dada pasien tampak
terdengar sonor (rendah) saat diketuk menggunakan jari tangan. Paru-
paru pasien tampak menggunakan pernapasan dada, pernapasan pasien
tampak dalam, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, vocal fremitus
normal yaitu getaran antara kanan dan kiri sama, dada pasien tampak
terdengar sonor, bunyi nafas vesikuler.
5
5. Program terapi
Terapi yang telah diberikan :
a. Clanexi 3x1
b. Ketorolac 3x1
c. Pumpicel 1x1
6. Hasil pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Dilakukan tanggal 26 Juli 2021 jam 13.07
didapatkan hasil :
Hematologi
Darah rutin
MCH 3 Pg 27 – 32
1
.
0
MCV 8 fl 82-98
7
.
2
MCHC 3 % 32-37
5
.
5
6
Hemoglobin 1 gr/dl L :
2 13.2-
. 17.3
3 P :
11.7-
15.5
Hematokrit 3 % L : 40-
4 52
. P : 35-
6 47
Imunoerologi
DS : Agen Nyer
Dilakukan pengkajian pos operasi ceder i
tanggal 28 Juli 2021 jam : a akut
a. Terdapat skala nyeri dengan biolog
metode PQRST : is
P : Pasien mengatakan nyeri pada tumit
kaki sebelah kiri pos operasi
7
Q : Pasien juga mengatakan nyeri yang
dirasakan pasien yaitu menjalar dan
cekot-cekot
R : Pasien juga mengatakan nyeri yang
dirasakan menjalar atau menyebar
S : Saat ditanya nyeri yang dirasakan
pasien dari 0 tidak ada nyeri sampai
10 sangat nyeri skala yang
digambarkan pasien adalah skala
nyeri 6 diukur menggunakan
Numeric Rating Scale
T : Pasien mengatakan nyeri muncul
secara terus menerus
DO :
a. Pasien tampak menahan
rasa nyeri pos operasi dengan
meringis kesakitan dan meruntuh
b. Terdapat luka bekas operasi
dibetis kaki kiri diatas mata kaki
pasien dan ditutup menggunakan
balutan
c. Pasien diberikan cairan
infus RL dengan program terapi
20tpm
d. Pasien diberikan program
terapi obat :
Clatax 3x1
Cetorolac 3x1
Pumpicel 1x1
DS : Kuran Risi
Setelah dilakukan operasi pasien g ko
mengatakan balutannya minta penge Perd
diganti karena ada darah pada tahua arah
balutan bekas operasi pasien. n an
DO : tentan
a. Tampak ada darah yang merembes g
didaerah balutan pasien kewas
b. Darah yang merembes tampak padaa
lumayan banyak dan berwarna merah n
segar perdar
c. Pasien diberikan tindakan ganti ahan
balutan
DO : Gang Resi
Luka pada bekas operasi pasien guan ko
8
tampak bersih, tidak ada puss, tidak integr infe
ada tanda-tanda infeksi dan tidak itas ksi
ada warna kemerahan didaerah luka kulit
operasi, namun tampak ada lemak
pada daerah luka
9
2) Resiko perdarahan
3) Resiko infeksi
C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
1. Intervensi Keperawatan
10
rkan pasien nafas dalam
nyeri mengenai untuk
pengalaman kurangi
Meng nyeri rasa nyeri
gunak 6. Berikan 4. Memberika
an analgesic n kompres
tindak menggunakan air hangat
an rute yang 5. Jelaskan
pengu paling tepat pada pasien
ranga dan
n keluarga
(nyeri mengenai
) nyeri yang
tanpa pasien
analge alami
sik apakah
akan
Melak
berkurang
ukan
dengan
teknik
cepat atau
relaks
pelan
asi
6. Memberika
efektif
n terapi
Melap obat
orkan Ketorolac
nyeri untuk
yang mengurangi
terkon rasa nyeri
trol
Keterangan :
1 Tidak pernah menunjukkan
2 Jarang menunjukkan
3 Kadang menujukkan
4 Sering menunjukkan
5 Secara konsisten
menunjukan
11
a Indika Aw Tuj 2. Monitor proses
h tor al uan proses penyembuh
a penyembuhan an pada
n Memp 5 didaerah Pos jahitan
erkira OP sempurna
kan 3. Monitor atau tidak
(kondi daerah pos OP 3. Melihat ada
si) untuk tanda tidaknya
kulit dan gejala tanda
infeksi infeksi pada
Memp
4. Catat daerah
erkira
karakteristik jahitan
kan
drainase 4. Mencatat
(kondi
5. Bersihkan keadaan
si)
daerah sekitar drainase
tepi
bekas OP 5. Membersih
luka
dengan kan daerah
Pemb pembersih drainase
entuka yang tepat menggunak
n 6. Bersihkan an cairan
bekas mulai dari area NaCl
luka yang bersih ke 6. Agar
area yang daerah luka
kurang bersih tetap steril
Keterangan : 7. Gunakan 7. Membersih
1 Tidak ada kapas steril kan
2 Terbatas untuk menggunak
3 Sedang pembersihan an kassa
4 Besar jahitan benang steril
5 Sangat besar luka yang 8. Menutup
efisien, luka daerah luka
dalam dan menggunak
sempit, atau an hipafix
Indika Aw Tuj luka
tor al uan berkantong
8. Berikan
Drain plester untuk
ase menutup
Serosa
Drain
ase
Serosa
nguini
s
Penin
gkatan
12
suhu
kulit
Keterangan :
1 Sangat besar
2 Besar
3 Sedang
4 Terbatas
5 Tidak ada
13
unakan meminum tangan
pengob antibiotic sebelum
atan seperti yang dan setelah
yang diresepkan perawat
sesuai 9. Ajarkan pasien melakukan
yang dan keluarga perawatan
diresep mengenai pada pasien
kan tanda-tanda 5. Saat
dan gejala mengganti
infeksi dan balutan
Keterangan : kapan harus pada luka
1 Tidak pernah melaporkanny OP maka
menunjukkan a kepada menggunak
2 Jarang menunjukkan petugas an sarung
3 Jadang kesehatan tangan
menunjukkan steril agar
4 Sering menunjukkan tidak terjadi
5 Secara konsisten kontaminas
menunjukkan i dan
mengakibat
kan infeksi
6. Melakukan
perawatan
luka sesuai
dengan
SOP yang
tepat dan
prinsip
yang benar
7. Menyarank
an pasien
untuk
mengkonsu
msi
makanan
yang
mengandun
g banyak
protein
8. Memberika
n pasien
antibiotic
sesuai resep
yang
diberikan
untuk
mencegah
14
infeksi
9. Memberita
hu pasien
dan
keluarga
mengenai
tanda dan
gejala
infeksi dan
melaporkan
pada
petugas
kesehatan
apabila
tanda dan
gejala
muncul
D. Implementasi Keperawatan
15
serta apa yang mengatakan nyeri
mengurangi nyeri pada bagian betis
dan faktor yang diatas mata kaki
memicu sebelah kiri, pasien
mengetahui nyeri
yang dirasakan
karena pos operasi
pada kaki pasien
yang kejatuhan alat
pemotong rumput
Q : Pasien juga
mengatakan nyeri
yang dirasakan
pasien yaitu cekot-
cekot
R : Nyeri yang
dirasakan menjalar
atau menyebar
S : Saat ditanya nyeri
yang risakan pasien
dari 0 tidak ada
nyeri dan 10 sangat
nyeri skala nyeri
yang digambarkan
pasien adalah skala
nyeri 6 diukur
dengan
menggunakan
Numeric Rating
Scale
T : Pasien
mengatakan nyeri
muncul secara terus
menerus
DO :
Pasien tampak
kesakitan sambil
meringis dan
meruntuh, dan
pasien
menjawab
pertanyaan
tentang
pengkajian
16
nyeri dengan
baik
17
bengkak atau minta diganti
tanda-tanda balutan karena
dehiscene atau ada rembesan
eviserasi darah pada
balutannya
DO :
Pada daerah
jahitan tampak
terdapat
rembesan darah
yang berwarna
merah segar
18
kuman
DO :
Pasien tampak
melakukan
cucui tangan
menggunakan
handsanitizer
dengan 6
langkah
19
Angka 7-10 nyeri DO :
berat
Pasien tampak
memberitahu
skala nyeri yang
pasien rasakan
setelah pos
operasi yaitu
skala nyeri 6
DO :
Pasien tampak
diberikan
tindakan
keperawatan
ganti balutan
dengan prinsip
bersih dan steril
DO :
20
Penyembuhan
luka pasien
tampak bagus,
tidak ada puss,
tidak ada
kemerahan pada
sekitar luka
pasien dan tidak
ada jaringan
yang mati
DO :
Melakukan
perawatan luka
pada pasien
dengan metode
steril
menggunakan
cairan NaCl
0,9% dan
povidone iodin
21
3 08.35 Membersihkan DO : Una
mulai dari area es
yang bersih ke area Pasien tampak
yang kurang bersih diberikan
perawatan luka
dibersihkan dari
yang jauh dari
luka sampai
daerah yang
bersih dengan
kassa satu kali
usap
22
buahan dan dirumah kadang
makanan yang makan ikan
mengandung gabus untuk
protein untuk membantu
mempercepat mempercepat
proses proses
penyembuhan luka penyembuhan
luka makan
sayur, buah-
buahan dan
makanan yang
mengandung
protein untuk
mempercepat
proses
penyembuhan
luka
23
akut u Pasien mengatakan terdapat nyeri pada bekas
OP ulkus DM bagian kaki sebelah kiri pasien
28/0
7/20
21
O (Objective)
20.0
0 Pasien tampak menahan nyeri sambil
meringis
Indikator A t ak
w u hir
al j
u
a
n
Mengenali kapan 3 5 4
nyeri terjadi
Menggambarkan 3 5 4
faktor penyebab
nyeri
Menggambarkan 3 5 4
nyeri
Menggunakan 2 5 3
tindakan
pengurangan (nyeri)
tanpa analgesik
Melakukan teknik 2 4 2
relaksasi efektif
Melaporkan nyeri 2 5 2
yang terkontrol
24
penggerakan
4. Lakukan intervensi non farmakologi
untuk penyebab nyeri
5. Sediakan informasi akurat pada
keluarga dan pasien mengenai pengalaman
nyeri
6. Berikan analgesic menggunakan rute
yang paling tepat
2 Risiko S (Subjective)
Perdar
ahan Pasien mengatakan ingin ganti balutan karena
ada darah pada balutan dan merasa risih
O (Objective)
Tampak ada darah yang merembes pada
balutan pasien
A (Assesment) : Masalah belum teratasi
Indikator A T A
w u k
al j hi
u r
a
n
Memperkirakan 3 1 3
(kondisi) kulit
Memperkirakan 4 1 4
(kondisi) tepi
luka
Pembentukan 3 1 3
bekas luka
Indikator A T A
w u k
al j h
u i
a r
n
Drainase Serosa 3 5 3
Drainase 3 5 3
25
Serosanguinis
Peningkatan 2 5 2
suhu kulit
Indikator A t ak
w u hir
al j
26
u
a
n
Mengenali kapan 3 5 4
nyeri terjadi
Menggambarkan 4 5 4
faktor penyebab
nyeri
Menggambarkan 3 5 4
nyeri
Menggunakan 2 5 5
tindakan
pengurangan (nyeri)
tanpa analgesik
Melakukan teknik 2 4 5
relaksasi efektif
Melaporkan nyeri 2 5 4
yang terkontrol
2 Risiko S (Subjective)
Perdar
ahan Pasien mengatakan sudah tidak risih lagi
karena sudah dibersihkan pada daerah bekas
OP dan sudah diganti balutan
27
O (Objective)
Daerah luka pasien tampak sudah
dibersihkan, sudah sudah diganti balutan dan
sudah tidak ada rembesan darah lagi
Indikator A T A
w u k
a j h
l u i
a r
n
Memperkirak 3 5 4
an (kondisi)
kulit
Memperkirak 4 5 5
an (kondisi)
tepi luka
Pembentukan 3 5 5
bekas luka
Indikator A T A
w u k
a j h
l u i
a r
n
Drainase 3 5 5
Serosa
Drainase 3 5 4
Serosanguinis
Peningkatan 2 5 5
28
suhu kulit
3 Resik S (Subjective)
o
Infeks Pasien mengatakan pada adaerah luka tidak
i merasakan panas dan semua luka di daerah
OP bisa merasakan nyeri
O (Objective
Penyembuhan luka pasien tampak bagus,
tidak ada warna kemerahan, tidak ada puss
dan tidak ada penurunan fungsi pada daerah
luka
A (Assesment)
indikator A t
w u
al j
u
a
n
Mendapatkan informasi 2 4
tentang infeksi
29
Memonitor tanda dan 2 4
gejala infeksi
Menggunakan 1 5
pengobatan yang sesuai
yang diresepkan
30