Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Studi Kasus

1. Pengkajian

a. Identitas

Pengkajian dilakukan oleh penulis pada hari Selasa, 12 Februari

2019 pukul 07.00 WIB di Ruang Nusa Indah RSUD Dr. Soeselo

Kabupaten Tegal. Dari hasil pengkajian tersebut didapatkan identitas

pasien dengan nama Ny. S berumur 52 tahun, berjenis kelamin

perempuan, beragama Islam, alamatnya di Kalisapu RT 01/RW 02,

status perkawinan pasien sudah menikah, berpendidikan terakhir SD,

dan bekerja sebagai pegawai pabrik teh. Ny. S masuk rumah sakit pada

hari Senin, 11 Februari 2019 dengan diagnosa medis menometroragia

dan bernomor register 581439. Identitas penanggung jawab Ny. S

adalah Tn. S, alamatnya di Kalisapu RT 01/RW 02, bekerja sebagai

buruh, dan berpendidikan terakhir SLTA. Hubungan Tn. S dengan

pasien merupakan suami yang bertanggung jawab atas Ny. S di rumah

sakit. Pasien mengatakan alasan masuk rumah sakit karena mengeluh

menstruasinya mengeluarkan banyak darah selama ± 13 hari.

b. Riwayat Kesehatan

Riwayat penyakit sekarang yaitu pasien mengatakan mengeluarkan

banyak darah pervagina dan merasa badannya sangat lemas dan

pusing. Pasien mengatakan pada tanggal 27 januari 2019 pasien


terkena haid. Pada saat haid pasien mengatakan keluar darah yang

sangat banyak dan bergumpal-gumpal dari vaginanya dan terus keluar

sampai tanggal 10 Februari 2019 (± 13 hari) hingga pasien merasa

badannya sangat lemas. Lalu pada tanggal 11 Februari 2019 pasien

memeriksakan diri ke Dr. Jaennudin, Sp.OG dan melakukan USG.

Dari hasil USG pasien mengatakan ada benjolan di perut kuadran

bawah sebelah kiri dan dokter menyarankan harus dicurret. Dari Dr.

Jaennudin, Sp.OG pasien mengatakan dirujuk ke RSUD Dr. Soesilo

Kabupaten Tegal dan pada jam 17.00 WIB pasien dirawat di ruang

Nusa Indah. Saat dikaji pasien mengatakan merasa pusing dan

badannya lemas serta masih mengeluarkan banyak darah lewat

vaginanya. Didapati hasil pemeriksaan TTV : TD = 110/70 mmhg, N =

82× /menit, RR = 21× /menit, Suhu = 37°C dan Hb = 7,5 g/dl.

Pada riwayat penyakit dahulu pasien mengatakan sudah mengalami

keluhan ini selama 4 bulan yang lalu, namun ini pertama kalinya

pasien dirawat di rumah sakit. Pasien mengatakan pernah periksa 4

bulan yang lalu di RS Adella namun dinyatakan tidak ada

kelainan/penyakit. Selama 4 bulan yang lalu pasien hanya meminum

jamu-jamuan untuk menghentikan pendarahannya. Pada riwayat

penyakit keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang

mengalami riwayat penyakit yang serupa dengan pasien. Pasien juga

mengatakan tidak ada penyakit keturunan maupun menular.


Sedangkan pada riwayat kesehatan reproduksi pasien mengatakan

belum pernah hamil maupun melahirkan sebelumnya. Riwayat

menstruasi pasien pertama kali haid pada usia 17 tahun lama

menstruasi biasanya 7 hari dengan siklus teratur 28 hari. Gangguan

saat haid pasien mengatakan sudah selama 4 bulan keluar darah

bergumpal-gumpal lewat vaginanya dan kadang terasa nyeri.

Sedangkan pada riwayat penggunaan KB pasien mengatakan tidak

pernah memakai KB jenis apapun.

c. Pola Fungsional

Pada pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan pasien

mengatakan jika sakit atau pusingnya kambuh pasien hanya akan

membeli obat di warung. Jika sakit parah pasien mengatakan hanya

periksa ke dokter umum di dekat rumahnya.

Pada pola nutrisi sebelum sakit Ny. S mengatakan makan 3× sehari

(nasi, sayur, lauk pauk) dan selalu habis serta minum air putih 8 – 10

gelas sehari (± 2 liter). Selama dirawat Ny. S mengatakan makan 3×

sehari (nasi, sayur, lauk, buah) dan jarang habis. Minum air putih ± 6

gelas dan biasanya ditambah 2 gelas teh manis sehari.

Pada pola eliminasi BAB sebelum sakit 1  2× /sehari, konsistensi

lunak, warna kuning kecoklatan, serta tidak ada keluhan dalam BAB.

Selama dirawat Ny. S mengatakan belum BAB selama dirawat di

rumah sakit. Pada eliminasi BAK sebelum sakit 5  6× /sehari, warna

kuning jernih, bau amoniak, tidak ada keluhan dalam berkemih.


Selama dirawat pasien terpasang kateter dan pada urine bag terdapat

1.000 ml, warna urine kuning keemasan, bau amoniak.

Pola aktivitas dan latihan sebelum sakit Ny. S mengatakan mampu

melakukan aktifitasnya secara mandiri dan bekerja sebagai pegawai

swasta di suatu pabrik teh, waktu bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 5

sore. Selama dirawat pasien mengatakan hanya menghabiskan

waktunya untuk berbaring di tempat tidur.

Pada pola kognitif dan persepsi sensori Ny. S mengatakan tidak

mengetahui tentang penyakit yang sedang dialaminya. Pasien hanya

mengetahui bahwa dirinya mengeluarkan darah banyak selama 4

bulan. Saat dikaji, pasien mampu menjawab pertanyaan dengan baik

dan daya ingat jangka pendek serta panjang pasien cukup baik. Fungsi

penglihatan normal (tidak memakai kacamata), fungsi penciuman,

pendengaran, pengecapan dan perabaan normal, tidak ada gangguan.

Pola tidur dan istirahat sebelum sakit pasien mengatakan jarang

tidur pada siang hari karena harus bekerja kecuali pada hari libur. Pada

malam hari Ny. S biasanya mulai tidur mulai jam 20.00  04.00 WIB

(± 8 Jam). Tidak ada gangguan pola tidur & tidak ada kebiasaan

sebelum tidur. Selama dirawat pasien mengatakan tidur ± 5  7 Jam

dan tidak bisa tidur siang karena suasana yang berisik.

Pola konsep dan persepsi diri Ny. S pasien mengatakan dirinya

seorang perempuan berusia 52 tahun. Pasien ingin cepat sembuh dan

pulang sehingga dapat berkumpul dengan keluarga serta bisa bekerja


kembali seperti biasa. Pasien mengatakan memandang dirinya sebagai

orang yang sakit dan wanita yang tidak pernah melahirkan. Ny. S tidak

malu dengan keadaannya saat ini kerena sudah menerima keadaannya

yang merupakan kehendak tuhan. Selama dirawat di rumah sakit

pasien tidak dapat menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga.

Pola peranan dan hubungan pasien mampu berkomunikasi dan

berhubungan baik dengan orang lain di sekitarnya (keluarga, tetangga,

tim kesehatan) dan pasien juga kooperatif terhadap tindakan yang

diberikan petugas kesehatan.

Pada pola seksual dan reproduksi pasien mengatakan sudah tidak

pernah melakukan hubungan suami istri lagi karena kondisi pasien.

Pasien sudah menikah 2 kali dan tidak pernah hamil atau melahirkan

sama sekali. Saat ini pasien memiliki 4 anak tiri laki-laki dari suami

yang ke 2.

Pada pola koping stress pasien mengatakan jika merasa stress

pasien sholat dan memanfaatkan waktu untuk bersantai / menonton tv.

Setiap kali ada masalah pasien membicarakan dan meminta bantuan ke

suami dan anak-anaknya. Pada pola nilai dan kepercayaan pasien

beragama islam. Pasien mengatakan selama sakit tidak melakukan

ibadah karena kondisi fisiknya yang lemah. Pasien hanya berdoa

kepada tuhan agar segera diberi kesembuhan.

Anda mungkin juga menyukai