Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
di STIKES Bhakti Mandala Husada Slawi
Pembuat Penyataan
Mengetahui :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
4
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Miranda Yulianti Siahaan NIM A0016027 dengan judul
diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
iv
5
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Miranda Yulianti Siahaan NIM A0016027 dengan judul
Dewan Penguji
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
v
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan kasih dan berkat - Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN MENOMETRORAGIA
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DI RUANG NUSA
INDAH RSUD dr. SOESELO KABUPATEN TEGAL”. Karya Tulis Ilmiah ini
telah disetujui oleh Tim Penguji Sidang STIKes Bhamada Slawi sebagai salah
satu syarat dalam menempuh ujian akhir program D III Keperawatan di STIKes
Bhakti Mandala Husada Slawi.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak mendapat
bimbingan, pengarahan, bantuan dan dukungan baik berupa moral maupun
spiritual dari berbagai pihak, maka dengan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Risnanto, M.Kes selaku Ketua STIKes Bhamada Slawi.
2. Ibu Ita Nur Itsna, S. Kep., Ns., MAN selaku Ketua Prodi D III Keperawatan
STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi sekaligus pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan serta
memberi motivasi dari awal sampai selesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu Fatturokhmi, S. Kep., Ns selaku pembimbing lahan praktek yang telah
membimbing dan memberikan saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
4. Ibu Uswatun Insani, S.Kep., Ns. M. Kep selaku penguji yang telah
memberikan banyak pengarahan dan saran dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di STIKes Bhamada Slawi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk penulis.
6. Bapak M. Siahaan dan Ibu R. Tambunan selaku orang tua saya tercinta yang
telah memberikan kasih sayang dan motivasi serta bantuan baik secara
vi
7
Penulis
vii
8
DAFTAR ISI
viii
9
1. Pengkajian....................................................................... 36
2. Diagnosa Keperawatan.................................................... 48
3. Intervensi Keperawatan................................................... 48
4. Implementasi dan Evaluasi.............................................. 49
B. Pembahasan........................................................................... 53
1. Pengkajian........................................................................ 53
2. Diagnosa Keperawatan.................................................... 56
3. Intervensi Keperawatan................................................... 57
4. Implementasi Keperawatan............................................. 58
5. Evaluasi Keperawatan..................................................... 64
C. Keterbatasan.......................................................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................... 66
B. Saran..................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
10
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Hematologi Tanggal 11 Februari 2019 Jam 13.39
WIB
Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan hematologi tanggal 13 Februari 2019 jam 22.26
WIB
Tabel 4.3 Terapi Pada Ny. S
Tabel 4.4 Analisa Data
x
11
DAFTAR LAMPIRAN
xi
12
ABSTRAK
xii
13
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh serta tidak adanya penyakit
atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi
mempunyai kehidupan sex yang memuaskan dan aman. Oleh karena itu
kesehatan reproduksi (Nugroho & Setiawan, 2010). Namun pada saat ini
1
2
menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3
menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang
tidak mengandung sel telur. Adapun gangguan dari siklus menstruasi juga
dan mioma uteri), adanya siklus anovulatoir (ditandai dengan siklus haid yang
dan menometroragia merupakan gejala klasik dari mioma uteri. Bahkan dari
nyeri perut bagian bawah dan pinggang, gangguan defekasi, gangguan miksi,
dan infertilitas (Arifint, 2019). Sebanyak 2/3 dari wanita yang dirawat
2007).
remaja (sudah menstruasi) dan 40% pada wanita paruh baya atau pre-
wanita (Depkes, 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medis di
Ruang Nusa Indah RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal tahun 2019 angka
tanpa ovulasi (anovulation) dan 10% terjadi dalam siklus ovulasi (Dodds,
pasien, maka diperlukan penanganan dan pengobatan yang cepat dan tepat
4
atau progesteron jika terjadi pada masa pra pubertas. Sebagai tindakan pada
Menstruasi yang lama dan berlebihan dapat menyebabkan kadar zat besi
menjadi rendah dan kurangnya zat besi ini membuat pasokan sel darah merah
menurun. Bila jumlah darah yang hilang lebih banyak daripada kemampuan
tubuh untuk menggantinya dengan yang baru maka dapat terkena anemia.
menganjurkan asupan cairan yang adekuat serta memantau intake dan output
cairan pasien selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan
membahayakan diri pasien sendiri. Oleh karena itu peran perawat sangat
B. Rumusan Masalah
kebutuhan cairan di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal.
1. Tujuan Umum
Tegal.
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Tegal.
Hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai masukan dan evaluasi dalam
pasien menometroragia.
Hasil studi kasus ini dapat memberikan masukan yang positif sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
terpisah dan dapat dibedakan dari haid. Jenis perdarahan yang pertama
2. Etiologi
pembekuan darah, infeksi pada uterus) maupun berasal dari uterus itu
7
8
a. Penyebab Organik
kelainan pada :
serviks, erosi pada portio, ulkus portio uteri, dan kanker serviks.
tumor tuba.
bleeding)
factor.
bleeding)
sempurna.
3. Patofisiologi
3) Perdarahan bercak (spotting) pra haid dan pasca haid. Pra haid
endometrium.
lain-lain.
lambat laun maturasi akan tercapai dan siklus haid akan menjadi
Cairan
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
5) Riwayat kesehatan
sebelumnya.
6) Riwayat reproduksi
7) Riwayat KB
8) Riwayat psikososial
dilakukan.
b. Pola Fungsional
2) Pola nutrisi
masuk kedalam tubuh (intake) dan jumlah cairan yang keluar dari
yang keluar dari tubuh terdiri atas urine, insensible water loss
intake-output.
dalam 24 jam antara 1800 – 2500 ml, air dari makanan 750 ml,
3) Pola eliminasi
serta mobilisasi.
Tanyakan waktu dan lamanya tidur pasien pada siang dan malam
keluarga lainnya.
dianut pasien.
c. Data Obyektif
1) Pemeriksaan fisik
terhadap cahaya.
polip.
atau tidak.
tidak.
17
genetalia.
d. Pemeriksaan penunjang
3) USG (ultrasonografi)
4) Biopsi Endometrium
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
(perdarahan pervagina).
Intervensi :
nadi adekuat).
sehari.
6) Cek kembali nama pasien, tipe darah, tipe Rh, jumlah unit dan
Kriteria hasil : pasien dapat terlihat bugar dan tanda-tanda vital dalam
keadaan normal.
20
Intervensi :
yang adekuat.
bahkan hilang.
21
Intervensi :
faktor pencetus.
efektif.
akibat prosedur.
distraksi).
nyeri.
22
11) Beri tahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan
sebelumnya.
kemampuan mengevaluasi.
5. Evaluasi
terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
normal dan relatif konstan. Jika seseorang kehilangan cairan dalam jumlah
yang cukup besar, maka akan terjadi kelainan yang cukup serius pada
didalam tubuh. Cairan sendiri merupakan zat pelarut utama bagi tubuh,
salah satunya melarutkan zat kimia didalam tubuh. Hal ini menunjukan
yang dirawat di rumah sakit. Cairan intravena dengan jumlah yang besar
Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh diatur sedemikan rupa agar
2010).
24
3. Pengaturan Cairan
interseluler dan ekstraseluler tetapi hampir sama satu sama lain kecuali
a. Rasa dahaga
dapat menghemat air. Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang
mengendalikan hiperkalimia.
26
c. Prostaglandin
gastrointestinal.
d. Glukokortikoid
maka dari umur 0-1 tahun memerlukan air sekitar 120 ml/kg BB, 1-3
tahun memerlukan air sekitar 100 ml/kgBB, 3-6 tahun memerlukan air
ml/kgBB (jika diatas 20 kg), dan jika dewasa memerlukan cairan 40-50
ml/kgBB.
cairan pada orang dewasa. Pengeluaran cairan ini dibagi menjadi empat
27
proses yaitu urin, IWL, keringat, dan feses. Dalam kondisi normal, output
urin sekitar 1400-1500 ml per 24 jam atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada
tubuh. IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, melalui mekanisme difusi.
Pada orang dewasa normal, kehilangan cairan tubuh melalui IWL berkisar
panas, respon ini berasal dari anterior hipothalamus, lalu impulsnya akan
saraf simpatis pada kulit. Pada pengeluaran air melalu feses, berkisar
dilakukan penilaian klinis non invasif dan invansif. Untuk penilaian non
berkala).
ml/kgBB/jam.
vena di lengan atas, vena subklavia, atau vena jugularis. Kanulasi ini
terapi cairan, terutama pada pasien kritis yang memerlukan terapi cairan.
Pilihan cairan yang biasa digunakan adalah cairan jenis kristaloid seperti
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode studi
salah satu jenis pelatihan yang meneliti permasalahan melalui suatu kasus
yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang menjadi studi kasus dianalisis
secara mendalam yang mencakup berbagai askep yang cukup luas. Studi kasus
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif
Penulis telah melakukan kelolaan kasus di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
29
30
Subyek studi kasus merupakan suatu subjek yang dituju untuk diteliti oleh
atau subyek yang menjadi pusat penelitian (Arikunto, 2010). Subjek studi
Kriteria inklusi dan eksklusi yang penulis tetapkan dalam pengambilan subjek
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
Menometroragia bisa terjadi pada siklus haid atau diluar masa siklus haid.
dengan hampir 90% dari total berat badan. Kekurangan volume cairan terjadi
ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang
volume cairan disebabkan oleh beberapa hal antara lain kehilangan cairan
cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk
istirahat).
1. Data Primer
organisasi. Meliputi :
a. Observasi
kebutuhan cairan.
b. Wawancara
c. Pemeriksaan Fisik
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Dalam kasus ini, penulis akan
2. Data Sekunder
adalah :
a. Studi Dokumentasi
2010). Meliputi :
2) Rekam Medis
b. Studi Kepustakaan
jurnal.
1. Analisis Data
subjektif yaitu pasien merasa pusing dan badannya lemah serta didapat
data objektif klien terlihat lemas, mukosa bibir kering dan pucat, yang
2. Penyajian Data
Dalam penulisan studi kasus ini penyajian data disajikan secara narasi dan
dapat disertai dengan cuplikan verbal dari subjek studi kasus sesuai
34
Etika studi kasus merupakan pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti
Klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat keputusan secara sadar
dan dipahami dengan baik. Subyek penelitian berhak memilih untuk ikut
serta dalam penelitian atau tidak, tidak boleh memaksa atau membujuk
Klien memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan
inisial saja.
dengan adil tanpa adanya diskriminasi. Dan klien juga berhak mendapat
Dilakukan untuk meyakinkan klien bahwa studi kasus ini bebas dari
dirasakan oleh klien maupun oleh penulis, tidak menimbulkan resiko serta
penulis menjamin bahwa studi kasus ini tidak menimbulkan bahaya pada
1. Pengkajian
a. Identitas
2019 pukul 07.00 WIB di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Soeselo
dan bekerja sebagai pegawai pabrik teh. Ny. S masuk rumah sakit pada
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
36
37
terkena haid. Pada saat haid, pasien mengatakan keluar darah yang
jam 17.00 WIB pasien dirawat di Ruang Nusa Indah. Saat dikaji
b) Riwayat menstruasi
teratur.
c) Riwayat KB
apapun.
c. Pola Fungsional
2) Pola nutrisi
a) Sebelum sakit
39
b) Selama sakit
3) Pola eliminasi
a) BAB
dirawat di RS.
b) BAK
a) Sebelum sakit
jam 5 sore.
40
b) Selama sakit
a) Sebelum sakit
sebelum tidur.
b) Selama sakit
berusia 52 tahun.
kesehatan.
Saat ini pasien memiliki 4 anak tiri laki-laki dari suami yang ke
2.
dan anak-anaknya.
d. Pemeriksaan Fisik
a) Kesadaran : composmentis.
RR = 21 x/menit
HR = 88 x/menit
Suhu = 37°C
b) Mata
c) Hidung
d) Telinga
e) Mulut
pembesaran tonsil.
(1) Jantung
dan benjolan. Saat dipalpasi, tidak ada nyeri tekan dan ictus
bunyi jantung lup dup (S1 & S2), tidak ada bunyi tambahan
(2) Paru-paru
sama, tidak ada luka dan benjolan, serta tidak ada luka
dan vocal fremitus sama serta tidak ada nyeri tekan. Bunyi
i) Abdomen
Saat diinspeksi ada benjolan, tidak ada luka bekas operasi dan
j) Genetalia
k) Anus
l) Integumen
Warna kulit sawo matang, tidak ada luka, turgor kulit baik.
m) Ekstremitas
20 tpm, kekuatan otot tangan baik (5¿5), akral hangat, tidak ada
45
ada edema.
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
SATUA
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
N
HEMATOLOGI
Paket Darah Rutin
Leukosit H 12.2 10^3 / uL 3.6 – 11.0
Eritrosit 4.3 10^6 / uL 3.80 – 5.20
Hemoglobin L 10.0 g / dL 11.7 – 15.5
Hematokrit L 32 35 – 47
Trombosit 394 10^3 / uL 150 – 400
APTT TEST 31.5 Detik 25.5 – 42.1
PT TEST L 9.2 Detik 9.3 – 11.4
f. Terapi
RR = 21× /menit
Hb = 7,5 g/dl
BB = 73 kg
CRT = < 2 detik
2. Diagnosa Keperawatan
per vagina).
3. Intervensi Keperawatan
data pada tanggal 12 Februari 2019 jam 08.00 WIB yang muncul yaitu
intake dan output dalam 24 jam, turgor kulit baik, kelembaban membran
mukosa.
dua sub. Intervensi manajemen cairan meliputi : monitor intake dan output
nama pasien, tipe darah, tipe Rh, jumlah unit dan golongan darah dengan
informed consent.
kecocokan produk darah dengan nama pasien, tipe darah, tipe Rh,
jumlah unit dan golongan darah dengan data objektifnya produk darah
cocok dengan identitas dan golongan darah pasien. Pada pukul 14.05
darah PRC masuk kolf pertama 20 tpm. Pada pukul 14.10 WIB penulis
tidak merasa gatal/panas pada tubuhnya, data objektif tidak ada tanda-
tanda alergi pada pasien. Pada pukul 15.00 WIB penulis menghitung
± 180 cc, makan dan minum ± 1.400 cc, data objektifnya intake : infus
1.000 cc, PRC kolf pertama 250 cc, makan & minum 1.400 cc, obat
injeksi 19 cc, air metabolisme 365 cc, output : urine (24 jam) 1.800 cc,
pendarahan 180 cc, IWL 1.095 cc, hasil balance cairan 3.034 cc –
3.075 cc = - 41 cc.
intake dan output cairan pasien selama 24 jam; monitor status hidrasi
tipe Rh, jumlah unit dan golongan darah dengan benar sebelum
x/menit, akral hangat, turgor kulit baik. Pada pukul 07.15 WIB penulis
mengatakan hari ini minum air putih ± 6 gelas, data objektifnya pasien
kecocokan produk darah dengan nama pasien, tipe darah, tipe Rh,
jumlah unit dan golongan darah dengan data objektifnya produk darah
cocok dengan identitas dan golongan darah pasien. Pada pukul 08.05
darah PRC masuk kolf kedua 20 tpm. Pada pukul 08.10 WIB penulis
pada tubuhnya, data objektif tidak ada tanda-tanda alergi pada pasien.
Pada pukul 14.00 WIB penulis menghitung intake dan output cairan
dari hari kemaren, sudah ganti pembalut 5 kali (dalam sehari) dengan
volume ± 150 cc, makan dan minum ± 1.650 cc, data objektifnya
intake : infus 1.000 cc, PRC kolf kedua 250 cc, makan & minum 1.650
cc, obat injeksi 14 cc, air metabolisme 365 cc, output : urine (24 jam)
1.900 cc, pendarahan 150 cc, IWL 1.095 cc, hasil balance cairan 3.279
= 10,0 g/dl; balance cairan +134 cc. Hasil dari assesmentnya masalah
Februari 2019 jam 00.00 WIB pasien puasa dan akan dilakukan
kuretase diagnostik.
B. Pembahasan
serta evaluasi.
1. Pengkajian
54
asuhan dan pola fungsional yang sesuai dengan teori yang ada. Pengkajian
pada bagian kuadran bawah perut sebelah kiri dan teraba keras.
Hal ini sesuai dengan penjelasan oleh Manuaba (2009) yaitu pada
lebih dari 7 hari pada masa menstruasi ataupun di luar siklus menstruasi,
jumlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak serta
(2014), tanda dan gejala pada pasien menometroragia antara lain sering
sakit punggung dan perut selama menstruasi, merasa lelah, lemah, atau
menyebabkan anemia.
55
Hal ini menunjukan adanya infeksi. Leukosit atau sel darah putih berasal
dari sumsum tulang dan beredar di seluruh aliran darah dan bagian penting
dalam sistem kekebalan tubuh. Bagian darah yang satu ini mampu
Berdasarkan batasan karakteristik yang ada, pada saat pengkajian pada Ny.
Sehingga pada tahap ini ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus di
lapangan yaitu diteori ada perubahan turgor kulit, peningkatan suhu tubuh
57
dan peningkatan frekuensi nadi sedangkan dikasus turgor kulit baik, suhu
2. Diagnosa Keperawatan
cairan sesuai dengan teori, karena pada saat pengkajian ditemukan data
yang mendukung untuk menegakkan diagnosa sesuai yang ada pada teori
balance cairan setelah dilakukan tindakan lebih dari nol yaitu + 134 cc.
Pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara kasus di lapangan dan
teori.
3. Intervensi Keperawatan
intake dan output cairan dalam 24 jam, turgor kulit baik, kelembaban
dan output cairan pasien selama 24 jam; monitor status hidrasi (misalnya
kesediaan (informed consent) pasien; cek kembali nama pasien, tipe darah,
tipe Rh, jumlah unit dan golongan darah dengan benar sebelum diberikan;
4. Implementasi Keperawatan
memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang
dibutuhkan oleh organ dan jaringan tubuh agar bisa berfungsi dengan baik
terjadi tanpa ovulasi (anovulation) dan 10% terjadi dalam siklus ovulasi.
menopause dan masa reproduksi. Hal ini karena tidak terjadi ovulasi,
Bila perdarahan hebat terjadi, maka pasokan darah yang dipompa oleh
jantung akan berkurang secara drastis dan organ tidak mendapat pasokan
tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Keadaan inilah yang disebut
tidak ditangani secara cepat dan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan
seberapa cepat dan seberapa banyak volume darah atau cairan berkurang
dari tubuh (Hendarto, 2011). Pada saat dikaji didapatkan hasil sesuai
dengan teori karena pasien tampak lemah, konjungtiva anemis, turgor kulit
kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, air harus diperoleh dari luar tubuh
yang hilang. Pada saat dikaji tindakan tersebut sesuai dengan teori, karena
Tanda-tanda vital terdiri dari tekanan darah, suhu, nadi, dan pernapasan.
meningkatnya suhu tubuh dan frekuensi nadi (Smeltzer & Bare, 2012).
Pada pasien dengan kasus ini tidak sesuai dengan teori, karena saat diukur
sifat prosedur yang akan dilakukan, pilihan dan resiko yang berkaitan
dengan tiap pilihan. Surat ijin yang ditandatangani melindungi pasien dari
darah dengan nama pasien, tipe darah, tipe Rh, jumlah unit dan golongan
62
produk darah. Tindakan ini sesuai dengan teori karena produk darah yang
PRC dua kolf @250 cc golongan darah O melalui IV. Menurut Setyati
atau darah dari satu orang (donor) ke dalam aliran darah orang lain
dengan menggantikan sel darah atau produk darah yang hilang akibat
daerah infus set, dan lain-lain mungkin terjadi setelah 5-10 ml transfusi
dengan seksama pada awal setiap unit transfusi darah. Pada hasil
pengkajian tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan teori, karena saat
dalam jumlah yang cukup besar, maka akan terjadi kelainan yang cukup
peran penting didalam tubuh. Balance cairan terdiri dari intake dan output.
Intake terdiri dari infus, minum & makan, transfusi produk darah, cairan
injeksi, dan air metabolisme. Sedangkan output terdiri dari urine, feses,
pada Ny. S. Hasil balance cairan Ny. S setelah di lakukan tindakan medis
64
5. Evaluasi Keperawatan
intake dan output cairan dalam 24 jam, turgor kulit baik, kelembaban
membran mukosa.
berkurang dan lemas. Data objektifnya mukosa bibir pasien lembab, turgor
x/menit, suhu = 37 ºC, Hb = 10,0 g/dl dan balance cairan +134 cc. Hasil
Kamis, 14 Februari 2019 jam 00.00 WIB pasien puasa dan akan dilakukan
kuretase diagnostik.
C. Keterbatasan
1. Aspek teoritis
Penulis kesulitan dalam mencari literature buku atau jurnal tahun terbaru
2. Aspek metodelogis
Penulis kesulitan dalam mencari kasus yang sesuai dengan kriteria inklusi
dari keluarga pasien dan lampiran instrumen balance cairan serta hanya
A. Kesimpulan
gangguan kebutuhan cairan pada Ny. S selama dua hari yaitu pada tanggal 12
– 13 Februari 2019 di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Soeselo Slawi dapat
2019 jam 07.00 WIB. Pasien mengatakan alasan masuk rumah sakit
darah pervagina dan merasa badannya sangat lemas dan pusing. Didapati
per vagina).
67
68
kesediaan (informed consent) pasien; cek kembali nama pasien, tipe darah,
tipe Rh, jumlah unit dan golongan darah dengan benar sebelum diberikan;
kesehatan yang lain yaitu perawat, bidan, dokter, kepala ruang, petugas
laboratorium, farmasi dan gizi serta adanya kerjasama yang baik antara
turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tanda – tanda vital dalam
batasan normal, tidak terjadi kekurangan volume cairan dan pasien akan
B. Saran
Diharapkan pasien untuk rajin kontrol sesuai advis dokter untuk memantau
2. Bagi Perawat
DAFTAR PUSTAKA
Arifint Hana, Freddy .W, Wagey, Hermie .M, & M Tendean. (2019).
KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RSUP PROF.
DR. R.D. KANDOU MANADO. Jurnal Medik dan Rehabilitasi (JMR),
Volume 1,Nomor 3.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmr/article/view/22540/22231.
Diakses pada tanggal 18 Mei 2019.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.
Departemen Kesehatan RI. (2010). Mioma Uteri.
http://www.depkes.go.id/...2013/14. ProfilKes.Prov.JawaTengah
2014.pdf. Diakses tanggal 20 Februari 2019.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis. Jakarta : Salemba
Medika.
Dodds, Nedra. (2006). Dysfunctional Uterine Bleeding.
http://www.emedicine.com/emerg/topic155.html. Diakses tanggal 18
Februari 2019.
Goodwin SC & Spies TB. (2009). Uterin Fibroid Embolization. 361: 690-697.
Hidayat. (2008). Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.
Hendarto, H. (2011). Gangguan Haid atau Perdarahan Uterus Abnormal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). (2014). Pedoman Pelaksanaan Gerakan
Keluarga Sadar Obat. Jakarta : PP IAI.
Irianto, K. (2015). Kesehatan Reproduksi. Bandung : Alfabeta.
Kalyani, M. (2012). Menometroragia.
https://www.academia.edu/12041100/44078075MENOMETRORAGIA
. Diakses pada tanggal 14 Mei 2019.
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta :
Salemba Medika.
Marmi. (2014). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Manuaba, I.B.G. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita (Edisi
Kedua). Jakarta : EGC.
71
Lampiran 1
1. Saya adalah penulis berasal dari program Diploma III Keperawatan dengan ini
meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam studi kasus yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Menometroragia Dengan Gangguan
Kebutuhan Cairan Di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Soeselo Kabupaten
Tegal”.
2. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan dan menerapkan asuhan
keperawatan pada pasien menometroragia dengan gangguan kebutuhan cairan
dapat memberi manfaat bagi pasien untuk dapat meningkatkan pengetahuan
dan pengalaman bagi pasien khususnya tentang penyakit, penyebab, dan
penatalaksanaan penyakit menometroragia serta mengetahui cara perawatan
pasien di rumah. Studi kasus ini akan berlangsung selama 2 hari.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin dengan
menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung kurang lebih 30
menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak
perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan
atau pelayanan keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam ke ikut sertaan anda pada studi kasus ini
adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/tindakan yang
diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini,
silahkan menghubungi penulis pada nomor HP 082219292956.
Penulis
Miranda Yulianti Siahaan
73
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Responden)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci telah mengerti mengenai penulisan yang akan
dilakukan oleh Miranda Yulianti Siahaan dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN MENOMETRORAGIA DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN CAIRAN DI RUANG NUSA INDAH RSUD dr. SOESELO
KABUPATEN TEGAL”.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara
sukarela tanpa paksaan.
.................................. .......................................
Penulis
Lampiran 3
Ruang Nusa Indah RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal dari bahasa Indonesia ke
bahasa Inggris dengan benar berdasarkan naskah aslinya untuk kebutuhan karya
tulis ilmiah atas nama mahasiswa Miranda Yulianti Siahaan NIM A0016027.
Lampiran 4