OLEH:
LUKITA HAFSARI
NIM : 16.100.13
i
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH:
LUKITA HAFSARI
NIM : 16.100.13
ii
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 16.100.13
Kab. Malang
Menyatakan bahwa Proposal Studi Kasus ini adalah hasil karya sendiri dan belum
pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
pernyataan dan sumpah tersebut diatas, maka saya bersedia menerima sanksi
Lukita Hafsari
16.100.13
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Wilayah Kerja Puskesmas Turen Kab. Malang ” telah disetujui untuk Diujikan di
Depan Penguji
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Tim Penguji
Nama TandaTangan
Ketua : .……………...
Mengetahui,
NIK. 201001026
v
MOTTO
“Terasa sulit
Ketika kita merasa harus melakukan sesuatu
Tetapi, menjadi mudah ketika kita
Mempunyai keinginan untuk mendapatkannya”
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Ibu Riza Fikriana, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua STIKes Kepanjen.
2. Ibu Faizatur Rohmi S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ka. Program Studi DIII
Keperawatan
5. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan sepenuh
vii
7. Para responden yang telah ikut berpatiipasi dalam penelitian ini.
Dalam penulisan proposal studi kasus ini penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan proposal studi kasus ini Semoga proposal studi kasus ini
Lukita Hafsari
16.100.13
viii
DAFTAR ISI
ix
2.3 Konsep Dasar Lansia............................................................................. 25
2.3.1 Definisi ........................................................................................ 25
2.3.2 Batasan Umur Lanjut Usia .......................................................... 27
2.3.3 Perubahan yang Terajadi pada Lansia ........................................ 27
2.4 Konsep Asuhan Keperawatan ............................................................... 30
2.4.1 Pengkajian ................................................................................... 30
2.4.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................... 36
2.4.3 Intervensi ..................................................................................... 36
2.4.4 Implementasi ............................................................................... 37
2.4.5 Evaluasi ....................................................................................... 37
2.5 Kerangka Konsep .................................................................................. 38
2.5.1 Penjelasan Kerangka Konsep ....................................................... 39
BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................. 40
3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 40
3.2 Batasan Istilah ....................................................................................... 40
3.3 Partisipan ............................................................................................... 41
3.4 Lokasi dan waktu Penelitian ................................................................. 41
3.5 Pengumpulan Data ................................................................................ 41
3.6 Uji Keabsahan data ............................................................................... 44
3.7 Analisa Data .......................................................................................... 44
3.8 Etik Penelitian ....................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 47
LAMPIRAN ............................................................................................... 49
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ
tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada
otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), penyakit jantung coroner
ventrikel kiri atau bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Selain penyakit-
2012)
hingga 16,3%, 140159 mmHg sebanyak 22,7%, dan ≥ 160 mmHg bias
menaikkan risiko hingga 8 kali lipat yakni 49,2%. Menurut data WHO, di
seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap
tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di Negara
1
tidak menular dan peringkat ketiga untuk keseluruhan penyakit dengan
mengalami hipertensi .
atau kemampuan bergerak pada seseorang secara bebas, mudah dan teratur
baik secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain atau keluarga,
perubahan situasi kehidupan, aturan sosial, usia dan penyakit. Lansia akan
2
berangsur-angsur mengalami keterbatasan dalam kemampuan fisik dan
2011).
Oleh karena itu sebagai tenaga kesehatan dalam mengenai kasus ini
3
Berdasarkan uraian data di atas maka peneliti tertarik untuk
1.4 Tujuan
Kabupaten Malang.
4
3. Melakukan perencanaan keperawatan Lansia pada klien
Kabupaten Malang.
Kabupaten Malang.
5
1.4.4 Bagi Puskesmas
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
2015).
2.1.2 Etiologi
7
3. Stress karena lingkungan
Aspiani, 2015)
8
2.1.4 Manifiestasi klinis
pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada
dipkus optikus).
1. Sakit kepala
9
4. Berdebar atau detak jantung terasa cepat
5. Telinga berdenging
glomerulus
tekanan kapiler
pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara
2015).
2.1.5 Klasifikasi
berikut.
10
No Kriteria Sistolik Diastolik
3 Hipertensi
termasuk dalam satu kriteria maka ia termasuk dalam kriteria yang lebih
1. Hipertensi primer
esensial.
11
Hipertensi primer diperkirakan disebabkan oleh faktor berikut ini.
1. Faktor keturunan
2. Ciri perseorangan
dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
3. Kebiasaan hidup
epinefrin).
2. Hipertensi sekunder
12
natrium. Apabila dapat dilakukan perbaikan pada stenosis, atau
normal.
kontrasepsi sekunder.
hipertensi kronik.
13
Pada preeklampsia, tekanan darah tinggi disertai dengan
Aspiani, 2015).
2.1.6 Patofisiologi
sistem saraf simpatis ke ganglia simaptis. Pada titik ini, neuron pre-
14
dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun
mencetuskan hipertensi.
2.1.7 Penatalaksanaan
15
tidak berefek pada progresifitas lesi tersebut. Oleh karena itu,
1. Terapi Farmakologis
2. Tindakan Pencegahan
hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita
16
hipertensi pada orang-orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan
dirasakan. Batasi sampai dengan kurang dari 5 gram (1 sendok teh) per
e. Berhenti merokok
17
aliran darah dapat merusak jaringan endotel pembuluh darah arteri yang
gelas per hari Wanita : Tidak lebih dari 1 gelas per hari
3. Tindakan operatif
18
1. Reseksi segmental arteri renalis dengan reanastomosis.
4. Autograf
5. Enarterektomi
yang rumit.
menimbulkan restenosis).
atherosklerosis.
stenosis pendek.
19
(3). Pada stenosis komplit di dalam arteri renalis daripada lesi yang
tergantung pada orang lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan
juga dikatakan merawat diri sendiri atau merawat diri dan dapat
2010)
1) Usia (umur)
20
periodenya lebih singkat. Bagi mereka yang berusia 85 tahun
2) Imobilisasi
berikut :
21
1) ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar
juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air
1) Indeks Katz
22
evaluasi fungsi mandiri atau bergantung dari klien dalam hal 1)
Skore Kriteria
C Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
D
tambahan.
Lain – Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
Keterangan:
aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak melakukan suatu fungsi
23
(1) Mandi
sepenuhnya.
masuk dan keluar dari bak mandsi, serta tidak mandi sendiri.
(2) Berpakaian
sebagian.
menggunakan pispot.
(4) Berpindah
Tergantung: bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
(5) Kontinen
24
Tergantung: Inkontinensia parsial atau lokal; penggunaan kateter,
(6) Makan
sendiri.
(NGT).
25
2) Menurut WHO usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria berikut
(elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90
(fase inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah 40-
yaitu young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan very old (
dan psikologis.
1) Perubahan fisik
26
b) Kardiovaskular : katub jantung menebal dan kaku,
meningkat
sclerosis.
27
tubulus menurun sehingga kemampuan menonsentrasi urin
ikut menurun.
mengalami kekakuan.
katarak
28
q) Pencapaian : sains, filosofi, seni dan music sangat
mempengaruhi.
2) Perubahan social
parent
uang
bagi lansia
29
l) Pendidikan : berkaitan dengan pengetesan buta aksara dan
manusia
3) Perubahan psikologis
2008).
2.4.1 Pengkajian
1) Biodata (Hal -hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara
registrasi)
2) Riwayat sosial
3) Riwayat Kesehatan :
30
Pada pengkajian ini biasanya ditemukan data lansia
psikisnya.
d) Kekuatan fisik
aktivitas
4) Aspek Psikis
31
b) Sikap terhadap proses menua
lansia.
f) Aspek spiritual
5) Genogram
32
keterangan manakah simbol pria, wanita, keterangan tinggal
6) Aktifitas/istirahat
takipnea)
8) Pola Eliminasi
9) Pola Latihan-Aktivitas
33
10) Pola Istirahat-Tidur
mengeluh letih.
pernapasan
34
(7) Sistem pernafasan : Pasien menggunakan pernafasan
aktifitas lebih.
seksual berkurang
otot.
pendengaran.
2.4.2 Diagnosa
kemandirian beraktifitas.
35
2.4.3 Intervensi
Tujuan :
Kriteria Hasil
No. Indikator 1 2 3 4 5
4. Kecepatan berjalan
5. Jarak berjalan
aktifitas spesifik
sosial.
36
4. Bantu dengan aktifitas fisik secara teratur (misalnya, ambulasi,
kebutuhan
2.4.4 Implementasi
masyarakat.
2.4.5 Evaluasi
37
2.5 Kerangka Konsep
Dampak :
Hipertensi
Aktifitas fisik secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah.
Meningkatnya tekanan
darah (afterload )
Kriteria Kemandirian :
A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB
Fatique (kelelahan) atau BAK), berpindah, ke kamar kecil mandi
dan berpakaian.
B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari
Kemandirian ADL fungsi tersebut.
(Intoleransi Aktifitas ) C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan
satu fungsi tambahan.
D : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan.
E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
1. Pengkajian berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi
2. Diagnosa tambahan.
3. Intervensi F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
4. Implementasi berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu
5. Evaluasi fungsi tambahan.
G : Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
: Mempengaruhi
38
2.5.1 Penjelasan Kerangka Konsep :
yanh sudah lanjut dan makanan yang diperoleh oleh pasien, oleh karena itu pasien
yang mengalami kemandirian (ADL) kasus ini dapat diatasi dengan diberikanya
39
BAB III
METODE PENELITIAN
2008).
berbagai sumber informasi. Studi kasus dibatasi oleh tempat dan waktu,
(Activity Daily Living). Batasan istilah disusun secara naratif dan apabila
40
3.3 Partisipan
Kabupaten Malang.
oktober 2018 untuk klien 1 Ny. A dan untuk klien 2 Ny. B mulai
1. Persiapan
41
2. Pelaksanaan
1) Anamnesa
2) Wawancara
42
3) Observasi
4) Dokumentasi
a. Akurat
b. Berpikir Kritis
(Deswani, 2016).
43
tinggi. Disamping integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrumen
sumber data utama yaitu klien, perawat, dan keluarga klien yang
3.7.4 Kesimpulan
44
perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode
pasien.
data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. (Hidayat, 2012)
45
DAFTAR PUS TAKA
Maryam, S. Dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Lansia, jakarta: Agro Media
Pustaka
Maryam, R. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Mary Baradero, S. M. (2008). Klien Gangguan Kardiovaskular , 49-56.
46
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pendekatan Praktis,
Edisi 3. Jakarta Salemba Medika
Ns. Reny Aspiani, S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC , 211-229.
Siti Maryam, Dkk. 2008 Mengenal Usi Lanjut dan Perawatannya, Jakarta
Salemba Medika
Wakhid, Abdul, dkk. 2018. Kemandirian Lansia Penderita Hipertensi Dalam
Pemenuhan Aktivitas Sehari-Hari. 2018Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kendal . Jurnal Keperawatan Volume 10 No.2, Hal 102-105,September
47
48