OLEH:
AHMAT TRI ATMOKO
NIM. 15.004
OLEH:
AHMAT TRI ATMOKO
NIM. 15.004
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ahmat Tri Atmoko
Tempat/tanggal lahir : Pasuruan, 7 Juli 1995
NIM : 15.004
Alamat : Jalan SMPN 1 Bantaran No 132 Desa Tempuran
Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo
Menyatakan dan bersumpah bahwa Studi Kasus ini adalah hasil karya sendiri dan
belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun.
Jika dikemudian hari ternyata saya terbukti melakukan pelanggaran atas
pernyataan dan sumpah tersebut diatas, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik dari almamater.
15.004
iii
MOTTO
iv
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Di Desa Bantur” telah
disetujui untuk Diujikan di Depan Penguji
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
v
LEMBAR PENGESAHAN
Studi Kasus Dengan Judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Di Desa Bantur” Telah
Diujikan Di Depan Tim Penguji.
Tim Penguji
Mengetahui,
Ketua Program StudiKeperawatan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Persepsi
Sensori: Halusinasi Pendengaran Di Desa Bantur”
Dalam penyusunan Studi Kasus ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. dr. Abdurahman M. Kep selaku Ketua STIKes Kepanjen.
2. Ibu Faizatur Rohmi S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ka. Program Studi DIII
Keperawatan dan pembimbing I dalam penulisan proposal studi kasus
yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis.
3. drg. Nuryani Mubayin selaku kepala Puskesmas Bantur.
4. Bapak Suwoko selaku kepala desa Bantur.
5. Ibu Sekarini. S.Kp. S.Psi. selaku pembimbing II dalam penulisan proposal
studi kasus yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada
penulis
6. Soebagijono S.Kep. Ns., M.M.Kes selaku pembimbing lahan dalam
penulisan proposal studi kasus yang telah memberikan bimbingan, arahan
dan saran kepada penulis.
7. Pihak-pihak terkait yang telah memberikan dukungan dan bantuan
sepenuh hati untuk pengerjaan proposal karya tulis ilmiah ini.
vii
Dalam penulisan studi kasus ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan studi kasus ini Semoga studi kasus ini bermanfaat untuk
perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan jiwa.
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................... i
Cover Dalam................................................................................... ii
Lembar Pernyataan....................................................................... iii
Motto............................................................................................... iv
Lembar Persetujuan...................................................................... v
Lembar Pengesahan....................................................................... vi
Kata Pengantar............................................................................... vii
Daftar Isi......................................................................................... ix
Daftar Tabel.................................................................................... xi
Daftar Bagan................................................................................... xii
Daftar Lampiran............................................................................ xiii
Daftar Arti Singkatan.................................................................... xiv
Abstrak............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah......................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah...................................................................... 4
1.4 Tujuan ........................................................................................
1.4.1 Tujuan Umum.................................................................. 5
1.4.2 Tujuan Khusus.................................................................. 5
1.5 Manfaat......................................................................................
1.5.1 Manfaat Teoritis............................................................... 6
1.5.2 Manfaat Praktis................................................................ 6
ix
2.3 Konsep Keperawatan Kesehatan Jiwa........................................ 27
2.3.1 Prinsip Keperawatan Jiwa Komunitas............................. 27
2.3.2 Peran dan Fungsi Perawat (CMHN)................................ 28
2.4 Konsep Asuhan Keperawatan..................................................... 31
2.4.1 Pengkajian........................................................................ 31
2.4.2 Diagnosa Keperawatan..................................................... 32
2.4.3 Perencanaan Keperawatan............................................... 32
2.4.4 Tindakan Keperawatan..................................................... 35
2.4.5 Evaluasi Keperawatan...................................................... 52
2.7 Kerangka Konsep….................................................................. 54
2.7.1 Kerangka Konsep............................................................. 54
2.7.2 Penjelasan Kerangka Konsep........................................... 55
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis-Jenis Halusinasi....................................................... 19
Tabel 2.2 Fase-Fase Halusinasi........................................................ 20
Tabel 2.3 Gejala-Gejala Pemicu Halusinasi..................................... 24
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Skema Gangguan JIwa.................................................... 12
Bagan 2.2 Rentang Respon Halusinasi............................................ 17
Bagan 2.3 Pohon Masalah Halusinasi.............................................. 18
Bagan 2.4 Kerangka Konsep Studi Kasus........................................ 54
Bagan 3.1 Kerangka Kerja Studi Kasus........................................... 63
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Survey dari Bakesbangpol Kab. Malang...... 162
Lampiran 2 Surat Ijin Survey dari Dinkes Kab. Malang.................. 163
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian dari Bakesbangpol Kab. Malang.. 164
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian dari Dinkes Kab Malang.............. 165
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari Puskesmas Bantur................. 166
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian............. 167
Lampiran 7 Lembar Konsultasi ....................................................... 168
Lampiran 8 Lembar Revisi Seminar Proposal................................. 173
Lampiran 9 Lembar Revisi Seminar KTI......................................... 176
Lampiran 10 Surat Keterangan Perbaikan Ujian Proposal............... 179
Lampiran 11 Surat Keterangan Perbaikan Ujian KTI...................... 180
Lampiran 12 Dokumentasi Kunjungan............................................ 181
Lampiran 13 Absensi Kunjungan..................................................... 183
xiii
DAFTAR ARTI SINGKATAN
CMHN : Community Mental Healthy Nursing
ECT : Electro Convulsive Terapi
M. Kes : Magister Kesehatan
M. Kep : Magister Keperawatan
NANDA : North American Nursing Diagnosis Association
NIC : Nursing Interventions Classification
NOC : Nursing Outcomes Classification
PPDGJ : Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
S. Kep. Ns : Sarjana Keperawatan Ners
S.Kp : Sarjana Keperawatan
STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
TAK : Terapi Aktivitas Kelompok
WHO : World Health Organization
WOD : Wawancara Observasi Dokumentasi.
xiv
ABSTRAK
Oleh
Ahmat Tri Atmoko
xv
ABSTRACT
By
Ahmat Tri Atmoko
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
hari, sulit mempercayai orang lain dan asik dengan stimulus internal yang
keadaan nyata dan keadaan tidak nyata, menarik diri dari orang lain dan
mudah tersinggung serta mudah marah. Oleh karena itu klien dengan
sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Sedangkan Jawa
Berdasarkan data jumlah penduduk Jawa Timur yaitu 38.005.413 jiwa, maka
dapat disimpulkan bahwa penderita gangguan jiwa berat di Jawa Timur
1
2
Dari survey awal di Puskemas Bantur, pada bulan Oktober 2017 di Desa
Diri sejumlah 1 orang (2,2%), Isolasi Sosial sejumlah 9 orang (19,7%) dan
dan 1 orang dengan gangguan jiwa (2,2%) di RT 41. Pada pasien dengan
Bantur, 2017)
Halusinasi merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa, pasien dengan
kebisingan yang kurang jelas ataupun yang jelas, di mana terkadang suara-
suara tersebut seperti mengajak berbicara klien dan kadang memerintah klien
untuk melakukan sesuatu. Klien dengan halusinasi sering kali tidak produktif
di masyarakat, melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain
3
berupa tindakan kekerasan, mencuri, malas dan pemakaian zat aditif (Yusuf,
dan kesalahan pola asuh. Sedangkan faktor presipitasi dapat berupa gangguan
menarik diri dan pada akhirnya pasien mengalami perubahan persepsi sensori
menciderai diri, orang lain dan lingkungan selain itu menyebabkan perubahan
perilaku seperti agresi, bunuh diri dan menarik diri dari lingkugan, hal ini
dilakukan adalah mengkaji isi halusinasi, waktu, frekuensi, situasi, dan respon
keberhasilan tindakan yang telah dilakukan dengan tolak ukur, pasien mampu
mengikuti program pengobatan secara optimal. Selain itu keluarga juga dapat
terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah sakit maupun di rumah dan
menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien (Keliat, dkk 2012; Yosef
Desa Bantur.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan Gangguan
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan
Bantur.
2) Melakukan diagnosis keperawatan pada klien yang mengalami
Bantur.
3) Melakukan perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami
Bantur.
4) Melakukan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami
Bantur.
5) Melakukan evaluasi pada klien yang mengalami Gangguan
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Sebagai pengembangan ilmu keperawatan atau sebagai data dasar
Desa Bantur.
1.5.2 Manfaat Praktis
1.5.2.1 Bagi Pasien
Hasil penelitian ini, dapat membantu pasien untuk mengerti
desa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Gangguan Jiwa
2.1.1 Definisi
Gangguan jiwa menurut PPDGJ III adalah sindrom pola perilaku
dan gangguan itu tidak hanya terletak di dalam hubungan antara orang
persepsi, serta adanya afek yang tidak wajar atau tumpul (Maslim,
2002).
2.1.2 Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
Menurut Yusuf & Sutini, (2016), tanda dan gejala gangguan jiwa
7
8
dalam suatu proses kognitif yang timbul dari luar akibat suatu
4. Gangguan asosiasi
Asosiasi adalah proses mental yang dengannya suatu perasaan,
berkaitan dengannya.
5. Gangguan pertimbangan
Pertimbangan (penilaian) adalah suatu proses mental untuk
komponen fisiologis.
10. Gangguan psikomotor
Psikomotor adalah gerakan tubuh yang dipengaruhi oleh keadaan
jiwa
10
faktor yaitu :
1. Faktor somatik (somatogenik), yakni akibat gangguan pada
perinatal.
2. Faktor psikologik (psikogenik), yang terkait dengan interaksi ibu
yang berlebihan.
3. Faktor sosial budaya, yang meliputi faktor kestabilan keluarga,
keagamaan.
Fase Prodomal
Fase Aktif
Fase Residual
Gangguan Jiwa
13
sebagai sesuatu yang asing dan tidak dapat diterima oleh individu.
2. Uji realitas lengkap.
3. Perilaku tidak mengganggu norma sosial (walaupun fungsi
jiwa.
14
salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan
terjadi. Suatu pencerapan panca indera tanpa ada ransangan dari luar.
2.2.2 Dimensi Halusinasi
Menurut Stuart dan Laraia (2005) dalam dalam Muhith, (2015)
dimensi.
1) Dimensi Fisik, manusia dibangun oleh sistem indra untuk
itu terjadi. Isi dari halusinasi dapat berupa perintah memaksa dan
ketakutan tersebut
3) Dimensi Intelektual dalam dimensi intelektual ini menerangkan
berada dalam rentang respon neurobiology (Stuart & Laraia, 2005). ini
ini
Respon Adaptif Respon Mal Adaptif
berikut :
Resiko Perilaku Kekerasan
PSIKOTIK RINGAN
Fase III Controling 1. Klien berhenti 1. Kemauan yang
Ansietas berat melakukan perlawanan dikendalikan
Pengalaman sensori jadi terhadap halusinasi dan halusinasi akan
berkuasa menyerah pada lebih diikuti
halusinasi tersebut 2. Kesukaran
2. Isi halusinasi menjadi berhubungan
menarik dengan orang lain
3. Klien mungkin 3. Rentang perhatian
mengalami pengalaman hanya beberapa
kesepian jika sensori detik atau menit
halusinasi berhenti 4. Adanya tanda-tanda
fisik ansietas berat:
berkeringat, tremor,
dan tidak mampu
mematuhi perintah
19
5. Isi halusinasi
menjadi atraktif
6. Perintah halusinasi
ditaati
7. Tidak mampu
mengikuti perintah
dari perawat, tremor
dan berkeringat
PSIKOTIK
Fase IV Conquering 1. Pengalaman sensori 1. Perilaku eror akibat
Panik menjadi mengancam panik
Umunnya menjadi jika klien mengikuti 2. Potensi kuat suicide
melebur dalam perintah halusinasinya atau homicide
halusinasinya 2. Halusinasi berakhir dari 3. Aktivitas fisik
beberapa jam atau hari merefleksikan isi
jika tidak ada intervensi halusinasi seperti
terapeutik perilaku kekerasan,
agitasi, menarik diri
dan katatonik
4. Tidak mampu
merespon perintah
yang kompleks
5. Tidak mampu
merespon lebih dari
satu orang
6. Agitasi atau kataton
PSIKOTIK BERAT
Menurut Stuar & Laraia (2005) dalam Muhith (2015) faktornya antara
lain :
1. Faktor Predisposisi, adalah faktor resiko yang mempengaruhi jenis
Dimetytranferase (DMP)
f) Teori virus, paparan virus influenza pada trismester ke-3
otak.
b) Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu
7. Kurangnya latihan
8. Hambatan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan.
LINGKUNGAN 1. Lingkungan yang memusuhi, krisis
2. Masalah di rumah tangga
3. Kehilangan kebebasan hidup
4. Perubahan kebiasaan hidup, pola aktifitas
sehari-hari
5. Kesukaran dalam hubungan dengan orang lain
6. Isolasi sosial
7. Kurangnya dukungan sosial
8. Tekanan kerja
9. Kurangnya alat transportasi
10. Ketidakmampuan dalam mendapatkan
pekerjaan.
meliputi :
1. Regresi : menjadi malas beraktvitas sehari-hari
2. Proyeksi : mencoba menjelaskan gangguan persepsi dengan
benda
3. Menarik diri : sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan
stimulus internal
4. Keluarga mengingkari masalah yang dialami klien.
2.2.9 Validasi Informasi Tentang Halusinai
Validasi informasi tentang halusinasi yang diperlukan meliputi:
1. Isi halusinasi yang dialami oleh klien. Ini dapat dikaji dengan
halusinasi.
3. Situasi pencetus halusinasi. Perawat perlu mengidentifikasi situasi
alami sebelum halusinasi ini muncul. Selain itu perawat juga bisa
mg.
2. Terapi kejang listrik/Electro CompulsiveTherapy(ECT)
3. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
2.3 Konsep Keperawatan Kesehatan Jiwa
25
dan paripurna yang berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentan
pemulihan.
2. Pelayanan keperawatan holistik adalah pelayanan menyeluruh pada
bersumber masyarakat.
2.3.2 Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa Komunitas
Menurut kelliat (2016), perawat kesehatan jiwa komunitas dan
masalah pasien.
3. Coordinator (coordinator). Melakukan koordinasi dalam kegiatan :
a. Penemuan kasus. Perawat CMHN menemukan kasus dengan
Puskesmas.
b. Rujukan. Perawat CMHN yang bertugass di masyarakat dapat
pelayanan.
.
28
meliputi :
30
pasien.
b) Bercakap-cakap dengan orang lain.
Untuk mengontrol halusinasi dapat juga dengan becakap-
mengatasi halusinasi
2) Mendiskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh
pasien
3) Melatih pasien melakukan aktivitas
4) Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan
positif.
d) Menggunakan obat secara teratur.
Untuk mampu mengontrol halusinasi paien juga harus
benar dosis)
2.4.3.3 Tujuan perencanaan tindakan keperawatan untuk keluarga meliputi
1) Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah
pasien
32
pasien.
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi,
halusinasi.
3) Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan
pasien.
4) Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang
yaitu :
a) Menghardik halusinasi.
Upaya mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara
meliputi :
1) Menjelaskan cara menghardik halusinasi
2) Memperagakan cara menghardik
3) Meminta pasien memperagakan ulang
4) Memantau penerapan cara ini, menguatkan perilaku
pasien.
b) Bercakap-cakap dengan orang lain.
Untuk mengontrol halusinasi dapat juga dengan becakap-
mengatasi halusinasi
2) Mendiskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh
pasien
3) Melatih pasien melakukan aktivitas
4) Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan
positif.
d) Menggunakan obat secara teratur.
Untuk mampu mengontrol halusinasi paien juga harus
benar dosis).
Orientasi:
saat ini?”
suara yang selama ini bapak dengar tetapi yang tidak tampak
Kerja:
dengan teratur.”
menghardik.”
Terminasi:
Orientasi:
Kerja:
yang tadi saya lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
Terminasi:
mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu
38
Orientasi
Bagus! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara ketiga
Baiklah.”
Kerja:
“Apa saja yang bisa bapak lakukan? Apa saja kegiatan yang
muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi
Terminasi:
Sampai jumpa.”
Orientasi:
Kerja:
Terminasi:
merawat pasien.
2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian
pasien halusinasi.
3) Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
Kerja:
lakukan?”
43
melakukannya.!”
44
dengan obat ini, saya juga melatih d untuk minum obat secara
saya ajarkan.”bagus,pak/bu”
45
Terminasi:
bapak/ibu?”
halusinasi? Bagus!”
“Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan
keluarga bapak/ibuk”
Kerja:
“Selamat pagi bapak, keluarga bapak sangat ingin membantu
dengan keluarga)
Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mempraktikkan cara
halusinasi.”
“Bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi untuk
Orientasi:
“Selamat pagi pak/bu, karena program kunjungan saya sudah
ruang tamu!”
“Berapa lama bapak/ibu ada waktu? Bagaimana kalau 30
menit?”
Kerja:
“Ini jadwal kegiatan keluarga bapak/ibu yang telah disusun.
minum obatnya.”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku
Terminasi:
jumpa!”
49
asuhan keperawatan.
Kemampuan pasien :
1) Pasien mampu mengenal jenis halusinasi.
2) Pasien mampu mengenal isi halusinasi.
3) Pasien mampu mengenal waktu halusinasi.
4) Pasien mampu mengenal frekuensi halusinasi
5) Pasien mampu mengenal situasi yang menimbulkan halusinasi
6) Pasien mampu menejelaskan respon terhadap halusinasi
7) Pasien mampu menghardik halusinasi
8) Pasien mampu bercakap-cakap jika terjadi halusinasi.
9) Pasien mampu membuat jadwal kegiatan harian.
10) Pasien mampu melakukan kegiatan harian sesuai jadwal.
11) Pasien mampu mengunakan obat secara teratur.
Kemampuan keluarga :
1) Keluarga mampu menyebutkan pengertian halusinasi.
2) Keluarga mampu menyebutkan jenis halusinasi yang dialalami
paien.
3) Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejalan halusinasi
pasien.
4) Keluarga mampu memperagakan latihan cara memutus halusinasi
pasien.
5) Keluarga mampu mengajak pasien bercakap-cakap saat tiba waktu
pasien berhalusinasi.
6) Keluarga mampu memantau aktivitas sehari-hari pasien sesuai
jadwal
7) Keluarga mampu memantau dan memenuhi obat untuk pasien.
8) Keluarga mampu menyebutkan sumber-sumber pelayanan
stres yang kurang, dan sumber koping individu. Selanjutnya pasien akan
mandiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang pendekatan yang digunakan dalam menyelenggarakan
studi kasus
3.1 Rancangan Penelitian
Desain yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, yaitu salah satu jenis
mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian. Dalam studi
informasi tentang status kesehatan klien secara sistematis dan terus menerus.
masalah dan komplikasi yang baru timbul. Data dapat dikumpulkan dari
berbagai sumber.
1. Pengumpulan data
a. Persiapan
Meminta surat pengantar dari STIKes Kepanjen untuk diberikan
56
53
penelitian.
b. Pelaksanaan
Setelah semua surat perijinan selesai, dilanjutkan dengan menentukan
mengunakan triagulasi data dari tiga sumber utama : keluarga, klien dan
yang diperoleh peneliti dari sudut pandang yang berbeda dengan cara sebanak
data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan
disediakan.
2. Mereduksi Data
55
keperawatan.
3. Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan,
maupun teks naratif. Data yang telah didapatkan dan diagnosa yang telah
keperawatan.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan
perhatia.
2. Autonomy
Autonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk memilih yang
professional yang ada. Dalam hal ini perawat memberikan hak otonomi
memberikan tindaka sesuai SOP dan tidak boleh lalai secara sengaja.
4. Honesty
Honesty adalah kewajiban perawat untuk menyatakan suatu
kerahasiaannya.
6. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
7. Anonimity
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
pendengaran.
Penyusunan Proposal.
Penentuan Sampel
Pasien dengan gangguan persepsi halusinasi pendengaran di Desa Bantur sebannyak 2
orang
Pemberian Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Jenis, Isi, Waktu, Frekuensi, Situasi, Respon terhadap Halusinasi.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
Intervensi Keperawatan
Ajari klien dan keluarga menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang lain,
melakukan aktivitas terjadwal dan konsumsi obat teratur.
Implementasi Keperwatan
Mengajari klien dan keluarga menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang lain,
melakukan aktivitas terjadwal dan konsumsi obat teratur.
Evaluasi Keperawatan
Klien mampu berkatiftas secara mandiri dan keluarga mampu merawat klien dengan
benar
Pembahasan
64
65
4.1.2 Pengkajian
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DIRAWAT / Jam :
I. IDENTITAS KLIEN
”Klien dituduh selingkuh oleh mantan suaminya, dan anak yang dikandung
Bila ya
jelaskan____________________________________________________
2. Pengobatan sebelumnya
√ ya tidak
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
keluarga
5 Tindakan kriminal - - -
Jelaskan : klien pernah ditolak oleh suaminya karena dituduh selingkuh.
Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio,
ya √ tidak
Diagnosa Keperawatan:__________________________________________
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
biasanya
Jelaskan : Saat klien ditemui klien berpakaian tidak rapi dan tidak memakai
pakaian dalam
2. Kesadaran
Kualitatif
sebutkan______________________________
68
hipnosa disosiasi:
sebutkan____________________________________
3. Disorientasi
Jelaskan : Saat klien diberi pertanyaan tentang jam dan hari tidak
Kelambatan:
katatonik
Peningkatan:
5. Afek/ Emosi
panik
aktifitas klien juga terbatas karena kekakuan badan yang diderita, klien
6. Persepsi
derealisasi
Macam Halusinasi
sebutkan...................
bicara sendiri dan menangis sendiri, seperti diajak bicara oleh orang-
orang yang sudah meninggal, klien juga merasa ada yang memanggil-
nenek moyangnya.
7. Proses Pikir
Arus Pikir
lain2 sebutkan..
Isi Pikir
sebutkan.........................
kejaran dosa
Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
√ autistik dereistik
71
8. Memori
sebutkan.........................
dibantu.
Jelaskan : Klien tidak mengakui sakit yang dia alami dan mengaku
sehat jiwa.
VI. FISIK
1. Keadaan umum
P: 20 x/ menit
turun naik
5. Pemeriksaan fisik:
Pasien tampak berjalan dengan pelan serta terjadi kekakuan pada kaki ke 2
namun setelah sakit, dan diberi obat oleh dokter, kekakuan yang diderita
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Klien merasa tidak puas dengan tubuh tubuh yang
dimiliki
menyebutkan umurnya.
e. Harga diri : klien merasa malu akan apa yang terjadi pada dirinya
2. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Garis Perkawinan
: Cerai
: Tinggal Serumah
75
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
rumahnya.
c. Kegiatan ibadah
1. Makan
Bantuan tota
76
2. BAB/BAK
Bantuan total
3. Mandi
Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan total
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Belanja Ya √ Tidak
Transportasi Ya √ Tidak
Lain-lain Ya √ Tidak
Jelaskan :
Adatif Maladaptif
Diagnosa Keperawatan :
____________________________________________________________
Lainnya
_____________________________________________________________
Diagnosa medik :
Halusinasi Pendengaran
Terapi medik :
1. Isolasi Sosial
4. Halusinasi Pendengaran.
80
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DIRAWAT / Jam :
I. IDENTITAS KLIEN
Pekerjaan : Serabutan
”klien pernah mengalami trauma kejadian bencana longsor, dan pernah ikut
Bila ya
jelaskan____________________________________________________
2. Pengobatan sebelumnya
ya √ tidak
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
keluarga
5 Tindakan kriminal - - -
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:
82
√ya tidak
Diagnosa Keperawatan:-
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
berpakaian
Diagnosa Keperawatan : -
2. Kesadaran
Kualitatif
sebutkan______________________________
83
hipnosa disosiasi:
sebutkan____________________________________
3. Disorientasi
Jelaskan : Saat klien diberi pertanyaan tentang jam dan hari tidak
Kelambatan:
katatonik
Peningkatan:
5. Afek/ Emosi
panik
6. Persepsi
derealisasi
Macam Halusinasi
sebutkan...................
7. Proses Pikir
Arus Pikir
lain2 sebutkan..
85
pertanyaan.
Isi Pikir
sebutkan.........................
kejaran dosa
Bentuk Pikir
√ realistik nonrealistik
autistik dereistik
8. Memori
sebutkan.........................
86
Jelaskan : Klien tidak mengakui sakit yang dia alami dan mengaku
sehat jiwa.
VI. FISIK
1. Keadaan umum
P: 20 x/ menit
turun naik
5. Pemeriksaan fisik:
mencari rumput. Rambu pasien tampak rampi dengan kulit sawo matang.
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : -
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Klien merasa puas dengan keadaan tubuh yang dimiliki
menyebutkan umurnya.
e. Harga diri : klien merasa malu akan apa yang terjadi pada dirinya
88
2. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Garis Perkawinan
: Cerai
: Tinggal Serumah
89
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
rumahnya.
c. Kegiatan ibadah
1. Makan
Bantuan total
90
2. BAB/BAK
Bantuan total
3. Mandi
Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan total
6. Penggunaan obat :
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Belanja Ya √ Tidak
Transportasi √ Ya Tidak
Lain-lain √ Ya Tidak
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan : -
Adatif Maladaptif
presiptasi
Lainnya
_____________________________________________________________
Diagnosa medik :
Halusinasi Pendengaran
Terapi medik :
2. Halusinasi pendengaran
94
KLIEN 1
DO :
1. Klien jarang keluar rumah
2. Klien sering menyendiri di rumah
3 DS : Saat diajak bicara klien bicaranya lambat dan Gangguan Proses Pikir
tidak menyambung serta kesulitan menjawab dimana
dia sekarang berada.
DO :
1. Klien sering bloking dalam menjawab
pertanyaan
2. Klien kesulitan menjawab dia berada di mana.
DO :
1. Klien tidak berpakaian dengan rapi (tidak
memakai baju dalam).
2. Klien juga tampak masih kurang bersih dan
kuku klien kotor, belum dipotong
95
KLIEN 2
DO :
1. Klien saat diajak bicara terlihat menggumam.
2. Klien saat diajak bicara tidak mau menatap
mata peneliti.
3. Klien saat diajak bicara sering terlihat senyum
sendiri.
2 DS : Saat pengkajian klien bicara hanya saat diberi Harga Diri Rendah
pertanyaan, dan mengaku sudah sehat.
DO :
1. Klien jarang mau menatap mata peneliti.
2. Klien hanya beraktifitas bekerja dan langsung
pulang.
3 DS : Saat diajak bicara klien jawaban klien di luar Gangguan Proses Pikir
konteks pembicaraan.
DO :
1. Klien sering tidak mau jujur akan keadaannya.
2. Klien kesulitan menjawab jam dan tgl berapa
hari ini.
96
Pendengaran
Pendengaran
KLIEN I
KLIEN II
4.1.6 Pelaksanaan
Klien I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientassi
1. Salam Terapeutik
boleh ya ?”
Klien :”hmmmmmm”
2. Kontrak
?”
b. Fase Kerja
sudah meninggal”
Perawat :”Ibu, kalau ibu nanti mendengar suata itu lagi, ibu
dengar”
c. Fase Terminasi
saya?”
sebutkan bu?”
Perawat : ”Bagus bu, kalau suara itu muncul lagi, apa yang
ibu lakukan”
Perawat :”Ibu minggu depan saya akan kesini lagi, hari senin
Klien I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tampak tidak rapi padahal baru selesai mandi, kesulitan berjalan,
kontak mata kurang, tatapan mata kosong, mau berjabat tangan namun
cukup baik.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
datang.
4. Tindakan Keperawatan
halusinasi datang
a. Fase Orientassi
1. Salam Terapeutik
boleh ya ?”
Klien : ”hmmmmmm ”
2. Kontrak
b. Fase Kerja
ada wujudnya ?”
adek saya”
Perawat : ”Ibu ingat ya, kalau suara itu muncul lagi, segera
c. Fase Terminasi
tadi?”
sebutkan bu?”
Perawat : ”Bagus bu, kalau suara itu muncul lagi, apa yang
ibu lakukan”
mas”
107
Perawat :”Ibu minggu depan saya akan kesini lagi, hari senin
Klien I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientassi
1. Salam Terapeutik
2. Kontrak
b. Fase Kerja
ada wujudnya ?”
nantinya?”
Perawat : ”Ibu nanti kalau pagi segera mandi ya, setelah itu
c. Fase Terminasi
Klien I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientassi
1. Salam Terapeutik
2. Kontrak
b. Fase Kerja
dengan saya ?”
ada wujudnya ?”
menetes”.
bagi ibu”
c. Fase Terminasi
Assalamualaikum”
KLIEN I
Jam
Ganggua Senin, - Mengajarkan klien untuk S :
halusinasinya. berbicara
akan halusinasinya.
d. Pandangan
klien kosong
e. Dalam
menghardik halusinasi
klien belum
115
sepenuhnya lancar
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
- P:
- Lanjutkan intervensi SP
KLIEN I
Jam
Ganggua Senin, - Mengajarkan klien S :
O:
a. Klien mau
berjabat tangan
b. Klien
c. Tatapan
kosong
d. Klien dalam
bercakap-cakap
terbata-bata
117
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
- P:
- Lanjutkan intervensi SP
- Berikan intervensi SP 3
118
KLIEN I
pengalihan halusinasi - O:
a. Klien mau
berjabat tangan
b. Klien
c. Klien dalam
bercakap-cakap
terbata-bata
d. Aktifitas
makan-minum, mandi
dan tidur.
119
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
- P:
- Lanjutkan intervensi SP
- Berikan intervensi SP 4
120
KLIEN I
banyak mengeluarkan
air liur.
O:
a. Klien tidak
mengkonsumsi obat.
b. Klien hanya
mandi, makan-minum
dan tidur.
c. Klien
121
menolak
mengkonsumsi obat.
d. Keluarga
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
P:
- Hentikan intervensi
- Pemantauan dilanjutkan
Puskesmas Bantur
4.1.8 Pelaksanaan
122
Klien II
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientassi
4. Salam Terapeutik
boleh ya ?”
5. Kontrak
ya?”
b. Fase Kerja
wujudnya ?”
mas,”
Perawat : ”Kalau suara itu muncul, apa yang ibu rasakan dan
lakukan ?”
suaranya hilang”.
124
mau dengar”
c. Fase Terminasi
saya?”
sebutkan bu?”
Perawat : ”Bagus pak, kalau suara itu muncul lagi, apa yang
ibu lakukan?”
datang”
Klien II
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tampak rapi, komunikasi baik, tenang dan penerimaan pada tamu
baik.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
datang.
4. Tindakan Keperawatan
halusinasi datang.
a. Fase Orientassi
1. Salam Terapeutik
boleh ya ?”
2. Kontrak
b. Fase Kerja
Perawat : ”Jadi pak, kalau suara itu muncul lagi, segera cari
c. Fase Terminasi
tadi?”
lalu kalau ada suara itu muncul lagi, apa yang harus
bapak lakukan ?”
mas”
pak!”
Klien II
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientassi
1. Salam Terapeutik
2. Kontrak
b. Fase Kerja
datang?”
nantinya?”
c. Fase Terminasi
Klien II
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientassi
1. Salam Terapeutik
2. Kontrak
b. Fase Kerja
dengan saya ?”
Puskesmas ya”
c. Fase Terminasi
permanen”
Klien : ”Wassalamualaikum”
137
KLIEN II
Jam
Ganggua Senin, - Mengajarkan klien untuk S :
menghardik halusinasinya
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
- P:
- Lanjutkan intervensi SP
1
138
KLIEN II
Jam
Ganggua Senin, - Mengajarkan klien S :
aran WIB O:
a. Klien
mampu sepenuhnya
menghardik halusinya
b. Klien
mampu bercakap-cakap
halusinasi datang
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
140
P:
- Lanjutkan intervensi SP
- Berikan intervensi SP 3
141
KLIEN I
secara mandiri
b. Komunikasi
klien baik
c. Penampilan
klien rapi
d. Klien tenang
gelisah
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
- P:
142
- Lanjutkan intervensi SP
- Berikan intervensi SP 4
143
KLIEN I
sendiri ke Puskesmas
O:
a. Klien
mampu menunjukann
b. Klien
mampu menjelaskan
penggunaannya.
c. Klien
144
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
P:
- Hentikan intervensi
- Pemantauan dilanjutkan
Puskesmas Bantur
145
EVALUASI
Interaksi I
Klien I Klien II
S: S:
mengenali halusinasinya.
O: O:
tangan tangan
berbicara berkomunikasi
e. Dalam menghardik
lancar A:
- P: - Lanjutkan intervensi SP 1
Interaksi II
Klien I Klien II
S: S:
bata
O: O:
P:
A: - Lanjutkan intervensi SP 2
- P:
- Lanjutkan intervensi SP 2
- Berikan intervensi SP 3
147
Interaksi III
Klien I Klien II
S: S:
dijadwalakan
- O: O:
P:
A: - Lanjutkan intervensi SP 3
P:
- Lanjutkan intervensi SP 3
- Berikan intervensi SP 4
148
Interaksi IV
Klien I Klien II
S: S:
karena keluarga trauma akan efek teratur dan mampu mengambil obat
obat yang lalu membuat klien tidak sendiri ke Puskesmas ketika obat
O: O:
dari obat.
A:
P: - Hentikan intervensi
149
Bantur
150
4.2 PEMBAHASAN
Pada bab ini, membahas tentang kesenjangan antara teori, fakta
dan opini kasus yang sudah dikelola yaitu Ny L berumur 35 tahun berjenis
suara, pergerakan mata yang cepat. Hal ini sesuai dengan teori dari
pergerakan mata yang cepat dan respon verbal yang lambat. Dari
intensif.
152
semua ini terlaksana perlu peran aktif dari klien dan keluarga.
4.2.4 Implementasi
Implementasi pada klien merupakan proses pengelolaan
secara teratur.
Implementasi yang diberikan terdiri mengajari klien
muncul namun dengan kemampuan ini klien tidak akan larut untuk
4.2.5 Evaluasi
Tindakan yang telah dilakukan segera dievaluasi agar dapat
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengkajian
5.1.5 Evaluasi
mau minum obat secara teratur, maka implementasi yang sudah diberikan
158
159
5.2 Saran
diantaranya :
menjaga kondisinya agar derajat kesehatan yang yang sudah dicapai bisa
keperluan klien agar tetap stabil dan derajat kesehatan klien meningkat.
160
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
2013. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas Kesehatan Jiwa Tahun 2013.
Dilihat 23 Oktober 2017. <www.litbang.depkes.go.id.>.
Puskesmas Bantur. 2017. Hasil Pemetaan Orang Dengan Gangguan Jiwa dan
Dengan Masalah Kejiwaan di Desa Bantur. Tidak Dipublikasikan. 6
November 2017.
161
Yosef, I & Sutini, T. 2016. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Aditama.
Yusuf. Dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
DOKUMENTASI KLIEN I
181
DOKUMENTASI KLIEN II
182
183