Anda di halaman 1dari 129

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN SEHAT PADA

ANAK SD DENGAN SIKAP MEMILIH JAJAN DI SEKOLAH

(Suatu studi pada Siswa dan Siswi SD Kelas VI di SD Negeri 02 Gampingan

Kecamatan Pagak Kabupaten Malang)

Oleh:

Maula Rendy Anggara

NIM 13.20.022

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

MALANG

2017

i
ii
iii
SURAT PERNYATAAN
SKRIPSI BUKAN JIPLAKAN

Sebagai bentuk pertanggung jawaban saya sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi


Ilmu Kesehatan Kepanjen Kabupaten Malang dalam rangka penyusunan Skripsi
dengan ini menyatakan bahwa saya:

Nama : Maula Rendy Anggara


NIM : 13.20.022
Judul : Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat Pada Anak SD
Dengan Sikap Memilih Jajan Di Sekolah

Menyatakan bahwa Skripsi sebagaimana judul tersebut diatas adalah betul-betul


bukan Skripsi jiplakan milik orang lain. Dengan demikian bila nanti ada yang
membuktikan secara syah adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi
gugur dan wajib membuat kembali dengan judul baru dan bila diketahui setelah
saya lulus sebagaimana UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi siap
dicabut gelar atau ijazahnya.

Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan agar dapat
dipergunakan sebagimana mestinya.

Yang membuat pernyataan

Maula Rendy Anggara


NIM 13.20.022

iv
CURICULUM VITAE

Nama : Maula Rendy Anggara

NIM : 13.20.022

Program Studi : Sarjana Keperawatan

Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 29 Agustus 1993

Agama : Islam

Alamat : Jl.Raya Dempok No.21 RT 11 RW 02 Gampingan

Kecamatan Pagak Kabupaten Malang

Email : maula_rendy46@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

Tahun 2007: Lulus SD NU Kepanjen

Tahun 2010: Lulus SMP Negeri 1 Kepanjen

Tahun 2013: Lulus SMA Negeri 1 Sumberpucung

Tahun 2013: Terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen Kabupaten Malang

v
MOTTO

Tidak ada kesuksesan tanpa adanya kerja keras

Disiplin dan tanggung jawab adalah kunci dari sebuah


keberhasilan

Terus berusaha untuk menggapai apa yang kita inginkan

Jika gagal, BANGKITLAH! dan jangan putus asa

“Keep trying and never give up”

Bukan tentang hasil akhir,

Tetapi bagaimana proses kita dalam meraih sebuah


keberhasilan

( Maula Rendy Anggara )

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdullillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

segala rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat

pada Anak SD dengan Sikap Memilih Jajan di Sekolah (Suatu studi di SD

Negeri 02 Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang)” sebagai salah

satu persyaratan Akademis dalam mengikuti Ujian Akhir Program Studi.

Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari segala

saran, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1) Bapak Dr. H.Abdurrachman, M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kabupaten Malang yang telah memberikan sarana dan

prasarana bagi penulis dalam menyusun tugas akhir skripsi.

2) Bapak Tri Nurhudi Sasono, M.Kep selaku Kepala Prodi S1

Keperawatan yang telah memberikan segala bantuan fasilitas.

3) Bapak Dr. H.Abdurrachman, M. Kes selaku pembimbing I yang telah

banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan dalam

penyusunan tugas akhir skripsi.

4) Bapak Dani Prayoga, S.Kp selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan dalam penyusunan

tugas akhir skripsi.

5) Staf perpustakaan STIKes Kepanjen yang telah memberikan bantuan

literatur.

vii
6) Bapak, Ibu serta anggota keluarga lainnya yang telah memberikan

dukungan moral maupun material, selalu menemani disetiap waktu dan

selalu mendoakan penulis dalam penyelesaian tugas akhir skripsi.

7) Rekan - rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan tugas akhir skripsi.

8) Kepala Sekolah SD Negeri 02 Gampingan Kecamatan Pagak

Kabupaten Malang yang telah membantu dan memberi izin untuk

dilakukannya penelitian di tempat tersebut.

9) Bapak dan ibu dosen Program Studi S1 Keperawatan yang turut

memberikan bekal ilmu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi penelitian ini terdapat

kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan dan kemampuan penulis dalam

menyusun skripsi penelitian ini lebih lanjut. Untuk itu, penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dalam rangka perbaikan yang akan datang.

Semoga skripsi penelitian ini bermanfaat dan memberi nilai tambah bagi para

pembaca.

Kepanjen, 15 Juni 2017

Maula Rendy Anggara

13.20.022

viii
ABSTRAK

Anggara, Maula Rendy. 2017. Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan


Sehat pada Anak SD dengan Sikap Memilih Jajan di
Sekolah. Pembimbing (I) dr. H.Abdurrachman, M.Kes.
Pembimbing (II) Dani Prayoga, S.Kp

Makanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan mengancam
kesehatan anak. Sebanyak 45% jajanan anak sekolah dasar mengandung bahan
kimia berbahaya dan sebagian besar menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan gizi
anak sekolah dasar masih kurang. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara pengetahuan tentang makanan sehat pada anak SD dengan sikap
memilih jajan di sekolah.
Desain penelitian menggunakan observasional dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah sampel sebanyak 31 responden dengan menggunakan metode
sampling berupa total sampling. Metode pengumpulan data mengunakan
kuisioner. Analisa data menggunakan uji korelasi Spearman Rank dengan taraf
signifikansi ρ <0,05.
Hasil penelitian didapatkan ρ 0,000 lebih kecil dari ρ <0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan makanan sehat dengan
sikap memilih jajan.
Diharapkan pada pihak sekolah agar dapat memantau makanan yang dijual di
kantin sekolah dan penjual makanan di lingkungan sekolah.

Kata kunci: Pengetahuan, sikap, makanan sehat, memilih jajan, anak SD

ix
ABSTRACT

Anggara, Maula Rendy. 2017. Knowledge Relationship of Healthy Foods in


Elementary Children with Picking At School Choices. Supervisor
(I) dr. H.Abdurrachman, M.Kes. Advisor (II) Dani Prayoga, S.Kp

Foods that are less well qualified for health and nutrition will threaten the
health of children. As many as 45% of primary school children's hawks contain
hazardous chemicals and most indicate that the level of nutritional knowledge of
primary school children is lacking. This assessment aims to determine the
relationship between knowledge about healthy food in elementary school children
with the attitude of choosing a snack at school.

The study design using observational with cross sectional approach. The
total sample of 31 respondents using sampling methods such as total sampling.
Methods of data collection using questionnaires. Data were analyzed using
Spearman Rank correlation test with significance level ρ <0.05.

The results obtained ρ 0,000 smaller than ρ <0.05, it can be concluded that
there is a relationship between the knowledge of healthy food with the attitude of
choosing a snack.

It is hoped that schools can monitor the food sold in the school canteen and
food vendors in the school.

Keywords: Knowledge, attitude, healthy food, choosing snack, elementary


school children

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN MENGIKUTI UJIAN SKRIPSI .................... ii
HALAMAN PENGESAHAN MENGIKUTI UJIAN SKRIPSI ..................... iii
SURAT PERNYATAAN SKRIPSI BUKAN JIPLAKAN ............................ iv
CURICULUM VITAE .................................................................................... v
MOTTO............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

1.4.1 Bagi Sekolah ......................................................................... 5

1.4.2 Bagi Responden .................................................................... 6

1.4.3 Bagi Peneliti .......................................................................... 6

1.5 Batasan Penelitian .......................................................................... 6

xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Hubungan Pengetahuan .................................................... 7

2.1.1 Definisi Pengetahuan ............................................................ 7

2.1.2 Tingkat Pengetahuan. ............................................................ 7

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................. 9

2.1.4 Pengukuran Pengetahuan ...................................................... 11

2.2 Konsep Makanan Sehat ................................................................. 12

2.2.1 Definisi Makanan Sehat ........................................................ 12

2.2.2 Fungsi Makanan Bagi Tubuh ................................................ 13

2.2.3 Ciri-ciri Makan Sehat dan Tidak Sehat ................................. 13

2.2.4 Jenis Makanan Sehat ............................................................. 15

2.3 Konsep Anak Sekolah Dasar .......................................................... 18

2.3.1 Pengertian Anak Sekolah Dasar ............................................ 18

2.3.2 Karakteristik Anak Sekolah Dasar ........................................ 19

2.4 Konsep Sikap ................................................................................. 22

2.4.1 Pengertian Sikap.................................................................... 22

2.4.2 Komponen Sikap ................................................................... 22

2.4.3 Tingkatan Sikap .................................................................... 23

2.4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ............................. 24

2.5 Konsep Jajanan............................................................................... 26

2.5.1 Pengertian Jajanan................................................................. 26

2.5.2 Jenis Makanan Jajanan .......................................................... 26

2.5.3 Peran Makanan Jajanan ........................................................ 27

2.5.4 Makanan Jajanan yang Aman ............................................... 27

2.6 Kerangka Konsep ........................................................................... 29

xii
2.6.1 Penjelasan Kerangka Konsep ................................................ 30

2.7 Hipotesis ......................................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian............................................................................ 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 32

3.2.1 Lokasi .................................................................................... 32

3.2.2 Waktu .................................................................................... 32

3.3 Kerangka Kerja .............................................................................. 33

3.4 Desain Sampling ............................................................................ 35

3.4.1 Populasi ................................................................................. 35

3.4.2 Sampel ................................................................................... 35

3.4.3 Teknik Sampling ................................................................... 36

3.5 Indentifikasi Variabel ..................................................................... 36

3.5.1 Variabel Bebas ...................................................................... 36

3.5.2 Variabel Terikat .................................................................... 36

3.6 Definisi Operasional....................................................................... 37

3.7 Pengumpulan Data ......................................................................... 40

3.7.1 Metode Pengumpulan Data ................................................... 40

3.7.2 Instrumen Penelitian.............................................................. 41

3.7.3 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen ................................. 41

3.8 Metode Analisa Data ...................................................................... 42

3.8.1 Langkah-langkah Analisa Data ............................................. 42

3.8.2 Analisa Data .......................................................................... 46

3.8.3 Cara Penarikan Kesimpulan .................................................. 47

3.9 Etika Penelitian .............................................................................. 47

3.9.1 Informed Consent (Persetujuan) ........................................... 47

xiii
3.9.2 Anonymity (Tanpa Nama) .................................................... 47

3.9.3 Contidentiality (Kerahasiaan) ............................................... 47

3.9.4 Justice an inclusiveness (Keadilan dan Keterbukaan) .......... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 49

4.1.1 Gambaran Proses Penelitian ................................................. 49

4.1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 50

4.1.3 Data Umum ........................................................................... 50

4.1.4 Data Khusus .......................................................................... 51

4.1.5 Tabulasi Silang ...................................................................... 53

4.1.6 Analisa Hubungan ................................................................. 55

4.2 Pembahasan .................................................................................... 56

4.2.1 Pengetahuan Makanan Sehat................................................. 56

4.2.2 Sikap Memilih Jajan.............................................................. 57

4.2.3 Hubungan antara Pengetahuan Makanan Sehat dengan Sikap


Memilih Jajan ........................................................................ 59

4.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 60

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 61

5.2 Saran............................................................................................... 62

5.2.1 Bagi Lahan Penelitian ........................................................... 62

5.2.2 Bagi Responden .................................................................... 62

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63


LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 64

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat
Pada Anak SD dengan Sikap Memilih Jajan di Sekolah ..... 38

Tabel 3.2 Interprestasi Data ................................................................. 45

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan jenis


kelamin responden di SD Negeri 02 Gampingan Kabupaten Malang
............................................................................................. 50

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan usia


responden di SD Negeri 02 Gampingan Kabupaten Malang
............................................................................................. 51

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan klasifikasi pengetahuan


tentang makanan sehat di SD Negeri 02 Gampingan Kabupaten
Malang ................................................................................. 51

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan klasifikasi sikap memilih


jajan sehat di SD Negeri 02 Gampingan Kabupaten Malang
............................................................................................. 52

Tabel 4.5 Tabulasi Silang Hubungan antara Pengetahuan Makanan Sehat


dengan Sikap Memilih Jajan di SD Negeri 02 Gampingan Kabupaten
Malang ................................................................................. 53

Tabel 4.6 Menyajikan hasil analisis korelasi Spearman Rank. Tabel terdiri atas
koefisien korelasi (r), nilai ρ, dan jumlah subjek ................ 55

xv
DAFTAR BAGAN

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan


Sehat Pada Anak SD dengan Sikap Memilih Jajan di
Sekolah............................................................................................29
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Kerja Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan
Sehat Pada Anak SD dengan Sikap Memilih Jajan di
Sekolah…........................................................................................34

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent .......................................................................... 64


Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ...................................... 65
Lampiran 3 Kisi-Kisi Kuisioner ........................................................................ 66
Lampiran 4 Lembar Kuesioner ......................................................................... 67
Lampiran 5 Kunci Jawaban Kuesioner Pengetahuan Makanan Sehat .............. 71
Lampiran 6 Master Tabel .................................................................................. 72
Lampiran 7 Lembar Hasil Uji Validitas dan Reabilitas .................................... 78
Lampiran 8 Lembar Uji Korelasi Spearman Rank ........................................... 86
Lampiran 9 Lembar SPSS Data Umum ............................................................ 88
Lampiran 10 Lembar SPSS Data Khusus ........................................................... 90
Lampiran 11 Lembar SPSS Tabulasi Silang ....................................................... 92
Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan ke SD Negeri 02
Gampingan Kabupaten Malang ..................................................... 93
Lampiran 13 Surat Balasan Studi Pendahuluan dari SD Negeri 02 Gampingan
Kabupaten Malang......................................................................... 94
Lampiran 14 Surat Permohonan Ijin Uji Validitas SD Negeri Ternyang 04
Kabupaten Malang......................................................................... 95
Lampiran 15 Surat Balasan Ijin Uji Validitas SD Negeri Ternyang 04 Kabupaten
Malang ........................................................................................... 96
Lampiran 16 Surat Permohonan Ijin Penelitian ke Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Malang ............................................................. 97
Lampiran 17 Surat Permohonan Ijin Penelitian ke Dinas Pendidikan Kabupaten
Malang ........................................................................................... 98
Lampiran 18 Surat Permohonan Ijin Penelitian ke SD Negeri 02 Gampingan
Kabupaten Malang......................................................................... 99
Lampiran 19 Surat Balasan Penelitian dari SD Negeri 02 Gampingan Kabupaten
Malang .........................................................................................100
Lampiran 20 Lembar Konsultasi.......................................................................101

xvii
Lampiran 21 Lembar Revisi .............................................................................107
Lampiran 22 Jadwal Penyusunan Skripsi Program Studi S1 Keperawatan STIKes
Kepanjen Kabupaten Malang Tahun 2016-2017 .........................110

xviii
DAFTAR SINGKATAN

BPOM RI = Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

BTP = Bahan Tambahan Pangan

IPB = Institut Pertanian Bogor

KESBANGPOL = Kesatuan Bangsa dan Politik

KLB = Kejadian Luar Biasa

MDG’s = Millennium Development Goals

WHO = World Health Organization

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization, 2014), usia yang rentan

atau sering menjadi korban kekurangan gizi dikarenakan oleh makanan adalah

usia anak sekolah dasar. Tahun 2013, 17% atau kurang lebih sekitar 98 juta

anak di bawah lima tahun di negara berkembang mengalami kekurangan gizi

(berdasarkan standar WHO). Wilayah Asia Selatan menempati prevalensi atau

angka kejadian tertinggi yaitu sebesar 30%, kemudian Afrika Barat sebesar

21%, Afrika Timur dan Osceania 19%, kemudian Asia Tenggara dan Afrika

Tengah 16%, dan terakhir yaitu Afrika Selatan sebesar 12% (WHO, 2014).

Meskipun secara keseluruhan proporsi kurang gizi di Asia sudah

mendekati angka target MDG’s (Millennium Development Goals) atau dalam

bahasa Indonesia yaitu Tujuan Pembangunan Milenium, namun rata-rata

kejadian kurang gizi berlanjut dan menjadi sangat tinggi di Asia Selatan, yaitu

sebesar 30%. Hal ini berhubungan dengan populasi yang besar, artinya

penderita kurang gizi terbanyak yaitu pada balita yang tinggal di Asia Selatan

(53 juta jiwa pada tahun 2013). Pada negara regional di Asia Selatan seperti

contoh negara India, memiliki angka kejadian gizi buruk tertinggi yaitu sekitar

43,5% pada tahun 2006, Bangladesh 36,8% pada tahun 2011, Afghanistan

32,9% di tahun 2011, dan Pakistan sebesar 31,6% pada tahun 2013.

1
2

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI)

serta Institut Pertanian Bogor (IPB) meneliti dan membuktikan bahwa 35%

jajanan tidak sehat untuk dikonsumsi di seluruh SD di Indonesia. Dalam lima

tahun terakhir antara tahun 2006 - 2010, BPOM menemukan sebanyak 48%

jajanan anak di sekolah mengandung bahan kimia yang dapat berdampak

buruk bagi tubuh. BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang terkandung dalam

jajanan sekolah telah tercemar oleh mikrobiologi. Telah dilakukan uji sampel

jajanan anak sekolah dasar di 6 ibu kota provinsi antara lain DKI Jakarta,

Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya, dan ternyata

ditemukan 72,08% positif mengandung zat berbahaya. Yang lebih

mencengangkan, berdasarkan KLB (Kejadian Luar Biasa), Direktorat

Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM RI menghimpun dari

Balai Besar/Balai POM pada tahun 2008 - 2010 di seluruh wilayah Indonesia

menunjukkan 17,26 - 25,15% kasus jajanan yang tercemar terjadi di

lingkungan sekolah dengan kelompok tertinggi siswa sekolah dasar.

Di era globalisasi seperti ini, makanan atau jajanan merupakan hal

yang mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu perkembangan pada

industri pangan yaitu semakin banyak jumlah industri makanan, selain itu kita

juga harus memperhatikan kualitas dari makanan itu sendiri karena hal

tersebut sangat berkaitan dengan kondisi kesehatan tubuh manusia. Apabila

makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya maka

dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan

sampai dengan penyakit berat.


3

Makanan yang sehat dan bergizi dapat diperoleh dari makanan pokok

dan makanan sekunder atau jajanan. Makanan jajanan merupakan masalah

yang perlu menjadi perhatian orang tua terutama jajanan pada anak sekolah

dasar, karena sangat beresiko terhadap pencemaran biologis atau kimiawi

yang dapat mengganggu kesehatan, baik kesehatan jangka pendek maupun

jangka panjang.

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan yaitu sikap anak usia sekolah

dasar dalam memilih jajan. Anak pada usia ini merupakan usia dimana

imunitas atau system kekebalan tubuh mereka belum terlalu matang atau

rentan terhadap berbagai resiko penyakit. Selain itu, mereka belum

mengetahui atau dapat memilih dan membedakan antara jajanan yang baik

atau yang kurang baik untuk mereka sendiri. Namun, selain pada waktu

istirahat sekolah, rata-rata anak usia sekolah dasar juga mempunyai kebiasaan

jajan sepulang sekolah, dan sering kali jajanan tersebut dijajakan di pinggir

jalan yang terpapar oleh debu dan udara yang kotor.

Tingkat pengetahuan anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu berdasarkan pengalaman hidup, pengaruh keluarga, guru, dan orang lain

yang dianggap penting. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jajanan

meliputi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan khususnya pengetahuan gizi, kecerdasan,

kepribadian, dan faktor emosional. Sementara, faktor ekstern mencakup atau

meliputi hal yang berhubungan dengan orang tua, keluarga, lingkungan tempat

tinggal, pengaruh orang lain, kebudayaan, dan lembaga pendidikan.


4

Sikap dalam memilih jajan sebenarnya sama seperti halnya sikap

lainnya pada diri seseorang, sebagai contoh adalah satu keluarga atau

masyarakat dipengaruhi oleh cara pandang dan faktor lain yang berkaitan

dengan tindakan yang benar. Sementara itu, sikap memilih makan juga

dipengaruhi oleh pengetahuan atau cara pandang seorang individu tentang

kesehatan khususnya gizi.

Hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan di SD Negeri 02

Gampingan dengan observasi ke lokasi sekolah dan wawancara kepada 10

orang anak SD kelas 6 bahwa 3 anak mengatakan terkadang jajan di

lingkungan sekolah meskipun mereka membawa bekal dari rumah setiap hari,

dan 7 orang anak mengatakan sering dan hampir setiap hari jajan karena

mereka menyukai jajanan di lingkungan SD seperti cilok, permen, snack, dan

minuman-minuman yang berwarna. Selain itu, berdasarkan informasi dari

pedagang di SD Negeri 02 Gampingan, mereka para siswa dan siswi memang

kebanyakan menyukai makanan di lingkungan sekitar sekolah dan jarang

sekali membawa bekal dari rumahnya.

Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan tentang makanan sehat

dengan sikap memilih jajan pada anak sekolah di SD Negeri 02 Gampingan

Kecamatan Pagak Kabupaten Malang.


5

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat di ambil yaitu “Adakah hubungan antara

pengetahuan dengan sikap siswa dalam memilih jajan sehat?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan makanan sehat

dan sikap siswa dalam memilih jajan di SD Negeri 02 Gampingan

Kecamatan Pagak Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan siswa SD mengenai makanan

atau jajan sehat.

2) Mengidentifikasi sikap anak SD memilih makanan atau jajan sehat.

3) Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan anak SD tentang

makanan atau jajanan sehat dengan sikap memilih jajan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Sekolah

Penelitian ini dilakukan guna untuk memberi masukan kepada

pihak institusi sekolah supaya dapat memantau penjualan makanan di

lingkungan sekitar sekolah.


6

1.4.2 Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi responden

dalam menambah pengetahuan mengenai pentingnya pemilihan

makanan sehat.

1.4.3 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman serta mengaplikasikan teori yang di pelajari di perkuliahan

khususnya tentang pengetahuan pemiihan jajan pada anak sekolah

dasar.

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini meliputi tingkat pengetahuan dan sikap siswa dalam

pemilihan makanan jajanan sehat di SD Negeri 02 Gampingan Kecamatan

Pagak Kabupaten Malang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui berkaitan

dengan suatu hal (KBBI, 2003). Pada umumnya pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2003).

Menurut teori WHO (World Health Organization) yang

dikutip oleh Notoatmodjo (2007), salah satu bentuk objek

kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari

pengalaman sendiri. Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat

suatu hal atau kejadian, termasuk mengingat kembali kejadian yang

pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan

terjadi setelah seseorang melakukan pengamatan terhadap suatu

objek tertentu.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011), terdapat enam tingkatan pengetahuan, yaitu:

7
8

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah kemampuan mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh sesuatu yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Karena itu, tahu (know)

ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah atau dasar.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang sesuatu yang diketahui, dan dapat mendefinisikan materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap suatu hal atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

dan sebagainya terhadap hal yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan pemahaman yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi di

sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi tetap mengacu pada

satu struktur organisasi, dan masih berkaitan dengan yang lain.

Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti


9

dapat membuat bagan, memisahkan, membedakan, dan

mengelompokkan.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis lebih mengarah kepada kemampuan yang ditujukan untuk

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan sebuah

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian tersebut

dapat didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada (Notoatmodjo, 2011).

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Notoadmojo,

2003) adalah sebagai berikut:

a. Usia

Usia adalah variabel yang banyak mendapat perhatian

dari segi penyelidikan epidemiologinya. Angka-angka

kesakitan maupun kematian hampir semua keadaan

menunjukkan hubungan dengan usia. Masalah yang dihadapi

adalah apakah panjangnya interval didalam pengelompokkan

cukup atau tidak.


10

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu kegiatan atau proses

pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga target pendidikan itu dapat

berdiri sendiri (Notoadmojo, 2007). Wied Hary A. (2006),

mengatakan bahwa tingkat pendidikan juga menentukan mudah

atau tidaknya seseorang memahami pengetahuan yang mereka

dapatkan. Biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, semakin baik juga tingkat pengetahuannya.

c. Pengalaman

Pengetahuan dapat terbentuk dari pengalaman dan

ingatan yang didapat sebelumnya (Sudarmita, 2002). Faktor-

faktor yang terkait dengan kurang pengetahuan (deficient

knowledge) terdiri dari: kurang terpapar informasi, kurang daya

ingat/hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan

kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap

sumber informasi (Nanda, 2005).

d. Lingkungan

Lingkungan juga dapat menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan merupakan

pengaruh pertama bagi seseorang, di mana seseorang dapat

mempelajari hal-hal yang baik dan juga sebaliknya, tergantung


11

pada keadaan lingkungan seseorang tersebut berada. Dalam

sebuah lingkungan, seseorang akan memperoleh pengalaman

dan wawasan yang akan berpengaruh pada pola pikir orang

tersebut.

e. Sosial Budaya

Faktor ini mempunyai pengaruh pada pengetahuan

seseorang, yaitu dengan memperoleh suatu kebudayaan dalam

hubungannya dengan orang lain. Dengan adanya hubungan ini,

seseorang mengalami suatu proses pemikiran dan pembelajaran

lalu memperoleh suatu pengetahuan.

a) Informasi

Informasi juga akan memberikan pengaruh pada

pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki

pendidikan yang rendah, tetapi jika dia mendapatkan

informasi yang baik dari berbagai media misalnya surat

kabar, radio, televisi, dan berbagai media lainnya maka

hal itu akan meningkatkan pengetahuan seseorang

(Wied Hary A, 2006).

2.1.4 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau membagikan angket yang menanyakan tentang


12

materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden

(Nursalam, 2008).

Tingkat pengetahuan baik bila skor > 75% - 100%

Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56% - 75%

Tingkat pengetahuan kurang bila skor < 56%

2.2 Konsep Makanan Sehat

2.2.1 Definisi Makanan Sehat

Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat - zat

yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga metabolisme agar tetap

terjaga dengan baik. Makanan sehat mengandung gizi yang

seimbang, yaitu makanan yang syarat gizi dan baik dikonsumsi

oleh tubuh.

Makanan yang sehat merupakan makanan yang baik untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tubuh kita, yang didalamnya

terdapat zat - zat gizi. Zat - zat tersebut terdiri dari karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, mineral dan air (Hardani,2012).

Sebagai sumber energi utama bagi tubuh, makanan sangat

diperlukan untuk melakukan aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Makanan yang dikonsumsi sehari-hari memberi energi bagi tubuh

untuk beraktivitas, baik berjalan, berlari, berpikir, dan aktivitas

apapun.
13

2.2.2 Fungsi Makanan Bagi Tubuh

Tidak hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, tetapi

fungsi yang lebih utama makanan adalah untuk mendapatkan

tenaga, mendapatkan zat - zat pembangun untuk sel - sel tubuh,

memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk

menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam

tubuh. Untuk itu, makanan yang dikonsumsi setiap hari harus

mengandung zat - zat penghasil energi, pembangun sel - sel, dan

mengatur segala macam proses metabolisme di dalam tubuh.

Sesuai dengan kegunaannya, maka makanan yang masuk ke dalam

tubuh dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Sebagai sumber tenaga terutama yang mengandung hidrat

arang.

b. Sebagai sumber zat pembangun, berfungsi sebagai

pembentukan sel-sel jaringan tubuh yang baru, seperti

pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan zat

antibody atau kekebalan tubuh.

c. Sebagai sumber zat pengatur, wajib diperlukan meskipun

hanya sangat sedikit.

2.2.3 Ciri-ciri Makan Sehat dan Tidak Sehat

a. Ciri-ciri makanan sehat, yaitu:

1. Cukup mengandung lemak hewani (tidak terlalu banyak

mengandung lemak hewani).


14

2. Rendah garam dan MSG, penggunaan penyedap rasa

memang membuat makanan akan terasa lebih nikmat

dan gurih, tetapi tidak berarti menjadi lebih sehat.

3. Mengandung banyak serat dan sayuran.

4. Tidak terlalu banyak menggunakan bahan pengawet.

Umumnya setiap makanan yang di kemas banyak

mengandung bahan pengawet, seperti makanan kaleng

(sarden).

5. Tidak terlalu banyak menggunakan minyak goreng

dalam proses penggorengannya.

6. Tidak terlalu banyak mengandung santan.

7. Tidak terlalu pedas.

8. Dimasak dengan matang, tidak setengah matang atau

terlalu matang.

b. Ciri-ciri makanan tidak sehat, yaitu:

1. Mengandung Formalin

Formalin merupakan larutan formaldehida dalam air

dan dilarang digunakan sebagai bahan pengawet

dalam makanan. Formalin biasanya digunakan pada

industri plastik, anti busa, bahan konstruksi, kertas,

karpet, textile, cat, dan mebel. Selain itu, formalin

juga dapat menyebabkan penyakit kanker.


15

2. Warnanya yang terlalu mencolok. Warna makanan

yang terlalu mencolok bisa jadi mengandung bahan

kimia yang berbahaya seperti Rhodamin B (pewarna

merah pada tekstil) dan Methanol Yellow (pewarna

kuning pada tekstil).

3. Rasanya yang tajam, misalnya sangat asin atau

sangat gurih. Dikhawatirkan menggunakan

penyedap rasa yang berlebihan atau tidak sesuai

takaran yang dianjurkan.

4. Makanan yang terbuka, karena kebersihannya tidak

terjamin serta terpapar debu, dan di hinggapi lalat.

5. Teksturnya yang keras, terlalu kenyal, gosong, dan

memiliki aroma yang kurang enak.

6. Makanan yang hanya dibungkus dengan kertas

bekas atau koran bekas.

2.2.4 Jenis Makanan Sehat

1. Protein dan Lemak

Perpaduan kedua jenis makanan ini akan baik

selama tidak diberi tambahan lemak. Misalnya, kacang-

kacangan dan daging adalah dua jenis makanan yang

memiliki kandungan protein dan lemak. Unsur lemak yang

terkandung di dalam kedua makanan ini berguna untuk

memperlambat proses pencernaan agar protein mempunyai


16

cukup waktu untuk beradaptasi dengan asam lambung.

Tetapi jika lemak yang sudah ada ini ditambah dengan

lemak lain, misalnya daging yang digoreng dengan minyak,

maka secara otomatis lemak yang terkandung dalam

minyak akan memberi tambahan lemak pada daging, dan

lemak tersebut dapat mengakibatkan proses pencernaan di

dalam lambung menjadi tidak sempurna.

Contoh makanan dengan perpaduan antara protein

dan lemak adalah:

a. Daging (ayam, sapi, ikan) yang dipanggang, dibakar,

atau direbus.

b. Kacang-kacangan yang disangrai, direbus atau

dikukus.

2. Pati dan Lemak

Seperti halnya pada makanan yang mengandung

protein dan lemak, pati dan lemak akan menjadi kombinasi

makanan yang cocok selama tidak diberi tambahan lemak

dalam mengolahnya. Misalnya, Ubi atau ketela, jangan

ditambah dengan santan kental seperti ketika kita membuat

kolak. Gunakan lemak secukupnya saja sebagai penambah

cita rasa.

Contoh makanan dengan kombinasi Pati dan Lemak

adalah:

a. Roti dengan sedikit mentega.


17

b. Kentang tumbuk dengan sedikit krim.

c. Nasi ditanak dengan sedikit minyak kelapa.

d. Kentang goreng (protein dan lemak yang

terkandung di dalam kentang sangat rendah

sehingga aman jika digoreng dengan minyak

tak jenuh dan baru, bukan minyak yang

bekas dipakai).

3. Gula dan Asam

Kombinasi ini banyak terdapat pada buah-buahan

yang segar dan yogurt murni. Contoh makanan dengan

kombinasi Gula dan Asam adalah:

a. Yogurt murni dan madu murni.

b. Yogurt murni dan buah manis.

c. Buah asam dan buah manis.

d. Saus asam-manis.

4. Lemak Nabati dan Protein Nabati

Lemak dan protein pada nabati cenderung rendah,

jadi aman apabila mencampurkan makanan yang sama-

sama mengandung protein nabati. Karena proses

pencernaannya tidak seberat ketika kita mengkonsumsi

protein hewani. Ketika jika kita mengkombinasikan kedua

jenis makanan ini, hal ini akan saling menyatu sehingga

melengkapi kandungan asam amino pada kedua jenis


18

makanan tersebut. Yang perlu diingat adalah ketika

mencampur makanan ini adalah menghindari cara

mengolahnya dengan tidak menambah lemak yang terlalu

banyak.

Contoh makanan dengan kombinasi lemak nabati

dengan protein nabati adalah:

a. Nasi merah dan tempe.

b. Nasi dan perkedel kacang merah.

c. Sup isi biji-bijian dan polong-polongan.

2.3 Konsep Anak Sekolah Dasar

2.3.1 Pengertian Anak Sekolah Dasar

WHO (World Health Organization) mendefinisikan anak

sekolah dasar yaitu, sekelompok anak yang berusia antara 7 - 15

tahun, sementara di Indonesia sendiri umumnya anak sekolah dasar

yaitu anak yang berusia 7 - 12 tahun.

Menurut Wong (2009), usia sekolah dasar adalah anak

berusia 6 - 12 tahun, dan sekolah berperan sebagai tempat anak

mendapatkan pengalaman inti. Masa ketika anak-anak dianggap

mulai bisa mempertanggung jawabkan perilakunya dalam beberapa

hal yaitu, hubungan dengan orang tua mereka, teman seusianya,

dan orang lain disekitarnya. Usia sekolah dasar merupakan masa

anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan ilmu untuk


19

penyesuaian diri pada kehidupan selanjutnya (dewasa) dan

memiliki keterampilan tertentu.

2.3.2 Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Pada usia sekolah dasar, anak mempunyai karakteristik

akan mulai mencoba mengembangkan kemandirian dan

menentukan batasan - batasan norma (Yatim, 2007). Pada masa

usia sekolah dasar ini terdapat dua fase, yaitu :

a. Masa kelas rendah sekolah dasar (antara usia 6 tahun

sampai dengan usia 8 tahun). Pada usia ini dikategorikan

dalam anak SD kelas 1 sampai dengan kelas 3.

b. Masa kelas tinggi sekolah dasar (antara usia 9 tahun sampai

dengan usia 12 tahun) Pada usia ini dikategorikan dalam

anak SD kelas 4 sampai dengan kelas 6.

Pada masing - masing fase tersebut memiliki ciri - cirinya

masing-masing. Pada kelas rendah siswa memiliki sifat - sifat khas

sebagai berikut :

1. Adanya korelasi atau hubungan positif yang tinggi

antara kondisi kesehatan pertumbuhan jasmani

dengan prestasinya di sekolah.

2. Cenderung untuk mematuhi peraturan - peraturan

permainan tradisional.

3. Biasanya cenderung untuk memuji diri sendiri.


20

4. Membanding - bandingkan dirinya dengan anak

lain.

5. Cenderung menganggap sebuah masalah tidak

penting ketika dia tidak dapat mengatasinya.

6. Pada fase ini (biasanya pada umur 6 - 8 tahun) anak

cenderung lebih memperhatikan nilai (seperti angka

pada rapor).

7. Lebih mudah memahami hal-hal yang bersifat

konkret daripada hal - hal yang bersifat abstrak.

8. Bermain adalah kehidupannya, serta suatu hal yang

sangat menyenangkan. Bahkan anak hampir tidak

dapat membedakan secara tepat perbedaan antara

bermain dengan belajar.

9. Kemampuan memori (mengingatnya) dan berbahasa

berkembang dengan sangat cepat.

Sedangkan ciri-ciri sifat anak pada masa kelas tinggi di

sekolah dasar yaitu :

1. Minatnya terhadap kehidupan sehari - hari.

2. Sangat realistik, rasa ingin tahu yang besar, dan ingin

belajar.

3. Menjelang akhir masa ini terdapat minat terhadap hal - hal

atau mata pelajaran khusus. Sampai kira-kira umur 11

tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa


21

lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi

keinginannya. Setelah kira - kira umur 11 tahun pada

umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan baik

dan berusaha menyelesaikannya sendiri.

4. Pada masa ini anak memandang nilai (angka pada rapor)

sebagai hal yang baik mengenai prestasi sekolah.

5. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok

sebaya, biasanya untuk bermain bersama - sama. Di dalam

keadaan ini, biasanya anak tidak lagi terikat pada aturan

permainan yang tradisional, melainkan mereka membuat

peraturan sendiri.

6. Mendambakan seseorang yang dia anggap baik dan

sempurna (Anonim, 2013).

Beberapa karakteristik lain anak usia sekolah dasar adalah

sebagai berikut:

 Anak pada usia ini akan mulai mencari jati dirinya

 Aktivitas fisik semakin meningkat

 Lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah

Jangka waktu anak berada diluar rumah yaitu sekitar 4-5

jam. Aktivitas fisik pada anak juga akan semakin meningkat seperti

pergi dan pulang sekolah, bermain bersama teman-temannya, dan

beberapa aktivitas lainnya (Khomsan, 2010).


22

2.4 Konsep Sikap

2.4.1 Pengertian Sikap

Sikap merupakan istilah dalam bidang psikologi yang

berhubungan dengan tingkah laku dan persepsi. Dalam bahasa

Inggris disebut attitude, yaitu suatu cara bereaksi terhadap suatu

perangsang. Sebuah kecenderungan untuk bereaksi terhadap suatu

situasi yang dihadapi. Menurut kamus bahasa Indonesia (oleh

W.J.S. Poerwodarminto), definisi sikap adalah perbuatan yang

didasari oleh keyakinan berdasarkan aturan - aturan yang ada di

masyarakat.

2.4.2 Komponen Sikap

Secara umum, sikap memiliki tiga komponen yakni:

a. Komponen Kognitif

Suatu aspek sikap yang berhubungan dengan

penilaian individu terhadap suatu obyek atau

subyek. Seperti contoh sebuah informasi yang

masuk ke dalam otak manusia, lalu di analisis dan di

evaluasi, kemudian dapat menghasilkan nilai baru

yang akan diakomodasi dengan pengetahuan yang

telah ada pada individu tersebut.

b. Komponen Afektif

Dapat dikatakan sebagai komponen perasaan

(emosi) seseorang terhadap obyek atau subyek.


23

Berperan sebagai komponen sikap yang paling

dalam dan merupakan aspek yang paling bertahan

terhadap pengaruh - pengaruh yang mungkin dapat

mengubah sikap seseorang.

c. Komponen Kecenderungan

Komponen ini berkaitan dengan kemauan individu

untuk melakukan tindakan sesuai dengan keyakinan

dan keinginannya.

2.4.3 Tingkatan Sikap

Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan

Dewi (2010), sikap terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu:

1. Menerima (receiving)

Menerima berarti bahwa individu (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).

2. Merespon (responding)

Seperti contoh memberikan jawaban apabila

ditanya, mengerjakan tugas yang diberikan.

Merupakan suatu sikap karena dengan usaha untuk

menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan.

3. Menghargai (valuing)

Seperti mengajak orang lain untuk mengerjakan

atau mendiskusikan terhadap suatu masalah.


24

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu hal yang

telah dipilihnya dengan semua resiko.

2.4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Azwar S (2011), ada beberapa faktor - faktor yang

dapat mempengaruhi sikap yaitu:

1. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar

pembentukan sikap jika pengalaman tersebut

meninggalkan kesan yang sangat kuat. Faktor

emosional dapat mempermudah dalam

pembentukan sikap.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Individu sering cenderung untuk memiliki sikap

yang searah dengan orang lain, terutama dengan

seseorang yang mereka anggap penting.

3. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dapat memberi gambaran pengalaman

masyarakat. Akibatnya, tanpa disadari kebudayaan


25

telah menanamkan pengaruh sikap seseorang

terhadap berbagai masalah.

4. Media massa

Dalam sebuah pemberitaan, entah itu melalui surat

kabar maupun radio atau media lainnya, berita yang

faktual disampaikan secara obyektif juga dapat

berpengaruh terhadap sikap pendengarnya.

5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan

dan lembaga agama sangat erat hubungannya

dengan kepercayaan. Oleh karena itu, hal tersebut

bisa mempengaruhi sikap.

6. Faktor emosional

Terkadang, suatu bentuk sikap merupakan

pernyataan yang didasari emosi atau ego yang

berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan atau

frustasi.
26

2.5 Konsep Jajanan

2.5.1 Pengertian jajanan

FAO mendefisinikan makanan jajanan adalah makanan dan

minuman yang dijual belikan oleh penjual makanan atau pedagang

kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat umum lainnya yang

langsung dapat dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau

persiapan terlebih dahulu (Judarwanto, 2008).

Makanan jajanan yaitu makanan dan minuman yang diolah

oleh orang yang membuat makanan di tempat penjualan yang

disajikan sebagai makanan siap makan untuk dijual bagi

masyarakat umum. Makanan dan minuman jajanan seharusnya

tidak terkontaminasi atau terpapar baik secara fisik, bakteriologis,

maupun kimiawi, agar masyarakat terhindar dari gangguan

kesehatan berupa penyakit akibat makanan atau food borne disease

(Kepmenkes RI, 2003).

2.5.2 Jenis Makanan Jajanan

Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi dalam

Mariana (2006) makanan jajanan dapat digolongkan menjadi 3

golongan, yaitu:

1. Makanan jajanan berbentuk panganan, seperti kue-kue

kecil, pisang goreng dan lain sebagainya.

2. Makanan jajanan menu utama (yang diporsikan), seperti

nasi goreng, bakso, mie, soto dan sebagainya.


27

3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti jus

buah, es campur, es krim, dan sebagainya.

2.5.3 Peran Makanan Jajanan

Menurut Khomsan (2006) peranan makanan jajanan antara

lain, yaitu:

a. Memenuhi kebutuhan energi untuk siswa

beraktivitas fisik di sekolah (terutama untuk

anak yang tidak sempat sarapan pagi).

b. Sebagai pengetahuan berbagai jenis makanan

jajanan sejak kecil.

c. Makanan jajanan sebagai tolak ukur perasaan

gengsi seorang anak pada teman-temannya di

sekolah.

2.5.4 Makanan Jajanan yang Aman

Selain mengandung zat gizi yang cukup dan seimbang,

makanan juga harus aman, aman dalam artian bebas dari bakteri,

parasit, virus, dan bebas dari pencemaran zat kimia berbahaya.

Makanan dikatakan aman apabila mempunyai atau sama sekali

tidak beresiko menjadi sumber penyakit atau yang dikenal sebagai

penyakit yang bersumber dari makanan atau disebut dengan

“foodborne disease”. Karena itu, makanan harus dipersiapkan,


28

diolah, disimpan, diangkut dan disajikan dengan serba bersih dan

telah dimasak dengan benar (Soekirman, 2006).

Jajanan yang sehat dan aman adalah jajanan yang bebas

dari bahaya fisik, cemaran bahan kimia dan bahaya biologis

(Direktorat Perlindungan Konsumen, 2006). Berikut

penjelasannya:

1) Bahaya fisik, yaitu dapat berupa benda asing yang

masuk kedalam pangan, seperti batu/kerikil, isi stapler,

rambut, kaca, dan lain-lain.

2) Bahaya kimia, yaitu berupa cemaran bahan kimia atau

karena racun yang sudah terkandung di dalam bahan

pangan seperti cairan pembersih, pestisida, dan cat.

3) Bahaya biologis, yaitu disebabkan oleh mikroba

patogen seperti virus, parasit, dan bakteri.


29

2.6 Kerangka Konsep

Anak SD kelas VI di SD Negeri 02


Gampingan Kecamatan Pagak

Konsumsi Makanan Faktor-faktor yang


Sehat mempengaruhi pengetahuan
makanan sehat:

 Pendidikan
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap  Lingkungan
memilih jajan:  Informasi

1. Faktor intern
 Jenis kelamin
 Kepribadian
 Intelegensi (kecerdasan) Pengetahuan Makanan Sehat
2. Faktor ekstern
 Lingkungan
 Agama
Baik
 Pendidikan
 Kebudayaan > 75% - 100%

Cukup
Sikap Memilih Jajan
> 56% - 75%

Kurang

Baik Cukup Kurang Baik < 56%

Hubungan antara pengetahuan dan sikap

Keterangan:

= diteliti

= tidak diteliti
30

2.6.1 Penjelasan Kerangka Konsep

Anak SD tidak lepas dari makanan atau jajanan, maka dari

itu, kerangka konsep di atas menjelaskan tentang hubungan antara

pengetahuan tentang makanan sehat dengan sikap memilih jajan.

Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi sikap anak SD dalam

memilih jajanan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal atau faktor yang berasal dari individu itu sendiri antara lain

jenis kelamin, kepribadian dan tingkat intelegensi atau kecerdasan.

Sedangkan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar

individu tersebut seperti lingkungan, agama, pendidikan, dan

kebudayaan.

Dalam sikap pemilihan makanan atau jajanan terdapat 3

kriteria penilaian yaitu baik, cukup dan kurang baik, sementara

dalam pengetahuan tentang makanan sehat terdapat 3 kriteria

penilaian yaitu baik, cukup, dan kurang.


31

2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu asumsi sementara dari rumusan masalah,

tujuan, manfaat dan kerangka konsep yang diharapkan dapat memberikan

jawaban sementara atau pertanyaan dalam suatu penelitian (Nursalam,

2013). Maka, hipotesis yang diajukan dari penelitian ini adalah:

 H1: Ada hubungan antara pengetahuan tentang makanan sehat

dengan perilaku memilih jajan

 H0: Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang makanan

sehat dengan perilaku memilih jajan


BAB III

METODOLOGI PENELITAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan observasional dengan pendekatan

crossectional. Peneliti akan mengambil data variabel terikat (sikap anak

memilih makanan jajanan) maupun variabel bebas (pengetahuan tentang

makanan jajanan) dalam waktu yang sama.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 02 Gampingan

Kecamatan Pagak Kabupaten Malang dengan jumlah guru 15

orang dan seluruh siswa dan siswi kelas 6 dengan jumlah 31 murid.

3.2.2 Waktu

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2017 di SD

Negeri 02 Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang.

32
33

3.3 Kerangka Kerja

Kerangka Kerja atau Frame work adalah pertahapan atau langka-langka dalam

aktivitas ilmiah yang dilakukan dalam penelitian dari awal hingga akhir.
34

Populasi
Seluruh siswa dan siswi kelas VI SD Negeri 02 Gampingan Kecamatan Pagak
Kabupaten Malang

Sampel
Siswa dan siswi kelas VI SD Negeri 02 Gampingan Kecamatan Pagak
Kabupaten Malang yang berjumlah 31 anak

Teknik Sampling
Total Sampling

Desain Penelitian
Observasional dengan pendekatan Crossectional.

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan makanan sehat Sikap memilih jajanan

Instrumen Instrumen

Kuesioner Kuesioner

Pengelolaan dan Analisa Data


Editing, Coding, dan Tabulating, analisa data Spearman Rank

Penarikan Kesimpulan
1. Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
2. Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
35

3.4 Desain Sampling

3.4.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau

objek yang diteliti (Notoadmotjo, 2012). Populasi dari penelitian ini

yaitu seluruh siswa dan siswi kelas VI di SD Negeri 02 Gampingan

Kecamatan Pagak Kabupaten Malang.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel dalam

penelitian ini yaitu siswa dan siswi kelas VI di SD Negeri 02

Gampingan Kecamatan Pagak dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi adalah kriteria dengan ciri-ciri yang dapat dapat

dipenuhi oleh setiap populasi serta dapat diambil sebagai sampel.

Kriteria eksklusi adalah kriteria dengan ciri-ciri populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi

dan ekslusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi:

a. Seluruh siswa dan siswi kelas VI SD.

b. Bersedia menjadi responden.

c. Sehat jasmani dan rohani.

d. Siswa dan siswi dapat berkomunikasi dengan baik.

2. Kriteria eksklusi

Sampel tidak digunakan dalam penelitian jika siswa atau siswi


36

sedang tidak hadir di sekolah.

3.4.3 Teknik Sampling

Sampling merupakan proses menyeleksi porsi dari populasi

untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara –

cara yang ditempuh dalam pengambilan sample, agar memperoleh

sample yang benar – benar sesuai dengan keseluruhan subjek peneliti

(Nursalam, 2014).

Dalam penelitian ini menggunakan metode sampling berupa

Total Sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan cara jumlah

sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007).

3.5 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain – lain ), (Nursalam, 2014).

3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang berpengaruh atau yang

menyebabkan berubahnya nilai dari variabel terikat, variabel bebas

dalam penelitian ini adalah Pengetahuan anak SD.

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya akan berubah

karena pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah sikap anak memilih makanan jajanan.


37

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan secara operasional mengenai variabel

yang telah di definisikan atau di rumuskan untuk kepentingan akurasi,

komunikasi, dan replikasi (Nursalam, 2013).

Dibawah ini merupakan Tabel 3.1 Definisi operasional Hubungan

Pengetahuan Tentang Makanan Sehat pada Anak SD dengan Sikap Memilih Jajan

disekolah.
38

Variabel Data Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor Klasifikasi

Variabel Suatu pemahaman Siswa dan siswi Kuesioner Skor soal 1. Baik : skor
Independen: anak tentang SD kelas VI dapat menggunakan pernyataan 76 – 100%
makanan jajanan menentukan instrument positif: 2. Cukup :
Pengetahuan yang meliputi jawaban pengetahuan skor 56 –
makanan sehat pengetahuan anak pernyataan tentang makanan Benar = 1 75%
tentang makanan pengetahuan jajanan Salah = 0 3. Kurang :
jajanan dan jenis makanan jajanan skor < 56%
Ordinal
makanan jajanan Skor soal
pernyataan (Nursalam, 2013)
negatif:

Benar = 0
Salah = 1
39

Variabel Sikap anak dalam Siswa dan siswi Kuesioner Skor pernyataan
Dependen: memilih makanan SD kelas VI dapat menggunakan sikap: 1. Baik (74 –
jajanan merupakan memilih jawaban instrument 100)
Sikap memilih suatu tindakan anak pernyataan tentang perilaku Sangat Setuju = 5 2. Cukup (47 –
jajanan memilih makanan perilaku makanan memilih Setuju = 4 73)
jajanan di sekolah jajanan makanan Ragu-ragu = 3 3. Kurang
jajanan Tidak Setuju = 2 Baik (20 –
Ordinal Sangat tidak 46)
Setuju = 1
40

3.7 Pengumpulan Data

3.7.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah ketepatan cara-cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data-data (Sugiyono, 2013) agar mendapat data

yang berkualitas, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai

sumber, tempat, dan cara.

Proses pengumpulan data dilakukan secara birokrasi, yakni:

1) Peneliti mendapat surat pengantar penelitian dari Ketua

STIKes Kepanjen Kabupaten Malang, kemudian ijin

kepada Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL)

dan Dinas Pendidikan.

2) Setelah itu, menyerahkan surat ijin penelitian kepada

Kepala Sekolah SD Negeri 02 Gampingan Kecamatan

Pagak, untuk memperoleh ijin lahan penelitian.

3) Selanjutnya setelah mendapat surat ijin dari pihak Kepala

sekolah SD Negeri 02 Gampingan, kemudian peneliti

melakukan informed consent dengan Kepala Sekolah dan

Guru Kurikulum.

4) Peneliti melakukan informed consent kepada responden

dan memberikan pertanyaan serta penjelasan yang belum

dimengerti oleh responden.

5) Setelah responden menyetujui, peneliti membagikan

kuesioner dengan cara membagi satu per satu kepada

siswa dan siswi SD Negeri 02 Gampingan Kecamatan

Pagak di dalam kelas.


41

3.7.2 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat – alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Untuk melakukan

pengumpulan data pengetahuan tentang makanan sehat, peneliti

menggunakan alat ukur berupa kuesioner pengetahuan makanan sehat

yang terdapat 20 pernyataan didalamnya dan kuesioner tersebut

berupa check list yang berisi pilihan benar atau salah.

Sementara untuk mengetahui sikap memilih jajan, peneliti juga

menggunakan alat ukur berupa kuesioner tentang sikap anak memilih

jajan, terdapat 20 pernyataan didalamnya dan kuesioner berupa check

list yang berisi pilihan jawaban sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

3.7.3 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

a) Validitas

Validasi merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur

tersebut benar - benar mengukur apa yang diukur. Demikian pula

kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang diukur,

oleh karena itu, perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai)

tiap item (pertanyaan/pernyataan) dengan skor total kuesioner

tersebut. Apabila telah memiliki validitas berarti semua item

(pertanyaan/pernyataan) yang ada di dalam kuesioner itu

mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2012).


42

b) Reabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2012).

3.8 Metode Analisa Data

3.8.1 Langkah-langkah Analisa Data

Pengolahan data pada penelitian Hubungan Pengetahuan

Tentang Makanan Sehat pada Anak SD Terhadap Perilaku Memilih

Jajan di Sekolah dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

a. Editing

Secara umum editing merupakan upaya untuk memeriksa

kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan

(Hidayat, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti akan memeriksa

kembali, memperjelas dan melakukan pengolahan terhadap data

yang diperoleh atau dikumpulkan di lapangan.

b. Coding

Coding adalah pemberian kode secara numeril terhadap data

yang terdiri dari beberapa kategori (Arikunto, 2010). Kode yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Data Anak SD
43

a. Jenis Kelamin

Laki-laki : 1

Perempuan : 2

b. Usia

9-11 tahun : 1

12-14 tahun : 2

c. Tabulating

Tabulating yaitu proses tabulasi data mentah maupun tabel

kerja yang digunakan untuk menghitung data tertentu secara

statistik (Notoadmotjo, 2012).

1) Scoring

Pemberian skor terhadap item-item yang perlu diberikan

skor, serta memberikan kode terhadap item yang tidak diberi

skor (Arikunto, 2010). Proses ini dilakukan dengan

memberikan penilaian pada jawaban responden atas

pertanyaan mengenai :

1. Tingkat pengetahuan anak SD tentang makanan sehat dengan

jawaban:

Pernyataan Positif :

a. Benar : skor 1

b. Salah : skor 0

Pernyataan Negatif

a. Benar : skor 0

b. Salah : skor 1
44

Dengan kategori :

a. Baik : 76 – 100%

b. Cukup : 56 – 75%

c. Kurang : 0 – 55%

2. Sedangkan untuk sikap memilih jajan dengan jawaban:

a. Sangat Setuju : skor 5

b. Setuju : skor 4

c. Ragu-ragu : skor 3

d. Tidak Setuju : skor 2

e. Sangat Tidak Setuju : skor 1

Dengan kategori:

a. Baik : 74 – 100

b. Cukup : 47 – 73

b. Kurang Baik : 20 - 46

2) Penilaian

Setelah semua pernyataan dan pertanyaan diisi dengan

skor setiap responden, selanjutnya dapat dilakukan proses

penilaian yaitu skor dijumlahkan sehingga diperoleh nilai

menggunakan rumus:

N=

Keterangan :

N : Persentase data

SP : Jumlah skor yang diperoleh


45

SM : Jumlah skor tertinggi

(Arikunto, 2010)

3) Klasifikasi

Langkah selanjutnya yaitu untuk mengklasifikasikan data

untuk menilai tingkat pengetahuan tentang makanan sehat

dengan:

Kategori baik : skor 76 – 100%

Kategori cukup : skor 56 – 75%

Kategori kurang : skor < 56%

(Nursalam, 2013)

4) Interprestasi Data

Tabel 3.2 Interprestasi Data

Presentase (%) Tafsiran

0% Tidak Ada

1-25% Sebagian Kecil

26-49% Hampir Setengahnya

50% Setengahnya

51-75% Sebagian Besar

76-99% Hampir Seluruhnya

100% Seluruhnya

(Arikunto, 2006)
46

3.8.2 Analisa Data

Analisa data adalah proses perincian data yang akan ditulis

dalam penyajian data. Hal ini dilakukan dengan menemukan makna

dari setiap data.

a. Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang digunakan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari setiap

variabel penelitian (Notoadmotjo, 2012).

b. Bivariat

Analisis bivariat adalah analisa yang digunakan untuk

menganalisis hubungan antara dua variabel (Hidayat, 2011).

Dalam penelitian ini, peneliti ingin menganalisis

Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat pada Anak

SD dengan Sikap Memilih Jajajan di Sekolah di SD Negeri

02 Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

analitik korelatif, cara pengujian normalitas data dengan uji

korelasi “Spearman Rank” (Rho), uji ini digunakan untuk

mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel

yang berskala ordinal dengan nilai α : 5% dimana nilai

signifikasi (p) > 0,05 H0 diterima dan H1 ditolak, jika nilai

signifikasi <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.


47

3.8.3 Cara Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan adalah hasil penelitian yang didasarkan atas semua

data yang diperoleh dari kegiatan penelitian (Arikunto, 2012).

Penarikan kesimpulan merupakan langkah akhir dalam pengujian data

yang didasarkan pada penerimaan dan penolakan hipotesis nol (H0).

Kesimpulan dibuat dengan cara :

1. Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

2. Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

3.9 Etika Penelitian

3.9.1 Informed Consent (Persetujuan)

Suatu cara persetujuan antara peneliti dengan responden dengan

memberikan persetujuan melalui informed consent. Dengan

memberikan lembar persetujuan kepada setiap responden sebelum

penelitian dilaksanakan.

3.9.2 Anonymity (Tanpa Nama)

Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan

atau mencantumkan nama responden dan hanya menuliskan kode

pada hasil penelitian yang akan disajikan.

3.9.3 Contidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya (Hidayat, 2010). Semua informasi yang telah

dikumpulkan dari responden dan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti.
48

3.9.4 Justice an inclusiveness (Keadilan dan Keterbukaan)

Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian

memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa

membedakan jenis kelamin, agama, etnis, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010).

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip

keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini akan disajikan hasil penelitian dan hasil pembahasan yang

dilaksanakan di SD Negeri 02 Gampingan tentang Hubungan Pengetahuan

Tentang Makanan Sehat pada Anak SD Terhadap Sikap Memilih Jajan di

Sekolah. Penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan April 2017 dengan jumlah

responden 31 siswa dan siswi kelas VI SD yang diambil secara total

keseluruhan. Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode kuesioner.

Adapun hasil penelitian dan pembahasan akan disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dan narasi.

Data akan dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari data umum dan

data khusus. Data umum yang berisi tentang beberapa karakteristik responden

yaitu berdasarkan usia dan jenis kelamin. Sedangakan data khusus berisi

tentang pengetahuan makanan sehat dan perilaku memilih jajan.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Proses Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di dalam kelas VI SD Negeri 02

Gampingan dengan jumlah 31 responden. Penelitian ini dilakukan pada 24

April 2017 selama 1 hari yang dibantu oleh 3 rekan yang masing – masing

membantu dalam menyebarkan kuesioner. Sebelum kuesioner dibagikan, siswa

dan siswi kelas VI SD mendapat penjelasan tentang cara mengisi kuesioner

terlebih dahulu.

49
50

Selanjutnya, kuesioner yang terdiri dari lembar informed

consent, lembar persetujuan menjadi responden dan lembar kuesioner

tentang pengetahuan makanan sehat dan sikap memilih jajan

dibagikan kepada responden untuk diisi. Waktu yang dibutuhkan

dalam mengisi kuesioner kurang lebih 10 - 15 menit.

4.1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Gampingan yang

berada di Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Gampingan

Kecamatan Pagak dengan jumlah siswa dan siswi kelas 6 sebanyak

31 murid.

4.1.3 Data Umum

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik responden


berdasarkan jenis kelamin responden di SD
Negeri 02 Gampingan Kabupaten Malang.

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


1 Laki-laki 10 32%
2 Perempuan 21 68%
Total 5 31 100%
Sumber: Data Kuisioner bulan April 2017

Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

(68%) berjenis kelamin perempuan.


51

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik responden


berdasarkan usia responden di SD Negeri 02
Gampingan Kabupaten Malang.

No Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)


1 9-11 0 0%
2 12-14 31 100%
Total 5 31 100%
Sumber: Data Kuisioner bulan April 2017

Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh responden

(100%) berusia 12-14 tahun.

4.1.4 Data Khusus

a. Klasifikasi Data Khusus Berdasarkan Pengetahuan Tentang

Makanan Sehat

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan


klasifikasi pengetahuan tentang makanan sehat
di SD Negeri 02 Gampingan Kabupaten
Malang.

No Klasifikasi Frekuensi Persentase (%)


1 Baik 19 61%
2 Cukup 11 36%
3 Kurang 1 3%
Total 531 100%
Sumber: Data Kuisioner bulan April 2017

Pada tabel 4.3 diatas didapatkan bahwa sebagian besar

responden memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 19

responden dengan persentase 61%.


52

b. Klasifikasi Data Khusus Berdasarkan Sikap Memilih Jajan

Sehat

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan


klasifikasi sikap memilih jajan sehat di SD
Negeri 02 Gampingan Kabupaten Malang.

No Klasifikasi Frekuensi Persentase (%)


1 Baik 10 32%
2 Cukup 20 65%
3 Kurang Baik 1 3%
Total 5 31 100%
Sumber: Data Kuisioner bulan April 2017

Pada tabel 4.4 diatas didapatkan bahwa sebagian besar

responden memiliki sikap yang cukup sebanyak 20 responden

dengan persentase 65%.


53

4.1.5 Tabulasi Silang Hubungan antara Pengetahuan Makanan Sehat dengan Sikap Memilih Jajan

Tabel 4.5 Tabulasi Silang Hubungan antara Pengetahuan Makanan Sehat dengan Sikap Memilih Jajan di SD Negeri 02 Gampingan
Kabupaten Malang.

Sikap Memilih Jajan


Total
Pengetahuan Makanan Sehat Baik Cukup Kurang Baik
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
Baik 10 32% 9 29% 0 0% 19 61%
Cukup 0 0% 11 36% 0 0% 11 36%
Kurang 0 0% 0 0% 1 3% 1 3%
Total 10 32% 20 65% 1 3% 31 100%
Sumber: Data Kuisioner bulan April 2017

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 31 responden hasil tabulasi silang antara pengetahuan makanan sehat dengan sikap

memilih jajan didapatkan bahwa hampir setengah responden memiliki pengetahuan baik dengan sikap memilih jajan baik sebanyak 10

responden dengan persentase 32%, yang memiliki pengetahuan baik dengan sikap memilih jajan cukup sebanyak 9 responden dengan

persentase 29%, dan tidak satupun yang yang memiliki pengetahuan baik dengan sikap memilih jajan kurang baik. Hampir setengah

responden yang memiliki pengetahuan cukup dengan sikap memilih jajan cukup sebanyak 11 responden dengan persentase 36%, tidak

satupun yang memiliki pengetahuan cukup dengan sikap memilih jajan baik, dan tidak satupun yang memiliki pengetahuan cukup dengan
54

sikap memilih jajan kurang baik. Sedangkan, sebagian kecil responden yang memiliki pengetahuan kurang dengan sikap memilih jajan

kurang baik sebanyak 1 responden dengan persentase 3%, tidak satupun yang memiliki pengetahuan kurang dengan sikap memilih jajan

baik, dan tidak satupun yang memiliki pengetahuan kurang dengan sikap memilih jajan cukup.
55

4.1.6 Analisa Hubungan Pengetahuan Makanan Sehat dengan Sikap

Memilih Jajan

Tabel 4.6 Menyajikan hasil analisis korelasi Spearman Rank. Tabel


terdiri atas koefisien korelasi (r), nilai ρ, dan jumlah
subjek.

Sikap Memilih
Jajan
Pengetahuan Makanan Sehat R 0,690
Ρ 0,000
N 31
Uji korelasi Spearman Rank

Berdasarkan hasil tabel 4.6 dari hasil analisa uji SPSS, dapat

dilihat bahwa ada hubungan pengetahuan makanan sehat dengan sikap

memilih jajan, dilihat menggunakan analisis uji korelasi Spearman

Rank dengan taraf signifikansi ρ <0,05 didapatkan ρ 0,000 maka dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, artinya ada hubungan

antara pengetahuan makanan sehat dengan sikap memilih jajan.


56

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengetahuan Makanan Sehat

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 02

Gampingan Kabupaten Malang pada siswa dengan jumlah

responden 31 didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 19 responden dengan

persentase 61%.

Pengetahuan anak tentang pemilihan makanan jajanan

merupakan kepandaian anak dalam memilih makanan yang

merupakan sumber zat-zat gizi dan kepandaian anak dalam

memilih makanan jajanan yang sehat. Pengetahuan gizi pada anak

sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan jajanan mereka

(Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal

maupun eksternal. Pengetahuan secara internal, yaitu pengetahuan

yang berasal dari dirinya sendiri berdasarkan pengalaman hidup.

Pengetahuan secara eksternal yaitu pengetahuan yang diperoleh

dari orang lain termasuk keluarga dan guru. Pengetahuan baik yang

diperoleh secara internal maupun eksternal akan menambah

pengetahuan anak tentang gizi (Solihin, 2005).

Faktor lain yang dapat menambah pengetahuan anak

memilih makanan jajanan adalah tayangan pada media massa.

Makanan jajanan yang sering masuk iklan itulah yang diketahui

anak baik untuk dikonsumsi. Makanan yang sering ditayangkan di

media massa lebih populer di kalangan anak-anak dan membuat

anak tertarik meskipun makanan tersebut tidak sehat.


57

4.2.2 Sikap Memilih Jajan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 02

Gampingan Kabupaten Malang pada siswa dengan jumlah responden

31 didapatkan bahwa bahwa sebagian besar responden memilih jajan

sehat yang cukup sebanyak 20 responden dengan persentase 65%.

Sikap dalam memilih makanan jajanan selain terbentuk dari

pengetahuan yang dimiliki, juga dipengaruhi oleh kebudayaan dan

lembaga pendidikan tempat anak bersekolah (Suhardjo, 2003).

Lembaga pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh

dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar

pengertian dan konsep pada anak.

Sikap anak yang tidak mendukung dalam pemilihan makanan

jajanan yang sehat adalah :

1. Tidak mencuci sayuran mentah terlebih dahulu sebelum

dimakan.

2. Memilih jajanan yang berwarna-warni mencolok.

3. Minum minuman yang menggunakan pemanis buatan

atau sakarin.

4. Memilih makanan berdasarkan bungkusnya yang

menarik saja.

5. Memilih kemasan atau bungkus yang sudah rusak.

6. Memilih makanan tanpa memperhatikan kandungan

gizinya.

7. Memilih jajan di sekolah daripada sarapan dari rumah.

8. Memilih makanan tanpa melihat tanggal kedaluarsa.


58

9. Memilih makanan yang mengandung pengawet.

10. Membeli makanan yang harganya murah tanpa melihat

kandungan gizinya.
59

4.2.3 Hubungan antara Pengetahuan Makanan Sehat dengan Sikap

Memilih Jajan

Berdasarkan hasil tabel 4.6 didapatkan bahwa sebagian

besar responden memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 19

responden dengan persentase 61% dan sebagian besar responden

memiliki sikap yang cukup dalam memilih jajan sehat sebanyak 20

responden dengan persentase 65%. Hasil analisis menggunakan

analisis uji korelasi Spearman Rank dengan taraf signifikansi ρ

<0,05 didapatkan ρ 0,000 lebih kecil dari ρ <0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, artinya ada

hubungan antara pengetahuan makanan sehat dengan sikap

memilih jajan.

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan

tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap

merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap yang

baik belum tentu memunculkan tindakan atau membentuk perilaku

yang baik (Susanto, 2003).

Hasil penelitian menunjukkan sikap anak yang mendukung

lebih banyak yang berperilaku cukup. Hal ini disebabkan anak

yang mempunyai sikap mendukung terpengaruh oleh lingkungan

terutama teman sebayanya. Sikapnya mendukung dalam pemilihan

makanan jajanan, tetapi timbul keinginan ingin mencicipi makanan

yang di makan temannya. Perilaku yang muncul adalah meniru


60

teman meskipun tidak sesuai dengan sikap yang dimilkinya. Hal ini

sesuai dengan karakteristik anak sekolah dasar, yaitu suka meniru

orang-orang disekitarnya termasuk orang tua, guru dan teman

sebaya (Notoatmodjo, 2003).

4.3 Keterbatasan Penelitian

1.Lokasi penelitian hanya pada satu sekolah saja yaitu di SD Negeri 02

Gampingan, sehingga cakupan wilayah penelitian ini kurang luas.

2.Sampel penelitian hanya terbatas pada murid - murid di SD Negeri 02

Gampingan kelas VI, sehingga penelitian kurang dapat

menggeneralisasikan pada anak-anak usia sekolah dasar yang

berumur 6 - 12 tahun.

3.Pengukuran sikap dengan menggunakan angket pada waktu tertentu,

sehingga kurang mencerminkan sikap yang sebenarnya.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri 02

Gampingan tentang Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat pada

Anak SD Terhadap Sikap Memilih Jajan di Sekolah tahun 2017, maka peneliti

dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1) Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang

makanan sehat sebanyak 19 responden dengan persentase 61%.

2) Sikap memilih jajan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

sikap yang cukup sebanyak 20 responden dengan persentase 65%.

3) Dari hasil analisis uji korelasi Spearman Rank dengan taraf signifikansi ρ

<0,05 didapatkan ρ 0,000 lebih kecil dari ρ <0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima atau H0 ditolak artinya ada hubungan antara

pengetahuan makanan sehat dengan sikap memilih jajan.

61
62

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan dari hasil

penelitian adalah sebagai berikut:

5.1.1 Bagi Lahan Penelitian

1) Kantin sekolah diharapkan dapat menyediakan makanan jajanan

yang sehat dan dipantau secara berkala.

2) Memberlakukan peraturan kepada penjual makanan keliling yang

mangkal di lingkungan sekolah sesuai syarat-syarat kesehatan.

3) Menyelenggarakan catering khusus untuk snack atau makanan

jajanan.

5.1.2 Bagi Responden

Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang

makanan jajan yang bergizi, sehingga dapat membentuk sikap yang lebih

baik dalam hal pemilihan makanan jajanan.

5.1.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dianjurkan melakukan penelitian yang berkaitan dengan hubungan

pengetahuan dan sikap perilaku anak memilih jenis makanan di sekolah

dasar dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi sikap anak dalam

memilih makanan jajanan.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi).


Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Baliwati, Y. F., Khomsan A. dan Dwiriani, C. M. 2004. Pengantar Pangan dan


Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Dr. Yayat Suharyat, M.Pd. 2009. HUBUNGAN ANTARA SIKAP, MINAT DAN
PERILAKU MANUSIA

Hidayat, Alimul. 2003. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.

Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Institut Pertanian Bogor.
Jakarta.

Lia Fitriani, Septian Andriyani, 2015, HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN


DENGAN SIKAP ANAK USIA SEKOLAH AKHIR (10-12
TAHUN) TENTANG MAKANAN JAJANAN DI SD NEGERI
II TAGOG APU PADALARANG KABUPATEN BANDUNG
BARAT TAHUN 2015

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan,Ed.Rev. Jakarta : Rineka


Cipta.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka


Cipta

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta : Rineka


Cipta

Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional edisi 4. Jakarta : Salemba Medika

Riris Lindiawati Puspitasari, 2013, Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar

63
Lampiran 1

INFORMED CONSENT

Kepada:

Siswa/Siswi

Di tempat,

Dengan hormat,

Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir Program S1 Keperawatan


STIKes Kepanjen Kabupaten Malang, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Maula Rendy Anggara

NIM :13.20.022

Semester : VII

Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan


Tentang Makanan Sehat pada Anak SD dengan Sikap Memilih Jajan di Sekolah
(Suatu studi di SD Negeri 02 Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang).”

Untuk kelancaran penelitian ini, saya mengharap kehadiran dalam


menjawab kuesioner yang diberikan sesuai pernyataan yang ada. Adapun hal-hal
yang bersangkutan dengan diri anda saya jamin kerahasiaannya.

Atas kesediaan anda menjadi responden, peneliti mengucapkan terima


kasih.

Hormat saya,

Maula Rendy Anggara

NIM 13.20.022

64
Lampiran 2

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Kelas :

Dengan ini menyatakan bahwa setelah kami memperhatikan permohonan


menjadi responden untuk penelitian dengan judul:

“Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat pada Anak SD


dengan Sikap Memilih Jajan di Sekolah (Suatu studi di SD Negeri 02
Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang).”

Maka, kami menyatakan bahwa kami (bersedia / tidak bersedia) menjadi


responden penelitian tersebut secara sukarela (tanpa paksaan).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Responden,

(tanpa nama terang)

65
Lampiran 3

Kisi – kisi Kuesioner

Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat pada Anak SD


dengan Sikap Memilih Jajan di Sekolah

(Suatu studi di SD Negeri 02 Gampingan Kecamatan Pagak


Kabupaten Malang)

No. Variabel Penelitian Sub Variabel Jumlah Nomor Soal


Soal
1 Pengetahuan - Makanan
Makanan Sehat terbungkus 5 1,9,10,11,12

- Kandungan
dalam makanan 6 6,7,8,14,15,16

- Pengolahan
makanan 2 3,13

- Kondisi
5 4,5,18,19,20
makanan
- Tempat
penyajian 2 2,17
makanan
2 Sikap memilih jajan - Pemilihan
kondisi dan
1,3,4,6,7,8,9,10,
kandungan 13
11,12,13,14,18
bahan dalam
makanan
- Kebiasaan
mengkonsumsi
5 5,15,17,19,20
makanan atau
minuman
- Tempat memilih
makanan atau 2 2,16
jajanan

66
Lampiran 4

Lembar Kuesioner

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Kelas :

KUESIONER PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN SEHAT

NO PERNYATAAN BENAR SALAH

1 Makanan yang bersih dan tertutup aman untuk


Dimakan
Kalau jajan harus memilih di tempat yang bersih
2
3 Sayuran langsung dimakan mentah tanpa
perlu dicuci dulu sebelum dimakan
4 Makanan yang sudah bau atau busuk tidak aman
untuk dimakan
5 Makanan yang sudah berbau tengik tetap boleh
dimakan
6 Makanan yang banyak mengandung
penyedap rasa dan terlalu gurih baik untuk dimakan
karena rasanya enak
7 Jajanan atau snack yang banyak mengandung
pewarna seperti saos berbahaya bagi kesehatan
8 Minuman yang menggunakan pemanis
buatan adalah minuman yang menyehatkan
9 Makanan Yang Dibungkus Lebih terjamin
Kebersihannya
10 Makanan yang kemasan atau bungkusnya menarik
pasti aman untuk dimakan
11 Makanan yang bungkusnya sudah rusak tidak boleh
Dimakan
12 Jajanan yang di bungkus dengan pembungkus yang
bersih lebih aman untuk dimakan
13 Jajanan yang akan diolah harus diperhatikan
kebersihan alat yang digunakan untuk mengolah
Setiap membeli makanan kemasan tidak perlu
14 membaca kandungan gizi pada bungkusnya

15 Makanan yang mengandung pengawet baik


untuk kesehatan
16 Sarapan dengan menu lengkap (ada nasi, sayur, lauk,
susu) lebih bergizi daripada membeli jajan di sekolah

67
17 Memilih jajanan yang dijual disekitar sekolah yang
penting enak dan harganya murah
18 Dalam memilih makanan kemasan tidak perlu melihat
tanggal kedaluarsa
19 Makanan yang sudah melewati tanggal kedaluarsa
berbahaya bagi kesehatan
20 Makanan yang tidak tertutup dan dihinggapi lalat
Tetap aman untuk
dimakan

68
Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Kelas :

KUESIONER SIKAP ANAK TENTANG MEMILIH MAKANAN SEHAT

SANGAT
SANGAT TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU RAGU-RAGU TIDAK
SETUJU SETUJU
SETUJU
1 Memilih makanan itu
yang bersih dan tertutup
Memilih jajan itu di
2
tempat yang bersih
Tetap memakan
3 makanan yang bau atau
busuk
Tidak memakan
4 makanan yang sudah
berjamur
Sering memakan
makanan yang banyak
5
mengandung penyedap
rasa
Makanan yang berbau
6 tengik itu masih aman
untuk dimakan
Memakan makanan yang
7 mengandung saos

Minuman yang
8 mengandung pemanis
itu sehat
Makanan yang
bungkusnya rusak itu
9
tidak aman untuk
dimakan
Lebih aman memilih
10 makanan yang
dibungkus rapi

69
Sebelum memakan
makanan, tidak perlu
memperhatikan
11
kebersihan alat yang di
gunakan untuk
mengolahnya
Membeli jajan itu tidak
perlu melihat tanggal
12
kadaluarsanya terlebih
dahulu
Sebaiknya memilih jajan
13 yang mengandung gizi
yang banyak
Tetap membeli jajan
14 yang bungkusnya sudah
rusak
Membeli jajan atau
15 makanan yang penting
enak
Tidak perlu sarapan
16 karena di sekolah sudah
ada yang jualan
Membaca kandungan
17 gizi pada makanan itu
penting
Jajanan seperti cilok itu
18
tidak bergizi baik
Minum air putih itu
19 kurang enak karena
tidak ada rasanya
Lebih baik membawa
20
bekal sendiri dari rumah

70
Lampiran 5

KUNCI JAWABAN KUESIONER

Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat pada Anak SD dengan


Sikap Memilih Jajan di Sekolah

Soal Nomor Pengetahuan Makanan Sehat

1 Benar
2 Benar
3 Salah
4 Benar
5 Salah
6 Salah
7 Benar
8 Salah
9 Benar
10 Salah
11 Benar
12 Benar
13 Benar
14 Salah
15 Salah
16 Benar
17 Salah
18 Salah
19 Benar
20 Salah

71
Lampiran 6

MASTER TABEL

Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Sehat Pada Anak SD Dengan Sikap Memilih Jajan Di Sekolah

Data Umum
No Nama Jenis
Umur
(inisial) Kelamin
1 A 1 2
2 AS 2 2
3 S 2 2
4 NN 2 2
5 M 2 2
6 ASP 2 2
7 R 1 2
8 AN 2 2
9 B 1 2
10 NA 1 2
11 S 1 2
12 MF 2 2
13 SA 1 2
14 AA 2 2
15 ND 2 2
16 A 2 2

72
17 MJ 1 2
18 N 2 2
19 AN 2 2
20 I 2 2
21 RA 2 2
22 D 2 2
23 NW 2 2
24 TA 2 2
25 DE 2 2
26 DS 2 2
27 AS 1 2
28 RI 1 2
29 AZ 2 2
30 SG 2 2
31 RA 1 2

73
Pengetahuan Makanan
Nomor Soal
No. Nama (inisial) Sehat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor % Kategori
1 A 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16 80 BAIK
2 AS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 BAIK
3 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 BAIK
4 NN 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 BAIK
5 M 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15 75 CUKUP
6 ASP 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 BAIK
7 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 BAIK
8 AN 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 BAIK
9 B 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 14 70 CUKUP
10 NA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 BAIK
11 S 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 10 50 KURANG
12 MF 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 BAIK
13 SA 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 14 70 CUKUP
14 AA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 BAIK
15 ND 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 BAIK
16 A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 BAIK
17 MJ 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 75 CUKUP
18 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 BAIK
19 AN 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 15 75 CUKUP
20 I 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 14 70 CUKUP
21 RA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 90 BAIK

74
22 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 BAIK
23 NW 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 15 75 CUKUP
24 TA 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 14 70 CUKUP
25 DE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 BAIK
26 DS 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 BAIK
27 AS 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 BAIK
28 RI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 15 75 CUKUP
29 AZ 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 BAIK
30 SG 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15 75 CUKUP
31 RA 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 14 70 CUKUP

75
Nomor Soal Sikap Memilih Jajan
No. Nama (inisial)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Kategori
1 A 5 5 4 4 4 3 3 5 4 4 5 2 4 4 3 5 2 1 1 1 69 CUKUP
2 AS 4 4 5 3 4 2 3 5 4 3 5 2 5 4 3 3 1 2 1 1 64 CUKUP
3 S 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 2 1 1 80 BAIK
4 NN 5 4 5 5 5 1 1 2 3 3 5 2 4 5 3 5 3 2 1 3 67 CUKUP
5 M 4 3 5 5 3 2 1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 3 1 1 1 62 CUKUP
6 ASP 4 3 5 5 3 2 1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 3 3 1 1 64 CUKUP
7 R 2 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 3 1 3 77 BAIK
8 AN 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 1 1 1 78 BAIK
9 B 1 1 5 5 3 1 5 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 1 1 1 55 CUKUP
10 NA 1 1 5 5 3 1 5 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 1 1 1 55 CUKUP
11 S 1 1 3 1 3 4 2 3 2 2 3 5 2 3 2 2 2 2 1 1 45 KURANG BAIK
12 MF 5 3 5 5 3 2 1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 3 1 1 1 63 CUKUP
13 SA 1 1 5 5 3 1 5 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 2 1 1 56 CUKUP
14 AA 2 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 3 3 3 79 BAIK
15 ND 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 1 1 1 78 BAIK
16 A 1 3 5 5 3 1 5 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 1 1 1 57 CUKUP
17 MJ 4 3 5 5 3 2 1 2 3 4 5 3 3 5 3 4 3 1 1 1 61 CUKUP
18 N 2 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5 3 1 3 78 BAIK
19 AN 1 1 5 1 3 1 5 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 1 1 1 51 CUKUP
20 I 1 1 5 5 3 1 5 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 1 1 57 CUKUP
21 RA 1 1 3 1 3 4 2 3 2 2 3 5 2 3 2 2 2 2 1 4 48 CUKUP
22 D 2 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 80 BAIK

76
23 NW 1 1 3 1 3 4 2 3 2 2 3 5 2 3 2 2 2 2 1 4 48 CUKUP
24 TA 5 3 5 5 3 2 1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 3 1 1 1 63 CUKUP
25 DE 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 2 1 1 80 BAIK
26 DS 4 3 5 5 3 2 1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 3 3 1 2 65 CUKUP
27 AS 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 1 1 1 77 BAIK
28 RI 1 1 5 1 3 1 5 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 1 2 1 52 CUKUP
29 AZ 2 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 80 BAIK
30 SG 5 3 5 5 3 2 1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 3 3 1 1 65 CUKUP
31 RA 5 4 5 5 5 1 4 2 3 3 5 2 4 5 3 5 3 2 1 3 70 CUKUP

77
Lampiran 7

Variabel 1

Correlations

VAR000 VAR000 VAR000 VAR000 VAR000 VAR000 VAR0000 VAR0000 VAR000 VAR000
01 02 03 04 05 06 7 8 09 10 SKOR_TOTAL

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00001 Pearson Correlation 1 .994 .988 .984 .996 .988 .985 .988 .996 .993 .999

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00002 Pearson Correlation .994 1 .979 .975 .991 .989 .987 .985 .994 .994 .996

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00003 Pearson Correlation .988 .979 1 .960 .983 .975 .977 .967 .983 .983 .987

78
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00004 Pearson Correlation .984 .975 .960 1 .979 .971 .972 .975 .984 .974 .984

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00005 Pearson Correlation .996 .991 .983 .979 1 .988 .985 .983 .993 .993 .997

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00006 Pearson Correlation .988 .989 .975 .971 .988 1 .983 .975 .988 .992 .993

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00007 Pearson Correlation .985 .987 .977 .972 .985 .983 1 .971 .985 .989 .991

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

79
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00008 Pearson Correlation .988 .985 .967 .975 .983 .975 .971 1 .983 .983 .988

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00009 Pearson Correlation .996 .994 .983 .984 .993 .988 .985 .983 1 .993 .997

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00010 Pearson Correlation .993 .994 .983 .974 .993 .992 .989 .983 .993 1 .997

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
SKOR_TOTAL Pearson Correlation .999 .996 .987 .984 .997 .993 .991 .988 .997 .997 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 21 100.0

a
Excluded 0 .0

Total 21 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.797 11

81
Variabel 2

Correlations

VAR000 VAR000 VAR000 VAR000 VAR000 VAR000 VAR0000 VAR0000 VAR000 VAR000
01 02 03 04 05 06 7 8 09 10 SKOR_TOTAL

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00001 Pearson Correlation 1 .994 .988 .984 .996 .988 .985 .988 .996 .993 .999

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00002 Pearson Correlation .994 1 .979 .975 .991 .989 .987 .985 .994 .994 .996

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00003 Pearson Correlation .988 .979 1 .960 .983 .975 .977 .967 .983 .983 .987

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

82
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00004 Pearson Correlation .984 .975 .960 1 .979 .971 .972 .975 .984 .974 .984

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00005 Pearson Correlation .996 .991 .983 .979 1 .988 .985 .983 .993 .993 .997

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00006 Pearson Correlation .988 .989 .975 .971 .988 1 .983 .975 .988 .992 .993

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00007 Pearson Correlation .985 .987 .977 .972 .985 .983 1 .971 .985 .989 .991

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

83
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00008 Pearson Correlation .988 .985 .967 .975 .983 .975 .971 1 .983 .983 .988

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00009 Pearson Correlation .996 .994 .983 .984 .993 .988 .985 .983 1 .993 .997

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
VAR00010 Pearson Correlation .993 .994 .983 .974 .993 .992 .989 .983 .993 1 .997

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

** ** ** ** ** ** ** ** ** **
SKOR_TOTAL Pearson Correlation .999 .996 .987 .984 .997 .993 .991 .988 .997 .997 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

84
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 21 100.0

a
Excluded 0 .0

Total 21 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.797 11

85
Lampiran 8

Uji korelasi Spearman Rank

Correlations

Pengetahuan Sikap

**
Spearman's rho Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 .690

Sig. (2-tailed) . .000

N 31 31

**
Sikap Correlation Coefficient .690 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 31 31

86
Correlations

Pengetahuan Sikap

**
Spearman's rho Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 .690

Sig. (2-tailed) . .000

N 31 31

**
Sikap Correlation Coefficient .690 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

87
Lampiran 9

SPSS Data Umum

Statistics

Jenis_Kelamin

N Valid 31

Missing 0

Jenis_Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 10 32.3 32.3 32.3

Perempuan 21 67.7 67.7 100.0

Total 31 100.0 100.0

Statistics

Umur

N Valid 31

Missing 0

88
Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 12-15 Tahun 31 100.0 100.0 100.0

89
Lampiran 10

SPSS Data Khusus

Variabel 1

Statistics

frekuensi_Pengetahuan

N Valid 31

Missing 0

frekuensi_Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 19 61.3 61.3 61.3

CUKU 11 35.5 35.5 96.8

KURA 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

90
Variabel 2

Statistics

VAR00001

N Valid 31

Missing 0

VAR00001

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 10 32.3 32.3 32.3

CUKUP 20 64.5 64.5 96.8

KURAN 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

91
Lampiran 11

SPSS Tabulasi Silang

Statistics

Tabulasi_Silang

N Valid 31

Missing 0

Tabulasi_Silang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik-baik 10 32.3 32.3 32.3

Baik Cukup 9 29.0 29.0 61.3

Cukup Cukup 11 35.5 35.5 96.8

Kurang Kurang Baik 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

92
Lampiran 12

93
Lampiran 13

94
Lampiran 14

95
Lampiran 15

96
Lampiran 16

97
Lampiran 17

98
Lampiran 18

99
Lampiran 19

100
Lampiran 20

101
102
103
104
105
106
Lampiran 21

107
108
109
Lampiran 22

JADWAL PENYUSUNAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN KEPANJEN MALANG TAHUN AKADEMIK 2016-2017

Tanggal pelaksanaan
No kegiatan Sep-16 Okt-16 Nov-16 Des-16 Jan-17 Febr-17 Maret-17 April-17
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Riview Riset
2. Input Judul
3. Bimbingan
4. ACC Proposal
5. Uji Plagiant
6. Pengumpulan Full Draf
7. Seminar Proposal
8. Revisi Proposal
9. Penelitian
10. Konsultasi Penelitian
11. Seminar Riset

Pembimbing I Pembimbing II Peneliti

Dr. H.Abdurrachman, M. Kes Dani Prayoga S.Kp Maula Rendy Anggara

NIK. 201003001 NIK. 201207030 NIM. 13.20.022

NIM. 13.20.022

110

Anda mungkin juga menyukai