Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL MMRW

DI RW 07 DUSUN JATIRENGGO DESA TALOK


KECAMATAN TUREN

Oleh Kelompok 1

1. Arista Anggraini (15.20.011) 9. Mike Aprillia (15.20.22)


2. Ayu Indah Sari (15.20.045) 10. M. Ainul Yaqin (15.20.23)
3. Dadang Susilo (15.20.015) 11. Nanang Eko Putra (15.20.064)
4. Dita Ayu Hana (15.20.016) 12. Nofia Ariska (15.20.065)
5. Dyah Khoirun N (15.20.053) 13. Rizky Dia Amalia (15.20.0
6. Fajar Bayu D (15.20.054) 14. Tutik Handayani (15.20.035)
7. Mardya Fenti A (15.20.061) 15. Winda Setyawati (15.20.075)
8. Melya Intan (15.20.021) 16. Youlanda Cendy (15.20.07

PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
PEMKAB MALANG
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Jenis Kegiatan : LAPORAN HASIL MMRW DI DUSUN JATIRENGGO RW 7


DESA TALOK KECAMATAN TUREN
Pengusul : Kelompok 1 Mahasiswa S1 Keperawatan Dan Ners 2018
Biaya Kegiatan : Rp 257.000

Kepanjen, 2017
Menyetujui
Ka. Unit Prodi Ners Ketua Kelompok

Tri Nurhudi Sasono. M.Kep As’ad Durrohman


NIK 200811005 NIM 1730009
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas segala rahmat dan
HidayahNya kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil MMRW yang disusun dan
dipersiapkan untuk memenuhi tugas PKMD di Rw 07 Dusun Jatirenggo Desa Talok
Kecamatan Turen
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kepanjen, 25 Juli 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Tujuan utama pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum dari
tujuan nasional. Pengelolaan kesehatan yang terpadu perludikembangkan agar
lebih mendorong peran serta masyarakat (GBHN, 1993:Nining R, dkk, 2002).
Selama lebih dari lima dekadeIndonesia selalu diharapkan dengan masalah
kesehatan masyarakat yang cukup klasikyaitu masih tingginya kekurangan
kesadaran masyarakat tentang lingkungan. Upaya untuk mempercepat
peningkatan kesehatan lingkungan hal ini dapat dicapai melalui berbagai
pendekatan, antara lain adalah melalui penyuluhan dan kerja bakti.Keperawatan
sebagai salah satu tenaga kesehatan perlu berperan serta dalam pembangunan
bidang kesehatan dan dilaksanakan dalam bentuk pelayanan keperawatan
dimasyarakat. Pelayanan keperawatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat tersebut dan dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia. Dalam rangka
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya
kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan melalui
puskesmas dan rumah sakit sebagai rujukannya, yang merupakan sistem
pelayanan kesehatan yang dianut dan dikembangkan dalam sistem kesehatan
nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat. Beberapa upaya kesehatan
masyarakat yang memerlukan dukungan dan peran serta aktif masyarakat antara
lain adalah berbagai pelayanan dasar puskesmas khususnya dalam hal kesehatan
ibu dan anak, perbaikan gizi, keluarga berencana, kesehatan lingkungan,
pemberantasan dan pencegahan penyakit menular, penyuluhan kesehatan dan
lain-lain yang mencakup 18 usaha kesehatan pokok puskesmas dan upaya
perawatan kesehatan masyarakat melalui pos pelayanan terpadu (posyandu)
(Effendy, 1995).
Pemerintah telah berupaya mengatasi masalah kesehatan dengan upaya
promotif, preventif,kuratif, dan rehabilitative, namun hasil dari kinerja pemerintah
belum semuanya berdampak positif karena masih perlunya dukungan dari
berbagai pihak untuk bekerjasama baik itu dari lintas sektoral maupun lintas
program. Kontribusi terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat bukan
hanya dariunsur pemerintah, tetapi dari semua komponen yang ada, termasuk
adalah institusi pendidikan kesehatan seperti halnya studi keperawatan (STIKes
Kepanjen).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami
MahasiswaProgram Studi Ilmu Keperawatan STIKes KEPANJEN tahun
2018/2019 melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitasdi Wilayah
RW 007, dusun Jatirenggo desa Talok Kecamatan Turen Kabupaten Malang,
pengambilan data di lakukan dengan menggunakan pendekatan masyarakat dalam
rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal dan mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktik
asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan
komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa,
menentukan diagnose atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai
permasalahan yang ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang
telah diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalammemberikan Asuhan
Keperawatan Komunitas secara komrehensif di RW 7 Dusun Jatirenggo Desa
Talok Kecamatan Turen
2. Tujuan khusus
a Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat
b Melakukan anilasa data hasil pengkajian pada masyarakat
c Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada masyarakat
d Menginformasikan hasil analisa data hasil pengkajian
e Memberikan gambaran masalah kesehatan yang ada
f Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada
g Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas
h Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas
i Memberikan informasi kegiatan-kegiatanyang telah dilakukan selama
praktik keperawatan komunitas.
j Memenuhi salah satu laporan akhir mata ajar Keperawatan Komunitas

C. Manfaat
1. Masyarakat
Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran
status kesehatannya dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta
mau menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Mahasiswa
Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam
mengenali masalah kesehatan dalam masyarakat serta menentukan langkah
penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada
masyarakat khusus tentang kesehatan.
BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS

A. Hasil Berdasarkan Jenis Kelamin di RW 07 Dusun Jatirenggo Desa Talok

No Jenis Kelamin Rukun Tetangga Jumlah Prosentase


RT 01 RT 02 RT RT RT
03 04 05
1 Laki-laki 113 143 165 97 88 606 49,10 %
2 Perempuan 122 176 143 96 91 628 50,90 %
Jumlah 235 319 308 193 179 1234 100 %
Sumber : Data Sekunder Tahun 2018

Dari hasil rekapitulasi diatas didapatkan dari jumlah 1234 jiwa penduduk RW 07
Dusun Jatirenggo Desa Talok jenis kelamin laki – laki sebanyak 606 jiwa (49,10%), dan
perempuan sebanyak 628 jiwa (50,90%).

\
Jenis Kelamin

Laki-laki
Perepuan

50.90 49,10
B. Hasil Berdasarkan Usia di RW 07 Dusun Jatirenggo Desa Talok

No Usia Rukun Tetangga Jumlah Prosentase


RT 01 RT 02 RT RT RT (%)
03 04 05
1. 0-18 bulan 0 0 0 0 0 0 0,00 %
2. 19 bln-3 th 1 11 5 1 6 24 1,93 %
3. 4-6 th 11 17 15 8 10 61 4,84 %
4. 7-12 th 15 34 34 15 17 115 9,20 %
5. 13-18 th 18 26 35 13 15 109 8,72 %
6. 19-25 th 25 33 21 30 16 125 10,02 %
7. 26-45 th 61 100 98 43 50 352 26,22 %
8. 46-60 th 67 55 62 47 39 270 21,77 %
9. >60 th 37 43 38 36 26 216 17,40 %
Jumlah 235 319 308 193 179 1234 100 %
Sumber : Data Sekunder Tahun 2018
Dari hasil rekapitulasi diatas didapatkan dari jumlah 1234 jiwa penduduk RW
07 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar penduduk berusia 26 – 45 tahun
sebanyak 352 jiwa (26,22%) dan sebagian kecil penduduk berusia 19bln-3thn sebanyak
24 jiwa (1,93%)

Usia
0% 2% 0-18 bulan

17% 5% 19 bln-3 th
9%
4-6 th
9% 7-12 th
13-18 th
22% 10%
19-25 th
26-45 th

26% 46-60 th
>60 th
C. Hasil Berdasarkan Status Pendidikan di RW 07 Dusun Jatirenggo Desa Talok

No Pendidikan Rukun Tetangga Jumlah Prosentase


RT 01 RT RT RT RT
02 03 04 05
1. Tidak/blm sekolah 31 20 14 13 15 93 6,43 %
2. Belum tamat SD 18 46 20 26 12 122 8,67 %
3. Tamat SD 44 82 98 48 32 304 23,42 %
4. SLTP 50 58 66 44 41 259 22,87 %
5. SLTA 70 89 91 49 63 362 38,22 %
6. Diploma III 19 18 4 8 5 54 3,26 %
7. Strata I/II 3 6 15 5 11 40 2,13 %
Jumlah 235 319 308 193 179 1234 100 %
Sumber : Data Sekunder Tahun 2018
Dari hasil rekapitulasi diatas didapatkan dari jumlah 1234 jiwa penduduk RW
07 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar penduduk berpendidikan Tamat SLTA
sebanyak 362 orang (38,22%) dan sebagian kecil penduduk berpendidikan S1 sebanyak
40 orang (2,13%)

Pendidikan
Tidak/blm sekolah
Belum tamat SD
3%2% 6%
8% Tamat SD
SLTP
SLTA
37%
22% Diploma III
Strata I/II

22%
D. Hasil Berdasarkan Status Pekerjaan di RW 07 Dusun Jatirenggo Desa Talok

No Status Pekerjaan Rukun Tetangga Jumlah Prosentase


RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05
1. PNS 16 39 19 4 14 92 7,44
2. Wiraswasta 47 58 59 18 25 207 16,76
3. Tidak Bekerja 43 60 61 26 18 208 16,85
4. Karyawan Swasta 38 57 53 34 47 229 19,54
5. Buruh 8 12 16 15 2 53 4,38
6. Ibu Rumah 36 22 34 39 31 162 13,12
Tangga
7. Pelajar 46 11 62 44 37 200 16,20
8. Petani 1 60 4 13 5 83 6,71
Jumlah 235 319 308 193 179 1234 100
Sumber : Data Sekunder Tahun 2018
Dari hasil rekapitulasi diatas didapatkan dari jumlah 1234 jiwa penduduk RW 07
Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar penduduk bekerja sebagai Karyawan
Swasta sebanyak 229 orang (19,54%) dan sebagian kecil penduduk bekerja sebagai
Petani sebanyak 83 orang ( 6,71%)

Pekerjaan

PNS
6% 7% Wiraswasta
15% 16%
Tidak Bekerja
4% Karyawan Swasta
16% Buruh
18% Ibu Rumah Tangga
Pelajar
18%
Petani
E. Hasil Berdasarkan Deteksi Dini Keluara di RW 07 Dusun Jatirenggo Desa Talok

Berdasarkan data subjektif yang telah kami peroleh dari ketua RT 01-05 di RW 07
penyakit yang paling sering terjadi yaitu :

Hipertensi

Diabetes Militus

Tb

Jiwa

Stroke

Osteoporosis

Dari hasil rekapitulasi diatas didapatkan dari jumlah 1234 jiwa penduduk RW 07
Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar penduduk memiliki penyakit Hipertensi dan
yang paling rendah adalah osteoporosis.
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dari hasil data yang telah didapatkan diatas dapat disimpulkan bahwa didapatkan dari
jumlah 1234 jiwa penduduk RW 07 Dusun Jatirenggo Desa Talok

1. Jenis kelamin laki – laki sebanyak 606 jiwa (49,10%), dan perempuan sebanyak 628
jiwa (50,90%)
2. Sebagian besar penduduk berusia 26 – 45 tahun sebanyak 352 jiwa (26,22%) dan
sebagian kecil penduduk berusia 19bln-3thn sebanyak 24 jiwa (1,93%)
3. Sebagian besar penduduk berpendidikan tamat slta sebanyak 362 orang (38,22%) dan
sebagian kecil penduduk berpendidikan s1 sebanyak 40 orang (2,13%)
4. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 229 orang
(19,54%) dan sebagian kecil penduduk bekerja sebagai petani sebanyak 83 orang (
6,71%)
5. Sebagian besar penduduk berstatus sehat jiwa sebanyak 1154 orang (94,50%) dan
sebagian kecil penduduk berstatus gangguan jiwa sebanyak 5 orang (0,43%)
6. Sebagian besar penduduk memiliki penyakit hipertensi dan yang paling rendah adalah
osteoporosis.

Dari hasil data yang terdapat pada bab 2 tersebut dapat diambil 2 masalah
keperawatan utama yaitu :
1. Resiko Peningkatan penyakit kardiovaskuler
2. Resiko Penyeberan Penyakit Menular
BAB IV
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Intervensi Askep Keperawatan Komunitas

MASALAH PENANG WAKTU


KRITERIA
NO KEPERAWATA TUJUAN INTERVENSI -GUNG & METODE MEDIA
HASIL
N JAWAB TEMPAT
1. Resiko Pencegahan Turunnya Tertera di Ketua Tim Waktu : Praktek LCD,
Peningkatan dan angka bawah 18.00 Lapangan Speaker,
penyakit penurunan kejadian Laptop
kardiovaskuler penyakit penyakit Tempat:
kardiovaskul- kardio Rt 03,
er (Senin)
Rt 04
(Selasa)
2. Resiko Penyebaran Angka Tertera di Ketua Tim Waktu : Praktek LCD,
Penyeberan penyakit Kejadian bawah 18.00 Lapangan Speaker,
Penyakit menular tidak penyakit Laptop
Menular terjadi menular Tempat:
tidak ada Rt 03,
(Senin)
Rt 04
(Selasa)

1. Hipertensi
 Masalah yang dapat meningkatkan angka kejadian Hipertensi pada masyarakat di RW
07 jika dillihat dari data rekapitulasi yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat dan
keluarga tentang batasan tekanan darah yang normal
 Rencana kegiatan yang mungkin dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah
agar tetap normal.
1. Mangatur pola makan
2. Melakukan senam hipertensi
3. Cek tekanan darah secara rutin serta minum obat teratur
4. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
2. Diabetes
 Kegiatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat/keluarga untuk mencegah terjadinya
komplikasi pada warga yang menderita Diabetes Militus
1. Melakukan senam DM
2. Cek gula darah dan tekanan darah secara rutin
3. Pendidikan kesehatan
3. TBC
 Kegiatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat/keluarga untuk mengurangi
penularan penyakit TBC
1. Memakai masker
2. Tidak memakai peralatan yang sama
3. Ajarkan batuk efektif
4. Usahakan ventilasi rumah dalam keadaan terbuka
BAB V
EVALUASI

Dari hasil diagnosa dan intervensi diatas dapat dilihat hasil implementasi yang telah di
lakakukan serta hasil evaluasi sebagai berikut :
No Diagnosa Hari/Tgl Kegiatan Evaluasi
Keperawatan (implementasi)
1 Dx 1, Dx 2 Senin / 23 juli Senam Hipertensi S : masyarakat
2018 Pemeriksaan TD lebih semangat
dan juga
Ditempat Rt 03 badannya
bersama dengan semakin
kader dan warga desa membaik
Rw 07 dan Rt O : masyarakat
01,02,03 lebih sehat
A : masalah
teratasi sebagian
P : Lanj Int
2 Dx 1, Dx 2 Selasa / 24 Senam Hipertensi S : masyarakat
juli 2018 Pemeriksaan TD lebih semangat
dan juga
Ditempat Rt 04 badannya
bersama dengan semakin
kader dan warga desa membaik
Rw 07 dan Rt 04,05 O : masyarakat
lebih sehat
A : masalah
teratasi sebagian
P : Lanj Int
BAB VI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Desa Talok RW 07
merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsep-konsep perawatan
kesehatan masyarakat dengan menggunkan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu
pendekatan ilmiah.
Terdapat 3 berbagai macam kegiatan yang telah kami lakukan anmatra lain : MMRw,
Senam Hipertensi, Monitor TTv, Penyuluhan, Ori, Screning Masyarakat Sehat. Secara garis
besar keberhasilan praktik klinik keperawatan komunitas yang dilakukan mahasiswa
mempunyai tingkat keberhasilan 90 % hal ini, ini dibuktikan dengan meningkatnya
pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatannya, antusiasme warga untuk meningkatkan
status kesehatannya dan memandang penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya.

B. Rekomendasi
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan komunitas dan
perkembangan keperawatan sendiri maka disarankan ;
1. Adanya pembinaan dan bimbingan yang berkelanjutan dan intensif dari pihak- pihak
terkait.
2. Diharapkan program dari mahasiswa ini dapat dilanjutkan dan dilaksanakan secara
optomal sehingga pembinaan kesehatan dari berbagai segi dapat mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai